Author: Kisah Memek

  • Kisah Memek Tante Sonya Wanita Kesepian

    Kisah Memek Tante Sonya Wanita Kesepian


    2560 views

    Duniabola99.com – Umurku 23 tahun, dan sekarang sedang kuliah di tingkat terakhir di sebuah PTS di Jakarta. Asalku dari Sukabumi, dimana aku menghabiskan masa anak-anak dan remajaku, sampai kemudian aku pindah ke Jakarta empat tahun yang lalu.

    Ekonomi keluargaku termasuk pas-pasan. Ayahku hanyalah seorang pensiunan pegawai bank pemerintah di Sukabumi. Sedangkan ibuku bekerja sebagai guru sebuah SMA negeri di sana. Aku tinggal di tempat kos di daerah Jakarta Barat.

    Karena uang kiriman orang tuaku kadang-kadang terlambat dan terkadang bahkan tidak ada kiriman sama sekali, untuk bertahan hidup, akupun menjadi guru privat anak-anak SMA. Memang aku beruntung dikaruniai otak yang lumayan encer.

    Akupun hidup prihatin di ibukota ini, terkadang seharian aku hanya makan supermie saja untuk mengganjal perutku. Aku pikir tidak mengapa, asal aku bisa hemat untuk bisa membeli buku kuliah dan lain sebagainya, sehingga aku bisa lulus dan membanggakan kedua orang tuaku.


    Terkadang aku iri melihat teman-teman kuliahku. Mereka sering dugem, berpakaian bagus, bermobil, mempunyai HP terbaru, dll.Salah satu dari teman kuliahku bernama Monika. Dia seorang gadis cantik dan kaya. Ia anak seorang direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta. Percaya atau tidak, dia adalah pacarku. Kadang aku heran, kok dia bisa tertarik padaku.

    Padahal banyak teman laki-laki yang bonafid, mengejarnya. Ketika kutanyakan hal ini, ini bukan ge-er, dia bilang kalau menurutnya aku orang yang baik, sopan dan pintar. Disamping itu, dia suka dengan wajahku yang katanya “cute”, dan perawakanku yang kekar. Nggak percuma juga aku sering latihan karate waktu di Sukabumi dulu.Monika dan aku telah berpacaran semenjak dua tahun belakangan ini.

    Walaupun kami berbeda status sosial, dia tidak tampak malu berpacaran denganku. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor bututku, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah. Sering orang tuanya, mereka juga baik padaku, menawarkan untuk menggunakan mobil mereka jika kami akan pergi bersama. Agen Judi Bola

    Tetapi aku memang mempunyai harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sehingga aku selalu menolak. Kemana-mana aku selalu menggunakan motor bersama Monika. Monikapun tidak berkeberatan bahkan mengagumi prinsip hidupku. Saat makan atau nonton, aku selalu menolak bila dia akan mentraktirku.

    Aku bilang padanya sebagai laki-laki aku yang harus bayarin dia. Meskipun tentu saja kami akhirnya hanya makan di rumah makan sederhana dan nonton di bioskop yang murah. Itupun aku lakukan kalau sedang punya uang. Kalau tidak ya kami sekedar ngobrol saja di rumahnya atau di tempat kostku.Monika adalah gadis baik-baik. Aku sangat mencintainya.

    Sehingga dalam berpacaran kami tidak pernah bertindak terlalu jauh. Kami hanya berciuman dan paling jauh saling meraba. Memang benar kata orang, bila kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan menghormati orang tersebut. Monika pernah bilang padaku, kalau ia ingin mempertahankan keperawanannya sampai ia menikah nanti.

    Terlebih akupun waktu itu masih perjaka. Mungkin hal ini sukar dipercaya oleh pembaca, mengingat trend pergaulan anak muda Jakarta sekarang.Keadaanku mulai berubah semenjak beberapa bulan yang lalu. Saat itu aku ditawari sebuah peluang untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkanpun sangat kecil, sehingga aku berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.Hasilnya ternyata luar biasa.

    Mungkin memang karena bidang ini masih banyak peluang, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat jitu. Penghasilankupun per bulan sekarang mencapai jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan kelas menengah. Bekerjanyapun dapat part-time sambil disambi kuliah. Memang beruntung aku menemukan program ini.

    Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang sudah lama aku impikan sekarang telah dapat kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, sudah dapat aku beli. Semakin sering aku mengajak Monika untuk makan di restoran mahal serta nonton film terbaru di bioskop 21.

    Monika sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berusaha yang ilegal, seperti menjual narkoba. Tetapi setelah aku jelaskan apa bisnisku, dia pun lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan jalan kepadaku.Hanya satu saja yang masih kurang.

    Aku belum punya mobil. Setelah menabung dari hasil usahaku selama berbulan-bulan, akhirnya terkumpul juga uang untuk membeli mobil bekas. Kulihat di suratkabar dan tertera iklan tentang mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.
    “Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang wanita menjawab di ujung telepon. “Harganya berapa Bu?”
    “Empat puluh delapan juta”
    “Kok mahal sih Bu?”
    “Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”
    Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku harus menjual motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih bisa ditawar. Kuputuskan untuk melihat mobilnya terlebih dahulu.
    “Alamatnya dimana Bu?”
    Diapun kemudian memberikan alamatnya, dan aku berjanji untuk datang ke sana sore ini sehabis kuliah.


    Setelah mencari beberapa lama, sampai juga aku di alamat yang dimaksud.
    “Selamat sore” sapaku ketika seorang wanita cantik membuka pintu.
    “Oh sore..” jawabnya.
    Aku tertegun melihat kecantikan si ibu. Usianya mungkin sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi. Payudaranya yang tampak penuh di balik baju “you can see” menambah kecantikannya. Agar pembaca dapat membayangkan kecantikannya, aku bisa bilang kalau si ibu ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu.
    “Saya Wawan yang tadi siang telepon ingin melihat mobil ibu”
    “Oh.. Ya silakan masuk.”
    Akupun masuk ke dalam rumahnya.
    “Tunggu sebentar ya Wan. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les.
    Mau minum apa?”“
    Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu” Akupun kemudian duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.
    “Kamu masih kuliah ya,” tanyanya setelah duduk bersamaku di ruang tamu
    “Iya Bu.. Hampir selesai sih “
    “Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berkata lagi.
    Kuteguk sirup pemberian si ibu. Enak dan segar sekali rasanya menghilangkan dahagaku.
    “Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal dong” jawabku.
    “Wah.. Hebat kamu kalau gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah bisa beli mobil”
    “Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.
    “Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dijual Bu?”
    “Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlalu tua. Panggil saja mbak Sonya.” jawabnya sambil sedikit tertawa genit.“Mobilnya akan saya jual karena mau beli yang tahunnya lebih baru”
    “Oh begitu..” jawabku.
    Kemudian mbak Sonya tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih mbak Sonya duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus.
    “Anaknya berapa mbak. Terus suami mbak kerja dimana?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.
    “Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.
    “Waduh.. Maaf ya mbak”
    “Nggak apa kok Wan.. Kamu sendiri sudah punya pacar?”
    “Sudah, mbak”
    “Cantik ya?”
    “Cantik dong mbak..” jawabku lagi.
    Duh, aku makin rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Mbak Sonya kemudian beranjak duduk di sebelahku.

