Author: Kisah Memek

  • Anna Mihashi Kirari 93

    Anna Mihashi Kirari 93


    2117 views

  • Foto Bugil Gadis berambut cokelat Kristina Rose melepas bikini di bangku ayunan halaman belakang

    Foto Bugil Gadis berambut cokelat Kristina Rose melepas bikini di bangku ayunan halaman belakang


    1981 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik berbikini kucing bugil pamer memeknya yang penuh jembut di atas kuri ayunan.

  • Video bokep  Belle Claire Showstopper

    Video bokep Belle Claire Showstopper


    2445 views

  • Foto Bugil gadis berambut pirang membuka celana pendek didapur

    Foto Bugil gadis berambut pirang membuka celana pendek didapur


    1944 views

    Duniabola99.com – foto gadi berambut pirang kurus melepaskan pakaiannya di dapur memamerkan memeknya yang merah merekah diatas meja makan dan mengangkang.

  • Kisah Memek Ngeseks Dengan Tante Wiwin

    Kisah Memek Ngeseks Dengan Tante Wiwin


    2935 views

    Duniabola99.com – Cerita ini bermula dari suatu kebetulan yang tidak disengaja. Sampai saat ini aku suka tertawa sendiri kalau mengingat awal kejadian ini. Bermula dari suatu Sabtu siang, aku janjian ketemu dengan salah seorang teman chat-ku. Namanya Fenny, mahasiswi tingkat akhir di salah satu PTS di Jakarta Barat. Teman chat-ku yang satu ini cukup misterius. Aku nggak pernah tau dia tinggal dimana, dengan siapa, bahkan aku tak pernah dikasi nomer telepon rumahnya. Kampusnya pun aku nggak yakin kalau yang disebutnya benar.


    Saat janjian dengan Fenny pun hanya lewat SMS. Biasanya aku nggak pernah meladeni teman-teman chat yang janjian ketemu via SMS. Kapok, dulu pernah dibo’ongin. Tapi entah kenapa aku penasaran sekali dengan Fenny. Akhirnya kami janjian untuk ketemu di Mal Kelapa Gading, tepatnya di Wendy’s. Resenya, Fenny juga nggak mau kasi tau pakaian apa yang dia pakai dan ciri-cirinya. Pokoknya surprise, katanya.

    Itulah kenapa hari Sabtu siang ini aku bengong-bengong ditemani baked potatoenya Wendy’s sambil menunggu kedatangan Fenny. Sudah hampir satu jam aku menunggu tapi tidak ada kabar. SMS-ku nggak dibales-bales, mau telepon pulsa udah sekarat. Aku hanya duduk sambil memperhatikan sekelilingku yang cukup sepi. Mataku tertuju pada seorang wanita keturunan Chinese berumur kira-kira 30-an yang duduk sendirian di salah satu sudut. Herannya sejak tadi wanita tersebut memperhatikanku terus. Aku sempat berpikir apa dia yang bernama Fenny. Tapi rasanya bukan. Akhirnya karena bete menunggu aku pun meninggalkan Wendy’s.

    Tiba-tiba aku merasa ada yang menepuk bahuku dari belakang. Aku menoleh dan melihat wanita yang kuperhatikan tadi tersenyum ke arahku.
    “Rio ya?” tanyanya. Aku terkejut. Kok dia tau namaku. Jangan-jangan wanita ini benar Fenny. Aku mengangguk.
    “Iya, mm.. Fenny?” tanyaku. Wanita itu menggeleng sambil mengernyitkan kening.
    “Bukan, kok Fenny sih? Kamu Rio yang di Kayuputih kan?” aku tambah bingung mendengarnya.
    “Bukan, lho tante bukan Fenny?”.

    Kemudian wanita itu mengajakku berteduh di salah satu sudut sambil menjelaskan maksud yang sebenarnya. Aku mendengarkan, lantas aku juga gantian menjelaskan. Akhirnya kami sama-sama tertawa terbahak-bahak setelah tau duduk persoalannya. Wanita itu bernama Linda, dan dia juga sedang janjian dengan teman chat-nya yang juga bernama Rio, seperti namaku. Akhirnya kami malah berkenalan karena orang-orang yang kami tunggu tak kunjung datang juga. Aku memanggilnya Ci Linda, karena dia menolak dipanggil tante. Kesannya tua katanya.


    Siang itu Ci Linda malah mengajakku jalan-jalan. Aku ikut dengan Altis-nya karena aku tidak membawa mobil. Ci Linda mengajakku ke butik teman maminya di daerah Permata Hijau. Tante Wiwin, sang pemilik butik adalah seorang wanita yang sudah berusia di atas 50 tahun, tubuhnya cukup tinggi dan agak montok. Kulitnya yang putih bersih hari itu dibalut blus transparan yang bahunya terbuka lebar dan celana biru tua dari bahan yang sama dengan bajunya. Agak-agak eksentrik. Dasar desainer pikirku. Karena hari itu butik Tante Wiwin tidak begitu ramai, kami bertiga ngobrol-ngobrol sambil minum teh di salah satu ruang santai.

    “Aduh Yo.. maaf..” seru Tante Wiwin. Wanita itu menumpahkan teh yang akan dituangnya ke cangkirku tepat di celanaku bagian pangkal paha. Aku sedikit mengentak karena tehnya agak panas.
    “Nggak pa-pa Tante…” jawabku seraya menepuk-nepuk kemejaku yang juga kena tumpahan teh. Tante Wiwin reflek menepis-nepis bercak teh yang membasahi cenalaku. Ups.. tanpa sengaja jemari lembutnya menyentuh batang kemaluanku.
    “Eh.. kok keras Yoo? Hihihi…” goda Tante Wiwin sambil memijit-mijit kemaluanku. Aku jadi tersenyum. Ya gimana nggak keras sedari ngobrol tadi mataku tak lepas dari bahu Tante Wiwin yang mulus dan kedua belah paha Ci Linda yang putih.
    “Iya.. Tante sih numpahin…” jawabku setengah bercanda.
    “Idih.. Tante Wiwin kumat genitnya deh… biasa Yo, udah lama nggak… awww!!” Ci Linda tak sempat menyelesaikan celetukkannya karena Tante Wiwin mencubit pinggang wanita itu.
    “Iya nih Tante, udah numpahin digenitin lagi. Pokoknya bales tumpahin juga lho hihihi…” aku gantian menggoda wanita itu. Tante Wiwin malah tersenyum sambil merangkul leherku.
    “Boleh, tapi jangan ditumpahin pake teh ya..” bisiknya di telingaku. Aku pura-pura bego.
    “Abis mau ditumpahin apa Tante?” tanyaku. Tante Wiwin meremas batang penisku dengan gemas.
    “Ya sama ‘teh alami’ dari kamu dong sayang.. mmmhhh…. mmmm…” Tante Wiwin langsung mengecup dan melumat bibirku. Aku yang memang sedari tadi sudah horny menyambut lumatan bibir Tante Wiwin dengan penuh nafsu. Kedua tanganku memeluk pinggang wanita setengah baya itu dengan posisi menyamping. Sementara tangan Tante Wiwin yang lembut merangkul leherku. Ah.. lembut sekali bibirnya.


    Ci Linda yang melihat adegan kami tidak tinggal diam. Wanita berkulit putih mulus itu mendakati tubuhku dan mulai memainkan kancing celana jeansku. Tak sampai semenit wanita itu sudah berhasil melucuti celana jeansku sekaligus dengan celana dalamnya. Tanpa ampun lagi batang penisku yang sudah mulai mengeras itu berdiri tegak seolah menantang Ci Linda untuk menikmatinya. Ci Linda turun ke bawah sofa untuk memainkan penisku. Jemarinya yang lembut perlahan-lahan mengusap dan memijit setiap centi batang penisku. Ugghh.. birahiku semakin naik. Lumatan bibirku di bibir Tante Wiwin semakin bernafsu. Lidahku menjelajahi rongga mulut wanita setengah baya itu. Tante Wiwin merasa keasyikan.

    Aku yang semakin terbakar nafsu mencoba menularkan gairahku ke Tante Wiwin. Dari bibir, lidahku berpindah ke telinganya yang dihiasi anting perak. Tante Wiwin menggelinjang keasyikan. Dia meminta waktu sebentar untuk melepas anting-antingnya agar aku lebih leluasa. Lidahku semakin liar menjelajahi telinga, leher dan bahu Tante Wiwin. Tampaknya wanita itu mulai tak kuasa menahan birahinya yang semakin memuncak. Dia melepaskan diri dari tubuhku dan memintaku untuk melorotkan celananya. Tanpa disuruh kedua kalinya aku pun langsung melucuti Tante Wiwin sekaligus dengan bajunya, hingga tubuh wanita itu bersih tanpa sehelai benang pun.

    Gila, udah kepala empat tapi tubuh Tante Wiwin masih kencang. Kulitnya yang putih betul-betul terasa halus mulus. Sambil bersandar pada pegangan sofa, Tante Wiwin merentangkan kedua belah pahanya yang mulus dan memintaku melumat kemaluannya yang bersih tanpa bulu. Tanpa basa-basi aku langsung mendekatkan wajahku ke vaginanya dan mulai menjilati daerah pinggir kemaluannya.

    “Hhhmmmm.. sshhh…. terusss Yoo….” desah Tante Wiwin keasyikan. Aku terus menjilati vaginanya sambil tangan kananku membelai pangkal pahanya yang mulus. Di bawah, Ci Linda masih asyik mempermainkan kemaluanku. Kelima jemarinya yang lentik lincah sekali membelai dan mengocok batang penisku yang ujungnya mulai basah. Sesekali lidahnya membasahi permukaan penisku. Sebagian batang penisku tampak merah terkena lipstik Ci Linda. Kepala wanita itu naik turun mengikuti ayunan kenikmatan di penisku. Ahhh… lembut sekali mulut Ci Linda mengulumnya. Saking asyiknya tak sadar aku sampai menghentikan permainanku dengan Tante Wiwin untuk merasakan kenikmatan yang diberikan Ci Linda. Tante Wiwin tersenyum melihat ekspresiku yang mengejang menahan nikmat. Wanita itu merengkuh kepalaku untuk melanjutkan tugasku memberi kenikmatan untuknya.


    Aku semakin buas melumat kemaluan Tante Wiwin. Jemariku mulai ikut membantu. Liang kemaluan Tante Wiwin sudah kutembus dengan jari tengahku. Sambil kukocok-kocok, aku menjilati klitorisnya. Wanita itu menggelinjang tak karuan menahan rasa nikmat. Kedua tangannya yang lembut menjambak rambutku.

    Tanpa kusadari, Ci Linda sudah melucuti dirinya sendiri sampai telanjang bulat. Tiba-tiba wanita itu naik ke atas tubuhku dan bersiap mengurung penisku dengan vaginanya yang lembut. Kedua tangannya merengkuh leherku. Tubuhnya mulai merendah hingga ujung penisku mulai menyentuh bibir vaginanya. Dengan bantuan tangan kiriku, perlahan penisku mulai masuk ke dalam liang kenikmatan itu, dan…. sssllppp blleeessss.. Amblas sudah penisku di liang kemaluan Ci Linda. Sambil memeluk bahuku, tubuh Ci Linda naik-turun. Ugghh.. nikmat sekali. Aku sampai nggak bisa konsen ngelumat vagina Tante Wiwin. Tapi aku nggak mau kalah. Yang penting Tante Wiwin mesti diberesin dulu.

    Sambil menahan birahiku yang sudah di ubun-ubun gara-gara Ci Linda, aku terus melumat vagina Tante Wiwin. Jari tengahku yang kini sudah dibantu jari manis semakin cepat mengocok-ngocok di dalam vagina Tante Wiwin. Lidahku semakin liar menjelajahi klitoris dan bibir vaginanya. Tubuh Tante Wiwin pun semakin menggelinjang tak karuan. Sepertinya wanita itu sudah tak kuasa lagi menahan kenikmatan yang kuberikan. Aku pun mulai merasa dinding vaginanya berdenyut.

    “Sssshhh… ooohhh… Riioooo…..aahhhh….” Tante Wiwin mendesah meregang nikmat sambil meremas kepalaku yang masih menempel ketat di vaginanya. Aku merasakan rembesan lendir yang cukup deras dari dalam sana. Hmmm… aroma vagina yang begitu khas segera tercium. Aku pun menghirup lendir-lendir kenikmatan itu sambil menjilati sisa-sisa yang menempel di vagina Tante Wiwin. Setelah puas melepas kenikmatannya, Tante Wiwin mengangkat kedua pahanya dari tubuhku dan membiarkan aku leluasa menikmati permainan dengan Ci Linda.

    Bebas dari tubuh Tante Wiwin, kini Ci Linda yang mendekap tubuhku erat. Payudaranya yang bulat dan montok menempel ketat di dadaku. Ahh.. kenyal sekali. Aku semakin merasakan kekenyalannya karena tubuh Ci Linda naik-turun. Sementara bibir kami asyik saling melumat.
    “Mmhhh..ssllppp…aahh…mmmmmm…” berisik sekali kami berciuman. Tante Wiwin sampai geleng-geleng melihat kami berdua yang sama-sama dipacu birahi.


    Kemudian kami bertukar posisi. Tubuh kami berguling ke arah berlawanan sehingga kini tubuh Ci Linda duduk bersandar di sofa dengan posisi kedua kaki mulusnya yang mengangkang. Sambil bertumpu pada lutut di lantai, aku bersiap memasukkan penisku lagi ke dalam liang kemaluan Ci Linda. Ugghh… kali ini lebih mudah karena vagina Ci Linda sudah basah. Pantatku maju mundur seiring kenikmatan yang dirasakan Ci Linda. Wanita itu bahkan sudah tak kuasa memeluk tubuhku. Kedua tangannya direntangkan untuk menahan rasa nikmat yang dirasakannya. Aku semakin menggoyang pantatku dengan keras. Aku tahu bahwa sebentar lagi Ci Linda akan mencapai klimaks, namun aku juga tahu bahwa Ci Linda tak mau kalah denganku. Aku melihat ekspresinya yang berusaha menahan nikmat.

    “Terus Yo… bentar lagi tuh.. hihihi…” goda Tante Wiwin. Aku tersenyum kemudian mengecup bibir wanita yang sedang duduk di samping Ci Linda tersebut. Tante Wiwin malah membantuku dengan menjilat, mengisap dan mengulum payudara dan puting Ci Linda.
    “Aahhh… Yoooo… sssshhhhh…..” akhirnya Ci Linda meregang kenikmatannya. Aku merasakan cairan hangat membasahi penisku di dalam vaginanya. Aku mendekap tubuh Ci Linda yang hangat.
    “Hh.. gila kamu Yo, aku pikir bakal kamu duluan…” ujar Ci Linda. Aku tersenyum sambil melirik ke arah Tante Wiwin.
    “Ya kan berkat bantuan Tante Wiwin..” jawabku seraya mencubit hidung Tante Wiwin. Wanita itu memelukku.
    “Nah, sekarang giliran aku lagi Yo, kamu kan belum puasin aku dengan pentunganmu itu hihihi… Ayo, kali ini pasti kamu udah nggak tahan..” Tante Wiwin menantangku bermain lagi. Tanpa diminta dua kali aku langsung menjawab tantangannya. Aku pun melakukan hal yang sama seperti dengan Ci Linda tadi. Kali ini aku mengakui permainan Tante Wiwin yang jauh lebih liar dan berpengalaman. Akhirnya kami klimaks bersama-sama. Aku klimaks di dalam vagina Tante Wiwin yang hangat.

    Ruang santai itu memang betul-betul hebat. Tak seorang karyawan pun yang mengetahui apa yang baru saja kami lakukan. Setelah puas bermain, kami bertiga mandi bersama. Tadinya setelah mandi kami mau melanjutkan lagi di kamar tidur Tante Wiwin. Tapi karena sudah sore, sebentar lagi suami Tante Wiwin pulang. Untungnya Ci Linda punya ide untuk melanjutkan di hotel. Tante Wiwin pun setuju, namun aku dan Ci Linda berangkat duluan.

    Malam itu kami check-in di salah satu hotel di daerah Thamrin. Aku dan Ci Linda lebih dulu melanjutkan permainan. Satu jam kemudian Tante Wiwin baru datang melengkapi kenikmatan kami. Dan yang bikin aku surprise, malam itu Tante Wiwin mengajak teman seprofesinya yang umurnya kira-kira lebih muda 3 atau 5 tahun, namanya Tante Ida. Malam itu aku betul-betul puas bersenang-senang dengan mereka bertiga. Kami melepas birahi sampai jam 3 pagi. Kemudian kami tidur sampai jam 9 pagi, lantas kembali menuntaskan permainan. Aku betul-betul tidak menyangka kalau gara-gara salah orang bisa sampai seperti ini.


    Sampai kini aku nggak pernah ketemu dengan Fanny, teman chat-ku. Kami pun nggak pernah SMS-an lagi. Entah kemana perginya Fanny. Tapi yang jelas semenjak kejadian itu, aku terus keep contact dengan Ci Linda, Tante Wiwin dan Tante Ida. Sekarang Ci Linda sudah menikah dan tinggal di Australia dengan suaminya. Tapi kami masih sering kontak. Sedangkan dengan Tante Wiwin dan Tante Ida, aku masih terus berhubungan untuk sesekali berbagi kenikmatan. Tadinya mereka ingin memeliharaku sebagai gigolo, namun aku menolak karena aku melakukannya bukan untuk uang dan materi, tapi untuk kesenangan saja. Kadang kalau Ci Linda sedang di Indonesia, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi butik Tante Wiwin bersama-sama untuk melepas birahi. Tempat Tante Wiwin sering dijadikan tempat affair kami agar.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Menikmati Malam Dengan Gadis Bayaran

    Menikmati Malam Dengan Gadis Bayaran


    2107 views


    Duniabola99.com – Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri karena bosku akhirnya memutuskan untuk tinggal beberapa hari di sana.

    Bosku saat ini sedang ingin mencoba membuka bisnis baru, yaitu bisnis batik pekalongan. Konon katanya batik Pekalongan kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Makanya dia bela-belain tinggal di sana beberapa hari sambil mencari produsen batik yang bisa diajak kerja sama. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Namun karena dia memiliki saudara di sana, akhirnya aku disuruh pulang ke Jakarta.

    Aku melirik jam, hmmmm masih jam 9 malam dan aku baru sampai Indramayu. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Mataku pun sudah tidak bersahabat, seperti dikasih lem. Dengan kondisi seperti ini kupikir tidak akan mungkin melanjutkan perjalanan sampai Jakarta, karena malah akan berbahaya. Kuputuskan harus mencari tempat istirahat. Lalu laju mobil pun mulai kupelankan, dan mataku mulai menyapu ke tepian jalan barangkali ada tempat istirahat atau rumah makan yang nyaman

    Kemudian mataku tertuju pada sebuah rumah (kupikir itu rumah makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas dan ditutupi oleh rumput Jepang. Hmm, sepertinya tempatnya enak, ada tempat parkir mobilnya lagi. Aku pun segera membelokkan mobil dan kuparkir tepat di depan rumah itu.

    Di terasnya kulihat sedang duduk 4 orang wanita dengan pakaian yang cukup sexy. Aku masih belum berpikir yang aneh-aneh waktu itu. Yang terpenting bagiku saat ini adalah beristirahat dan melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.

    Saat aku berjalan ke arah teras, salah seorang dari mereka menghampiriku dengan gaya yang centil dan manja,

    “Cari apa, A’?”

    Mataku yang sedari tadi sudah cukup mengantuk sontak saja langsung melebar lagi. Perempuan itu kira-kira berusia 35 tahunan mengenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang sepertinya sengaja untuk menonjolkan aset miliknya itu, dipadu dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 tonjolan di sana seperti terjepit ingin meronta keluar, dengan belahan yang masih indah di tengahnya. Kulitnya kuning langsat meskipun otot di bagian lengan sudah mulai sedikit mengendur.

    Mandapati pemandangan seperti itu, aku menjadi tergagap-gagap,

    “Emm.. anu… mmmm, mau cari makan. Laper nih dari tadi siang belom makan. Sama mau istirahat dulu, pegel dari tadi nyetir melulu.”
    “Ayuk atuh, A’. Masuk dulu, di dalem masih ada makanan kok. Santai dulu aja A’. Kalo pegel-pegel, kita juga bisa mijitin kok.” tangannya langsung menggandengku dan menempelkan payudaranya ke lenganku sembari tersenyum nakal.

    Ah, kurasakan sesuatu yang kenyal menjepit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, pikirku. Nikmati saja keadaan ini.

    Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Saat berjalan ke dalam, mataku masih sempat melirik 3 orang lagi yang sedang duduk di teras.

    Gadis pertama berkulit sawo matang, tubuhnya langsing berumur sekitar 20 an tahun, memakai kaus you can see berwarna putih dan di luarnya memakai kemeja bermotif kotak-kotak dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Dia memakai celana jeans pendek yang sudah belel, alias banyak lubangnya. Wajahnya sih biasa-biasa saja, tapi kupikir senyumnya manis juga.

    Gadis yang kedua bertubuh agak chubby, rambutnya dia gelung ke atas menonjolkan nuansa tengkuknya yang putih itu. Memakai baju terusan bermotif batik dengan model babby doll. Sepertinya umurnya sekitar 28-30 tahun. Dia pun melemparkan senyuman kepadaku.

    Gadis yang ketiga, tubuhnya tidak terlalu gemuk namun padat berisi, memakai kaus tank top warna pink dan rok pendek bermotif bunga. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Sempat kulirik, ada tonjolan kecil di dadanya, wah sepertinya dia tidak memakai BH. Tubuhnya putih mulus tanpa cela, dengan tonjolan yang nyaris sempurna, proporsional dengan tubuhnya yang sintal itu. Wajahnya manis tipikal orang Sunda. Bibirnya yang tipis pun mengumbar senyuman kepadaku.

    Sampai di dalam aku pun memilih menu ayam goreng dengan sambal dan lalapan. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Selesai makan aku pun minum segelas teh hangat yang sudah kupesan sebelumnya.

    Akhirnya bisa terbayar juga rasa lapar yang sudah melilitku sejak tadi siang. Ketika aku sedang menikmati aktivitas santaiku, si tante menawariku sesuatu, “Si Aa’ capek? Kita juga sedia jasa pijit loh. Tinggal pilih saja sama siapa. Tuh, teteh punya 3 anak buah yg siap melayani. Aa’ tinggal pilih aja.” katanya dengan nada manja.

    What? Seumur-umur aku belum pernah dipijit terutama oleh wanita yang belum aku kenal. Tapi baiklah, apa salahnya mencoba, begitu pikirku.

    “Mmmm emang berapa tarifnya? Mahal ga?”
    “Ah, si Aa’ bisaan. Tenang aja A’, yang penting mah Aa’ puas. Ini juga mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit.
    “Promo? Kaya swalayan aja, pake promo segala. Ya udah, aku pilih satu ya. Bebas nih milihnya?”
    “Iya pilih aja tuh yang diluar. Kalo yang kurus namanya Hana, kalo yang agak gemuk namanya Rosma, nah kalo yang satunya lagi namanya Santi, tapi dia masih baru dan belum begitu pengalaman.” katanya sambil senyum-senyum nakal.

    Hmm, dari awal aku sudah begitu tertarik dengan gadis yang bernama Santi ini, dia memiliki proporsi tubuh yang pas, serta payudara yang aduhai. Usianya yang masih belia semakin mambuat penasaran orang yang melihatnya. Aku sudah tidak sabar untuk merasakan pijitannya, ah pasti nyaman sekali ketika tangan mungil nan halus itu memijit tubuhku.

    “Kalo gitu aku pilih si Santi, Teh.” jawabku mantab.

    Si teteh pun segera memberi kode kepada Santi. Dan tanpa harus menunggu lama Santi telah menggamit lenganku dan mengajakku ke dalam salah satu kamar yang tersedia.

    Kamar itu tidak terlalu besar dengan penerangan sebuah lampu kecil yang memberikan sensasi remang-remang. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Disudut ruangan ada meja dan bangku kecil yang didepannya tergantung sebuah kaca. Menurutku kamar ini cukup bersih dan nyaman. Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi aroma yang aku juga tidak tahu pasti apa itu. Tapi aroma itu telah membuatku rileks dan nyaman.

    Ketika aku masih termangu melihat keadaan sekeliling, suara Santi yang lembut mengejutkanku.

    “Ayo atuh A’, jadi pijit ga? Kok malah bengong di pintu aja?”
    “Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku pun segera mengambil posisi di tempat tidur.
    “Bajunya dibuka dulu atuh A’. Masa pijit masih pake baju begitu.” kata Santi dengan manja.

    Ya, tentu saja. Betapa bodohnya aku, apa yang akan dipijit jika aku masih mengenakan bajuku? Segera saja kulepas kemeja dan kaos dalamku, kemudian dengan telaten tanpa perlu disuruh Santi mengambil lalu menggantungkannya di balik pintu yang telah ia tutup sebelumnya.Cerita Sex 2018,Kisah Seks Dewasa,Cerita Mesum Terbaru,Cerita Dewasa Bugil,Tante Ngentot,Cerita Seks Toket Gede full bugil.

    “Punten A’, celana panjangnya dilepas juga atuh. Nanti Santi susah mijitnya kalo masih pake celana begitu.”

    Wow, aku kaget. Masalahnya aku hanya menggunakan boxer di balik celana panjangku. Masih ada sedikit rasa risih untuk hanya mengenakan boxer di depan gadis manis yang belum aku kenal ini. Namun saat aku menatap wajah manis nan sensual serta melirik sedikit ke bawah lehernya di mana tergantung dua buah gundukan padat serta berisi itu, akal sehatku terkalahkan. Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.

    Dia pun mulai memijit ringan dari mulai bawah kakiku. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag sudah pegal karena menginjak pedal seharian. Dari kaki, dia beralih ke leher kemudian turun menuju punggung. Tanganku pun tak lupa ia relaksasi.

    “Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Pasti pegel-pegel semua ya A’?” tanyanya lembut.
    “Iya nih, habis nyetir seharian. Jadinya pada kaku semua.”
    “Tenang aja A’, serahkan sama Santi pasti semuanya akan beres.” jawabnya menggoda.

    Dia lalu menuangkan sedikit lotion di tangannya lalu dia balurkan ke punggung dan mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali rasanya ketika tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas sampai hampir pada bokongku. Penat yang dari tadi pagi kurasakan seolah perlahan-lahan mulai sirna.

    Selesai dengan punggung, dia lanjutkan dengan kakiku. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Dari telapak kaki dia mulai bergerak ke atas menuju paha. Ketika mengurut pada pangkal pahaku, entah sengaja atau tidak sesekali dia menyentuh kedua bolaku. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.

    “A’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan.

    Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Dia mulai mengusapi badanku dengan lotion. Saat itu baru kusadari bahwa dia sangat manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang saat dia mengusap badanku dengan lotion.

    Tiba-tiba tanpa diduga dia duduk diatas perutku, dan mulai mengurut leherku. Bagiku berat tubuhnya bukan masalah, namun sensasi yang kurasakan itu lumayan meresahkanku, mengingat aku belum pernah melakukan hal ini dengan wanita lain. Tapi aku hanya diam saja dan menikmati keadaaan ini. Mataku tak lepas dari dua buah bukit kembar yang sedari tadi bergoyang-goyang menantang, dan tampaknya dia mulai menyadari kalau aku memperhatikannya.

    Bukannya risih namun dia malah mengambil tanganku, mengurutnya, sambil menempelkan punggung tanganku ke dadanya. Wow, kurasakan sesuatu yang masih kenyal dan kencang di sana, dan hal itu memicu hormon testosteronku meroket. Kemaluanku yang dari tadi sudah setengah menegang menjadi full erection. Selesai mengurut tangan kananku, dia pun melanjutkan dengan tangan kiriku dan masih dengan cara yang sama.

    Tanpa sadar tangan kananku mulai memegang-megang sambil sedikit meremas payudara yang masih padat itu.

    “Ih, Aa’ nakal deh. Kenapa atuh A’? Suka ya?” jawabnya nakal.
    “Aku gemes banget ngeliatnya. Masih bagus banget ya? Boleh lihat ga? Aku penasaran nih.” entah setan mana yang merasukiku hingga aku berani berkata demikian.

    Sepertinya urat maluku sudah putus. Tanpa kuduga, dia pun segera melepas tank top-nya, sehingga kali ini kulihat dengan jelas dua bukit kembar itu bergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku pun segera menangkapnya, bermain-main, serta memilin-milin lembut puting yang masih terbilang kecil itu. Perlahan namun pasti puting kecil yang berwarna coklat kehitaman itu pun mengeras, dan payudara yang masih ranum itu mulai mengencang.

    Santi mulai gelisah, wajahnya mulai memerah. Tanpa dia sadari, dia semakin bergeser ke arah bawah dari tubuhku. Dia terkejut ketika pantatnya menyenggol sesuatu yang sudah mengeras dari tadi. Lalu kurengkuh dia ke dalam pelukanku, kudaratkan ciuman di bibirnya yang lembut itu. Lidahku mulai menyapu bibirnya dan memaksa masuk ke dalam mulutnya. Di dalam mulutnya sudah menunggu lidahnya yang rupanya sudah siap bertarung dengan lidahku. Kami pun saling memagut satu sama lain. Tanganku terus bergerilya dan mulai menurunkan rok pendeknya hingga kini dia hanya mengenakan celana dalam saja.

    Dari mulut aku bergerak menuju lehernya yang jenjang, lidahku bergerak dengan liarnya menelusuri kulitnya yang putih itu. Sampai di kedua payudaranya, aku tambah gemas dibuatnya, kuciumi mereka bergantian satu sama lain. Lalu puting kecil yang sudah mengeras itu pun tenggelam di dalam mulutku. Lidahku tak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menengadah sambil memejamkan matanya, sementara pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.

    Kami pun segera bertukar posisi, dia kubaringkan di kasur dan segera saja kulepas celana dalamnya yang sudah mulai basah itu. Hmm, ada aroma khas yang belum pernah kucium selama ini. Santi pun membuka kedua pahanya, dan tampaklah sebuah belahan merah dengan bibir yang masih cukup rapat berkilauan karena dihiasi oleh cairan pelumas. Rambut kemaluannya yang baru mulai tumbuh setelah dicukur itu semakin membuat gairahku bergelora.

    Perlahan kujilati dari luar ke dalam, sambil sesekali memberikan gigitan kecil di luarnya. Akibat ulahku itu terkadang dia sedikit mengerang namun tertahan. Kusibakkan bibir itu dengan lidahku dan kurasakan ada tonjolan kecil di atasnya. Kuhisap dalam-dalam dan kumainkan dengan lidahku, sementara jariku mulai menyelinap ke dalam celah yang sudah basah dan hangat. Jariku mulai leluasa bergerak keluar masuk karena liang itu sudah licin oleh cairan pelumas. Ketika jariku semakin cepat dan lidahku semakin liar, Santi pun mulai menegang dan gelisah. Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,

    “Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”

    Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sementara pahanya menjepit kepalaku, dan kurasakan denyut-denyut di jariku yang ada di dalam sana. Kali ini teriakannya tidak tertahan,

    ”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

    Kurasakan semacam cairan bening dan hangat mengalir ditanganku yang berasal dari jariku yang ada di dalam sana. Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yang masih basah ke mulutnya. Dengan serta merta dia pun menjilati jariku. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Aku pun segera melepas celana boxerku, dan menyodorkan batangku yang sudah demikian keras ke mulutnya.

    Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Mulutnya yang mungil itu terlihat penuh oleh batangku yang memang terbilang di atas rata-rata. Mulanya aku kasihan melihatnya, namun sepertinya dia malah menikmatinya dan hal itu mulai membangkitkan kembali hasrat birahinya. Secara otomatis aku pun menggoyangkan pinggulku menyesuaikan dengan irama yang dia buat. Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang. Kata si Teteh dia belum berpengalaman, tapi sudah seperti ini aksinya.

    “A’, ayo buruan masukin, Santi udah ga tahan lagi nih.” katanya memelas.

    Lalu kucabut penisku dari mulutnya dan perlahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memang sudah basah dari tadi. Dia sedikit mengejang ketika permukaan bibir licin nan sensitif itu bertemu dengan kepala penisku. Akhirnya setelah kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku ke dalam liangnya secara perlahan. Awalnya dia melenguh, namun setelah beberapa kali kugerakkan tampaknya dia sudah mulai bisa menyesuaikan. Rasanya luar biasa ketika penisku berada di dalam dirinya, masih begitu ketat dan menggigit. Denyut-denyut di dinding vaginanya sangat bisa kurasakan.

    Gerakanku semakin lama semakin cepat, dan Santi pun semakin gelisah kembali. Dia mulai meremas pinggulku dan menarik-narik rambutku. Tubuhnya menegang dan menggelinjang sekali lagi. Denyut-denyut di dalam sana semakin kuat terasa dan tiba-tiba gerakanku terasa sangat licin. Kulihat banyak sekali cairan bening yang melumuri batangku. Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Aku pun mulai mengurangi kecepatan gerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, dan kulumat habis kedua putingnya.

    “A’, sekarang gantian dong Santi yang di atas.” dia meminta.

    Rupanya dia sudah mulai terangsang lagi oleh cumbuanku.

    “Oke, siapa takut?” jawabku sambil nyengir.

    Kami pun segera bertukar posisi, kali ini dia berada di atasku. Dia pun mulai mengambil posisi berjongkok di atas perutku. Secara perlahan batangku sudah masuk di dalamnya. Santi mulai bergerak naik turun, dan sesekali menjepit batangku di dalamnya. Gerakan itu membuatku semakin gila. Sensasi yang dihasilkan sungguh luar biasa.

    Gerakannya semakin lama semakin cepat dan membuat dorongan dari dalam diriku mulai muncul ke permukaan. Santi pun seperti sedang trance, terkadang dia meremas payudaranya sendiri, bahkan menarik-narik dan memilin putingnya. Teriakannya kali ini lebih heboh lagi,

    “Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Punya Aa’ gede banget, nikmat banget ada di dalem. Owh… Santi pengen keluar lagi….Ufhhh…”

    Tubuhnya menegang dan menggelinjang lagi untuk yang ketiga kalinya. Setelah itu dia pun ambruk di atas dadaku dengan nafas yang terengah-engah. Hasrat birahiku yang sudah semakin tinggi dan akan segera meledak seolah memberikan kekuatan yang luar biasa. Segera kubaringkan Santi, dan kali ini langsung ku goyang dengan sekuat tenaga. Dia hanya bisa pasrah sambil terus mendesah,

    “Ahh..ahh..ahh… Ayo A’ keluarin di dalem aja… Santi udah ga tahan…”

    Akhirnya dorongan itu keluar disertai dengan semburan lava putih kental di dalam vaginanya. Seluruh ototku seperti berkelojotan melepaskan semua hasrat itu. Cairan putih itu mengalir melewati celah merah yang merekah itu dan sebagian jatuh ke kasur. prediksi togel klik disini

    Aku pun segera mengambil tempat disisinya, kupeluk erat dirinya. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Kami pun berciuman dengan lembut di bibir. Dan kami mulai terlelap setelah lelah oleh pertempuran yang menguras tenaga itu.

  • 1-Yumi Maeda Merci Beaucoup 22 Immediate Cream Pie

    1-Yumi Maeda Merci Beaucoup 22 Immediate Cream Pie


    2082 views

  • Video Bokep Asia Karin Kusunoki dikamar mandi berlumuran minyak

    Video Bokep Asia Karin Kusunoki dikamar mandi berlumuran minyak


    1783 views

  • Video Bokep Asia memek berjembut lebat becek dikocokin

    Video Bokep Asia memek berjembut lebat becek dikocokin


    45744 views

  • Kisah Memek Ibu Temen Gue Yang Hot

    Kisah Memek Ibu Temen Gue Yang Hot


    3054 views

    Duniabola99.com – Saat berusia 20 tahun dan merupakan tahun pertama pada masa perkuliahan, gw berteman dengan seorang pria bernama Sakti. Ini adalah teman pertama gw saat kuliah. Dan kami menjadi semakin akrab setiap harinya. Ia banyak memberikan pengalaman menyenangkan kepada gw. Beberapa kali ia melakukan kuluman pada kontolku juga dengan mengunakan tangan. Terus terang bagiku ini sunguh nikmat sekali. Belakangan gw tahu kalau ia pernah melakukan hal yang sama pada teman pria lain.


    Suatu hari gw pergi kerumahnya seperti biasa. Dan ia tidak ada ditempat. hanya Ibunya yang biasa gw pangil Ibu Yanti yang ada ditempat. Kalau anda tahu aktris Angelina Jolie hampir seperti itulah tampangnya! Seks seks gitu bro! Bentuk tubuh yang padat dan sexy, payudara yang besar dan wajah yang minta ampun cantiknya biking w horney melihatnya. Ibu Yanti mengatakan bahwa temanku tsb tidak ada dirumah alias belum pulang dari tadi pagi, dan menyuruhku untuk menunggunya di ruang tamu. Ia menawarkan pada gw secangkir kopi dan gw ucapkan terima kasih. Saat itu ia mengunakan blouse putih halus yang membuat bentuk tubuhnya samar2 jelas terlihat!Kamipun ngobrol ala kadarnya dan tak disangka ia mendekatiku.

    Bayangkan saat itu gw termasuk pria yang belum mengenal hubungan seks berlawanan jenis dan ia adalah wanita yang telah berusia 40 tahun yang tentunya memiliki pengalaman tertentu mengenai hal ini.
    Tiba-tiba ia meraba selangkangan gw dan meremasnya dengan keras. Gw terkejut dan sedikit berdiri, kemudian ia langsung menarik gw untuk duduk kembali. Ia hanya tertawa melihat gw yang terlihat pucat dan tidak bisa berkata apa-apa. gw hanya berpikir ia adalah ibu dari teman akrab gw.

    Sambil tersenyum ia kembali memegang bagian selangkangan gw dan gw tetap diam membisu hanya memandangnya dengan seribu pertanyaan tanpa jawaban. Tidak bisa kupungkiri, wajah menawan itu telah membuat kontol gw berdiri. Dan anda tahu kalau kontol gw memiliki ukuran yang diatas normal. Tanpa sepatah katapun ia terus mengosok kemaluan gw dan entah setan apa yang menghingapi gw saat itu, langsung ku cium bibir tante yanti yang seksi itu. Aduhh ini pertama kali gw berciuman dengan lawang jenis dan rasanya melambung jauh. Darah dikepala gw seperti mau muncrat keluar. Gwtidak begitu mahir dengan apa yang harus lidah gw mainkan ketikan lidah Ibu Yanti merasuk dalam mulut gw.Beberapa kali kurasakan lidahnya menyapu langit2 mulut gw, gigiku dan mengusap lidah gw.Sementara lidahku hanya diam membisu!Sesekali ia menyedot lidah gw dengan sangat kuat hingga pada saat lepas dari pagutan masih terdapat air liur yang menetes pada lidah gw dan mulutnya Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa dan liar sekali.


    Kemudian ia meminta gw untuk membuka celana yang gw pake dan melihat kontol gw. Tapi gw menolak. Namun ia tetap memaksa dengan berkata satu kali ini saja untuk melihatnya. Kemudian ia sedikit menurunkan blouse bagian atasnya dan memperlihatkan bentuk payudara indahnya dan meminta gw untuk membuka celana gw.Woooooww! Toked atau payudara itu indah sekali dihiasi dengan kalung giok yang bergelantungan diantara payudara tersebut membuat pemandangan menjadi semakin indah menakjubkan!mantabsss dan maknyuss banget

    Gwpun bergegas membuka celana dan sejenak ia memandang kontol gw dengan senyumnya yang menawan. Tanpa dikomandoi apapun ia telah duduk di bawah sambil meraih kemaluan gw. Dipegang dan diusapnya dengan halus bagian atas kontol gw hingga tanpa terasa ada sedikit cairan yang keluar dari penis gw ini! Tanpa sungkan segera saja Ibu Yanti melumat kontol gw ini hingga semua tertelan dalam mulutnya. Kulihat matanya yang terpejam menikmati penis gw dan menghisapnya dengan sangat kuat! Ibu Yanti cukup mahir adegan seperti ini. Terkadang ia sedikit mengigit kontol gw hingga gw tersentak kaget, tetapi ia lanjutkan kembali dengan lumatannya yang super nikmat banget rasanya Akhirnya ia meyuruh gw untuk melepas semua pakaian yg gw kenakan dan ia pun beraksi secara halus dan perlahan melepaskan pakiannya sendiri satu persatu hingga tanpa busana! Wow akhirnya memeknya keliatan!

    Setelah pakaianku terlepas, ia menarikku kekamarnya. Kemudian menjatukanku ditempat tidur. Sepengetahuan gw teknik bercinta yang gw kenal adalah gw diatas dan ia dibawah. Tetapi nampaknya ia akan duduk diatas gw.Ia mengatakan akan menunjukkan aksi yang sangat nikmat. Ia mengatakan bahwa kontolku termasuk besar dan ia membutuhkan daya kontrol terhadap kontol gw! Segera ia meraih kontol gw dan sedikit demi sedikit ia memasukkan dalam memeknya.Ohh..memeknya sit ante hot itu terasa hangat dan lengket. Akhirnya terbenam semua kontol gw dalam vagina tersebut dan ia pun megoyankan kiri kanan, atas bawah dengan cepat dan keras! Sunguh nikmat banget rasanya goyangannya mantabs banget! Sambil mengosok payudaranya sendiri yang sudah tegang, ia pun menyodorkan payudara indah tersebut untuk gw cicipi. Tak perlu tunggu waktu lama, segera saja kulumat payudara tersebut hingga membuatnya semakin keras menghentakkan pantatnya ke arah penis gw! oooooh rasanya kontol gw telah menyentuh dinding rahimnya.