    “Cantik mana sama mbak..” katanya sambil tangannya meremas tanganku.
    “Anu.. Aduh.. Sama-sama, mbak juga cantik” jawabku sedikit tergagap.
    “Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”. Sambil berkata, tangan mbak Sonya mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.
    “Belum.. Mbak.. Saya masih perjaka.. Saya nggak mau begituan dulu” jawabku sambil menepis tangan mbak Sonya yang sedang meremas-remas pahaku. Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, akan tetapi saat itu aku masih dapat berpikir sehat untuk tidak mengkhianati Monika pacarku. Mendengar kalau aku masih perjaka, tampak mbak Sonya tersenyum.
    “Mau mbak ajarin caranya bikin senang wanita?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.
    “Aduh.. Mbak.. Saya sudah punya pacar.. Nggak usah deh..”“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.
    “Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? “ Tanpa menunggu jawabanku, mbak Sonya pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang telah kosong. Lega juga rasanya terlepas dari bujuk rayu mbak Sonya. Beberapa menit kemudian, mbak Sonya kembali membawa minumanku.
    “Ayo diminum lagi” kata mbak Sonya sambil memberikan gelas berisi sirup padaku.Kuteguk sirup itu, dan terasa agak lain dari yang tadi. Mbak Sonya kemudian kembali duduk di sebelahku.
    “Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menunggu mobilnya datang, OK?”
    “Iya mbak..” jawabku lega.
    “Kamu ngambil jurusan apa?”
    “Ekonomi, mbak”
    “Kenal pacarmu di sana juga?”
    Waduh.. Aku berpikir kok si mbak kembali nanyanya yang kayak begituan.“Iya dia teman kuliah”
    “Ceritain dong gimana ketemuannya” Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya menceritakan padanya tentang kisahku dengan Monika. Kuceritakan bagaimana saat kami berkenalan, ciri-cirinya, acara favorit kami saat pacaran, tempat-tempat yang sering kami kunjungi. Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.
    Kenapa Wan.. Kamu sakit ya” tanya mbak Sonya tersenyum sambil kembali meremas tanganku. Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.
    “Anu mbak rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.
    “Tapi enak kan?”Mbak Sonyapun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak mbak Sonya. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.
    “Saya tadi dikasih apa mbak” tanyaku lirih.


    “Ah.. Cuma sedikit obat kok. Supaya kamu bisa lebih rileks” jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.“Ayo, mbak ingin merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.Mbak Sonyapun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Mbak suka kontol besar anak muda begini”.Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian mbak Sonya merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.“Ah.. Mbak..” desahku menahan nikmat, ketika mulut mbak Sonya mulai menghisap dan menjilati penisku.Tangan mbak Sonyapun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali mbak Sonya bangkit dan menciumiku.“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur mbak Sonya di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, mbak Sonya kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.

    “Ayo sayang.. Kamu remas ya”Kuikuti instruksi mbak Sonya dan kuremas payudara miliknya. Mbak Sonyapun terdengar mengerang nikmat.“Sayang… tolong bukain baju mbak ya”.Mbak Sonya membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, mbak Sonya kembali berbalik menghadapku.“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Mbak suka..” katanya disela-sela ciuman kami.“Pengaitnya di depan, sayang..”Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus payudara mbak Sonya yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.“Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..”Tangan mbak Sonya merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah mbak Sonya ketika aku mulai menghisap payudaranya.“Jilati putingnya yang..” instruksi mbak Sonya lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara mbak Sonya yang telah mengeras.Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, mbak Sonya kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.“Sekarang kamu buka rok mbak ya”Mbak Sonya merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat. Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak melihat Mbak Sonya ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh mbak Sonya yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.Kembali mbak Sonya mencium bibirku.

    Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan mbak Sonya lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.“Oh..my god.. Sshh” erang mbak Sonya ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.Mbak Sonya lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.“Jilat di sini sayang..” instruksi mbak Sonya sambil tangannya mengusap klitorisnya.Kujilati klitoris mbak Sonya. Desahan mbak Sonya semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh mbak Sonyapun mengejang.“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan vaginanya sambil sesekali kuciumi paha mulus mbak Sonya. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton video porno.“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah mengambil nafas panjang.


    Akupun kemudian melucuti semua pakaianku. Mbak Sonya lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.“Ciumi susu mbak lagi dong yang..”Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara mbak Sonya yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara mbak Sonya, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya.Mbak Sonya kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, mbak Sonya menindih tubuhku. Dijilatinya puting dadaku dan kemudian perutkupun diciuminya.Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala mbak Sonyapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.“Sekarang mbak pengin ambil perjakamu ya..”Sambil berkata begitu, mbak Sonya menaiki tubuhku.

    Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang vagina mbak Sonya.“Uh.. Nikmat sekali.. Mbak suka kontolmu.. Enak..” desah mbak Sonya sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut mbak Sonya. Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.“Mbak suka.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”Mbak Sonya terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan mbak Sonya semakin menjadi-jadi.“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. Entotin mbak.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”Tak lama tubuh mbak Sonyapun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, mbak Sonya mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuh mbak Sonya kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran.

    Kubalikkan tubuh mbak Sonya, dan kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.“Oh.. Enak mbak.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.“Wawan mau keluar mbak..” kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung penisku.“Keluarin di mulut mbak, sayang..”Akupun mencabut keluar penisku dan mengarahkannya ke wajah mbak Sonya. Tangan mbak Sonya langsung meraih penisku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.“Ahh.. Mbak..” jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut mbak Sonya.Mbak Sonya lantas mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik.


    Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.“Enak Wan?” tanyanya sambil tersenyum genit.“Enak mbak… memang mbak sering ya beginian”“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang mbak suka saja..”“Oh.. Mbak sukanya anak muda ya..”“Iya Wan.. Disamping staminanya masih kuat.. Mbak juga merasa jadi lebih awet muda.” jawab mbak Sonya genit.Tak lama mobil yang dinantipun datang. Akhirnya aku jadi membeli mobil mbak Sonya itu. Disamping kondisinya masih bagus, mbak Sonya memberikan korting delapan juta rupiah.“Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya” katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu.Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan mbak Sonya. Sebenarnya aku diliputi perasaan berdosa kepada Monika pacarku. Tetapi apa daya, setelah kejadian itu, aku jadi ketagihan bermain seks. Aku tetap sangat mencintai pacarku, dan tetap menjaga batas-batas dalam berpacaran. Tetapi untuk menyalurkan hasratku, aku terus berhubungan dengan mbak Sonya.Bisniskupun makin lancar. Keuanganku semakin membaik, sehingga aku sanggup memberikan hadiah-hadiah mahal pada Monika untuk menutupi rasa bersalahku.




  • Video Bokep Ngenton bersama ibu tiruku yang montok

    Video Bokep Ngenton bersama ibu tiruku yang montok


    2695 views

  • Petite stepsis Ziggy Star gets big dick

    Petite stepsis Ziggy Star gets big dick


    1820 views

  • Video bokep ketika cewek kumpul bareng dan pamer toket

    Video bokep ketika cewek kumpul bareng dan pamer toket


    1742 views

    Situs Poker Online

  • Foto Bugil Li Moon menampilkan payudaranya yang gagah

    Foto Bugil Li Moon menampilkan payudaranya yang gagah


    2204 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik manis bertoket gede Li Moon melepaskan celana pendeknya sambil duduk di kursi dan membentangkan kakinya lebar-lebar untuk memperlihatkan memeknya yang merekah.

  • Kisah Memek Jadi Gigolo anak SMA

    Kisah Memek Jadi Gigolo anak SMA


    3341 views

    Duniabola99.com – Digilir bersama sesama Siswi SMA lainnya, Tapi yang jelas, aku senang, dapat memek gadis dan dapat uang untuk kuliah.

    “Biar saya yang buka mas”, katanya.


    Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang sudah tegak, bergelantung ke luar.

    “Ih, wowww…!!!”, desis Non Juliet, sambil tangannya mengelus-elus penisku.

    Aku bekerja sebagai seorang sopir di Malang. Namaku Sony, umurku 24 tahun, dan berasal dari Jember. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliahku yang terpaksa berhenti karena kurang biaya. Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh lumayan atletis. Banyak teman SMA-ku yang dulu bilang, seandainya aku anak orang kaya, pasti sudah jadi playboy kelas super berat. Memang ada beberapa teman cewekku yang dulu naksir padaku, tetapi tidak aku tanggapi.
    Mereka bukan tipeku.

    Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 18 tahun, kelas 3 SMA favorit di Malang. Namanya Juliet. Tiap hari aku mengantarnya ke sekolah. Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuh Juliet yang seksi sekali. Tingginya kira-kira 168 cm, dan payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju seragamnya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya.

    Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu. Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan. Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di gerbang sekolahnya.


    Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.

    “Siang, Non…, mari saya bawakan tasnya”.

    “Eh…, Mas, udah lama nunggu?”, katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.

    “Barusan kok Non..”, jawabku.

    “Jul…, ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih…, ha…, ha..”, salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.

    “Hus..”, sahut Non-ku sambil tersenyum. “Jadi malu dia nanti..”.

    Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.

    “Kenalin nih mas, temanku”, Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.

    “Sony”, kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.

    “Niken”, balasnya sambil menatap dadaku yang bidang dan berbulu.