    Gwpun melumat payudara tersebut dengan liarnya. Namun begitu gw merasakan kenikmatan yang luar biasa saat melumat daging tumbuh yang alot tersebut. Tak terasa keringat kami telah membasahi kain sprei tempat tidur hingga akhirnya Ibu Yanti menjerit nikmat sambil melumat mulut gw. Kurasakan cairan hangat menghinggapi kontol ku. Ibu Yanti sudah mencapai klimaksnya. Gwpun demikian, dan saat mencapai puncaknya gw berkata…tante gw sudah tidak tahan lagi…Ia pun segera melanjutkan..keluarkan saja didalam…tidak apa2 kok sakti tante udah pake KB!

    Mendapat lampu hijau demikian, segera saja gw lapangkan perasaan untuk menyelesaikan permainan ini dengan mengeluarkan sperma gw didalam memek indahnya!Crot..crot….dan crotttt lagi…. kurasakan sampai 6 kali kontol gw menyemprotkan sperma ke dalam memek tante yanti….dan ia pun tersenyum manis!
    Badanku terasa lemas sekali dan pandanganku sedikit berkunang!

    Kurasakan sperma gw yang berkubang dalam liang memeknya nya….ohhh rasanya lega dan nikmat sekali melihat sperma gw dikeluarkan sedikit demi sedikit dari memeknya tante yanti! dan kamipun segera menyelesaikan skandal tersebut dan akan tetap menjadi rahasia kami berdua!Sunguh nikmat banget rasanya ngentot pertama kali dengan pasangan lawan jenis apalagi bisa ngentot sama ibu teman gw!.




  • Video Bokep Yui Nishikawa memainkan toketnya sendiri

    Video Bokep Yui Nishikawa memainkan toketnya sendiri


    1900 views

  • Asian Amateur Porn With Young Japanese Yuri Sakurai

    Asian Amateur Porn With Young Japanese Yuri Sakurai


    1744 views

  • Mai Kamio cewek cantik ngentot dengan pacarnya disofa

    Mai Kamio cewek cantik ngentot dengan pacarnya disofa


    1869 views

  • Video Bokep Marry Lynn dan Scarlet Red main sepatu roda

    Video Bokep Marry Lynn dan Scarlet Red main sepatu roda


    1524 views

  • Video bokep Jade Nile memancing suaminya yang lagi stress

    Video bokep Jade Nile memancing suaminya yang lagi stress


    2237 views

  • Foto Bugil gadis cantik Georgia pakai celana dalam unik pamer memek

    Foto Bugil gadis cantik Georgia pakai celana dalam unik pamer memek


    1878 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik toket gede pakai celana dalam unik menampilkan memeknya yang tanpa bulu dan tembem.

  • Cerita Sex Pasangan Sahabat

    Cerita Sex Pasangan Sahabat


    2445 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Pasangan Sahabat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Kenalin namaku Antok aku tinggal di kota Bandung kejadian ini terjadi kira kira 1 tahun kemarin dimana
    tunangan temanku Bayu yang bernama Indi, sungguh tak menyangka aku bisa menikmati tubuh tunangan
    temanku itu.

    Saat itu Bayu yang sibuk mengurusi bisnisnya diharuskan ke luar kota, kebetulan Bayu itu punya adik
    yang bernama Deni dia juga teman maenku, waktu pas malam minggu kebetulan aku ada rencana keluar.

    Langsung saja aku tancap motorku dan saat di perjalanan handphonku berbunyi ternyata Deni ini mau
    pinjam motorku untuk menjemput temannya yang menunggunya di alun alun , yaudah aku samperin dia
    sebentar.

    Dia juga bilang nitip sebentar tunangan kakaknya, karena di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Aku
    tidak bisa menolak, lagi pula aku ingin tahu tunangan temanku itu seperti bagaimana rupanya.

    Tidak lama kemudian Deni datang, karena rumahnya memang tidak begitu jauh dari rumahku dan langsung
    menuju ke kamarku.

    “Hei Ntok..! Aku langsung pergi nih.. mana kuncinya..?” kata Deni.

    “Tuh.., di atas meja belajar.” kataku, padahal dalam hati aku kesal juga bisa batal deh acaraku.

    “Oh ya Ntok.., kenalin nih tunangan kakakku. Aku nitip sebentar ya, soalnya tadi di rumah nggak ada
    siapa-siapa, jadinya aku ajak dulu kesini. Bentar kok Ntok.., ” kata Deni sambil tertawa kecil.

    “Antok.., ” kataku sambil menyodorkan tanganku.

    “Indi.., ” katanya sambil tersenyum.

    “Busyeett..! Senyumannya..!” kataku dalam hati.

    Jantungku langsung berdebar-debar ketika berjabatan tangan dengannya. Bibirnya sensual sekali,
    kulitnya putih, payudaranya lumayan besar, matanya, hidungnya, pokoknya, wahh..! Akibatnya pikiran
    kotorku mulai keluar.

    “Heh..! Kok malah bengong Ntok..!” kata Deni sambil menepuk pundakku.

    “Eh.. oh.. kenapa Den..?” kaget juga aku.

    “Ntok, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Ndi.., kalo si Antok macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil
    langsung pergi. Indi hanya tersenyum saja.

    “Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus
    kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya.
    “Mo minum apa Ndi..?” kataku melepas rasa maluku.

    “Apa aja deh Ntok. Asal jangan ngasih racun.” katanya sambil tersenyum.
    “Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!” kataku dalam hati sambil pergi
    untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas.

    Akhirnya kami mengobrol tidak menentu, sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Bayu
    tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Bayu pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh
    datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Bayu bilang bahwa dia
    tidak akan kemana-mana.

    “Udah deh Ndi.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok
    bijaksana.

    “Kalo sekali sih nggak apa Ntok, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-
    jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Indi dengan nada kesal.

    “Heh.., jangan nuduh dulu Ndi, siapa tau dugaan Kamu salah, ” kataku.

    “Tau ah.., jadi bingung Aku Ntok, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Indi.

    “Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Indi tersenyum mendengar ucapanku.

    “Kamu udah punya pacar Ntok..?” tanya Indi.

    “Eh, belom.. nggak laku Ndi.. mana ada yang mau sama Aku..?” jawabku sBayukit berbohong.

    “Ah bohong Kamu Ntok..!” ucap Indi sambil mencubit lenganku.

    Seerr..! Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan-
    lahan, aku jadi salah tingkah.

    Sepertinya si Indi melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil
    minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.

    “Ada apa Ndi..? Minumannya sudah habis juga..?” kataku pura-pura bodoh.

    “Ntok, Kamu mau nolongin Aku..?” ucap Indi seperti memelas.

    “Iyaa.., ada apa Ndi..?” jawabku.

    “Aku.., Aku.. pengen bercinta Ntok..?” pinta Indi.

    “Hah..!” kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam
    yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.

    “Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung
    ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku. Markas Judi Online Dominoqq

    Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama
    kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang
    baru kukenal.

    Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku,

    “Aku pengen bercinta sama Kamu, Ntok..!

    Puasin Aku Ntok..!”

    Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku,

    “Aahh..!” aku mendesah.

    Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium
    sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku.
    Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan
    menelusuri lehernya yang putih bak pualam.

    Ia mendesah kenikmatan,

    “Aahh Ntok..!”

    Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-
    nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas.

    Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu
    yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat.

    “Ntok.., buka dong bajunya..!” katanya manja.

    “Bukain dong Ndi.., ” kataku.

    Sambil menciumiku, Indi membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia
    lemparkan ke samping tempat tidur.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat

    Cerita Sex Pasangan Sahabat

    Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya,

    “Akhh.., Ndi.”

    Kemudian Indi mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja.
    Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.

    Indi melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu.
    Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya.

    Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat
    sekali.

    Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.
    “Okhh.. nikmat sekali, ” kataku dalam hati,

    sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot. Indi sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit
    kemaluanku.

    “Auwww.., sakit dong Ndi..!” kataku sambil agak meringis.

    Indi seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya.
    Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya,
    “Ndi, Aku mau keluar.. akhh..!”

    Indi cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya, “Croott..
    croott..!” Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Indi.

    Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat. Setelah cairannya benar-benar
    bersih, Indi kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia
    telanjang bulat. Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku.

    “Puasin Aku Ntok..!” katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur.
    Sampai disana dia tidur telentang. Aku lalu mendekatinya, kutindih tubuhnya yang elok, kuciumi
    bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya.

    Dia mendesah keenakan, “Aahh..!”

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati
    putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil
    kadang kupelintir putingnya.

    “Okkhh..! Antok sayang, terus Ntok..! Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu.

    Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke
    bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Indi mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus
    bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris.

    Indi semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian aku mulai
    menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sBayukit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang
    namanya klitoris, dengan agak sBayukit menahan nafas, kusedot klitorisnya.

    “Aakkhh.. Ntok.., ” Indi menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan
    yang menyemprot hidungku, kaget juga aku. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita,
    karena sebelumnya aku tidak pernah.

    Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya.

    “Ntok..! Masukin Ntok..! Masukin..!” pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu.
    Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut
    kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.

    “Udah dong Ntok..! Cepet masukin..!” katanya manja.

    “Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget.” kataku dalam hati.

    Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang
    menyembul. Pahanya kulebarkan sBayukit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang
    merah merekah.

    Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku. “Bless..!” akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan
    Indri.

    “Aaakkhh Ntok..!” desah Indi.

    Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Indi. Aku mulai mengerakkan
    tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian
    kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.

    “Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Indi sambil tangannya memegang kedua pipiku.
    Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Indi mengejang,

    “Aaakkhh.. Eriicckk..!” Ternyata Indi sudah mencapai puncaknya duluan.

    “Aku udah keluar duluan Sayang..!” kata Indi.

    “Aku masih lama Ndi.., ” kataku sambil masih menggenjot tubuhku.

    Kemudian kuangkat tubuh Indi ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Indi melingkar di
    pinggangku. Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Indi.

    “Aakkhh Ndi.., punya Kamu enak sekali.” kataku memuji, Indi hanya tersenyum saja.

    Cerita Sex Pasangan Sahabat Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami
    masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini.

    “Aahh Ndi.., Aku hampir keluar.., ” kataku agak terbata-bata.

    “Aku juga Ntok..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Indi sambil menggoyang pantatnya yang
    bahenol itu.

    Goyangan pantat Indi semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Indi, frekuensi genjotanku
    makin kupercepat, sampai pada akhirnya,

    “Aaakkhh.., Ericckk..!” jerit Indi sambil menancapkan kukunya ke pundakku.

    “Aakhh, Indii.., Aku sayang Kamuu..!” erangku sambil mendekap tubuh Indi.

    Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.
    “Kamu hebat sekali Ntok..!” puji Indi.

    “Kamu juga Ndi..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan.

    Kemudian kami cepat-cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Indi keburu
    datang.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Apolonia Lapiedra ngentot dengan pacarnya berpenis panjang

    Apolonia Lapiedra ngentot dengan pacarnya berpenis panjang


    1944 views

  • I love you daddy, I know you love me to

    I love you daddy, I know you love me to


    1898 views

  • Kisah Memek Ngentot Dengan Bos Ku Yang Galak

    Kisah Memek Ngentot Dengan Bos Ku Yang Galak


    3750 views

    Duniabola99.com – Sudah dua tahun aku bekerja di perusahaan swasta ini. Aku bersyukur, karena prestasiku, di usia yang ke 25 ini aku sudah mendapat posisi penyelia. Atasanku seorang wanita berusia 42 tahun. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek.


    Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan. Kalau karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Melly, aku malah selalu berharap dipanggil. Bahkan sering aku mencari-cari alasan untuk menghadap keruangan pribadinya.

    Sebagai mantan pragawati, tubuh Bu Melly sangatlah bagus diusia kepala empat ini. Wajahnya yang cantik tanpa ada garis-garis ketuaan menjAdikannya tak kalah dengan anak muda. Saking keseringan aku mengahadap keruangannya, aku mulai menangkap ada nada-nada persahabatan terlontar dari mulut dan gerak-geriknya.

    Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Melly langsung memuji penampilanku. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian. Mudah-mudahan bisa berpengaruh di gaji hahaha nyari muka nih.

    Sampai suatu ketika, lagi-lagi ketika aku dipanggil mengahadap, kulihat raut muka Bu Melly tegang dan kusut. Aku memberanikan diri untuk peduli,

    “Ibu kok hari ini kelihatan kusut? ada masalah?”, sapaku sembari menuju kursi didepan mejanya.
    “Ia nih Ndy, aku lagi stres, udah urusan kantor banyak, dirumah mesti berantem sama suaminya kusut deh”, jawabnya ramah, sudut bibirnya terlihat sedikit tersenyum.
    “Justru aku manggil kamu karena aku lagi kesel. Kenapa ya kalau lagi kesel trus ngeliat kamu aku jadi tenang”, tambahnya menatapku dalam.

    Aku terhenyak diam, terpaku. Masak sih Bu Melly bilang begitu? Batinku.
    “Andy, ditanya kok malah bengong”, Bu Melly menyenggol lenganku.
    “Eeehh nggak, abisnya kaget dengan omongan Ibu kayak tadi. Aku kaget dibilang bisa nenangin seorang wanita cantik”, balasku gagap.

    “Ndy nanti temenin aku makan siang di Hotel (***) ya.. Kita bicarain soal promosi kamu. Tapi kita jangan pergi bareng , nggak enak sama teman kantor. kamu duluan aja, kita ketemu disana”, kata Bu Melly.
    Aku semakin tergagap, tidak menyangka akan diajak seperti ini.
    “Baik Bu”, jawabku sambil keluar dari ruangannya.

    Setelah membereskan file-file, pas jam makan siang aku langsung menuju hotel tempat janji makan siang. Dalam mobilku aku coba menyimpulkan promosi jabatan apa yang akan Bu Melly berikan. Seneng sih, tapi juga penuh tanda tanya. Kenapa harus makan siang di hotel? Terbersit dipikiranku, mungkin Bu Melly butuh teman makan, teman bicara atau mudah-mudahan teman tidur.. upss mana mungkin Bu Melly mau tidur dengan aku. Dia itu kan kelas atas sementara aku karyawan biasa. Aku kesampingkan pikiran kotor.


    Sekitar setengah jam aku menungu di lobby hotel tiba-tiba seorang bellboy menghampiriku. Setelah memastikan namaku dia mempersilahkanku menuju kamar 809, katanya Bu Melly menunggu di kamar itu. Aku menurut aja melangkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Ketika kutekan bel dengan perasaan berkecamuk penuh tanda tanya berdebar menunggu sampai pintu dibukain dan Bu Melly tersenyum manis dari balik pintu.

    “Maaf ya Ndy aku berobah pikiran dengan mengajakmu makan di kamar. Mari.. kita ngobrol-ngobrol kamu mau pesen makanan apa?”, kata Bu Melly sambil menarik tangan membawaku ke kursi. Aku masih gugup.

    “Nggak usah gugup gitu dong”, ujar Bu Melly melihat tingkahku.
    “Aku sebetulnya nggak percaya dengan semua ini .aku nggak nyangka bisa makan siang sana Ibu seperti ini. Siapa sih yang nggak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?”, ditengah kegugupanku aku masih sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan. Aku tau pasti pujian kecil bisa membangkitkan kebanggan.

    “Ahh kamu Ndy bisa aja, emangnya aku masih cantik”, jawab Bu Melly dengan pipi memerah. Ihh persis anak ABG yang lagi dipuji.
    “Iya Bu, sejujurnya aku selama ini memimpikan untuk bisa berdekatan dan berduan dengan Ibu, makanya aku sering nyari alasan masuk keruangan Ibu”, kataku polos.
    “Aku sudah menduga semua itu soalnya aku perhatikan kamu sering nyari-nyari alasan menghadap aku. Aku tau itu. Bahkan kamu sering curi-curi pandang menatapku kan?”, ditembak seperti itu aku jadi malu juga.

    Memang aku sering menatap Bu Melly disetiap kesempatan, apa lagi kalau sedang rapat kantor. Rupanya tingkahku itu diperhatikannya.

    Kami berpandangan lama. Lama kami berhadapan, aku di tempat duduk sedangkan Bu Melly dibibir tempat tidur. Dari wajahnya terlihat kalau wanita ini sedang kesepian, raut mukanya menandakan kegairahan. Perlahan dia berdiri dan menghampiriku.

    Masih tetap berpandangan, wajahnya semakin dekat.. dekat.. aku diam aja dan hup.bibirnya menyentuh bibirku. Kutepis rasa gugup dan segera membalas ciumannya. Bu Melly sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya dengan tisu. Lalu tanpa dikomando lagi kami sudah berpagutan.

    “Pesen makannya nanti aja ya Ndy”, katanya disela ciuman yang semakin panas.


    Wanita cantik setinggi 165 ini duduk dipangkuanku. Sedikit aku tersadar dan bangga karena wanita ini seorang boss ku, duduk dipangkuanku. Tangan kirinya melingkar dileherku sementara tangan kanan memegang kepalaku. Ciumannya semakin dalam, aku lantas mengeluarkan jurus-jurus ciuman yang kutau selama ini. Kupilin dan kuhisap lidahnya dengan lidahku. Sesekali ciumanku menggerayang leher dan belakang telinganya. Bu Melly melolong kegelian.

    “Ndy kamu hebat banget ciumannya, aku nggak pernah dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku”, cerocos Bu melly curhat.
    Aku berpikir, bego banget suaminya tidak menyentuh wanita secantik Bu Melly. Tapi mungkin itulah kehidupan suami istri yang lama-lama bosan, pikirku.

    Bu Melly menarik tangaku. Kutau itu isyarat mengajak pindah ke ranjang. Namun aku mencegahnya dengan memeluknya saat berdiri. Kucium lagi berulang-ulang, tanganku mulai aktif meraba buah dadanya. Bu melly menggelinjang panas. Blasernya kulempar ke kursi, kemeja putihnya kubuka perlahan lalu celana panjangnya kuloloskan.

    Bu Melly hanya terdiam mengikuti sensasi yang kuberikan. Wow, aku tersedak melihat pemandangan didepanku. Kulitnya putih bersih, pantatnya berisi, bodynya kencang dan ramping. Celana dalam merah jambu sepadan warna dengan BH yang menutupi setangkup buah dada yang walaupun tidak besar tapi sangat menggairahkan.

    “Ibu bener-bener wanita tercantik yang pernah kulihat”, gumamku.

    Bu melly kemudian mengikuti aksiku tadi dengan mulai mencopot pakaian yang kukenakan. Namun dia lebih garang lagi karena pakaianku tanpa bersisa, polos. Mr. Happy yang sedari tadi tegang kini seakan menunjukkan kehebatannya dengan berdiri tegak menantang Bu Melly.

    “Kamu ganteng Ndy”, katanya seraya tangannya meraup kemaluanku dan ahh bibir mungilnya sudah mengulum.
    Oh nikmatnya. Sentuhan bibir dan sapuan lidahnya diujung Mr.Happy ku bener-bener bikin sensasi dan membuat nafsu meninggi.

    Aku nggak tahan untuk berdiam diri menerima sensasi saja. Kudorong tubuhnya keranjang, kuloloskan celana dalam dan BH-nya. Sambil masih tetap menikmati jilatan Bu Melly, aku meraih dua bukit kembar miliknya dan kuremas-remas. Tanganku merayap keselangkangannya. Jari tengahku menyentuh itilnya dan mulai mengelus, basah. Bu Melly terhentak. Sesekali jari kumasukkan kedalam vaginanya. Berusaha membuat sensasi dengan menyentuh G-spot-nya.

    Atas inisiatifku kami bertukar posisi, gaya 69. Jilatan lidahnya semakin sensasional dengan menulur hingga ke pangkal kemaluanku. Dua buah bijiku diseruputnya Bener-bener enak. Gantian aku merangkai kenikmatan buat Bu Melly, kusibakkan rambut-rambut halus yang tertata rapi dan kusentuh labia mayoranya dengan ujung lidah. Dia menggeliat. Tanpa kuberi kesempatan untuk berpikir, kujilati semua sudut vaginanya, itilnya kugigit-gigit.


    Bu melly menggelinjang tajam dan, “Ndy aku keluar lo.. nggak tahan”, katanya disela rintihan.
    Tubuhnya menegang dan tiba-tiba terhemmpas lemas, Bu Melly orgasme.

    Aku bangga juga bisa membuat wanita cantik ini puas hanya dalam lima menit jilatan.
    “Enak Ndy, aku bener-bener nafsu sama kamu. Dan ternyata kamu pintar muasin aku, makasih ya Ndy”, ujarnya.
    “Jangan terima kasih dulu Bu, soalnya ini belum apa-apa, nanti Andy kasi yang lebih dahsyat”, sahutku.
    Kulihat matanya berbinar-binar.
    “Bener ya Ndy, puasin aku, sudah setahun aku nggak merasakan orgasme, suamiku sudah bosan kali sama aku”, bisiknya agak merintih lirih.

    Hanya berselang lima menit kugiring tubuh Bu melly duduk diatas pinggulku. Mr.Happy kumasukkan ke dalam vaginanya dan bless, lancar karena sudah basah. Tanpa dikomando Bu Melly sudah bergerak naik turun. Posisi ini membuat ku bernafsu karena aku bisa menatap tubuh indah putih mulus dengan wajah yang cantik, sepuasnya. Lama kami bereksplorasi saling merangsang. Terkadang aku mengambil posisi duduk dengan tetap Bu melly dipangkuanku. Kupeluk tubuhnya kucium bibirnya.