    “Mas, antar kita dulu ke rumah Niken di Tidar”, instruksi Non Juliet sambil menyilangkan kakinya sehingga rok mininya tersingkap ke atas memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

    “Baik Non”, jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku menjilati paha itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta…, ahh.

    Tak lama kitapun sampai di rumah Niken yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama Non Juliet ke luar dan menyuruhku ikut masuk.

    “Saya di luar saja Non”.

    “Masuk saja mas…, sambil minum dulu…, baru kita pulang”.

    Akupun mengikuti perintah Non-ku dan masuk ke dalam rumah. Ternyata mereka berdua sedang menonton VCD di ruang keluarga.

    “Duduk di sini aja mas”, kata Niken menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.

    “Ayo jangan ragu-ragu…”, perintah Non Juliet melihat aku agak ragu.

    “Mulai disetel aja Nik…”, Non Juliet kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.


    Tak lama kemudian…, film pun dimulai…, Woww…, ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro (Senegal) sedang menyetubuhi dua perempuan bule (Prancis & Spanyol) secara bergantian. Napas Non Juliet di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya. Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.

    “Hmm… Eh”, Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.

    Kubuka kancing seragamnya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya Non-ku itu. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.

    “Ayo…, hisap dong mas…, ahh”. Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri. Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi Non Juliet. Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Langsung aku singkap rok seragam SMA-nya, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.

    “Ayo, jilatin memekku mas”, Non Juliet mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.

    “Ohh…, nikmat sekali…”, erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis kecil anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.

    “Aduh, cepetan dong, yang keras…, aku mau keluar.., ehhmm ohh..”. Tangan Non Juliet meremas rambutku sambil badannya menegang. Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, Non Juliet telah ambil alih.


    “Biar saya yang buka mas”, katanya.

    Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang sudah tegak, bergelantung ke luar.

    “Ih, wowww…!!!”, desis Non Juliet, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya. Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini. Rasanya luar biasa…, bayangkan…, penisku berwarna hitam sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.

    “Punyamu besar sekali mas Son…, Jul suka.., ehmm..”, katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.

    Setelah kurang lebih 15 menit Non Juliet menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.

    “Ayo.., masukkin dong mas… Jul udah nggak tahan nih…”, katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.

    Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.

    “Ahh…, yeah…, sekarang masukin deh penis mas yang besar itu di memekku”, katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.

    “Yah, begitu dong mas”, Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu Non Juliet masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.

    “Sekarang setubuhi Jul dalam posisi nungging… ya mas Son…?”, instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.

    “Ayo dong mas…, masukkin dari belakang”, Non Juliet menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.


    Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina Non Juliet. Aku lihat ke samping, ternyata Niken, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.
    Aku langsung menyetubuhi Non Juliet dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggul Nonku.

    “Ahh…, Mas…, Mas…, Terus dong…, nikmat sekali”, Non Juliet mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan Non Juliet makin hebat.

    Niken sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu. Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.

    “Ohh.., terus dong mas… yang cepat dong ahhh… Jul keluar mas… ohhh…”, Non Juliet mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.

    “Non…, saya juga hampir keluar..”, kataku.

    “Tahan sebentar mas…, keluarin dimulutku…”, kata Non Juliet.

    Non Juliet dan Niken berlutut di depanku, dan Niken yang sejak tadi tampak tak tahan melihat kami bersetubuh di depannya, langsung mengulum penisku di mulutnya. Sementara itu Non Juliet menjilat-jilat buah pelirku. Mereka berdua bergantian mengulum dan menjilat penisku dengan penuh nafsu. Akupun sibuk membelai rambut kedua remaja ini, yang sedang memuaskan nafsu birahi mereka.

    “Ayo, goyang yang keras dong mas…”, Non Juliet memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.

    “Ayo penisnya taruh di sini mas…”, kata Non Juliet lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.

    “Oh, nikmat sekali…”.

    Sementara Niken sibuk mengelap tubuhku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Kuarahkan penisku ke dalam mulut Non Juliet, dan dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.


    “Ahh…, Non…, ahh”, jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil Non Juliet. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara Non Juliet dan Niken sibuk menjilati bersih batang kemaluanku.

    Setelah itu kamipun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Orang tua Juliet termasuk orang tua yang strict pada anaknya, sehingga bila dia pulang telat pasti kena marah. Di mobil dalam perjalanan pulang, Juliet memberiku uang Rp 1.000.000,-.

    “Ambil mas, buat uang lelah, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya”, katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.

    “Besok kita ulangi lagi ya mas…, soalnya Niken minta bagian”.

    Demikian kejadian ini terus berlanjut. Hampir setiap pulang sekolah, Non Juliet akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Niken, Linda, Nina, Mimi, Etik, dll.

    Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari Non Juliet, akupun dapat menikmati tubuh remaja mereka yang putih mulus.

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Kisah Memek nafsu pertama ibuku

    Kisah Memek nafsu pertama ibuku


    6424 views

    Duniabola99.com – Aku dikhitan ketika aku menginjak umur 13 tahun dan lanjut ke SLTP. Setelah rasa perih akibat dikhitan aku mendapatkan imbalannya, yakni penisku semakin gagah dan membesar. Aku melanjutkan sekolah ke kota yg jauhnya kira-kira 12 km dari rumahku. Pergaulanku semakin luas dgn bermacam-macam teman dari daerah maupun di sekitar kota itu.

    Aku mulai mendapati hal-hal yg baru. Rata-rata teman sebayaku adalah anak-anak yg baru menginjak dewasa. Aku bergaul dgn anak-anak yg di kalangan sekolah dikenal sebagai kumpulan anak bandel.-cerita sex terbaru- Obrolan mereka sering sekali berbau mesum dan aku semakin senang sekali dgn mereka karena ketika SD aku tdk pernah sedikitpun berbicara tentang hal-hal demikian dgn teman-temanku. Saat itu aku jg sudah mulai mengenal onani untuk memuaskan nafsuku kalau terpaksa tdk ada pelampiasan. Saat itu cairan spermaku jg mulai banyak dan semakin nikmat dan menggelora gairah seksku.


    Mereka sering mengobrolkan anak-anak perempuan sebaya maupun kakak kelas yg cantik dan badan mereka sudah mulai tumbuh dewasa. Mereka sering jg mengintip siswa-siswa perempuan tersebut sehabis olahraga di ruang ganti maupun di toilet. Aku tdklah begitu tertarik dgn bahan obrolan mereka tersebut. Namun ketika mereka mulai mengobrolkan guru-guru kami yg cantik dan bahenol aku mulai tertarik. Kadang kami selalu membayangkan hal-hal jorok tentang guru perempuan kami. Aku selalu membahas bu Wati guru PPKN kami. Bu wati badannya tinggi seksi dan berpantat semok kesukaanku. Aku selalu mengintip celana dalamnya dari bawah meja sewaktu ia mengajar.

    Pada waktu itu sudah beberapa bulan aku belajar di sekolah yg baru. Aku sudah mulai berani membolos sekolah. Ketika itu setelah istirahat aku dan teman-temanku berencana membolos pelajaran dan segera mengambil tas dan buku kami di kelas untuk selanjutnya bergegas melompat keluar pagar sekolah.-cerita mesum terbaru- Kami berniat demikian karena seorang teman kami yg bernama Dendi tinggal tdk jauh dari sekolahan mengajak kami menonton film porno di rumahnya.

    Aku yg sama sekali belum pernah menonton orang berhubungan badan, langsung saja tertarik dan ikut ke rumahnya. Kami sengaja membolos karena pada saat jam-jam pelajaran rumah Dendi sepi karena kedua orangtuanya PNS dan pulang kerjanya sama dgn kami yakni jam setengah dua siang. Beruntung Dendi anak tunggal, jadi tdk ada yg akan mengusik kami menonton sampai jam 2.
    Jam 9 pagi kami keluar membolos dan kemudian di rumah Dendi kami langsung saja menonton film xxx itu. Aku sangat terperangah melihat adegan-adegan seks di film itu. Aku suka sekali karena yg main adalah bule-bule yg berbadan bongsor. penis di dalam celanaku tdk pernah kendur, tegak menantang sejak dari pas pertama film diputar.

    Sambil menonton dan berimajinasi mereka mengobrolkan hal mesum tentang cewek-cewek di sekolah. Berbeda dgn mereka, dalam otakku hanya terbayang pikiran untuk segera bersetubuh dgn ibuku. Aku sudah tdk tahan lagi mengeluarkan sperma yg tertahan ini. Aku ijin Dendi untuk ke kamar mandi. Kamar menuju ke kamar mandi yg ada di belakang rumah dan saat melewati ruang tamu aku melihat ada foto ibu dan bapak Dendi.

    Ibunya ternyata cantik dan terawat, bersih dan berseragam PNS rapi. Sepintas ibunya mirip dgn artis Lidya Kandou dgn perawakan yg hampir sama jg tinggi dan posturnya. Wah kalau ibuku di rumah tdk pernah dandan seperti itu, hanya biasa saja namun aku jg tdk tahu kenapa aku selalu bernafsu dgn dirinya. Aku mulai berpikiran jorok tentang ibu Dendi dan tdk sabar ingin melihatnya langsung. Niat aku ke kamar mandi bukanlah untuk kencing tetapi untuk beronani.


    Sesampai di kamar mandi aku mendapati ada banyak tumpukan cucian kotor. Aku langsung berpikiran kotor mencari-cari kali aja ada celana dalam kotor ibu Dendi. Setelah kucari-cari ternyata ada 2 celana dalam putih bunga-bunga milik ibu Dendi dan aku sangat gembira sekali. Aku ciumi bau celana dalam itu, ada sedikit bau-bau pesing yg semakin membuat aku bernafsu. Aku bayangkan wajah ibu Dendi yg baru saja aku lihat di foto sambil mengocok penisku dan berfantasi menyetubuhi ibu cantik itu.

    Tdk berapa lama cairan spermaku sudah diujung dan segera kutempelka celana dalam itu ke ujung penisku sambil membayangkan spermaku kumuncratkan di memek ibunya Dendi. Tak berapa lama spermaku keluar jg banjir membasahi celana dalam itu. Aku sangat puas sekali dan segera keluar toilet sambil menyelipkan celana dalam yg sudah basah itu jauh ke tengah tumpukan cucian agar tdk ketahuan.

    Setelah selesai menonton aku segera pulang ke rumah. Di rumah bayanganku tentang wanita di film itu dan bayangan ingin segera bertemu dgn ibu Dendi berkecamuk di pikiranku. Semakin aku bayangkan semakin aku bernafsu lagi dan ujung-ujungnya pikiran untuk segera menyetubuhi ibuku seperti di film porno tadi semakin menjadi. Lagian rumah jg semakin sepi karena saat itu aku hanya tinggal bersama dgn ibu saja. Kakakku sudah bekerja merantau ke kalimantan selepas lulus dari SMA.

    Ayahku jg sering mendapat pekerjaan berbulan-bulan di lain kota sehingga dia jarang sekali pulang ke rumah. Pikiranku berkecamuk sekali memikirkan cara apa yg harus kugunakan agar bisa bersetubuh dgn ibuku. Terkadang sering terbesit pikiran untuk memukul ibuku dari belakang dan setelah membuatnya pingsan aku bisa menyetubuhinya.

    Namun dari dalam hati aku jg merasa khawatir karena takut salah pukul dan membuat ibuku mengalami hal terburuk dan fatal. Hal yg menyulitkanku lagi ketika itu setelah dikhitan aku dibuatkan kamar sendiri dan tdk lagi tidur bersama dgn ibuku. Aku jg takut untuk menyusul ibuku ke kamar walaupun demi untuk bisa memuaskan nafsuku dgn pantatnya seperti ketika aku masih SD.
    Aku tdk mau dan malu untuk curhat tentang hal ini dgn teman-temanku karena aku akan melakukannya dgn ibuku sendiri. Saat aku bertanya dgn temanku tentang bagaimana cara untuk menyetubuhi orang dan tdk ketahuan, temanku memberi ide dgn memberikan obat tidur. Aku sempat gembira sekali mendengar itu namun hal itu hanya sia-sia belaka karena tdklah mudah untuk mendapatkan obat tidur apalagi bagi kami yg masih seumuran belum dewasa.

    Aku selalu pulang dgn kecewa namun aku jg masih sering-sering mengintip ibuku mandi dan kemudian beronani dgn celana dalamnya. Aku melakukan itu selama bertahun-tahun dan berusaha melupakan niatku yg telah terpendam bertahun-tahun itu. Aku jg sudah sempat bertemu dgn ibu Dendi yg memberikan fantasi baru terhadapku. Aku mulai sering ijin untuk tinggal di rumah Dendi dan mencari-cari kesempatan untuk bisa mengintip bagian tubuh ibu Dendi.


    Pikiran untuk menyetubuhi ibu Dendipun muncul persis seperti pikiranku terhadap ibuku. Namun hal tersebut semakin membuatku tambah kecewa saja karena hal tersebut lebih mustahil.

    Sewaktu aku berada di rumah aku mendengar berita kalau tetangga kami keracunan memakan tumbuhan yg namanya aku rahasiakan. Tetanggaku itu kemudian dibawa ke rumah sakit dan setelah beberapa hari aku dan ibuku menjenguknya di rumah sakit. Ternyata dia hanya tdk sadarkan diri untuk beberapa jam saja dan katanya itu terjadi setelah memakan tumbuhan itu. Sepintas langsung terbersit pikiran kotor diotakku. Aku ingin sekali mencari tumbuhan itu dan mencampurnya ke dalam makanan ibuku. Pikirku itu tdklah terlalu berbahaya jika hanya sedikit saja. Kebetulan setelah sempat beberapa bulan ayahku berada di rumah, saat itu ayahku telah pergi lagi ke lain kota dan jarang pulang karena ada proyek besar di semarang.

    Esok harinya setelah pulang sekolah aku langsung pergi ke daerah perladangan untuk memburu tumbuhan itu. Tdk sia-sia, setelah beberapa saat akhirnya aku menemukannya dan bergegas pulang. Ketika itu ibu sudah menginjak petang dan ibuku memasak sayur sop dan itu kebetulan sekali karena nantinya aku bisa mencampur tumbuhan itu ke sayur. Aku segera ke belakang dan menumbuk tanaman itu untuk kuambil sarinya.

    Saat kami makan berdua di depan televisi aku pura-pura meminta ibuku membuatkanku sambal soalnya sayur sop kurang lengkap tanpa sambal. Setelah sedikit merengek akhirnya ibuku menaruh piringnya yg baru sedikit dimakan di meja depan televisi dan menuju ke dapur membuatkanku sambal. Aku langsung saja mencampurkan sedikit saripati tumbuhan itu ke dalam piring nasi dan sup ibuku. Setelah beberapa menit ibu kembali dgn sambal dan kami melanjutkan makan. Ibuku tdk merasa aneh dgn rasanya, mungkin saripati tumbuhan itu tdk ada rasanya karena aku jg belum pernah merasakannya, atau mungkin sudah tdk berasa karena sudah bercampur dgn nasi dan lauknya.
    Tak berapa lama kemudian ibuku berkata kalau ia merasa pusing. Ia segera menuju ke tempat tidur dan setelah aku tunggu beberapa menit ternyata tdk ada suara apapun. Aku pura-pura memanggil ibu namun tdk ada jawaban. Aku berjingkrak kegirangan karena itu tandanya ibuku sudah tdk sadarkan diri. Aku menghampiri ibuku dan berpura-pura memanggil ibuku sambil menyentuh pipinya.


    Ternyata ia benar-benar sudah tdk sadarkan diri dan langsung saja aku membuka semua pakaianku dan bertelanjang bulat. Aku matikan seluruh lampu rumah dan hanya menghidupkan lampu meja di sebelah ranjang. Hatiku berdebar keras kegirangan sambil melucuti pakaian yg dikenakan ibuku. Setiap momen melucuti pakaian itu aku nikmati dgn benar-benar, ada perasaan nikmat khusus yg aku dapatkan.
    Mula-mula aku cium bibirnya sambil kulepas kancing bajunya beserta kutangnya. Kulihat payudaranya yg besar yg selama ini luput dari perhatianku dan ternyata tdk kalah menariknya dgn pantat yg selama ini memabukkanku.