    “Ahh enak sekali Ndy”, ntah sudah berapa kali kata-kata ini diucapkannya.

    Mr.Happyku yang belum terpuaskan semakin bergejolak disasarannya. Aku lantas mengubah posisi dengan membaringkan tubuh Bu Melly dan aku berada diatas tubuh mulus. Sambil mencium bibir indahnya, kumasukkan Mr.Happy ke vaginanya. Pinggulku kuenjot naik turun. Kulihat Bu Melly merem-melek menahan kenikmatan.

    Pinggulnya juga mulai bereaksi dengan bergoyang melawan irama yang kuberikan. Lama kami dalam posisi itu dengan berbagai variasi, kadang kedua kakinya kuangkat tinggi, kadang hanya satu kaki yang kuangkat. Sesekali kusampirkan kakinya ke pundakku. Bu Melly hanya menurut dan menikmati apa yang kuberikan. Mulutnya mendesis-desis menahan nikmat.

    Tiba-tiba Bu melly mengerang panjang dan “Ndy, aku mau keluar lagi, aku bener-bener nggak tahan”, katanya sedikit berteriak.
    “Aku juga mau keluar nih.. bareng yuk”, ajakku.
    Dan beberapa detik kemudian kami berdua melolong panjang “Ahh..”.

    Kurasakan spermaku menyemprot dalam sekali dan Bu Melly tersentak menerima muntahan lahar panas Mr. Happyku. Kami sama sama terkulai.

    “Kamu hebat Ndy, bisa bikin aku orgasme dua kali dalam waktu dekat”, katanya disela nafas yang tersengal.
    Aku cuma bisa tersenyum bangga.
    “Bu Melly nggak salah milih orang, aku hebat kan?” kataku berbangga yang dijawabnya dengan ciuman mesra.


    Setelah mengaso sebentar Bu Melly kemudian menuju kamar mandi dan membasuh tubuhnya dengan shower. Dari luar kamar mandi yang pintunya nggak tertutup aku menadang tubuh semampai Bu melly. Tubuh indah seperti Bu Melly memang sangat aku idamkan. Aku yang punya kecenderungan sexual Udipus Comp-lex bener-bener menemukan jawaban dengan Bu Melly. Bosku ini bener-bener cantik, maklum mantan peragawati. Tubuhnya terawat tanpa cela. Aku sangat beruntung bisa menikmatinya, batinku.

    Mr.Happyku tanpa dikomando kembali menegang melihat pemandangan indah itu. Perlahan aku bangun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi. Bu melly yang lagi merem menikmati siraman air dari shower kaget ketika kupeluk. Kami berpelukan dan berciuman lagi. Kuangkat pantatnya dan kududukkan di meja toalet. Kedua kakinya kuangkat setengah berjongkok lalu kembali kujilati vaginanya.

    Bu melly kembali melolong. Ada sekitar lima menit keberi dia kenikmatan sapuan lidahku lantas kuganti jilatanku dengan memasukkan Mr. Happyku. Posisiku berdiri tegak sedangkan Bu Melly tetap setengah berjongkok di atas meja. Kugenjot pantatku dengan irama yang pasti. Dengan posisi begini kami berdua bisa melihat jelas aktifitas keluar masuknya Mr.Happy dalam vagina, dua-duanya memerah tanda nikmat.

    Setelah puas dengan posisi itu kutuntun Bu Melly turun dan kubalikkan badannya. Tangannya menumpu di meja sementara badannya membungkuk. Posisi doggie style ini sangat kusukai karena dengan posisi ini aku ngerasa kalau vagina bisa menjepit punyaku dengan mantap. Ketika kujebloskan si Mr.Happy, uupps Bu Melly terpekik. Kupikir dia kesakitan, tapi ternyata tidak.

    “Lanjutin Ndy, enak banget.. ohh.. kamu hebat sekali”, bisiknya lirih.
    Ada sekitar 20 menit dalam posisi kesukaanku ini dan aku nggak tahan lagi mau keluar.
    “Bu.. aku keluar ya”, kataku.
    “Ayo sama-sama aku juga mau”, balasnya disela erangan kenikmatannya.

    Dan.. ohh aku lagi-lagi memuncratkan sperma kedalam vaginanya yang diikuti erangan puas dari Bu Melly. Aku memeluk kencang dari belakang, lama kami menikmati sensasi multi orgasme ini. Sangat indah karena posisi kami berpelukan juga menunjang. Kulihat dicermin kupeluk Bu Melly dari belakang dengan kedua tanganku memegang dua bukit kembarnya sementara tangannya merangkul leherku dan yang lebih indah , aku belum mencopot si Mr. Happy.. ohh indahnya.


    Selesai mandi bersama kamipun memesan makan. Selesai makan kami kembali kekantor dengan mobil sendiri-sendiri. Sore hari dikantor seperti tidak ada kejadian apa-apa. Sebelum jam pulang Bu Melly memanggilku lewat sekretarisnya. Duduk berhadapan sangat terasa kalau suasananya berobah, tidak seperti kemarin-kemarin. Sekarang beraroma cinta.

    “Ndy, kamu mau kan kalau di kantor kita tetep bersikap wajar layaknya atasan sama bawahan ya. Tapi kalo diluar aku mau kamu bersikap seperti suamiku ya”, katanya tersenyum manja.

    “Baik Bu cantik”, sahutku bergurau.
    Sebelum keluar dari ruangannya kami masih sempat berciuman mesra.

    Sejak itu aku resmi jadi suami simpanan bos ku. Tapi aku menikmati karena aku juga jatuh cinta dengan wanita cantik idaman hati ini. Sudah setahun hubungan kami berjalan tanpa dicurigai siapapun karena kami bisa menjaga jarak kalau di kantor.

  • Vdeo Bokep Miu Suzuha gadis sekolahan dengna pacarnya dikamar

    Vdeo Bokep Miu Suzuha gadis sekolahan dengna pacarnya dikamar


    1869 views

  • Video Bokep ngetot threesome di tempat gym

    Video Bokep ngetot threesome di tempat gym


    2964 views

  • Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua

    Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua


    2138 views

    Duniabola99.com – Pengalaman pengalaman berkesanku dalam hidup sangat banyak, dan mereka menghiasi duniaku seindah pelangi setelah hujan turun. Salah satu pengalamanku yang tak dapat kulupakan adalah malam pertamaku bersama Cecilia (Nama samaran).


    Aku bertemu dengannya di Kamasutra Bali, tepatnya bulan Oktober 2004 ketika Glenn Fredly pentas di panggung. Karena begitu penuh sesaknya hall Kamasutra, maka saya bersama 2 orang teman bule saya yang “nakal” ingin mencari angin segar diluar hall… Sembari mata ini melihat sekeliling, terlihatlah seorang putri cantik berbaju mini sedang ribet ber-sms ria dan memojok di sebuah pilar, terlihat sekali badannya proporsi banget, dadanya yang ranum dan pahanya yang bersinar putih menyilaukan mataku… Hatikupun berdegup dan muncullah perasaan ingin berkenalan dan tau lebih lanjut mengenai dirinya…. Billy, temanku sangat cepat menangkap perasaanku… langsung ia pun spontan berkata, “Hey, that girl over there is cute man… suites you well!… want me to be your smooth operator?…. hell yeah ofcourse right”… dan langsung si Billy dengan luesnya menghampiri wanita cantik nan jelita di pojok tersebut…

    Billy dengan spontan mendekat dengan lagak humor dan sambil memegang HP nya… dia berkata “ Hey I got your SMS,… but, I don’t know what you’re talking about, hehehehe” … spontan kaget si putri cantikpun melihatku yang jelas jelas orang lokal, dan bertanya… “apa’an sih temennya”… si Billy pun langsung mengatakan bahwa ia hanya bercanda… dan sang putri pun akhirnya tersenyum… ahh cantik sekali. Nilai 10 dari 10 aku berikan secara sukarela kepadanya. Dari humor tadi percakapan kami mulai berkembang… kami berkenalan dan akhirnya kutau namanya Cecilia, dan iseng iseng terucapkan berbagai pertanyaan seperti “tinggal dimana, ngapain di Bali, pergi ama siapa”… Cecil ternyata ada di Bali untuk kerja praktek di hotel megah di Jimbaran, ia ternyata kuliah dari universitas terkenal di Jakarta. Akupun memperkenalkan diriku dan mengapa ada di Bali, pekerjaanku di bidang apa, dan sebagainya…

    Setelah bercakap cakap cukup lama, aku pun mulai melontarkan pertanyaan “besok ngapain”… mengingat besok hari Minggu. Dia pun menjawab dengan ragu, bahwa besok belum pasti mau kemana… dan akupun mengambil kesempatan untuk mengajaknya pergi jalan jalan, namun sebelumnya kontak dia dulu… akhirnya kudapatlah nomor teleponnya… dan aku berjanji akan mencarinya esok.


    Tak lama setelah itu 2 orang bule temanku Mike & Billy datang menghampiri dan menggodaku, mereka mengatakan kepada Cecilia “You guys suites each other… You should go out some time…, and Jason… yeah belief me Jason is a good guy”… Kita berdua Cuma bisa tertawa kecil… saat itu juga Mike membisik kepadaku untuk meninggalkan Kamasutra dan pergi ke klub lain… Dengan berat hati aku melambai dan mengucapkan kata “see you tomorrow”… kita pun berangkat ke EMBARGO, dan Mike pun berkata… (terjemahan Indonesia)… kalau udah dapet cewe, jangan terlalu berlama lamaan menggoda… coba untuk jadi “cool” dan ditinggal aja, ntar dia pasti penasaran dan pengen ketemu lagi… dan setelah itu akupun kembali ke hotel dan tidur…

    Malam itu seolah jam berjalan lama sekali, dan hatiku tak tenang… akhirnya kuraih HP dan ku SMS Cecilia dengan perkataan singkat “Hello, thanks yah udah mau kenalan ama gw tadi… besok kita jalan beneran yah”… selang 2 menit tiba tiba hatiku dikagetkan dengan SMS balasan dari Cecil yang isinya “Justru aku yang say thanks, udah diajak kenalan… cu 2morrow”… duhh hati ini dingin rasanya, segeralah diriku terlelap.

    Keesokan harinya langsung kutelepon mobil charteran langganan beserta sopir, dan kusewa AVANZA yg waktu itu sedang baru barunya… dan kuhampiri Cecil di kost nya daerah Jimbaran. Sesampainya di kost, Cecil ternyata bersama teman dekatnya, seorang cewe Bali… batinku merasa kurang enak, kok ada obat nyamuknya.. tapi cuek dah, karena saat itu aku terhibur dengan Cecil yang mengenakan tank top putih, ketat sekali dan sebatas pusar, dengan hot pants warna khakis.. uhm terlihat bangat body indah bak foto model ada bersamaku, lalu kita jalan jalan dan menyusuri pantai Tanjung Benoa. Eh ternyata teman teman kampus Cecil yang lain sudah menunggu di sana, dan tampak sekali Cecil agak malu malu bersamaku, godaan godaan kecil yang dibisikkan ke telinga Cecil jelas sekali kurasakan adalah tentang ia bersama dengan seorang pria baru kemaren yang bertemu di Kamasutra… hehehe pikir pikir, saat itu diriku juga malu malu kucing… sementara teman temannya bermain air, kami berdua saling berbicara santai dan saling kenali diri satu sama lain… hati ini senang sekali merasakan bahwa ada perasaan kasih yang berbalas dari Cecil, dan diri ini merasa PD bahwa Cecil merasakan getar getar cinta pada diriku.


    Sorenya kami kembali ke kost dan teman Cecil pun berpamitan pulang… Cecil dengan agak malu mengajak ke kamar kostnya… dan kita berdua melanjutkan obrolan santai dengan duduk di atas ranjang… tidak lama kemudian, tangannya kugenggam dan kukatakan maksud hatiku untuk ingin mencoba jalan bersamanya menjadi kekasih… Cecilpun dengan malu mengatakan bahwa ia mau, tapi ia susah long distance karena ia masih di Bali, sedangkan saya harus balik ke Surabaya…. Karena takut tertolak, apapun alasan kubatalkan dengan kata dan janji manisku kepadanya… setelah itupun kita bergenggaman tangan dgn lebih erat.
    Ketika sudah sampai saatnya malam tiba dan Cecil harus ke hotel tempat ia bekerja praktek,sedangkan aku harus pulang ke hotel untuk menemani 2 orang bule yang gila clubbing kemarin, tiba tiba setitik air mata menetes dan baru kusadari bahwa Cecil menangis… kutanyakan alasannya ternyata ia menangis karena besok akan berpisah denganku… oh hatikupun remuk… otomatis tangan ini meraihnya dan memeluknya dari belakang… dan sedikit kurasakan empuknya buah dadanya yang ranum itu…. Akhirnya aku harus meninggalkannya dengan hati yang berat pula…

    Malam itu walaupun diriku bersama 2 orang temanku clubbing ke berbagai tempat, namun kepala ini hanya memikirkan dirinya terus… hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang dan tidur…

    Ke esokan harinya… sama seperti hari sebelumnya, akupun bergegas menjenguk Cecil, namun kali ini aku tidak memanggil mobil charteran lagi,.. melainkan sebuah TAXI, karena jadwal pulang ke Surabaya adalah hari Senin pukul 17.00.

    Dengan taxi aku meluncur ke kost, dan langsung kutuju kamarnya… Cecil walau dengan mata agak sembab menyambutku dengan senang hati… jelas sekali bahwa ia berusaha senang walaupun hatinya sedih… tak kuat melihat itu, maka akupun langsung membisikinya … “Cil, tau nggak… pesawatku aku delay sampai besok malem”… Spontan setelah mendengar itu Cecil berubah expresinya 180 derajat dan melompat kegirangan, dan memelukku… kemudian ia mencium pipiku… akupun kaget dan merasakan kehangatan yg sangat… tak ingin kehangatan itu pergi, maka langsung kupeluk dan akhirnya kucium bibir manisnya… (sopan)… dan kita berciuman cukup lama sampai Cecil makin bergairah…dan akupun mulai memperganas ciumanku… 1 jam lebih kami berciuman dan akhirnya kami pun berciuman dalam posisi tidur…


    Tangan inipun makin lama makin jahil… dan Cecilpun aku angkat tepat diatasku agar ciuman lebih enak… dari sana buah dadanya mulai kuremas remas, dan pantatnya pun ku massage terus menerus…. Melihat ia makin turn on, maka kulepaslah bajunya satu persatu… helai demi helai… dan kusaksikan oh indahnya ciptaan Tuhan… buah dadanya yang kencang, ranum dan kenyal itupun segera kulahap dan kusedot… pakaiankupun mulai ku tanggalkan satu per satu…

    Akhirnya kami telanjang bulat… dan secara tidak sengaja lututku menyentuh daerah kemaluannya, dan ahhh… terasa sedikit licin dan hangat terkena pelumas yang mulai keluar dari kemaluannya… langsun kutarik badannya ke arahku dan kutancapkan barang pusakaku ke kemaluannya… saat itu kurasakan nikmatnya penetrasi tanpa kondom… aahhhh begitu nikmat….

    Kemaluannya, ohhh rasanya seperti perawan… Walau jelas sekali aku tau bahwa ia tidak mungkin seorang perawan… berbagai pujian kulontarkan sambil kami berdua terus bergerak dan mendesah… Ketika ia bergerak naik dan turun, kusaksikan buah dada yang bergetar indah, serasa memanggil tanganku untuk bermain… tanpa diperintah tangan ini pun langsung bereaksi dan memassagenya terus… sedang tangan kiriku terus memegang pantatnya yang sangat bulat itu… ototnya terasa padat dan kenyal sekali, seolah ia berlatih keras untuk mendapat tubuh seindah itu… wajahnya yang cantik sesekali tersibak rambutnya yang menyelimpang ke depan… berbagai posisi kucoba dan Cecilpun terus mengerang tanpa mempedulikan kamar sebelahnya…

    Akupun pada akhirnya merasa sudah mendekati klimaks, dan akupun berinisiatif untuk mengganti gaya… dari tadi kuperhatikan terdapat sebuah cermin di dekat meja sebelah ranjangnya… ku ajak Cecil menghadap ke cermin dan meja tersebut, dan kutusuk dia dari belakang sambil dia agak menunduk… ahh serasa barang pusaka makin terjepit lagi ketika dari posisi agak menunduk tersebut dirinya kupeluk dari belakang dan perlahan kutegakkan badannya… aku menusuk terus dari bawah ke atas dan sambil melihat tubuh indah di cermin itu aku terus meremas buah dadanya… uhh… enak sekali… akhirnya akupun klimaks dan tanpa kusangka, saat itupun kurasakan getaran dr tubuh Cecil bak seorang yang kedinginan di kutub utara sedang menggigil… kutanyakan kenapa… ternyata Cecil bilang… “aku sampe ko…. Aku sampe… “ …. Ahhh betapa leganya diriku bisa memuaskan putriku hingga orgasme…


    Setelah itupun kami berdua tergeletak di ranjang dan beristirahat… Semenjak saat itu kami tak henti hentinya bermain cinta di kamar hingga malam ke-esokan harinya …
    Kami berhenti hanya untuk mandi, makan dan minum saja… Berbagai variasi bercinta kami lakukan semua…

    Mulai dari saat itu, tiap 2 minggu sekali selalu kusempatkan diriku ke Bali untuk mengunjungi putriku Cecil… tiap hari Jumat selepas kerja aku berangkat, dan aku kembali ke Surabaya di hari Minggu penerbangan termalam…

    Berbagai petualangan cinta di alam bebas pun kami lakukan di Bali bersama, mulai dari kamar mandi Hotel Hard Rock, di atas bukit Dreamland, sampai di tepi pantai Kuta.

  • Video Bokep tukang pijit Jepang Reika Kashiwakura

    Video Bokep tukang pijit Jepang Reika Kashiwakura


    2487 views

  • Foto Ngentot keras Hardcore Paris Cartier disofa

    Foto Ngentot keras Hardcore Paris Cartier disofa


    1924 views

    Duniabola99.com – foro cwewk berambut pirang Paris Cartier ngentot dengan pacarnya disofa yang besar dengan keras dan menembakkan semua sperma kemulutnya.

  • Video Bokep jepang Honoka Orihara toket gede pijitin pacarnya

    Video Bokep jepang Honoka Orihara toket gede pijitin pacarnya


    1840 views

  • Teen Kimmy Granger POV Sex

    Teen Kimmy Granger POV Sex


    1714 views

  • Kisah Memek Aku Duduk Dibangku SMU

    Kisah Memek Aku Duduk Dibangku SMU


    3352 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Aku Duduk Dibangku SMU ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Sebelumnya kuperkenalkan dulu siapa diriku. Namaku Nunu, seorang mahasiswa semester pertama di universitas JS di kota P dan nama pacarku Rirrie, sekolah di SMU Negeri 1 kelas III di kota P juga. Wajahnya cantik walaupun tidak secantik bintang sinetron, manis tepatnya. Punya alis mata yang hitam tebal yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Dengan hidung yang mungil lucu plus bibir “dower” yang selalu merah dan dihiasi dengan gigi yang sedikit tidak teratur tetapi. Agen Judi Slot


    Justru giginya itu yang menjadi daya tariutamanya. Tingginya sekitar 155 cm, berat 47 kg. Badannya mungil tapi montok.
    Bahu yang datar dan badan yang tegap dihiasi dengan sepasang payudara indah berukuran 32B yang proporsional sekali dengan tubuhnya. Pantat yang terbentuk rapi disertai sepasang kaki yang indah, terutama betisnya. Pinggang yang ramping, perut yang datar dan pinggul yang tidak terlalu besar. Tapi sungguh, dengan keadaan tubuh seperti itu, tidak ada pria yang bisa menahan napsunya jika melihatnya sedang telanjang bulat. Tentu saja.Kejadian ini kualami kalau tidak salah hari Kamis tanggal 7 Desember1998. Aku baru saja menjemputnya pulang sekolah jam setengah dua siang. Biasanya sich dia bawa motor sendiri, cuman hari itu entah kenapa dia berangkat sekolah naik becak. Jadinya saat pulang sekolah dia menelponku minta dijemput. Panas sekali hari itu. Saat sampai di rumahnya aku tidak langsung pulang. Aku mampir sejenak buat sekedar menghilangkan rasa haus. Aku duduk di ruang tamu, di sofa yangpanjang, sementara dia mengganti baju sekolahnya dengan gaun santai. Entah model apa bajunya, yang jelas dia memakai kaos dengan celana pendek yang berbahan kaos juga. Dia tampak seksi sekali dengan dandanan seperti itu. Dia balik sambil membawa segelas sirup dingindan kemudian tiduran di sofa dengan posisi kepalanya di pangkuanku.

    Kami pun berbasa-basi, saling menanyakan kabar masing-masing. Karena memang kita sudah lama tidak ketemu. Aku barusan pulang dari Jogja, tinggal di sana beberapa hari. Dia orangnya memang gampang sekali kangen sama pacarnya. Ditinggal beberapa hari saja sudah sepertisebulan hebohnya. Dan kalau dia sedang kangen, rugi aku kalau tidak ada di sisinya. Tau maksudnya kan?