    Setelah itu aku pelorotkan rok longgarnya dan untuk pertama kalinya aku pelorotkan dgn penuh nafsu celana dalamnya. Aku ciumi seluruh badan ibuku dari ujung kaki sampai kepala. Aku lebarkan sedikit pahanya dan kulihat memek dgn rambut yg baru dicukur itu depat di depan mataku. Aku jilati puki ibuku tempat aku lahir dahulu. Ibuku sedikit bergerak dan itu membuatku kaget namun tdk berlanjut lagi, dan itu mungkin dia jg merasa keenakan.

    Aku tak sabar lagi ingin menancapkan penisku ini ke pukinya. Dgn pelan-pelan aku masukkan penisku yg mengacung itu dan agak sedikit susah karena mungkin jarang dipakai lagi dgn ayahku. Aku seperti melayg ke surga setelah bisa masuk ke dalam lubang vaginganya.
    Semua rasa yg belum pernah kurasakan bercampur menjadi satu. Hangat dan lembut memeknya semakin membuatku ingin memompanya kencang. Ibuku dgn posisinya yg terlentang hanya terdiam tanpa ekspresi ketika kutindih dari atas, dan semakin kucepatkan gerakan penisku menjebol pukinya. Penisku sudah terasa pengin memuncratkan spermanya, dan langsung kucabut saja karena aku ingin menghajar ibuku dgn menindihnya dgn posisi telungkup.


    Aku langsung berpindah posisinya dan sedikit mendorong tubuh ibuku agar bisa ke posisi telungkup. Badanku sudah setinggi ibuku meskipun badan ibuku lebih besar. Aku agak sedikit merasa berat mendorongnya, dan ketika sudah berhasil telungkup aku melihat bokong bulat kenyal indah itu persis di depan mataku. Aku semakin bernafsu dan segera menciumi dan menjilati pantat pujaanku sedari kecil itu.
    Setelah puas mencium dan menjilatinya aku sibak belahan pantatnya yg besar dan ingin sekali melihat lubang anusnya. Gundukan pantat dan anus beserta memeknnya tampak semua.Aku bagaikan terbang melayg dan segera kuarahkan lagi penisku ke arah pukinya. Aku bergerak naik dan turun dan ketika itu aku mendapatkan sensasi luar biasa dari benturan pantatnya yg kupepet.
    Gerakanku yg berbenturan dgn pantat besar itu membuat bunyi seperti tepukan dan membuatku sudah tak bisa lagi membendung spermaku. Aku tdk kuat lagi dan kusemburkan seluruh spermaku di dalam lubang memeknya. Aku merasa sangat puas sekali dan mengerang keenakan tdk peduli jika nantinya ada orang yg mendengar. Aku tdk takut ibu hamil karena didepan rumah kami sudah terpasang simbol KB jadi ibuku pasti sudah KB.

    Setelah rasa puas itu aku merasakan perasaan yg aneh dan merasa bersalah. Aku segera membersihkan cairan sperma yg menempel di memek ibu dgn selimut dan segera memakaikan kembali pakaiannya. Aku berbaring dan sedikit menyesal dgn perbuatanku. Aku jg takut kalau ibuku terjadi apa-apa akibat ramuan itu.

    Setelah aku tunggu sampai jam sepuluh malam ibuku ternyata sudah sedikit mengigau. Mungkin dia sudah sadar dan ketika aku pegang dirinya dan kutanya ia jg menjawab. Aku merasa tenang dan setelah merasa bersalah semalamaan dan setelah pagi menjelang pikiranku berubah lagi karena melihat pemandangan ibuku yg tdk seperti biasanya, memakai legging tipis sehingga setiap lekukan pantat kaki dan pahanya terlihat jelas.

    Ibuku memberitahu kalau tadi malam ia merasa pusing dan tiba-tiba saja tertidur lelap sampai pagi. Aku hanya senyum saja dan memberitahu kalau mungkin hanya kecapaian saja. Setelah aku sudah selesai bersiap-siap berangkat sekolah, aku sarapan dgn ibuku. Aku mencampurkan lagi ramuanku itu ke dalam makanannya ketika ia menoleh mengambil kerupuk yg kuminta di belakang badannya.
    Tak berapa lama ia merebah di ranjang yg berada di depan televisi. Aku mengurungkan niatku pergi sekolah dan ingin segera menyetubuhi ibuku lagi. Aku segera menutup pintu serta jendela dan setelah memastikan diri ibuku telah tak sadarkan diri, aku langsung menarik dirinya namun tdk menelanjangi total dirinya. Aku tdk melepas semua pakaiannya karena aku terangsang dgn legging ketat ibuku dan ingin dia masih dibalut dgn separuh leggingnya.

    Aku tengkurapkan tubuhnya dan menarik kakinya keluar ranjang sedangkan bagian atas badannya masih di ranjang. Untung sekali ranjangnya tdk terlalu tinggi jadi dia bisa benar-benar nungging. Setelah itu aku pelorotkan legging ketatnya sampai separuh paha dan ternyata ia tdk memakai celana dalam. Aku ciumi dan jilati seluruh pantat anus dan memeknya dari belakang. Gilat sekali, baunya pesing dan aroma kecing bercampur.


    Ibuku belum sempat mandi dan hanya cebok, padahal semalam ada bekas-bekas kering spermaku namun ia tdk sadar jg. Namun aroma itu malah membuatku semakin bernafsu dan segera kuturunkan celanaku terus langsung kuhujumkan penisku ke dalam memeknya. Seperti anak kanjing mengawini ibu anjingnya. Aku terus mengebor dgn cepat dan kuremas pantatnya yg membuatku seketika memuncratkan lagi seluruh spermaku ke dalam pukinya. Aku sekali lagi merasakan bersalah namun aku tau kalau itu hanya sementara.
    Setelah beberapa saat aku naiikan lagi badan ibuku dan aku entotin dirinya dgn posisi 69 sampai akhirnya lubang memek ibuku dipenuhi cairan spermaku. Aku segera mengakhiri permainanku dan membersihkan semua sperma yg ada di memek ibu. Jariku aku masukkan ke dalam memeknya untuk mengeluarkan sperma yg banyak menyelip di dalam. Setelah bersih aku naikkan lagi leggingnya dan menyelimutinya.

    Setelah ia bangun di siang hari ia kembali bertanya kenapa ia merasa pusing dan tertidur pulas lagi aku hanya menjawab mungkin kurang darah. Ibuku saking polosnya hanya percaya saja dan memberiku duit untuk membelikannya obat penambah darah. Dalam hatiku hanya senyum saja dan segera keluar membelikannya. Aku melakukan hal itu tdklah sering karena takut akan membawa efek negatif. Aku melakukannya mungkin sekitar enam kali dan setelahnya aku sering pergi ke tempat prostitusi dan mencari wanita yg sudah keibuan. Pikiranku menyetubuhi ibuku sudah tdk terlalu menggangguku karena aku jg sudah puas pernah berhasil menyetubuhinya berkali-kali.
    Setelah aku masuk SMA aku minta dipindahkan ke kota lain karena takut kalau timbul lagi niatku menyetubuhi ibuku dan hanya dgn jalan memberi ramuan itu yg pasti akan membawa efek negatif ke tubuhnya. Aku membujuk orang tuaku dgn alasan biar aku mandiri dan akan berusaha mencari sambilan kerja agar tdk terlalu membebani mereka.


    Aku ingin sekali melakukan hubungan seks dgn ibuku namun dalam kondisi dirinya yg sadar, jadi aku bisa merasakan ekspresi wajahnya ketika sedang bercinta. Namun hal tersebut terasa mustahil di otakku dan lebih baik aku menjauh saja.
    Setelah sekolah di perantauan aku memasarkan diriku ke tante girang. Aku mendapatkan kepuasan seks dgn petualanganku yg baru dan tentu saja dgn tante-tante yg berganti-ganti di mana setiap aku bercinta dgn mereka, aku selalu membayangkan mereka ibu kandungku. Pekerjaan itu aku lakukan sampai sekarang dan sangat aku nikmati. Aku sudah tdk lagi ingin memberikan ramuan itu ke ibuku semenjak pindah sekolah. Sekarang aku sudah menemukan tante-tante baru yg mengubah hidupku.

  • SEXY SMOOTH GIRL

    SEXY SMOOTH GIRL


    2184 views

  • Foto Ngentot HOT Samantha Rebeka threesome dikamarnya

    Foto Ngentot HOT Samantha Rebeka threesome dikamarnya


    1642 views

    Duniabola99.com – foto cewek Hot Smantha Rebeka melakukan threesome yang menjebol memeknya dan pantatnya yang bahenol hingga teriak kenikmatan dan menembakkan sperma yang banyak pantatnya.