    Lalu kami mulai bercerita tentang kegiatan kami masing-masing selama ini sambil sesekali saling mencumbu, berciuman dan berpagutan mesra. Saling memainkan lidah. Kubiarkan mulutnya melumat bibirku. Kubiarkan giginya menggigit lembut bibirku. Kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutku. Napasnya yang lembut mendera wajahku. Oh ya, aku paling suka “kissing” dengannya saat dia sedang makan coklat. Rasanya jadi tambah enak. Dan seperti biasa kalau kami sedang berasyik
    masyuk, kedua belah tanganku selalu menari-nari di tubuhnya. Selalu! Orang dianya sendiri yang minta buat dijamah. “Pokoknya kalau kamu sedang mencumbuku, sekalian dech tangan kamu ngerjain tubuhku. Biar tidak nanggung. Tapi harus di bagian yang sensitif. Seperti di daerah
    sini, sini dan di sini!” katanya kepadaku suatu waktu sambil
    tangannya menunjuk leher, dada dan bawah perutnya. Enak katanya. Akunya sich oke-oke aja. Siapa yang bakal menolak ditawarin kerjaan seperti itu.


    Mulailah pekerjaanku. Kudekatkan kepalaku ke lehernya, kukecup perlahan leher itu kemudian kugigit perlahan. Dia mendongakkan kepalanya tanda dia merasa kegelian. Kucium daerah telinganya dan kukulum bagian telinga yang menggelambir. Dia mendesah perlahan dan
    kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Tangan kananku pun berusaha menopang punggungnya agar tubuhnya sedikit tegak dan tangan kiriku segera kumasukkan ke balik bajunya, mengakibatkan kaosnya terangkat sampai ke perut. Tanganku menyentuh kulitnya yang halus. Menyusup ke punggungnya untuk melepas tali BH-nya. Dan mulailah tanganku menjelajahi bukit barisan itu. Kuremas payudaranya, terasa lembut sekali, diapun merintih. Kupilin putingnya, dia mengerang.
    Kutarik puting itu dan diapun mendesah. “Ahh..!” Kuputar-putar jariku di sekitar puting itu “Sshhh..!” Dia mengerang merasakan kenikmatan itu. Kuremas-remas buah dada itu berulangkali, kucubit bukit itu. Rasanya kenyal sekali. Nggak bakalan bosan walaupun tiap hari aku disuruh menyentuhnya.

    Lalu tanganku pun turun menyusuri perutnya, menuju hutan tropis. Masuk ke dalam celana dalamnya yang terbuat dari kain satin dengan sedikit renda pada bagian vaginanya. Kutemukan tumpukan kecil daging yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kugunakan jari telunjuk dan jari manisku untuk membelah labianya yang masih terasa liat sementara jari tengahku kumasukan sedikit ke dalam liang senggamanya. “Mmhhh…” Dia kegelian. Kedua kakinya nampak terjulur lurus, sedikit menegang.
    Kucari seonggok daging kecil diantaranya. Bagian yang mampu mengantarkan seorang wanita merasakan apa arti hidup yang
    sesungguhnya. Setelah kutemukan mulai tanganku memainkannya. Kusentuh klitoris itu lembut sekali, namun akibatnya sungguh luar biasa.
    Tubuhnya menggelinjang hebat dengan kedua kaki terangkat ke atas menggapai-gapai di udara. Dia melenguh dengan mata terpejam dan lidah yang menjilati bibirnya. Langsung kulumat mulutnya. Dia pun membalas dengan ganas. “Uuhhhh…” Lalu tangan kiriku berusaha menarik
    klitorisnya, kupencet, kusentil, kupetik, kugesek dengan jari tengahku. Dia memang paling suka disentuh klitorisnya. Dan kalau
    sudah disentuh, bisanya seperti orang sakau. Mendesah, mengerang, dan menggigil.

    Pernah suatu ketika aku ditelpon supaya datang ke rumahnya cuma untuk “memainkan” klitorisnya. Ya, ampuun… setelah puas bermain api, kami pun mencari air untuk menyiramnya. Ehh.. sorry, ngelantur. Tak lama kemudian dia mengajakku ke lantai dua.

    “Mas, naik ke atas yuk?” “Mo ngapain?” tanyaku.
    “Ke kamarnya Mbak Dian, di sini panas. Ada AC di sana.” “Boleh!” aku setuju.

    Kami pun naik ke lantai dua. Satu persatu anak tangga itu kami lewati
    dan kami pun masuk ke kamar Mbak Dian. Aku langsung tiduran di tempat tidur, sementara dia menyalakan AC-nya. Lalu dia rebah di sampingku. Kami bercerita lagi dan bercumbu lagi. Kali ini kulepas kaosnya,
    setumpuk daging segar menggunung di dadanya yang tertutup BH semi transparan seolah ingin melompat keluar. Waw, menantang sekali dan kemudian dengan kasar kusentakkan BH itu hingga terlepas, lalu terhamparlah pemandangan alam. Nampak Sindoro Sumbing yang berjejer rapi. Bergelanyut manja di dadanya. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan kokoh tegak ke atas mengerling ke arahku menantang untuk kunikmati. Payudaranya betul-betul indah bentuknya, terbungkus kulit

    kuning langsat tanpa cacat sedikitpun, yang tampak membias jika terkena cahaya, yang menandakan payudara itu masih sangat kencang. Maklum payudara perawan yang rajin merawat tubuh. Namun dengan payudara seperti itu, jangankan menyentuh, cuma dengan memandangnya saja kita akan segera tahu kalau payudara itu diremas akan terasasangat lembut di tangan.


    Kudekatkan wajahku ke dadanya. Mulutku kubuka untuk menikmati kedua payudaranya. Bau harum khas tubuhnya semerbak merasuk ke dalam hidungku. Kuhisap salah satu putingnya, kugigit-gigit kecil. Lidahku bergerak memutar di sekitar puting susunya. Dia mengejang kegelian. Menjambak rambutku dan ditekankan kepalaku ke dadanya. Wajahku terbenam di sana. Kugigit sedikit bagian dari bukit itu dan kusedot
    agak keras. Nampaklah tanda merah di sana. Puas kunikmati dadanya, mulailah ada hasrat yang menuntut untuk berbuat lebih. Tampak juga di wajah Rirrie. Matanya menatapku sayu. Wajahnya memerah dan napasnya memburu. Kalau dia dalam keadaan seperti ini, dapat dipastikan diasedang terangsang berat. Dan aku yakin kemaluannya pasti sudah basah.

    Aku bertanya padanya, “Rie, sekali-kali kita ngewek yuk!” “Ah, tidak mau ah!” dia menolak.
    “Kenapa?” tanyaku. “Aku malu,” jawabnya.
    “Malu sama siapa?” tanyaku lagi.
    “Aku malu diliat bugil. Aku malu kamu liat anuku.” terangnya.
    “Lho, kamu ini aneh. Masa hampir tiap hari kupegang memek kamu, cuma ngeliat malah tidak boleh?” tanyaku keheranan.
    “He..” dia tertawa manja. Otakku bekerja mencari akal.
    “Atau gini aja, kamu ambil selimut buat nutupin tubuh kamu. Ntar kita
    cari gaya yang bikin memek kamu nggak keliatan,” usulku sembarangan, nggak taunya dia setuju.
    “Iya dech Mas”
    Aku girang setengah mati. Lalu dia pun turun ke bawah mengambil selimut. Tak lama kemudian dia sudah ada di hadapanku lagi dengan sebuah selimut batik di tangannya. Lalu selimut itu diserahkannya kepadaku.

    “Nah, sekarang kamu lepas semua pakain kamu!” perintahku.
    Dia pun segera melepas semua pakaiannya. Sungguh anggun cara dia melepas pakaian. Perlahan namun pasti. Apalagi saat dia mengangkat

    kedua tangannya untuk melepas penjepit rambut yang menyebabkan rambutnya terurai indah menutupi sebagian pundaknya. Oh, cantik sekali dia. Berdiri telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Layaknya seorang bidadari. Dengan payudara yang kencang mengantung indah, dengan bulu halus yang tertata rapi menghiasi bagian bawah perutnya. Dan ketika sadar dirinya telanjang bulat, secepat kilat dia merampas selimut yang ada di tanganku dan digunakanya untuk menutupi tubuhnya. Kusuruh dia untuk naik ke atas tempat tidur dalam posisi merangkak membelakangiku. Aku segera
    melepas seluruh pakaianku. Dia menengok ke belakang dan tak sengaja menatap penisku yang sudah tegang berat dan langsung memalingkan wajah. Jengah. Sambil merajuk manja. “Ihhh…”

    Walaupun kami sering bercumbu tapi kami belum pernah saling mempertontonkan alat vital masing-masing. Kalau saling pegang atau sekedar nyentuh sich sering. Makanya jangan heran kalau dia jengah waktu melihat penisku. Dan lagi dia itu orangnya pasif.
    Penginnya “dikerjain” melulu, tapi kalau disuruh “ngerjain” suka ogah- ogahan. Padahal sebenarnya dia senang sekali kalau disuruh memegang penisku. Tapi itulah dia, dia yang seorang Rirrie yang penuh dengan
    tanda tanya. Yang aku pun masih suka bingung untuk mengikuti jalan pikirannya.


    Aku pun segera mendekat membawa seluruh amunisi yang kupunya. Siap dalam duel berdarah. Kuangkat sedikit selimut yang menutupi pantatnya dan harum birahi yang amat kusukai dari vaginanya menyebar. Tanganku pun masuk ke balik selimut itu. Mencari daerah jajahan yang harus dikuasai. Meraba-raba sampai akhirnya kutemukan gundukan itu. Terasa benar bulu kemaluannya di jariku.

    “Aowww… iiihhh! Mas nakal!” Dia protes ketika aku berusaha mencabut beberapa helai bulu kemaluannya. Sebelumnya buat para pembaca, aku melakukan ini semua tanpa melihat ke arah vaginanya. Bayangkan, bagaimana sulitnya. Soalnya aku belum pernah menatap langsung vagina sekarang ini. Mulai kupusatkan perhatianku di daerah selangkangannya. Vaginanya terasa basah. Pasti dia sudah sangat terangsang. Dan kucari letak lubangnya dengan jariku.

    “Ah, geli Mas!” dia tersentak ketika tak sengaja tanganku menyentuh klitorisnya.
    “Hore ketemu…!!!” aku teriak kegirangan.

    Akhirnya kutemukan lubang itu. Kumasukkan seperempat jari telunjukku ke dalam vaginanya. Sebentar kuputar-putar disana. Pinggulnya bergerak-gerak tanda dia kegelian. Lalu kutarik kembali dan kini
    pelan-pelan kusorongkan rudalku untuk mencoba menembus dimensi itu. Saat pertama penisku menyentuh vaginanya, secara refleks dia mengatupkan kedua kakinya.

    “Dasar perawan..” kataku di dalam hati.
    Lalu perlahan kucoba merenggangkan kakinya. Terasa ada penolakan halus disana.
    “Ayo dong sayang, direngganging sedikit kakinya. Katanya pengen di entotin.”
    Dia nurut, perlahan dia mulai mengangkangkan kedua kakinya. Rudalku pun kembali mencari sasarannya. Mulai menempel di bibir vaginanya. Terasa hangat di situ.

    “Aduh Mas, aku deg-degan nich” “Udah kamu tenang aja dech!”
    Perlahan tanganku mencoba untuk membuka tabir itu. Kugunakan jemari tanganku untuk menguak vagina itu. Sedikit terbuka. Dan kucoba memasukkan penisku. “Bless!” Kepala rudalku mulai masuk, membuat Rirrie mengerang kesakitan, membuatnya sedikit tidak nyaman.

    “Aduh, Mas, sakit nich!” dia merintih.
    Kepalanya mendongak ke atas dengan mimik menahan rasa sakit. “Tahan sebentar ya sayang! Sakitnya paling cuma sebentar kok.” Kasihan juga sich melihat dia begitu. Tapi demi kenikmatan itu apa boleh buat.
    Namun saat kepala rudalku mulai menguak masuk vaginanya, terasa ada energi yang sangat kuat dari dalam vaginanya mencoba untuk menyedot penisku agar masuk ke dalam vagina itu. Sampai pinggulku tertarik
    maju membuat seluruh penisku melesak ke dalam lubang itu. “Sleep…”

    “Ah, Mas sakit nich!” “Tapi kok enak ya Mas?”
    “Makanya kalo pengen lebih enak jangan ribut terus!” kataku.
    “Enak tapi kok aneh ya Mas? Kayak ada yang ngganjel,” dia ngomong sekenanya.
    Aku pun tertawa.
    “Kamu santai aja dong, jangan tegang gitu.”


    Dia menuruti perintahku. Dan sensasi yang belum pernah kami rasakan mulai meresap di diri kami. Penisku rasanya seperti diremas-remas lembut sekali oleh suatu benda asing yang hangat dan basah tak dikenal, disedot-sedot oleh vaginanya. Duh.. nikmatnya luar biasa. Mataku sampai nanar menahan kenikmatan itu. Lembab namun terasa sangat nyaman. Mulai kugerakkan maju mundur pinggangku, kugenjot penisku perlahan dan kemudian sedikit demi sedikit kupercepat genjotanku, kadang-kadang kupelankan sambil kubenamkan sedalam- dalamnya ke lubang vaginanya sampai dia menjerit, “Mas.. Mas aduh yang ini sich enak banget.. tusuk lagi dong yang keras Mas!” Rirrie memohon.

    Langsung saja kuturuti permintaannya. penisku bergesekan dengan dinding vaginanya yang membuahkan kenikmatan tersendiri bagi kami. Mengakibatkan bunyi berdecak yang mengiringiku menuju sejuta kenikmatan.

    Tidak lama kemudian Ririe mendesah hebat sambil badannya bergerak ke sana-kemari, cepat sekali, badannya meliuk-liuk, tangannya meremas- remas sprei tempat tidur hingga acak-acakan.
    “Uuuhh.. enak sekali Mas.. pelanin dong nyodoknya,” rintih Rirrie. Kuturuti kemauanya.
    “Uh!” nikmat sekali rasanya.

    Kupompa perlahan-lahan sambil kunikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku. Sebentar-sebentar dia menggoyangkan pinggulnya, seolah-olah ingin agar penisku juga merasakan kenikmatan itu. Kedua belah tanganku bergerak kesana kemari menjelajahi bagian belakang
    tubuhnya. Kujambak rambutnya dan kudongakkan kepalanya. Kubungkukan badanku lalu kuciumi punggungnya. Kujilati leher itu. Kutampar
    perlahan pantat Rirrie. Dia menjerit kecil. Tanganku pun mengarah ke
    depan menyambar payudaranya yang menggelantung tak berdaya. Manggut- manggut mengikuti gerakan badannya. Membuatku semakin horny. Payudaranya terasa lebih keras dari biasanya. Mungkin karena dia
    sedang dalam kondisi terangsang puncak.

    Kuremas-remas dengan kasar. Kupilin-pilin putingnya dan, “Plop…” ya ampun puting itu terlepas. Rambutnya yang panjang melambai-lambai mengikuti irama genjotanku. Matanya terlihat amat sayu dan sebentar- sebentar terpejam. Hingga akhirnya…

    “Adduuhh.. Rirrie tidak kuat lagi Mas..” “Rirrie pengen pipis..”
    “Masss.. aaakhh..”

    Kurasakan dia menekan vaginanya sedalam mungkin sambil menggoyang- goyangkan pinggulnya dan mengatupkan kedua kakinya yang membuat penisku semakin keras terjepit. Namun sungguh, tindakannya justru
    makin menambah nikmat gesekan yang kurasakan. Tubuhnya tersentak dan berdiri tegak membelakangiku. Kepalanya disandarkan di bahuku.


    “Masss.. enak sekalii.. Hmmm..”
    Lalu kulihat kepalanya mendongak ke atas dan kedua bola matanya membalik seperti orang kesurupan. Tangannya bergerak ke belakang memeluk tubuhku. Dan menekan kuat tubuhku seolah ingin menyatukan dengan tubuhnya. Intensitas denyutan vaginanya semakin tinggi dan kekuatan menyedotnya pun bertambah besar. Yang menyebabkan penisku terasa semakin tertarik di liang senggamanya. Kupercepat lagi
    genjotanku. Dan akhirnya…

    “Ohhh… aaakhhh.. ouch… Mas enak!”
    Teriakannya keluar seiring orgasme yang dicapainya. “Seerrr…” cairan bening pun keluar membasahi liang senggamanya. Banjir. Kurasakan suhu di sekitar situ bertambah panas. Sekian lama berlalu tapi Rirrie masih terus memejamkan matanya dan menekan kuat pinggulnya. Menggerak-gerakannya kekiri dan kekanan. Mencoba untuk
    menyerap segala kenikmatan yang baru pernah dirasakanya. Dia meracau tak karuan. Saat orgasme yang dialaminya berakhir, dia pun terkulai
    lemas. Menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan mata terpejam. Dalam posisi nungging. penisku terlepas dari vaginanya. Tubuhnya bermandikan keringat. Semakin menambah pesona kecantikan tubuhnya. Tak sengaja aku melihat daerah selangkangannya. Ternyata bentuk vaginanya bagus sekali.

    Vaginanya yang berwarna merah jambu nampak merekah sedikit monyong dan labia minora-nya nampak sedikit menjorok keluar. Mungkin karena
    tadi rudalku berkali-kali membombardir pertahanannya. Vagina itu berdenyut-denyut dan berkilat terkena cahaya. Sedikit darah keluar
    dari dalam vaginanya perlahan turun mengalir ke pahanya. Ternyata dia masih benar-benar perawan. Kubiarkan dia untuk mengatur detak
    jantungnya. Agar mampu menghimpun kembali energi yang secara mendadak

    dikeluarkannya. Sepertinya dia agak shock. Maklum, pengalaman pertama.

    “Mas… yang barusan itu enak sekali.” Dia berbisik sambil menatapku dengan senyum kecil di sudut bibirnya. Senyum penuh kepuasan. Lalu kurebahkan tubuhnya sehingga dia dalam posisi tengkurap tidur, aku pun merebahkan tubuhku menindih punggungnya. Tanganku bergerak kembali ke arah selangkangannya. Becek sekali di sana. Kucari kembali letak liang senggama itu.


    “Ayo sayang buka kembali surga kamu,” pintaku.
    Perlahan dia mengangkangkan kembali kedua kakinya. Dan kini giliranku untuk memetik kemenangan itu. Begitu melihat Rirrie membuka sedikit saja selangkangannya, semangatku langsung membara lagi. Kuambil ancang-ancang untuk memasukkan kembali penisku. Satu.. dua.. tiga.. dan, “Bleess…” dengan mudahnya penisku menembus vaginanya. Tanpa permisi dan karena sudah tidak sabar langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudia kurasakan seluruh urat nadiku menegang dan darah mengalir ke satu titik. Aku akan mencapai orgasme.

    “Rie, Mas mau keluar nich..” “Gantian Ya?”
    “Iya Mas, dienak-enakin lho!”
    Rirrie berkata sambil kembali mengatupkan kedua kakinya. Terasa dia sedikit mengejan untuk memberi kekuatan di daerah perutnya yang mengakibatkan otot-otot di sekitar vaginanya kembali mencengkeram kuat. Semakin kupacu genjotanku dan akhirnya pada saat akan terjadi titik kulminasi kuangkat tubuhku dan kutarik penisku keluar dari vaginanya dan langsung kubalikan tubuh Rirrie dan kuraih tangan kanannya lalu kusuruh dia mengocok penisku. Kutarik kepalanya mendekati penisku. Penisku seperti dipompa sampai bocor. Air maniku
    pun menyembur kencang dalam genggaman tangannya. Mengenai wajahnya. Aku melenguh. Kulihat air maniku menetes di sprei tempat tidur. Air
    maniku sepertinya tidak mau berhenti. Tanganya yang lembut terus mengurut penisku dengan cepat, mengusap-usap kepala rudalku dengan ibu jarinya. Sampai air mani terakhir menetes di tangannya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sampai terasa ke tulang sumsum.

    “Enak Mas?” tanya Rirrie. Aku mengangguk.
    “Belum pernah aku merasakan yang se.pertii.. ini,” jawabku terbata- bata.

    Aku merasa tubuhku lelah sekali. Lemas tak berdaya. Rirrie mendekatkan wajahnya ke rudalku, dan dengan sangat-sangat lembut dikecupnya kepala rudalku berkali-kali sambil berkata, “Kamu benda kecil tapi bisa bikin orang gede kepayahan.”
    Aku tersenyum mendengar ucapannya. Rirrie memandangku dengan mesra sambil menebarkan senyum penuh pesona. Aku langsung roboh di atas tubuhnya. Menindih tubuhnya. Kugigit perlahan lehernya. Kujilat
    dagunya. Kukecup lembut bibirnya. Rirrie memeluk aku sambil mengecup lembut pundakku.


    “Mas kapan-kapan kita ngewek lagi ya Mas?” pintanya.
    “Iya sayang. Suatu saat kita bakal ngewe lagi.. Kita cari gaya yang lainnya,” jawabku perlahan.
    “Sekarang Mas pengen bobo dulu. Mas kecapean nich,” aku memohon. “Iya dech Mas,” balasnya.
    “Mas.. Rirrie tambah sayang dech sama Mas.”
    Dan aku pun mendapatkan ciuman paling hangat di bibir dalam sejarahku bersamanya. Lalu tangannya turun ke bawah memegang penisku yang sudah lembek dan meremas-remasnya dengan lembut sampai dia terlelap. Kemudian kupeluk tubuhnya, kukecup keningnya lembut dengan berjuta perasaan yang ada. Dengan sisa kekuatan yang ada, kuangkat badanku
    dan balik posisi badanku hingga kepalaku berada di antara selangkangannya. Kukecup lembut vagina itu. Kujilat sedikit lendir yang membasahinya. Kunikmati sebentar pesona vaginanya dengan
    mulutku. Lalu akupun memejamkan mata. Kami pun tertidur meninggalkan senyum kepuasan di bibir kami.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Foto Bugil Keisha Gray mengungkapkan pantatnya yang indah dan sangat alami saat ia melepaskan jubah

    Foto Bugil Keisha Gray mengungkapkan pantatnya yang indah dan sangat alami saat ia melepaskan jubah


    1941 views

    Duniabola99.com – foto gadis berambut coklat Keisha Gray bertoket gede pentil pink membuka rok jinsnya dan menampakkan memeknya yang berwarna pink ducukur rapi dan juga pantatnya yang padat bulat.

  • Kisah Memek SPG Seksi

    Kisah Memek SPG Seksi


    2182 views

    Duniabola99.com – Namaku Morin, umurku 21 tahun, aku mempunyai badan yang bagus. Tubuhku langsing, tinggiku lumayan, bentuk lekuk tubuhku juga oke, jadi setiap laki-laki pasti melirikku karena aku selalu berpakaian super seksi. Selain itu aku juga bekerja menjadi sebuah SPG suatu produk. Selain sebagai SPG, untuk memenuhi gaya hidupku yang mewah aku juga menjajakan tubuhku kepada om-om mata keranjang yang banyak duitnya.


    Aku mengenal pekerjaan sampingaku sejak beberapa tahun yang lalu saat aku terdesak kebutuhan dan temanku yang mengajarinya. Dan sampailah sekarang pekerjaan sampingan itu masih aku jalani demi mencukupi kebutuhanku yang mewah.

  • Video Bokep Eropa Nickey Huntsman ngntot anal dengan pacar diruang tamu

    Video Bokep Eropa Nickey Huntsman ngntot anal dengan pacar diruang tamu


    2304 views

  • Kisah Memek Bimbingan Penelitian

    Kisah Memek Bimbingan Penelitian


    2274 views

    Duniabola99.com – Aku adalah seorang dosen di sebuah sekolah kesehatan di sumatra. Namaku ronnie. Perawakanku biasa saja dengan tubuh agak gempal dan tinggi 170 an. Aku memegang bidang keilmuan klinis di kampusku. Yang kebetulan kebanyakan mahasiswaku adalah wanita, karena aku berada di fakultas kedokteran jurusan kesehatan masyarakat. Sehingga kebanyakan mahasiswaku adalah calon perawat dan bidan. Aku memang sangat beruntung, tiap hari menikmati pemandangan yang indah karena dikelilingi mahasiswi-mahasiswi yang cantik-cantik. Mereka semua rata-rata menggunakan jilbab. Aku sangat menyukai gadis berjilbab, karena lebih seksi dan anggun, menurutku. Apalagi ditambah mereka sering menggunakan pakaian ketat.Bagi sebagian mahasiswa, apalagi yang telah memasuki tahun-tahun akhir studinya, ini adalah saatnya melakukan penelitian dan kemudian menyusun tugas akhir. Aku yang memegang bidang kimia klinis, banyak mendapat permintaan membimbing. Diantaranya adalah Aulia, Mifta, dan Neni. Aku menyetujui proposal mereka karena sesuai dengan keinginanku ditambah mereka bertigalah mahasiswi keperawatan yang paling cantik, sehingga membuatku betah berlama-lama membimbing mereka, dan mahasiswa lain pun ku tolak, dengan alasan sudah terlalu banyak mahasiswa bimbinganku.


    Ketiga mahasiswa bimbinganku ini mengambil judul tentang sperma. Aku hanya membedakan metoda pengukurannya antara Aulia, Mifta dan Neni. Sehingga mereka dapat saling melengkapi. Hari ini adalah jadwal bimbinganku dengan mereka yang pertama kali setelah aku memberikan judul kepada mereka bertiga untuk diolah menjadi proposal penelitian. Tok-tok “masuk” aku mempersilahkan masuk mereka bertiga masuk.

    “siang pak” sapa Aulia. Mereka bertiga kemudian masuk ke ruanganku. Aulia berkulit putih bersih, dengan tinggi semampai, wajahnya manis khas orang sunda, karena memang ia adalah keturunan sunda. Sedangkan Mifta kulitnya tidak seputih Aulia, tetapi kulitnyapun bersih mengarah ke kuning langsat, wajahnya khas melayu, hampir mirip dengan siti nurhaliza, tetapi ia menggunakan jilbab menambah manis wajahnya. Sedangkan Neni mempunyai wajah agak kebulean campuran melayu, juga menggunakan jilbab seperti halnya Aulia dan Mifta. Mereka bertiga kemudian menyerahkan draf proposal yang telah mereka kerjakan sesuai petunjukku, dan hasil studi literatur mereka. Aku kemudian memeriksanya dengan seksama.

    “Hmmm…kalo begitu saya periksa dulu ya, nanti kalian bertiga datang kerumah saya hari Minggu pagi, kita lanjutkan diskusinya dirumah saya” kataku
    “baik pak, boleh kami minta alamat rumah bapak, sekalian no HP nya pak” kata Aulia padaku“ini” aku kemudian memberikan kartu namaku kepadanya. Kemudian meraka bertiga pun berlalu meninggalkan ruanganku.

    Hari Minggu pagi jam dinding ku telah menunjukkan jam 8 lewat. Saat itu aku baru saja terbangun, karena hari ini adalah hari Minggu maka tadi malam aku habiskan dengan chatting dengan teman-temanku sampai larut malam hingga aku terbangun agak kesiangan. Teringat bahwa mahasiswa bimbinganku akan datang untuk diskusi, aku kemudian segera bersiap-siap. Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian yang rapi, serta membereskan rumah, tak lama ada yang mengetuk pintuku. Walaupun aku masih single, tetapi dengan kemapananku sebagai dosen muda,aku sudah punya rumah sendiri.

    “pagi pak…” kata mereka bertiga menyapaku hampir berbarengan“ya silahkan masuk” aku mempersilakan mereka masuk. “mau minum apa ni?” “mmmm…apa aja deh pak” jawab Aulia, diiringi dengan anggukan Neni dan Mifta. Kemudian aku pergi kedapur, kemudian kembali lagi membawakan 4 gelas softdrink untuk mereka dan1 untukku sendiri. “maaf ya bapak seadanya aja, maklum lah ngga ada yang ngurus” kemudian mereka pun tersenyum.


    “jadi, setelah saya bacatadi malam ada beberapa point penulisan yang saya koreksi, anda bisa lihat nanti dan memperbaikinya” kataku mereka bertigapun manggut-manggut. “nah saya ingin diskusikan tentang point ini, tentang pengambilan sampel sperma untuk penderita obesitas, bagaimana kalau anda ambil sampel beberapa tingkatan obesitas, supaya penelitian anda lebih mendalam, bagaimana?” kataku memberi masukan kepada mereka. “bukankah untuk itu kami harus melakukan pre-research dulu pak, masing-masing satu sampel agar tahu pengaruhnya untuk metoda yang kami gunakan?” timpal Aulia. “ya benar, saya rasa itu bukan suatu kendala, karena anda hanya membutuhkan satu sampel masing-masingnya” lalu mereka bertigapun berembuk dengan berbisik.

    Tiba-tiba Neni bertanya kepadaku “berat badan dan tinggi bapak berapa?” “ 82kg dan 175 cm” kenapa?” tanyaku sedikit heran. “hmmmm….kalo gitu bapak masuk kelompok obesitas tingkat ringan” sahut Mifta. “Bagaimana kalo kami, ngambil sampel sperma bapak?” kata Aulia lagi. Aku kemudian terkejut mendengar permintaan mereka, sekaligus Horny mendengarnya. Apalagi melihat dandanan ketiga gadis berjilbab itu hari ini sangat cantik dengan pakaian cukup ketat dan dipadu dengan celana jins hipster ketat pula ditambah jilbab yang mereka kenakan menambah horny selangkanganku. Tetapi aku berusaha untuk tetap tenang, walaupun benda diselangkanganku mulai tak sabar. “ohh, boleh, kapan anda akan mengambil sampel sperma saya?” kataku berusaha tetap tenang.

    “kebetulan kami bertiga membawa wadah steril pak, jadi kami mau ngambil sekarang saja” sahut Neni dengan suaranya yang lembut kepadaku. “kami akan ambil masing-masing 1 botol sampel pak, bisa kan pak?” kata Mifta lagi dengan suara sedikit menggoda, mungkin ia berusaha menaikkan libidoku untuk mendapatkan sampel yang maksimal. “boleh saja terserah kalian, kalian tahu kan cara pengambilan yang baik supaya keadaan sperma maksimal” kataku yang sudah terangsang berat. “tahu pak, kami akan merangsang bapak dulu, kami buka ya pak”.

    “aku dulu ya” kata Aulia kepada Neni dan Mifta. Aulia kemudian membuka ritsleting celanaku, dan mempelorotkan celana ku beserta dalamannya. Sekonyong-konyong menyembullah penisku yang cukup besar dan sudah mengeras sempurna, karna sudah terangsang dari-tadi, ujung penisku pun sudah mengeluarkan cairan madzi pertanda sudah terangsang berat. “wah, gede juga ya pak, udah terangsang berat rupanya ya pak” kata Aulia yang kemudian menggenggam penisku dengan tangannya yang halus dengan lembut dan kemudian mulai mengocok penisku dengan tangannya. “ohh Auliaaaa…nikmat sekali…” racauku yang sudah dimabuk kenikmatan. Aulia hanya tersenyum geli melihatku yang dilanda kenikmatan. Aulia kemudian mulai memasukkan penisku kedalam mulutnya dan mengulumnya dengan bibirnya yang seksi itu. 10 menit Aulia memainkan penisku dalam mulutnya, belum ada tanda-tanda aku akan mengeluarkan sperma. Aku memang cukuplama bertahan dalam sex. Dengan pacarku pun aku bisa bertahan cukup lama, hingga pacarku sudah kalah duluan ketika aku mencapai orgasme.


    “wah pak, tahan juga ya…baiklah” Aulia kemudian menurunkan celana jins ketatnya berikut celana dalamnya sehingga terpampanglah pemandangan indah vagina seorang gadis berjilbab yang cantik, warnanya kemerah-merahan bulunya pun tercukur rapi. “Aulia masukin ya pak…ssshhhh” Aulia kemudian memasukkan penisku kedalam vaginanya yang sudah basah.

    “oookkhhh Auliaaa…sempithh..bbbangeett” racauku begitu penisku amblas semuanya kedalam vagina Aulia. “Hehe..kalo gini bapak pasti bentar lagi keluar, kalo keluar bilang-bilang ya pak” kata Aulia yang kemudian langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan kecepatan tinggi sambil terus meremas penisku dengan otot-otot vaginanya. “ooohhgggkkh…Aulia jagan digituiinn vaginamu….nanti bapak keluar…” Aulia hanya tersenyum seakan tidak peduli sambil terus menggenjot penisku dalam posisi woman on top, jilbabnyapun ikut berkibar seiring dengan goyangannnya diatas penisku menambah kecantikan Aulia yang sedang mengerjai penisku.

    Tak lama 5 menit Aulia mengerjaiku dengan liang kewanitaannya yang sangat enak itu aku pun merasakan ada sesuatu yang segera keluar dari penisku. “Auliaaaa…bapak mau keluarrrrr…hogghh” Aulia cepat-cepat mencabut penisku, kemudian Neni dengan sigap segera menggenggam batang penisku yang berlumuran cairan vagina Aulia dengan tangannya, kemudian mengocoknya dengan cepat, “oookkhhh bapak keluarrr…” Neni kemudian menutup lubang kencingku dengan mulut botol steril yang dipegangnya, kemudian spermaku pun bermuncratan dalam botol bening bervolume 50 mL itu hingga penuh sambil tangannya tetap memerah penisku seperti memerah susu sapi saja. Setelah tembakan spermaku mereda Neni kemudian menutup botol itu dan membungkusnya dengan aluminium foil, dan memasukkannya kedalam wadah berisi es batu bercampur garam, supaya sperma dalam botol itu awet sebelum diteliti di lab. “wah, banyak banget keluarnya pak…hehe” kata Aulia dengan suara yang centil kepadaku. Kemudian Mifta muncul dari belakang membawakan, gelas yang berisi telur ayam kampung mentah. “ini pak, diminum, telur 10 biji, biar spermanya tetap banyak. Kan kita mau ngambil 2 botol lagi” kata Mifta dengan suara yang centil. Akupun segera menengak telur-telur tersebut.

    Lima menit beristirahat, benar saja penisku kembali merasa segar dan kembali “siap tempur” dengan ketiga mahasiswi berjilbab yang cantik ini. “Nah pak sekarang giliran Mifta” kata Aulia sambil memakai kembali celana jinsnya serta merapikan kembali pakaian dan jilbabnya. Tanpa ba-bi-bu, Mifta kemudian meraih penisku yang sudah mulai mengeras kembali, kemudian ia mengocoknya, dengan lembut, hingga penisku kembali tegak sempurna. Mifta kemudian mengulum penisku dengan bibir mungilnya yang dipoles lipstik berwarna pink senada dengan warna jilbabnya. Aku kembali terangsang hebat, hanya terus meracau tak karuan merasakan kenikmatan yang diberikan gadis berjilbab ini. Kemudian Mifta pun membuka celananya, dan menempatkan dirinya dalam posisi menungging berpegangan ke meja ruang tamuku. “ayo pak, masukin, Mifta dah nggak tahan nih…” dan bless, peniskupun meluncur memasuki liang surga Mifta yang sudah basah itu. Aku pun kemudian menggenjot vagina Mifta yang sempit itu dengan sangat bernafsu.

    “oookkkhhh paakkk besar sekali..” Mifta meracau merasakan hantaman penisku. Aku kemudian semakin bersemangat menyaksikan gadis berjilbab yang sangat cantik ini tengah ku setubuh, jilbab yang masih dikenakannya kutarik-tarik bagaikan menarik pelana kuda. Akupun makun bernafsu melihat Neni yang ada di sebelasku tengah meremas-remas payudaranya sendiri karena melihat adegan persetubuhanku dengan Mifta.


    Sekitar 20 menitan aku menggenjot Mifta yang sudah orgasme entah keberapa kalinya, akupun merasa akan memuntahkan sesuatu dari penisku. “Mifta, bapak mau keluarrr…” Mifta pun segera mencabut penisku dari vaginanya. Aulia kemudian segera menggenggam penisku yang sudah diambang orgasme ambil mengocoknya dengan cepat “oookkhhhfff bapak keluar Aulia…” segera Aulia melakukan apa yang dilakukan Neni tadi. Ia pun memerah penisku sampai spermanya tuntas keluar memenuhi botol sampel. Setelah spermaku mereda, penisku pun loyo. Telah selesai menggempur liang surga dua gadis cantik berjilbab. Aku yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan menyetubuhi ketiga gadis cantik ini segera mengambil persediaan viagra ku lalu langsung menelannya 5 butir sekaligus. Hanya butuh beberapa menit, peniskupun langsung mengeras sempurna. Neni kemudian mendekat lalu berjongkok dan menggenggam penisku. Ia kemudian memainkan penisku dalam mulutnya yang seksi itu. Neni yang masih mengenakan jilbab itu terlihat sangat cantik sekali saat mengoral penisku. Aku sudah tidak sabar lagi segera mengangkat dan menggendong Neni lalu memasukkan penisku dalam posisi berdiri kedalam vaginanya yang basah. “ohhhhhh…pakkkhhh besar sekali…” lalu aku menggenjot Neni sejadi-jadinya. Mungkin karna pengaruh viagran batanganku dapat menahan kenikmatan jepitan Neni, meskipun vagina Neni adalah yang tersempit dari ketiga gadis berjilbab yang cantik ini. 30 menit aku menggenjot Neni, ia kemudian memelukku erat menandakan ia orgasme kesekian kalinya, Nenipun terkulai lemas dalam pelukanku, sedangkan penisku dalam vaginanya masih sekeras baja, dan butuh penuntasan.

    Lalu aku menurunkan Neni dan meletakkannya di atas sofaku. ‘wah pak, masih keras banget nih…”kata Aulia yang kemudian menggenggam penisku denga jilbabnya dan mengocoknya sambil menjilat lubang kecing ku dengan lidahnya. Akupun dengan terburu-buru membuka kembali Jeans ketat Aulia, dan langsung memasukkan penisku kedalam vaginanya. Lalu menggenjotnya dengan cepat dan brutal. “ouuuhh pakkk…terussss….enakkk” lalu Mifta yang masih belum mengenakan celananya setelah persetubuhan kami tadi, mendekat dan menstop gerakan memompaku pada vagina Aulia. Lalu mencabut penisku. Ia kemudian menindih Aulia, dan merapatkan vaginanya ke vagina Aulia, sehingga penyatuan vagina mereka berdua membentuk vagina baru dari belahan bibr vagina mereka. Aku yang meluhat pemandangan itu, sangat terangsang, dan ingin segera menyelipkan batanganku diantara belahan bibir vagina kedua gadis cantik berjilbab itu.

    “ayo pak…masukin aja” goda Mifta dan Aulia. Akupun segera menyelipkan penisku diantara vagina mereka berdua lalu segera menggesek pertemuan bibir vagina kedua gadis cantik itu. Lalu sesekali memasukkan penisku bergantian pada vagina mereka berdua dan menggenjotnya dengan brutal. 10 menit melakukan gaya yang sangat merangsang itu akupun tak tahan lagi ingin memuncratkan spermaku.

    “ooookkkhhhh bapak mau keluar Auliaaaa dollaaaaa” lalu mereka berdua langsung berbalik badan dan mengulum penisku sambil mengocoknya dengan cepat. Sehingga akupun memuncratka spermaku dalam botol sampel hingga penuh. Walaupun telah mengeluarkan sperma sebanyak itu, tetapi penisku tetap saja keras. Ini mungkin karena pengaruh viagra yang ku minum tadi. Aku kemudian kembali menyetubuhi ketiga gadis cantik berjilbab itu dan mengeluarkan spermaku di dalan vagina, wajah serta jilbab mereka, sehingga mereka berlepotan spermaku.

    Tak terasa berapa lama pertempuran kami, hari pun sudah magrib. Mereka kembali merapikan pakaian dan jilbab mereka yang berlepotan spermaku. Tetapi mereka membawa mobil sendiri, sehingga tak khawatir ketahuan orang lain dengan bau spermaku yang melekat di tubuh mereka. Merekapun kemudian pulang dan mengucapkan terima kasih.

  • Video Bokep Eropa hisap kontol pacar setelah pulang olahraga

    Video Bokep Eropa hisap kontol pacar setelah pulang olahraga


    1733 views

  • Foto Ngentot Lucy Doll dalam kaus kaki merah muda mendapatkan gaya doggystyle

    Foto Ngentot Lucy Doll dalam kaus kaki merah muda mendapatkan gaya doggystyle


    1762 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik berambut coklat Lucy Doll pertama kali ngentot dengan pacarnya yang berpenis gede diatas sofa putih panjang dan ketahuan oleh ibunya.

  • Foto Ngentot anal dengan gaya anjing oleh sepasang kekasih di kamarnya

    Foto Ngentot anal dengan gaya anjing oleh sepasang kekasih di kamarnya


    1668 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang ngentot anal dengan pacarnya yang berkontol gemuk didalam kamarnya diatas kursi dan juga ditempat tidurnya.

  • Kami Bertiga Seks Yang Hebat

    Kami Bertiga Seks Yang Hebat


    2560 views

    Duniabola99.com – Pembaca yang terhormat, kali ini aku kembali menuliskan pengalaman yang dialami salah satu pembacaku di Jakarta yang mengirimkannya melalui email ke alamatku.

    Kisah ini menurut penutur dialami oleh sahabatnya yang bekerja sebagai houseman atau mungkin gardener di sebuah keluarga kaya mantan pejabat di Republik ini. Biasalah namanya mantan pejabat pasti kaya! Tidak usah heran apalagi iri. Semua sudah punya rejeki sendirisendiri. Kalau orangorang seperti kita ini memang hanya ditakdirkan jadi Balung Kere, jadi hidupnya selalu serba susah.., iya kan? Apalagi jaman sekarang semua serba susah.