  • Foto Ngentot Kristen Scott mendapatkan penetrasi ganda dari kontol gede

    Foto Ngentot Kristen Scott mendapatkan penetrasi ganda dari kontol gede


    1960 views

    Duniabola99.com – foto cewek pirang Kristen Scott ngento threesome dengan 2cowok mendapatkan penetrasi ganda dilubang yang masih sempit.

  • Foto Ngentot Dani Jensen dengan kasar oleh kontol keras besar

    Foto Ngentot Dani Jensen dengan kasar oleh kontol keras besar


    1745 views

    Duniabola99.com –  foto cewek beranbut merah Dani Jensen ngentot dengan pria yang berkontol keras dan besar yang membobol memeknya yang berbulu tipis tipis dengan hantaman keras dan menembakkan sperma yang banyak kedalam memeknya.

  • Video Bokep Asia Yua Ariga ngentot sampai becek diranjang

    Video Bokep Asia Yua Ariga ngentot sampai becek diranjang


    2580 views

  • Video bokep Harua Narimiya mastrubasi diatasranjang depan kamera

    Video bokep Harua Narimiya mastrubasi diatasranjang depan kamera


    2210 views

  • Kisah Memek Kado spesial yang diberikan kakek tidak akan pernah tergantikan oleh siapa pun

    Kisah Memek Kado spesial yang diberikan kakek tidak akan pernah tergantikan oleh siapa pun


    3704 views

    Duniabola99.com – Kisah Nyata Pemerkosaan Saya. Gadis muda menunggu di antisipasi untuk jam alarm untuk buzz. Itu adalah hari ulang kesebelas dan dia penuh semangat merindukan perhatian hari ini. Dia cepat melompat dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi membawa pakaian barunya bahwa ia akan memakai untuk partainya hanya dalam beberapa jam. Dia mandi, BERPAKAIAN, dan menggosok gigi dengan cepat. Dia mengambil waktu sejenak untuk melihat ke dalam cermin ingin terkesan teman-temannya karena semua gadis-gadis muda seusianya ingin. Dia melesat ke dapur di mana sarapan menunggu di atas kompor. Dia menyiapkan piring telur, daging dan roti panggang, dan duduk untuk makan.


    Tiga jam kemudian, teman-temannya mulai berdatangan di rumahnya. Semua gadis-gadis muda tertawa dan bergosip sambil makan kue dan es krim. Setelah perayaan, gadis muda duduk untuk membuka hadiah nya. Dia sangat bersemangat untuk melihat make-up, shower gel dan lotion. Dia tidak lagi diinginkan mainan, setelah semua dia hampir dewasa sekarang. Setelah pesta selesai dan teman-temannya pergi, ia mulai mengemasi kopernya. Dia akan menghabiskan akhir pekan dengan neneknya dan langkah-kakek seperti yang dia lakukan hampir setiap akhir pekan. Mereka akan bangun pagi-pagi dan membawanya keluar dengan sepupunya untuk pergi pertambangan permata di salah satu tempat wisata. Sedikit yang dia tahu, ini akan menjadi malam terakhir dia tidak bersalah pada usia muda 16 Tahun.

    kakek-neneknya yang membesarkan sepupunya, yang merasa lebih seperti adiknya. Nenek dan Kakek tidur di kamar tidur yang berbeda sebagai sepupunya Katy baru berusia 5 tahun dan menolak untuk tidur sendirian di kamar tidur di ujung lain dari trailer DUA KAMAR TIDUR. Jadi, Katy tidur dengan nenek, dan ketika gadis muda menghabiskan malam dengan mereka, tentu dia tidur dengan kakek.

    Rebecca, menempatkan koper Anda ke bawah dan datang melihat apa yang kita punya Anda untuk ulang tahun Anda.
    Ok, benar ada nenek.

    Rebecca berjalan ke dapur untuk melihat satu set indah rol panas untuk meringkuk rambutnya dengan dan pakaian indah untuk dipakai ke sekolah. pakaian terdiri dari sepasang celana jeans yang lucu dan BLOUSE nama merek.

    Ya Tuhan! Terima kasih banyak! Aku tidak percaya itu. Ive lama ingin satu set rol panas untuk beberapa waktu sekarang!
    Kita tahu, jawab Nenek. Saya tidak sabar untuk mengajarkan Anda bagaimana untuk menggunakannya. Anda akan menjadi begitu indah!
    Tetapi tidak lebih dari Anda sudah, jawab Kakek.

    Rebecca memberi mereka berdua pelukan dan kecupan cepat di pipi dan lari ke kamar mandi untuk mencoba PAKAIAN barunya. Dia berlari keluar untuk memamerkan penampilan barunya dan menemukan sepupunya Katy siap untuk berjalan di luar dan bermain. Dia bersemangat wajib dan dua berlari keluar berpegangan tangan untuk mengejar satu sama lain di sekitar halaman.


    Pada delapan malam itu Nenek datang di luar dan mengatakan kepada mereka untuk datang bersiap-siap untuk tidur karena mereka akan bangun sangat pagi-pagi untuk pergi pertambangan permata. Gadis-gadis masuk ke dalam dan mengambil mandi air panas dan mengenakan piyama mereka. Mereka pergi ke kamar mereka dan meringkuk di satu sama kakek, baik menonton televisi sedikit sebelum tidur sabar menunggu kegiatan hari berikutnya.

    Rebecca terbangun untuk sensasi yang aneh. Dia masih setengah tidur dan tidak tahu apa yang terjadi. Dia merasa lebih banyak tekanan dan sepenuhnya terbangun, namun pura-pura masih tidur. kakeknya menggosok vaginanya melalui celana pendeknya. Dia berpikir, Oh Tuhan, apa yang terjadi ?! Saya harus memiliki mimpi buruk! Dia mencoba untuk bergeser menjauh, tapi tangannya terus-menerus. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan mulai panik dalam. Dia bahkan tidak mulai memiliki dorongan seksual pada usianya. Dan baru mulai menstruasi, atau belum pernah punya pacar. Dia hanya 11! Berharap dia akan berhenti jika dia tahu dia terjaga, dia pindah dan bertanya apa waktu itu. Its empat bayi pagi. Emang harus bangun dalam beberapa jam sehingga Anda lebih baik kembali tidur atau kamu akan menjadi LELAH besok. Dia tidak pernah berhenti menggosok nya.

    Dia merasa lumpuh sambil terus menyentuhnya dan mulai meletakkan tangannya di dalam piyama. Dia berjuang dan dia melingkarkan tangannya di depan dada untuk menahan ke bawah. Kakek, silakan berhenti. Apa yang sedang kamu lakukan?! Hush Rebecca. Jika Anda bangun Nenek atau Katy, aku harus membunuh mereka di depan Anda, dan kemudian saya akan membunuhmu juga. Kakek nya mencapai lebih ke meja dan menunjuk Revolver di wajahnya. Dia selalu membawa tangan-gun, meskipun ia tidak pernah memiliki izin untuk membawa satu hukum. mata Rebeccas melebar dalam ketakutan dan dia menutup mulutnya dan menahan napas.

    Kakek nya terus ke piyama dan mulai menggosok nya di bawah celana dalamnya. Dia mengerang saat dia membungkuk untuk menciumnya dengan cara yang dia tidak pernah sebelumnya. Dia berjuang untuk melepaskan diri dan dia menampar wajahnya dan mengambil Revolver tersebut. Dia meletakkan diam dan tidak menciumnya kembali bahkan ketika ia berusaha untuk menciumnya. Dia tiba-tiba mendorong dua jari ke dalam vagina kecil dan dia menjerit kecil kesakitan. Diam atau theyll mendengar Anda Rebecca. Aku bersumpah Ill membunuh kalian semua jika Anda tidak tutup mulut! Dia menyambar di sekitar leher dan meremas erat. Dia tahu jika dia tidak melakukan apa yang dia katakan, bahwa ia akan membunuh mereka semua.


    Kakek nya melepaskan lehernya dan meraih stoples Vaseline di samping tempat tidurnya. Dia dihapus jari-jarinya dan dilapisi mereka dalam petroleum jelly. Dia mengatakan padanya untuk melepas piyama dan celana dalamnya. Dia melakukan apa yang diperintahkan, menangis. Dia menempatkan jari-jarinya kembali ke dalam vaginanya dan mulai bergerak mereka masuk dan keluar. Rasa sakit tak tertahankan saat ia pecah selaput daranya dan tetesan kecil darah berlari keluar ke bedsheet. Ooh, aku hanya muncul ulang tahun gadis cherry Anda. Rebecca menangis keras, hati-hati untuk tidak membuat suara apapun. Dia mendorong jari-jarinya di jauh menyebabkan dia bahkan lebih sakit dari sebelumnya. Dia pikir dia akan mati. Dia mulai menggosok payudara mungilnya dengan tangannya yang lain sambil terus jari nya di bawah selimut berat yang ada di tempat tidurnya.

    Rebecca, meletakkan tangan Anda di penisku.
    Apa?!
    Letakkan tangan Anda di penisku atau Anda akan menyesal!

    Rebeccas Kakek dihapus tangannya dari payudaranya cukup lama untuk menghapus penis tegak dari petinju dan meletakkan tangannya di atasnya. Sekarang gosok Rebecca. Rebecca tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia mencoba menggosok seperti katanya. Letakkan tangan Anda di sekitar itu dan gosokkan atas dan ke bawah. Rebecca melakukan apa yang diperintahkan, tidak yakin apakah ia melakukannya dengan benar. Dia terus bermain dengan vaginanya dan rasa sakit tidak pergi jauh. Dia dihapus jari-jarinya akhirnya dan mulai menggosok bagian luar vaginanya dan kemudian klitorisnya. yang merasa ulang tahun gadis yang baik? Tidak ada, silakan berhenti. Youre menyakitiku! Dia tidak berhenti.

    Rebeccas Kakek mulai mengerang sedikit dan dia dihapus tangannya dari penis tegak. Ia bersandar pada siku dan pindah di atas tubuhnya. Apa yang sedang kamu lakukan?! Dia tahu apa yang akan ia lakukan. Dia ingin mati di sana pada saat itu. Dia bahkan pernah memiliki pengalaman berhubungan seks. Ini tidak merasa baik. Dia bertanya-tanya bagaimana orang bisa menyukai seks. Sakit begitu banyak. Kakek nya seharusnya mencintai dan melindunginya, tidak memperkosanya! Menyebar kaki Anda Rebecca. Nomor Dia berjuang melawan dia saat ia meraih pergelangan tangannya dan disematkan lengannya ke bantal di atas kepalanya. Dia mencoba untuk menendang dia sebagai dia meletakkan satu kaki antara miliknya dan membongkar pahanya terpisah dengan lututnya. Dia terlalu kuat baginya untuk mengalahkan. Dia menamparnya di sisi lain wajahnya. Jika Anda menendang, menjerit, atau apa pun, aku akan menembakmu. Ini adalah peringatan terakhir Anda. Apakah Anda ingin bertanggung jawab atas pembunuhan nenek dan sepupu? Aku akan membunuh orang tua Anda juga. Youre my Grand-anak. Dalam Alkitab, ia mengatakan youre seharusnya membiarkan aku melakukan hal ini.
    Rebeccas Kakek memborgol sekitar masing-masing pergelangan tangannya dan mengamankan mereka ke tiang ranjang menyuruhnya untuk tidak berjuang dan membuat kebisingan. Dia mengambil Vaseline dan mengusap beberapa ke penisnya. Ia menjulang tinggi di atasnya, dan menyebar kakinya cukup jauh terbuka untuk berbaring di-antara mereka. Dia menggunakan satu tangan untuk menempatkan kepala penisnya ke dalam vagina sebagai tangannya yang lain terus menganiaya payudaranya. Dia tersentak rasa sakit, tapi tak bisa perjuangan. Dia lumpuh dengan rasa takut dan kaget dengan apa yang terjadi padanya. Dia sangat kuat, tapi tenang untuk tidak membangunkan istrinya. kamarnya berada di ujung lain dari trailer, dan itu akan sulit untuk mendengar apa-apa pula.


    Dia mendorong ereksinya lebih jauh ke dalam vagina dan matanya menggenang bahkan lebih dengan air mata. Dia berdoa untuk dia untuk bergegas dan berhenti. Menyenangkan Tuhan membantu saya, dia berdoa di kepalanya. Dia paksa mendorong sisa penisnya ke dalam vagina dan nyeri dia merasa saat ia menekan leher rahim adalah luar biasa. Dia merasa lemah dari rasa sakit, tapi itu tidak cukup beruntung untuk benar-benar pingsan. Dia menarik hampir semua jalan keluar dan mendorong di lebih keras dan lebih dalam setiap kali. Dia merasa seolah-olah perutnya sedang dikoyak-koyak dan bersumpah dia tidak akan pernah berhubungan seks dengan siapa pun jika ia hanya akan berhenti. Dia tidak berhenti.

    Setelah apa yang terasa seperti selamanya ia menarik kakinya dan menyebarkannya lebih jauh, membuat entri nya lebih menyakitkan. Dia mulai dorong lebih keras dan mulai merintih pelan. Dia dorong lebih cepat. Akhirnya ia menembus nya dalam dan berhenti ketika ia mulai orgasme. Dia ditarik keluar dengan cepat dan ejakulasi ke handuk kertas dia di tangannya. Dia cepat-cepat menarik kakinya bersama-sama dan mencoba menariknya jauh dari dia mungkin. Dia menarik celana dalamnya kembali dan melemparkan pakaiannya padanya. Dapatkan berpakaian dan tutup mulut. Dia membuka borgol dan menyaksikan saat ia mengenakan celana dan piyama nya.

    Dia mengambil Revolver sekali lagi. Buka mulut Anda Rebecca. Dia membuka mulutnya. Dia menempatkan ujung laras ke dalam mulutnya dan memiringkan pelatuk. Dengarkan aku benar-benar bagus. Jika Anda mengatakan sesuatu tentang ini kepada siapa pun, aku akan mengikat Anda dan membunuh nenek dan Katy di depan Anda. Kemudian Ill membunuh orang tua Anda dan orang lain yang Anda pedulikan. Kemudian, setelah MENONTON mereka mati, Ill membunuh Anda. Apakah kamu mengerti? Rebecca berkedip melalui air matanya dan nyaris mengangguk padanya. Dia menyingkirkan pistol, Vaseline dan handuk kertas kotor dan merangkak kembali di bawah selimut. Berbaring dan tidur Rebecca. Kita harus bangun pagi, ingat?
    Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar Global
    Tentang Google TerjemahanKomunitasSelulerTentang GooglePrivasi & PersyaratanBantuanKirim masukan

    Rebecca menutup matanya saat ia meluncur di bawah selimut dan di samping dinding, berusaha untuk tidak menyentuhnya. Kakek nya yang dicintainya begitu banyak baru saja memperkosanya, memukulnya, dan menodongkan pistol di mulutnya. Jika dia mengatakan sesuatu ia AKAN membunuh semua orang yang dicintainya. Dia tahu dia jahat dan terlalu takut untuk bergerak. Dia tidak tidur dan mendengar dia bangun jam 6 pagi bangun semua orang untuk bersiap-siap untuk perjalanan.


    Rebecca pergi ke kamar mandi dan mengambil mandi sebelum DRESSING di pakaian barunya bahwa nenek menyuruhnya pakai hari ini. Dia ingin membuat alasan untuk kembali pulang. Dia tidak bisa berdiri kedua lain di sini bersamanya. Dia tidak pernah bisa kembali. Apa yang bisa dia lakukan? Dia berjalan keluar ke dapur dan mengatakan Nenek dia tidak merasa baik dan ingin kembali ke rumah. Rebecca, whats salah? Di mana Anda merasa sakit di? Aku tidak tahu, hanya seluruh. Mungkin Anda memiliki suhu. Nenek nya pergi untuk mendapatkan termometer dan Kakek nya mengambil lengannya dan berbisik di telinganya. Anda harus bersikap normal atau dia akan mencari tahu dan Anda tidak ingin itu terjadi kan? Anda tidak bisa berhenti turun setiap akhir pekan karena thats apa yang telah Anda lakukan selama bertahun-tahun. Semua orang akan mengetahui apakah Anda mulai bertindak berbeda. Nenek kembali dengan termometer dan Rebecca tidak demam. Oh well, Nenek, saya pikir mungkin Im hanya masih lelah dari kemarin. Setelah sarapan Im yakin aku akan merasa lebih baik.