    Mau cari kerja susah, soalnya lagi banyak PHK! Mau piara ayam susah juga, soalnya lagi musim flu burung. Mau piara burung walet juga susah, habis banyak sekali penjarahan. Mau piara ikan juga susah, habis lagi banyak polusi kayak di Buyat Pante itu. Apalagi mau piara monyet, lebih susah lagi, soalnya monyetnya pada suka baca cerita porno, terutama di 17Tahun, Ha.. Ha.. Ha..! Monyetnya lebih suka yang pornoporno! Payah kan??

    Okay para pembaca, agar tidak berteletele segera saja kumulai kisah ini.


    Sebut saja namaku Hasan (samaran). Umurku saat ini 57 tahun, pekerjaanku adalah sebagai penjaga merangkap pembantu rumah tangga pada sebuah keluarga mantan pejabat sebut saja namanya Pak Broto. Aku adalah mantan tentara dengan pangkat rendahan. Aku ikut keluarga Pak Broto sudah 30 tahun. Saat itu Pak Broto masih menjadi seorang pegawai rendah di sebuah instansi pemerintah. Namun karena kepandaiannya, karir Pak Broto terus menanjak. Aku mengabdi pada keluarga ini telah cukup lama hingga keluarga ini berhasil menjadi keluarga terpandang dan terhormat di masyarakat.

    Pak Broto memiliki dua orang putri yang cantik cantik dan masingmasing telah berkeluarga, namanya Shinta dan Siska. Di usianya yang telah pensiun ini, Pak Broto menikmati sisa usianya dengan melakukan usaha perkebunan yang dimilikinya di sebuah daerah di Jawa Tengah. Pak Broto menghabiskan waktunya dengan kegiatan bisnis perkebunan teh di daerah Tawangmangu di dekat Solo sana.

    Dengan kegiatan barunya ini Pak Broto lebih banyak menghabiskan waktunya bersama istrinya di perkebunan miliknya. Mereka memiliki sebuah kebun Teh yang cukup luas di sana. Dan di perkebunan mereka itu juga berdiri sebuah villa yang cukup megah. Aku sering diajak beliau kesana dahulu saat beliau masih aktif di pemerintahan.

    Sejak Pak Broto pensiun, jarang sekali beliau tinggal di Jakarta. Beliau hanya sesekali datang ke Jakarta ini untuk meninjau rumahnya yang aku jaga, juga melihat cucunya dari putri pertamanya Siska. Siska tinggal dengan suaminya di daerah Kemang, sedangkan putri keduanya, Shinta menempati rumah yang aku tinggali ini bersama suaminya, Andri. Shinta belum memiliki anak, karena mereka menikah baru 6 bulan yang lalu.

    Neng Shinta dan suaminya Andri samasama bekerja di perusahaan swasta yang berlainan, jadi pasangan suami istri ini selalu berangkat pagi dan pulang malam harinya bersama sama, sehingga rumah megah yang mereka tempati praktis dipercayakan padaku selama mereka bekerja di siang hari dan berada di bawah pengawasanku selama malam hari. Tugasku selain membersihkan rumah adalah menjaga keamanan rumah beserta isinya.

    Aku telah dipercaya Pak Broto untuk menjaga rumahnya ini berikut kedua putri dan menantunya itu. Jadi secara otomatis aku pun harus menjaga majikanku Shinta yang memang menetap sama denganku. Shinta usianya baru 23 tahun. Dahulu aku sempat melihat mereka berdua lahir, jadi kedua putri mereka sudah tidak asing lagi bagiku, dan mereka pun berdua telah menganggap aku dan istriku sebagai bagian dari keluarga ini.

    Dulu aku memang tinggal berdua dengan istriku di rumah ini. Namun sejak istriku ikut dengan anakku satusatunya yang menjadi polisi dan berdinas di daerah Riau praktis hanya aku yang ikut dengan Neng Shinta. Anakku waktu sekolah dibantu oleh Pak Broto, sehingga aku sangat berhutang budi pada beliau. Anakku kebetulan telah menikah dan tugas di Riau. Aku memang sempat diajak ke Riau, namun karena aku merasa berhutang budi dan diberi tanggung jawab dan telah diamanahi Pak Broto, ajakan itu aku lewatkan saja sebab sangat sulit mencari orang yang sebaik dan sebijaksana Pak Broto. Selama itu pun aku tinggal di rumah Pak Broto bersama Shinta dan suaminya.

    Semua pekerjaan rumah selalu aku selesaikan dengan baik dan lancar. Hampir semua waktuku aku habiskan untuk merawat rumah dan mobil majikanku ini. Neng Shinta pun sering memberiku uang lebih karena aku memang nggak neko neko. Shinta adalah potret wanita masa kini yang cukup cantik dan memiliki kulit yang putih bersih. Ia juga mempunyai rambut sebahu dan menurut pendapatku wajah Shinta tidak beda jauh dari artisartis sinetron yang sering aku lihat di televisi.

    Kalau tidak terlalu berlebihan, profil Neng Shinta agakagak mirip dengan artis yang sering muncul di TV saat ramairamainya kampanye Pilpres kemarin yang mengiklankan mantan menteri yang desersi. Walaupun iklan itu bagiku kayaknya cukup kampungan dan menurut kesanku begitu bodoh, namun aku tak peduli.. Bagiku yang penting artis itu sangat seksi. Persis sekali dengan Neng Shinta, apalagi kalau Neng Shinta juga pakai kacamata hitam itu. Memang wajah Neng Shinta sangat cantik dan penampilannya begitu oke! Aku maklum saja, sebab bagi mereka yang memiliki uang lebih dan kehidupan yang mapan, untuk perawatan kecantikan dan penampilan amat mudah. Beda jauh dari aku yang hanya cuma seorang pembantunya.

    Sebagai pembantu merangkap penjaga rumah, setiap malam aku wajib memeriksa seluruh keadaan rumah! Aku harus memastikan pintu dan jendela terkunci dengan aman dan kondisi keamanan rumah harus aman dan terkendali. Soalnya jaman sekarang lagi banyak teroris. Salahsalah nanti rumah majikanku bisa dijadikan sasaran pemboman! Kan bisa gawat.. Bisabisa aku kehilangan pekerjaan! Saat memeriksa kondisi rumah kadangkadang aku melewati kamar majikanku Shinta dan suaminya.

    Sering aku mendengar dengus nafas dan rintihan kenikmatan yang keluar dari mulut pasangan suami istri itu. Sebagai lakilaki aku tentu saja penasaran ingin mengintip dan mengetahui apa yang terjadi dengan pasangan itu. Untuk itu aku berniat untuk membuat celah di antara lipatan horden yang menutupi jendela kamar mereka yang sangat lebar seukuran 2 meter kali 4 meteran itu. Bagiku tidak terlalu sulit untuk membuat celah di antara lipatan kain horden itu. Karena akulah yang selalu menutup horden itu sebelum Neng Shinta dan suaminya pulang.

    Siang itu aku mengakali jendela kamar Neng Shinta agar aku dapat melihat dan memperhatikan tingkah laku kedua pasangan yang berlainan jenis itu saat mereka bersenggama. Aku sangat penasaran ingin melihat mereka bercinta, karena suara yang terdengar dari luar kamar sangat menggairahkan bagi telinga tuaku. Suara rintihan Neng Shinta sangat keras terdengar seperti suara kucing betina yang sedang dientot jantannya!

    Malam itu seperti saat yang kuperkirakan mereka mulai melakukan aktivitas seksual, aku segera keluar dari kamarku yang terletak di pojok belakang. Dengan langkah pelan kudekati kamar mereka dan mengambil posisi dekat jendela dimana sengaja kubuat celah pada kain hordennya. Keadaan di luar kamar yang gelap sangat membantuku dalam menuntaskan tugas pengintaianku. Kudekatkan wajahku ke kaca dan melihat ke dalam kamar yang terang dari celah yang kubuat. Benar saja pemandangan yang kulihat sangat mendebarkan darah tuaku. Sebagai pasangan muda tentu masa masa saat itu adalah masa yang penuh dengan madu kenikmatan duniawi.

    Apa yang kulihat benarbenar membuat jantungku berdebar dan gairahku meningkat. Aku melihat kedua tubuh telanjang anak majikanku dan menantunya sedang bergumul di atas kasur yang empuk. Tubuh putih mulus Neng Shinta saat itu sedang menggelepargelepar saat lidah suaminya, Andri menyusuri setiap jengkal kulitnya. Sungguh pemandangan yang kontras! Seluruh tubuh Neng Shinta yang putih mulus tanpa cacat sangat kontras dengan warna hitam rambut yang memenuhi gundukan selangkangannya yang lebat! Ya.. Hanya daerah itulah yang tampak hitam di tubuh Neng Shinta!

    Aku sangat jelas dapat melihat betapa selangkangan Neng Shinta sangat tembam dan munjung ke atas seperti setangkup bakpao namun warnanya hitam karena ditumbuhi rambut kemaluan yang lebat! Itulah mungkin bedanya dengan bakpao! Kalau bakpao warnanya putih.. Tapi selangkangan Neng Shinta penuh ditutupi rambut berwarna hitam! Namun keduanya samasama enak dinikmati! Yang satu bikin merem melek kekenyangan yang satunya lagi bikin merem melek karena ketagihan!

    Tak lama kemudian aku melihat kedua tubuh manusia yang telanjang itu saling berdempetan menyatu. Tubuh putih mulus Neng Shinta saat itu berada di bawah tubuh suaminya yang juga tampan itu. Suaminya saat itu sedang melakukan gerakan maju mundur dan Neng Shinta tampaknya dalam keadaan kepayahan menahan bobot suaminya dan gairah nafsunya. Kedua kaki majikanku yang panjang dan putih itu berada di atas bahu suaminya. Sedang tangan suaminya saat menggenjot tubuh Shinta masih berada di dada putih itu dan meremasnya dengan kasar. Kulihat pantat Neng Shinta bergoyang dan berputar setiap kali pantat suaminya menghunjam selangkangannya. Kedua tubuh telanjang itu saling berkutat satu sama lain.

    Tibatiba posisi menjadi terbalik. Kini tubuh Neng Shinta yang telanjang sudah berada di atas tubuh suaminya. Ia bergerak liar seperti seorang joki wanita yang sedang memacu kuda! Kedua bukit payudara itu berguncangguncang seiring dengan gerakannya. Dengan kedua tangan bertumpu di atas dada suaminya, Neng Shinta menggerakkan pantatnya yang bulat dan mulus maju mundur. Rambutnya sudah acakacakan karena gerakannya yang liar. Lalu kulihat tubuh telanjang Neng Shinta terhentakhentak dan gerakannya semakin liar dan beberapa saat kemudian tubuhnya ambruk di atas dada suaminya.

    Rupanya suaminya belum orgasme! Hal ini kuketahui karena setelah menggulingkan tubuh telanjang Neng Shinta, Mas Andri suaminya segera bangun dan menyeret tubuh telanjang istrinya hingga menungging di sisi tempat tidurnya. Kedua kaki Neng Shinta menjuntai ke lantai. Pantatnya yang indah semakin kelihatan jelas dari tempatku mengintip, karena posisinya membelakangiku. Aku melihat betapa gundukan bukit kemaluan Neng Shinta begitu indah saat menungging dalam posisi itu! Mas Andri segera menempatkan diri di belakang pantat Neng Shinta dan kembali mengayunkan pantatnya majumundur. Pandanganku kini tertutup tubuh Mas Andri.

    Entah berapa lama aku tak tahu. Yang jelas saat itu kulihat Mas Andri semakin cepat mengayunkan pantatnya menghunjamkan ke arah pantat Neng Shinta. Tubuh Mas Andri meliukliuk dan akhirnya ambruk dan menindih tubuh Neng Shinta dengan ketat. Baru kali ini aku memperhatikan kehalusan dan mulusnya tubuh majikan putriku ini. Selama aku kerja pada orang tuanya aku tidak memperhatikan perkembangan tubuh majikan putriku itu.

    Aku sempat menahan nafas saat tubuh keduanya menyatu pada bagian bawahnya juga diikuti oleh bagian atasnya. Sebagai lakilaki yang normal aku merasa terpancing birahiku saat itu. Namun apalah dayaku yang hanya seorang pembantu di keluarga ini. Aku yang sudah sangat terangsang segera meremas batang kemaluanku sendiri dan melakukan onani sambil mengintip. Setelah aku orgasme aku segera menuju kamarku sendiri dan terus tidur.

    Esok paginya saat aku bangun dan beresberes aku melihat majikan putri keluar dari kamarnya dengan wajah yang sedikit kusut dan tampak agak layu. Aku biarkan saja kejadian itu. Mungkin dia ada masalah dengan suaminya atau apalah aku tak mau tanya pada nya. Seperti biasanyapun pagi itu aku menghidangkan makanan kesukaan majikanku itu dimeja makan. Tidak lama kemudian mereka keluar kamar beiringan untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke kantor.

    Tibatiba saat mereka sarapan itu aku dipanggil. Suaminya bilang padaku bahwa ia akan tugas keluar kota mungkin selama 2 minggu karena ada masalah di kantornya. Suaminya titip padaku untuk menjaga rumah dan istrinya padaku. Dengan patuh aku sanggupi permintaan suaminya itu. Dan sejak saat itu pun aku semakin bertambah tugas dengan memastikan keadaan majikan putri itu.

    Beberapa hari ini aku jadi kehilangan kesempatan untuk melihat aktifitas kamar majikan putri itu. Aku jadi susah tidur, padahal aku setiap hari sebelumnya selalu melihat aktifitas di kamar itu dan sempat bermasturbasi barulah aku tertidur. Memang aku akui di usiaku yang tidak muda lagi ini libidoku sering timbul. Namun kepada siapa aku akan menyalurkannya, sedang istriku di Sumatera bersama anakku.

    Untuk memenuhi hasrat libidoku, pada malam yang dingin itu aku mengintip majikanku itu di kamarnya. Rupanya ia masih belum tidur dan hanya berbaring di ranjang. Tampaknya ia sedang merindukan belaian dari suaminya. Namun karena suaminya sedang tidak tidak ada ia menjadi kelihatan gelisah di tempat tidurnya. Aku memperhatikan Neng Shinta selalu menggeser geserkan guling di ranjangnya yang luas itu ke arah kemaluannya.

    Aku tahu saat itu Neng Shinta ingin kehangatan. Apalagi hawa dingin AC di kamarnya membuatnya tampak kehausan. Tak lama kemudian kulihat tangan Neng Shinta mulai merabaraba bagian selangkangannya dari luar gaun tidurnya yang sudah mulai awutawutan dan menyingkapkan pahanya yang mulus. Aku jadi terangsang dan ingin melihat terus apa yang hendak dilakukannya.

    Saat sedang asyikasyiknya memperhatikan tingkah laku anak perempuan majikanku itu aku dikejutkan oleh suara benda terjatuh dan ada bunyi krasak kresek. Aku yang saat itu berada dalam kegelapan dapat dengan leluasa mengintai ke arah datangnya suara itu. Ohh.. Alangkah kagetnya aku. Aku melihat ada 3 orang yang mengendap endap akan masuk ke rumah ini. Mereka telah melompati pintu pagar dan sedang berjalan ke arah rumah.

    Sebagai seorang bekas tentara yang telah banyak pengalaman di medan perang, aku lalu menuju arah suara itu dan dengan samuraiku aku bacok si penjahat itu tanpa tanya lagi. Mereka meringis kesakitan dan minta ampun padaku. Mereka akhirnya lari dan berusaha menghindar dari kejaran masyarakat yang tahu akan tindakan mereka. Malam itu akhirnya rumah majikanku ini selamat dari upaya pencurian dan perampokan. Majikanku Shinta akhirnya terbangun dan keluar rumah menemuiku. Aku pun menerangkan kejadian yang sesungguhnya dengan lengkap. Ia pun akhirnya berterima kasih dan minta aku untuk menyelesaikan masalah itu dengan aparat terkait malam itu.

    Setelah memberikan laporan secukupnya, malam itu pun aku pulang ke rumah dan disambut majikanku Neng Shinta, yang saat itu mengenakan baju kimono tidur. Ia amat mengkhawatirkan keadaanku malam itu. Iapun telah sempat menelepon suami dan kedua orang tuanya. Dan akupun lalu ditelepon suami dan kedua orangtua Shinta agar bisa menjaga Shinta dengan hati hati. Sempat aku lihat wajah kecemasan di rona muka Shinta malam itu. Wajahnya yang putih bersih itu terlihat takjub dan khawatir, namun dengan lambat aku terangkan kepadanya supaya jangan cemas seperti itu.

    Malam itu pun lalu kami tidak tidur dan hanya berbicara saja di ruang tamu rumah besar itu. Neng Shinta kelihatan masih shock atas kejadian itu dan akupun tidak sampai hati meninggalkannya sendirian di ruang tamu malam itu. Aku menemaninya dan sesekali mataku yang nakal mencuricuri pandang ke arah sekujur tubuhnya yang terbalut kimono tidur saat itu. Mata nakalku sempat memperhatikan gundukan bukit dadanya yang sekal dan berukuran 34B hingga amat menggodaku. Aku tahu nomor itu karena saat mencuci dan menjemur aku sempat melihatnya dengan seksama jenis dan wangi celana dalam Neng Shinta.

    Neng.. Sudah malam tidur aja dulu.. Biar Mamang jaga di sini kuanjurkan Neng Shinta agar segera tidur karena waktu sudah hampir pukul 2 pagi.
    Ahh.. Enggak Mang.. Shinta masih takut dengan kejadian tadi! Mamang mau kan jagain Shinta di kamar pinta Neng Shinta dengan wajah yang masih nampak pucat.
    Wahh.. Mamang enggak berani lancang neng.. aku terkejut dan spontan menolak karena enggak enak harus masuk kamar majikanku ini.
    Enggak apaapa kok Mang.. Soalnya aku takut sendirian.. katanya memelas.

    Aku jadi tidak tega melihatnya. Entah kenapa malam itupun aku diajaknya ke kamarnya untuk sekedar berbincang bincang. Katanya ia masih takut dan trauma. Jika saja ada suaminya ia mungkin tidak akan mengizinkan aku ke kamarnya. Namun hal tabu yang slalu aku jaga slama ini malam itu luntur. Aku masuk ke kamarnya yang dingin dan harum semerbak itu sekedar hanya untuk menemani anak majikanku itu. Sebagai lakilaki aku telah memasuki wilayah pribadi putri majikanku itu.

    Dengan sedikit berdebar aku mengikuti Neng Shinta masuk ke kamarnya dan duduk di kursi yang ada di kamar Neng Shinta. Niat isengku mulai timbul saat kulirik tubuh Neng Shinta yang sintal terbaring indah di tempat tidurnya. Dengan sedikit kurang ajar aku mulai berusaha mempengaruhi jiwa dan mental putri majikanku itu dengan cerita cerita seram tentang perampokan dan horor. Sebagai wanita yang hanya seorang diri malam itu tentunya ia merasa takut dan amat membutuhkan bantuanku. Neng Shinta tidak jadi tidur dan semakin merasa ketakutan. Ia memintaku menemaninya duduk di atas tempat tidurnya. Inilah saatnya insting kelelakianku bermain.

    Dengan tambahan cerita seram akhirnya dengan tanpa paksaan Neng Shinta aku raih dan kupeluk malam itu di kamarnya. Ia yang menganggapku sebagai orangtuanya hanya mandah saja saat tubuhnya kudekap di atas tempat tidurnya. Aku yang sudah banyak makan asamgaram sebagai lakilaki tidak terlalu sulit untuk menundukkannya. Dengan terus menceritakan halhal seram, tanganku mulai mengelus lengan Neng Shinta. Aku tahu Neng Shinta sudah mulai tunduk dan takluk padaku. Hal ini kuketahui dari berdirinya bulubulu lembut di lengannya saat kuraba. Nafas Neng Shinta pun mulai memburu.


    Aku mulai memberanikan diri mencium leher bagian belakang telinga Neng Shinta. Tubuhnya mulai sedikit bergetar atas ciuman dan rangsangan di wilayah peka tubuhnya yang mulus itu. Aku tahu saat itu Neng Shinta sedang membutuhkan belaian laki laki. Namun Neng Shinta memang wanita dan seorang istri yang baik. Ia tidak begitu saja larut akan alunan gairah yang aku pancarkan saat itu. Ia berusaha menolakku dan melepaskan pelukanku. Namun malam itu apalah daya seorang wanita seperti Neng Shinta dibandingkan aku yang bekas prajurit dan memiliki pengalaman yang lumayan di saat perang.

    Aku tak mau mangsa yang sudah di depan mata terlepas begitu saja. Aku harus menuntaskannya. Karena kalau tidak maka habislah riwayatku. Aku harus mampu menundukannya. Neng Shinta yang menggeliat berusaha melepaskan pelukanku, semakin kupeluk erat. Tanganku semakin berani mengelusnya. Kali ini tanganku mengelus perutnya tepat di atas selangkangannya. Mulutku yang sedang menciumi bagian belakang telinganya semakin liar bergerak turun ke lehernya. Bulu kuduknya telah berdiri semua. Tubuhnya semakin menggelinjang dalam pelukanku. Lalu dengan sedikit paksaan, kurebahkan tubuh Neng Shinta dan mulai kutindih dan kucumbu.

    Tubuhku yang menindih tubuh Neng Shinta segera menekan bagian selangkangannya. Kedua kakinya kupentangkan lebarlebar sehingga aku semakin leluasa menempatkan tubuhku di antara kedua pahanya. Batang kemaluanku yang sudah mulai mengeras menempel ketat ke selangkangan Neng Shinta yang hangat itu. Aku yang sudah sangat lama tidak melakukan hubungan badan semakin tak terkendali. Mulutku dengan rakus segera menyerbu gundukan bukit payudara Neng Shinta dari luar kimono tidurnya. Puting payudaranya yang mulai mengeras di balik behanya segera saja menjadi santapan mulutku yang rakus.

    Ohh.. Mmaangg.. Jangg.. Annhh Neng Shinta merintih memohon agar aku menghentikan gerakanku.

    Namun aku yang sudah kesetanan tak mau berhenti begitu saja. Tanganku yang liar segera bergerak ke bawah dan menyingkap kimononya dan mengusapusap pahanya bagian dalam yang sangat mulus. Tanganku terus merayap ke atas dan akhirnya mulai mengeluselus gundukan di balik celana dalam Neng Shinta yang sudah mulai basah. Aku tahu Neng Shinta sudah mulai terangsang. Walaupun mulutnya bilang jangan, namun aku tahu ia tak mungkin dapat menghentikanku.

    Tanganku segera menyusup ke balik celana dalamnya yang tipis dan mulai meraba rambut di selangkangan Neng Shinta. Tanganku segera menyentuh cairan lendir hangat yang mulai membasahi selangkangannya. Aku yang sudah sangat berpengalaman dalam hal ini segera saja mencaricari tonjolan di selasela lubang kemaluan Neng Shinta. Karena disitulah titik kelemahan wanita. Jari tanganku segera mempermainkan tonjolan daging kecil di celah lubang kemaluan Neng Shinta yang sudah sangat licin dan basah. Mulut Neng Shinta tidak lagi menolakku.

    Tubuh Neng Shinta semakin bergetar saat jariku yang lincah bergerak memutarmutar di atas tonjolan daging di selasela lubang kemaluannya. Napas Neng Shinta semakin megapmegap. Pantatnya mulai terangkat sehingga bukit kemaluannya semakin ketat menempel batang kemaluanku yang semakin mengeras. Tak berapa lama kemudian Neng Shinta merintih panjang. Tubuhnya berkelojotan di bawah tindihanku. Aku tahu Neng Shinta sudah orgasme atas permainan jarijariku yang sudah berpengalaman. Namun aku terus saja meneruskan permainan ini. Tanganku tetap meremas dan meraba bukit kemaluannya selama beberapa saat.

    Kemudian tanpa perlawanan berarti dari Neng Shinta aku berhasil membuka seluruh kain penutup tubuhnya hingga Neng Shinta telanjang bulat dalam pelukanku. Pemandangan yang sangat indah segera terpampang di depan mataku. Tubuh Neng Shinta yang sangat mulus benarbenar membuat jakunku naik turun. Kedua belah payudaranya yang putih sangat mengkal dihiasi dua puting yang masih berwarna kemerahan sangat menggairahkan. Perutnya tampak masih sangat rata karena memang belum pernah melahirkan, jadi belum ada guratan sama sekali. Pinggulnya yang lebar sangat serasi dengan pinggangnya yang ramping. Dan yang paling membuat mataku terbelalak adalah guratan kecil berwarna merah yang melintang di tengahtengah gundukan bukit membusung di kemaluannya yang lebat ditumbuhi rambut.

    Lalu tanpa membuang waktu aku segera melepas kaus bututku dan memerosotkan celana kolorku hingga aku pun telanjang bulat. Aku segera menindihnya dan menggangkankan kedua kakinya lebarlebar. Batang kemaluanku yang sudah mengeras menempel ketat di selangkangan Neng Shinta yang hangat. Mulutku segera menyergap kedua bukit payudaranya yang indah itu dengan rakus.

    Kali ini tanpa dihalangi kain beha dan kimono lagi. Lidahku segera menjilat kedua bukit payudara Neng Shinta yang putih kenyal itu bergantian. Bibirku mengulum puting payudaranya yang mencuat. Hal ini membuat mulut Neng Shinta mendesisdesis seperti orang kepedasan. Tubuhnya mulai menggelinjang hingga aku merasa betapa batang kemaluanku yang menempel ketat di selangkangannya mulai tergesekgesek daging hangat dan licin karena sudah sangat basah.

    Amm.. punhh Maangg.. jaangg.. aannhh.. Maangg.. ouchh.. desis Neng Shinta antara menolak dan pasrah.

    Aku tak peduli. Dalam benakku hanya ada tekad untuk menuntaskan hasratku. Aku tak peduli apapun juga. Biarlah urusan dipikir belakangan! Yang penting tembak duluan! Ayo blehh sikaatt! Demikian setan telah menarinari membujukku untuk menuntaskan napsuku.

    Mulutku yang rakus terus menyusuri seluruh permukaan tubuh Neng Shinta. Dari kedua puting payudaranya yang semakin keras, mulutku bergeser ke samping ke arah ketiak Neng Shinta yang bersih tanpa ditumbuhi rambut satu helai pun! Rupanya ia rajin mencabuti bulu ketiaknya hingga tampak bersih. Lidahku segera menjilatjilat ketiaknya dengan gemas. Tubuh Neng Shinta semakin menggerinjal. Desisan tak hentihentinya keluar dari bibirnya.

    Dari ketiak, mulutku terus bergeser turun menyusuri tulang rusuk Neng Shinta hingga ke pinggangnya yang putih bersih. Lidahku terusmenyapunyapu seluruh permukaan pinggangnya dengan diselingi sesekali menyedotnya kuatkuat hingga tubuh Neng Shinta terhenyak. Aku semakin gemas menyedotnyedot saat mulutku sampai ke bagian bawah perut Neng Shinta yang rata. Rambutrambut halus nampak menumbuhi perut bagian bawah Neng Shinta yang semakin ke bawah semakin melebat. Lidahku menyapunyapu bagian perut di antara selangkangannya dengan pangkal pahanya. Tercium aroma khas perempuan! Sungguh sangat merangsang. Rupanya Neng Shinta sangat menjaga kebersihan kawasan pribadinya ini.

    Lidahku terus bergerak menyapu seluruh permukaan kulit Neng Shinta. Dan begitu sampai ke gundukan bukit kemaluannya yang membusung, lidahku segera menyeruak masuk ke dalam celah sempit yang tadi kulihat berwarna merah jingga. Segera lidahku merasakan ada cairan yang terasa sedikit asin namun nikmat! Tanpa rasa jijik segera saja kusedot bibir kemaluan Neng Shinta dengan gemas. Kutelan habis cairan yang keluar membasahi permukaan liang kemaluan Neng Shinta tanpa rasa jijik. Pantat Neng Shinta terangkat seolah menyambut juluran lidahku hingga wajahku semakin ketat menempel di selangkangannya.

    Lidahku menyusup semakin dalam ke lubang kemaluan Neng Shinta yang pantatnya terangkatangkat seolah menyambut juluran lidahku. Mulut Neng Shinta tak hentihentinya mendesisdesis dan entah disadari atau tidak, kedua tangan Neng Shinta mulai menjambakjambak rambutku dan kedua kakinya mengait leherku dan menekankannya ke arah selangkangannya. Pantatnya terus diangkatangkat seolaholah memintaku lebih dalam memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya. Aku yang memang ingin memberikan sensasi lain kepada majikanku segera bertindak.

    Kedua ibu jari tanganku mencoba membentangkan bibir kemaluan Neng Shinta agar terbuka lebih lebar dan kugesekkan mulutku dengan liar pada gundukan bukit kemaluan Neng Shinta yang membusung. Reaksinya sungguh luar biasa. Neng Shinta semakin liar menggerakgerakkan pantatnya dan kakinya semakin ketat menjepit leherku. Erangannya semakin keras dan tubuhnya terhentakhentak. Tubuhnya terus berkelojotan selama beberapa saat lalu gerakannya semakin melemah dan akhirnya kedua pahanya terkulai lemah menyandar di punggungku. Aku tahu kalau Neng Shinta telah mencapai klimaks yang kedua kalinya di malam menjelang pagi ini.

    Aku yang belum mengalami orgasme segera saja menempatkan diriku sejajar dengan tubuh Neng Shinta. Tubuh telanjangku menindih tubuhnya. Kontolku yang ukurannya biasa saja seperti ukuran pria kebanyakan, sudah sangat keras dan siap tempur. Ukurannya sebetulnya biasa saja, tetapi yang membanggakanku adalah bentuknya yang agak membengkok saat ereksi. Jadi kalau dilihat sepintas miripmirip pisang Ambon yang bentuknya agak melengkung.


    Dengan perlahan kutusukkan ujung kepala kontolku (palkon) ke tengahtengah gundukan bukit kemaluan Neng Shinta yang munjung itu. Lubang kemaluan Neng Shinta yang sudah sangat licin memudahkan ujung palkonku tergelincir masuk. Napasku terasa sesak saat kepala kontolku mulai terjepit kehangatan bibir kemaluan Neng Shinta. Sambil menahan napas, kudorong pantatku pelanpelan hingga sedikit demi sedikit batang kontolku melesak ke dalam lubang kemaluan Neng Shinta. Hangat sekali rasanya. Apalagi lubang kemaluan Neng Shinta sudah basah oleh lendir akibat orgasmenya tadi.

    Shh.. Ohh.. Mm.. Aangghh mulut Neng Shinta tak hentihentinya merintih saat batang kontolku menerobos lubang kemaluannya.

    Aku tahu Neng Shinta mungkin agak menyesal karena telah terjerumus dalam jebakan nafsuku. Neng Shinta hanya pasrah dan dengan terpaksa ia menikmati rahimnya aku tusuk dengan batang kontolku berulang kali. Aku tahu ia amat menyesali atas apa yang terjadi malam itu, terlihat dari air matanya yang keluar saat aku berpesta di atas tubuhnya yang telanjang.

    Kulihat air mata mulai mengembang di pelupuk matanya. Namun semuanya telah terlambat. Kontolku sudah telanjur memasuki lubang yang seharusnya hanya menjadi hak suaminya. Aku pun tak peduli, bagiku yang terpenting adalah melepaskan desakan napsu yang terus mendesakdesak dari dalam tubuhku. Di atas ranjang kamarnya yang mewah itu, aku berhasil membenamkan kemaluanku yang lumayan masih cukup perkasa ke dalam rahimnya yang masih sempit itu.

    Hkkhh.. napasku tertahan saat seluruh kontolku dari ujung hingga pangkal telah terbenam seluruhnya di dalam jepitan lubang kemaluan Neng Shinta.

    Air mata Neng Shinta sudah mulai jatuh satu persatu. Namun aku tak peduli. Kehangatan yang aku rasakan pada kemaluanku saat masuk kedalam tubuh Neng Shinta amat membuatku lupa diri. Perlahanlahan kutarik pantatku hingga batang kontolku tertarik keluar dan hanya ujungnya saja yang masih menancap dalam jepitan lubang kemaluan Neng Shinta. Lalu dengan kuat kudorong pantatku yang otomatis batang kontolku melesak dalamdalam ke dalam lubang kemaluannya.

    Ughh.. tanpa sadar Neng Shinta mendengus saat ujung kepala kontolku seperti menumbuk sesuatu yang empuk dan hangat di dalam sana.

    Aku terus menarik dan mendorong pantatku di atas tubuh Neng Shinta. Perlahanlahan kurasakan Neng Shinta mulai ikut mengimbangi gerakanku. Secara perlahan pantatnya bergerak memutar mengikuti irama ayunan pantatku. Batang kontolku serasa diurut dan diremasremas dalam jepitan lubang kemaluan Neng Shinta yang sempit. Rupanya Neng Shinta sudah mulai terangsang lagi. Rasa sedih yang ditandai dengan melelehnya air matanya seakanakan sirna dengan goyangannya mengiringi ayunan pantatku.

    Bibir Neng Shinta kembali mendesisdesis dan mengerang. Aku yang sudah tidak tahan segera menyergap bibirnya yang setengah terbuka dan menyusupkan lidahku ke dalam mulutnya. Lidahku mengorekngorek mulutnya mencaricari lidahnya. Sungguh sangat segar rasanya bibir perempuan muda. Aku serasa kembali menjadi muda lagi. Semangat baru seolah terpompa dalam darahku. Aku semakin bersemangat menggenjot pantatku menghunjamkan batang kontolku ke dalam lubang kemaluannya. Gerakan pantat Neng Shinta semakin kencang. Pantatnya bergoyang ke kanan dan ke kiri seirama dengan ayunan pantatku.

    Shh.. Mmaangg.. Hh shh.. Oohh.. antara sadar dan tidak Neng Shinta merintihrintih menambah gairahku semakin membara.

    Aku merasa betapa jarijari Neng Shinta mencengkeram kulit punggungku yang sudah mulai keriput dimakan usia. Agak sakit memang, tetapi apalah artinya bagiku dibanding keberhasilanku menggauli dan menikmati kemolekan tubuh anak majikanku itu. Lidahku yang masuk jauh ke dalam mulut Neng Shinta mulai menemukan perlawanan dari lidah Neng Shinta. Lidahku didorongdorong oleh lidahnya.

    Perlahan gairah dalam tubuhku mulai mendesakdesak dan menggelegak. Lalu gerakan ayunan pantatku kuhentikan sesaat untuk mengambil bantal dan mengganjal pantat Neng Shinta agar lebih tinggi. Dengan posisi terganjal bantal, batang kontolku terasa masuk hingga maksimal. Aku juga semakin leluasa menghunjamkan batang kontolku ke dalam lubang kemaluannya.

    Gerakan pantat Neng Shinta seperti kesetanan. Jeritannya semakin keras dan menggairahkan. Kedua tanganku segera kutempatkan di bawah kedua bongkahan pantat Neng Shinta dan meremasremasnya sambil terus mengayunkan pantatku naik turun. Aku merasa betapa desakan gejolak meletupletup dari bagian bawah perutku. Perutku terasa mulai kejang karena menahan desakan yang terus menggelora.

    Ohh.. Shh.. Nenggh.. Ter.. Ruhhsshh oohh.. Neengghh!

    Tanpa sadar aku menggeram dan merintih meminta Neng Shinta agar terus menggoyangkan pantatnya kencangkencang. Neng Shinta pun rupanya sudah hampir mencapai orgasmenya. Gerakan pantatnya sudah tidak terkendali. Cengkeraman kuku jarinya semakin kencang di kulit punggungku.

    Aakhh.. Ouchh.. Shh.. Oohh..

    Dengan diiringi desisan yang panjang akhirnya tubuh Neng Shinta terhentak. Pantatnya terangkat dan mengejatngejat. Dadanya terguncang hebat menandakan ia sudah tidak mampu menahan orgasmenya. Kurasakan betapa batang kontolku terjepit kencang dan lubang kemaluannya mengedutngedut. Tubuh Neng Shinta bergetar hebat dan berkelojotan selama beberapa saat.

    Ter.. Rushh.. Neenghh.. Aarrghh

    Akhirnya tubuhku ikut terguncang. Seluruh tubuhku terasa kejang dan mataku mulai nanar. Cratt.. Cratt.. Cratt.. Cratt.. Crrt.. Crrtt..!! Akhirnya tanpa dapat kutahan lagi batang kontolku menyemburkan air maniku yang sangat kental dan banyak sekali ke dalam lubang kemaluan Neng Shinta hingga sebagian tumpah keluar saking banyaknya. Ya aku telah mencapai puncak kenikmatanku setelah sekian lama berpuasa dan hanya onani. Tubuhku berkejatkejat di atas perut Neng Shinta lalu ambruk menindih tubuh telanjangnya.

    Neng Shinta amat sempurna saat ia berada di bawah tubuhku saat aku genjot tadi. Memang benar kata orang orang bahwa seorang wanita baru terlihat cantik dan menawan jika ia telah berada di bawah tubuh lakilaki saat kemaluannya di masuki kemaluan pria. Keringat kami pun akhirnya menyatu dan kain sprei yang kami pakai akhirnya lembab karena basah oleh percampuran keringat dan juga air mata Neng Shinta ditambah lelehan spermaku yang tumpah tadi.

    Aku benarbenar merasa puas sekali telah berhasil menikmati kemulusan tubuh majikanku yang cantik ini. Neng Shinta rupanya terlalu capai hingga ia membiarkan saja tubuh telanjangnya kupeluk. Ia telah tertidur karena kecapaian setelah pergumulan tadi.

    Saat itu jam di kamar Neng Shinta sudah menunjukkan hampir pukul 04.30. Kamar Neng Shinta yang dingin karena AC membuat tubuhku menggigil soalnya aku tidak terbiasa tidur dengan AC. Apalagi saat itu aku masih telanjang bulat dan di sisiku tergolek tubuh telanjang Neng Shinta yang sudah mendengkur halus. Cantik sekali wajah Neng Shinta saat dalam kondisi tidur seperti itu. Wajahnya kelihatan begitu damai dalam tidurnya. Aku sendiri sejak tadi belum mampu memejamkan mataku sepicingpun.

    Melihat tubuh telanjang Neng Shinta yang telentang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya yang mulus, gairah kelelakianku kembali bangkit. Batang kontolku mulai menggeliat bangun. Sungguh pemandangan yang terpampang di depanku begitu mempesona. Kulit Neng Shinta yang putih mulus begitu mengundang gairah lelaki manapun yang memandangnya. Dadanya yang putih turun naik seiring dengan napasnya yang begitu teratur. Tanpa dapat menahan diri lagi tanganku segera mengelus kedua buah dada Neng Shinta yang lembut. Kupermainkan kedua puting payudaranya dengan jemariku hingga sedikitdemi sedikit mulai mengeras.

    Mmhh.. hanya lenguhan kecil yang keluar dari mulut Neng Shinta saat tanganku sibuk mempermainkan kedua puting payudaranya.

    Lalu setelah tanganku puas bermainmain di kedua bukit payudaranya, mulutku pun mengambil alih permainan. Kini mulutku mulai mengulum kedua puting payudara Neng Shinta secara bergantian. Tanganku secara otomatis bergerak turun ke arah selangkangan Neng Shinta yang terbuka lebar. Tubuh Neng Shinta mulai menggeliat namun matanya masih tetap terpejam.

    Mulutku terus bergerak menyapu setiap jengkal tubuh Neng Shinta. Mulutku menjalar dari dada terus turun ke perut dan berakhir di selangkangan Neng Shinta. Kembali lidahku menyeruak masuk ke dalam gundukan bukit kemaluan Neng Shinta. Kedua pahanya semakin terbuka lebar seolah mengundangku untuk semakin dalam memasukinya. Pagi itu aku kembali menyetubuhi tubuh anak majikanku beberapa kali hingga aku benarbenar puas.


    Semenjak kejadian di malam itu. Neng Shinta mulai mengambil jarak dariku dan tampaknya berusaha menghindariku. Suaminya tidak tahu tentang peristiwa malam itu. Tampaknya Neng Shinta memang merahasiakannya. Aku tahu diri dan tidak berupaya memperlihatkan kepada Neng Shinta tentang bagaimana perasaanku padanya. Aku pun bertindak seperti biasanya seolaholah tidak terjadi apaapa antara aku dengan Neng Shinta.

    Kadang saat malam aku rindu untuk mengulangi lagi saat kebersamaan dengan Neng Shinta namun aku pendam saja. Dan sebagai pelampiasannya, aku terus mengintip Neng Shinta bersebadan dengan suaminya. Tampaknya Neng Shinta amat menikmati persetubuhan dengan suaminya itu. Aku jadi merasa iri.

    Suatu hari suami Neng Shinta pun kembali bertugas keluar kota lagi. Tampaknya Neng Shinta biasa biasa saja. Ia tidak memberikan tanggapan apa pun saat itu. Dan malam saat suaminya tugas, aku berusaha mendatangi kamar Neng Shinta dan meminta berbicara. Neng Shinta memberiku waktu bicara dan dengan kepintaranku, malam itupun akhirnya aku pun kembali dapat menikmati kehangatan tubuhnya di kamarnya. Neng Shinta pun semakin larut olehku. Ini terlihat saat suatu malam tanpa aku duga ia mendatangi kamarku dan kami pun bersetubuh di kamarku hingga beberapa kali malam itu.

    Sampai saat ini pun di saat suaminya tidak ada di rumah, aku selalu memberinya kenikmatan ragawi yang mungkin tidak ia dapati dari suaminya. Aku pun setelah menikmati kemulusan dan kehangatan tubuh Neng Shinta, punya keinginan untuk dapat merasakan kehangatan tubuh saudaranya Neng Siska.

    Itulah pembaca, sekelumit cerita yang dialami salah satu pembacaku. Aku sangat senang bisa membantu para pembaca yang mempunyai pengalaman menarik namun sulit untuk menuangkannya agar dapat berbagi dengan pembaca lain. Kalau ada pembaca yang mempunyai kisah unik dan merasa kesulitan, kirim saja ke emailku. Aku dengan segala senang hati akan membantu menuliskannya untuk anda.