    Dalam perjalanan ke tambang permata, Rebecca duduk di belakang kakeknya dan ia terus-menerus menatapnya melalui kaca spion. Dia merasa sakit dan kotor. Dia merasa seperti orang menjijikkan dan masih sakit dari kesenangan. Dia mulai membencinya, tapi merasa dia terjebak dalam apa yang akan menjadi CYCLE tidak pernah berakhir.

    Setelah lima tahun dicuci otak, diperkosa, dan disiksa, Rebecca segera dibebaskan dari perbudakan fisiknya. Kakek nya telah sakit untuk sementara waktu dan sekarang menerima Hospice Perawatan sambil berbaring di ranjang kematiannya. Dia mengatakan betapa ia mencintainya dan bahwa ia menyesal atas semua yang telah ia lakukan padanya. Dia memohon pengampunan dan dia memberikannya kepadanya karena ia tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Dia memohon pengampunan dari Allah, dan ia berdoa agar Tuhan mengampuni dia dari dosa-dosanya terhadap dirinya dan untuk membantunya bergerak.

    Delapan tahun setelah kematiannya, Rebecca telah bahagia menikah selama hampir enam tahun sekarang. Dia hanya rela menyerahkan dirinya untuk satu orang, dan ia telah menjadi GIFT dari Allah. Dia hampir berbalik melawan seks dan masih berjuang untuk mencapai keintiman fisik bahkan dengan suaminya. Dia adalah pria yang luar biasa yang tidak pernah mendorongnya menjadi sesuatu seksual yang dia tidak inginkan. Mereka berpacaran selama bertahun-tahun bahkan sebelum berhubungan seks pertama kalinya. Dia masih menghantui dalam mimpi buruk nya dari penyiksaan yang dialaminya selama bertahun-tahun tetapi berjuang untuk menjadi orang yang lebih baik melalui pengalamannya.







  • Kisah Memek Bercinta Dengan Dua Tante

    Kisah Memek Bercinta Dengan Dua Tante


    2116 views

    Duniabola99.com – Pukul 20:00 WIB bel pintu rumah kontrakanku berdering, ketika itu aku di dapur sedang membuat mie rebus kesukaanku Dengan berlari kecil menuju pintu depan, lalu aku membuka pintu, ternyata yang datang ke rumahku adalah Tante Sally berserta temannya, aku belum kenal siapa dia

    “Hi Jaka apa kabar Sayang,” kata Tante Sally
    “Ooo Tante, Silakan masuk Tan,” balasku sambil mempersilakan mereka duduk di sofa panjang di ruang tamu
    “Tan, maaf yach di tinggal dulu mo matiin kompor soalnya lagi masak mie nich ” kataku
    “Oh ya Ded silakan ” balasnya


    Seketika itu juga aku beranjak ke dapur Dua menit kemudian aku kembali ke ruang tamu lagi Lalu aku di kenalkan dengan temannya oleh Tante Sally

    “Ded, kenalin nich temen tante,” katanya
    “Vina ” katanya
    “Jaka ” balasku

    Lalu terjadilah perbincangan antara kami bertiga, hingga akhirnya Tante Sally mengajakku untuk ML bersama-sama

    “Ded, puasin kita dong mau khan?” kata Tante Sally
    “Boleh kapan?” tanyaku pura-pura bodoh
    “Yach sekarang dong masa tahun depan sich,” kata Tante Vina
    “Ded Tante Sally udah cerita tentang kamu, dan Tante Vina tertarik mau nyobain permainan kamu Ded,” katanya
    “Ah, Tante Vina ini ada-ada aza,” candaku

    Kemudian aku berdiri menuju sofa, dan aku duduk di tengah-tengah mereka, tanganku mulai memegang dan meremas-remas payudara Tante Vina dari luar bajunya, dan kulihat Tante Vina mendesis, dan dia hanya diam saja sewaktu tanganku memainkan payudaranya

    Lalu aku mulai mencium bibirnya, bibirku dibalas oleh Tante Vina dengan ganasnya Lidah kami saling berpautan dan air ludah kami saling telan Melihat aku dengan Tante Tining sedang asyik bercumbu, tangan Tante Sally mulai bergerilya, meremas-remas batang kejantananku dari luar celanaku

    3 menit setelah aku selesai menikmati bibir dan aksi remasanku di payudara Tante Vina, lalu aku mengajak mereka masuk ke dalam kamar tidurku Lalu kami bertiga masuk ke kamarku Di dalam kamarku mereka berdua melepaskan pakaiannya masing-masing hingga bugil


    Alamak aku sempat tertegun melihat kedua tubuh mereka dan kedua payudara serta liang kewanitaan mereka yang indah itu Payudara mereka sama besarnya, cuma perbedaan dari mereka adalah bulu kemaluannya, bulu kemaluan Tante Sally sangat lebat dan hitam, sedangkan kewanitaan Tante Vina bersih tanpa bulu

    Setelah mereka bugil, lalu mereka melucuti seluruh pakaianku satu-persatu serta celanaku hingga bugil Lalu aku naik ke atas tempat tidurku Aku mengatur posisi, posisiku tiduran terlentang, Tante Vina kusuruh naik ke atas wajahku dan berjongkok lalu aku mulai mejilat-jilat liang kewanitaannya dengan lidahku, sesekali jariku memainkan klitorisnya dan memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya yang sudah basah itu, sedangnkan Tante Sally kusuruh mengerjai batang kejantananku

    Batang kejantananku di kocok-kocok, dijilat-jilat dan dikulum ke dalam mulutnya hingga semua batang kejantananku masuk ke dalam mulutnya Terasa nikmat sekali ketika batang kejantananku dikenyot-kenyot oleh Tante Sally

    Selang 10 menit aku melihat Tante Sally mulai mengubah posisinya, dia berjongkok di atas selangkanganku dan batang kejantananku diarahkan ke liang kewanitaannya dengan tangannya dan , “Bleess bleess ” masuklah batang kejantananku ke liang senggamanya dan terasa hangat dan sudah basah

    Lalu Tante Sally menaik-turunkan pantatnya, terdengar suara desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulut Tante Sally, “Hhhmm aakkhh aakkhh hmm ” Tante Sally terus menaik-turunkan pantatnya dan sesekali memutar-mutar pantatnya


    Saat menikmati hangatnya liang kewanitaan Tante Sally, aku masih terus menjilat-jitat dan mengocok jariku ke liang kewanitaan Tante Vina Ketika sedang asyiknya menjilat liang kewanitaan Tante Vina, lidahku merasakan suatu cairan kental yang keluar dari liang kewanitaan Tante Vina, lalu kusedot dan kutelan air kenikmatan Tante Vina itu dan kubersihkan liang kewanitaannya dengan lidahku

    Sepuluh menit kemudian kulihat Tante Sally sudah tidak tahan lagi dan akhirnya, “Crreett crreett ” air maninya mangalir deras membasahi batang kejantananku, seketika itu Tante Sally kerkulai lemas di sampingku dan kini batang kejantananku sudah terlepas dari liang senggamanya

    Lalu aku mngubah posisi, kini Tante Vina kusuruh menungging dan dari belakang kuarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, “Bleess bleess ” aku mulai mengocok-ngocok batang kejantananku di liang kewanitaannya dari belakang, aku terus memaju-mundurkan batang kejantananku, sembari tanganku meremas-remas payudara yang menggantung dan bergoyang-goyang itu

    Rintihan nikmat pun terdengar dari mulutnya, “Aakhh aakkhh terus sayang enak aakkh hhmm ” Ketika batang kejantananku keluar masuk di liang kewanitaannya, di balas juga oleh Tante Vina dangan memaju-mundurkan pantatnya

    Selang 20 menit aku merubah posisi lagi, kini kuatur posisi Tante Vina tiduran terlentang lalu kuangkat kedua kakinya ke atas, kubuka lebar-lebar pahanya, lalu kuarahkan kembali batang kejantananku ke liang kewanitaannya dan , “Bleess bless ” batang kenikmatanku masuk ke liang kewanitaannya lagi, aku mulai mamaju-mundurkan pinggulku

    10 menit kemudian dia sudah tidak tahan lagi ingin keluar, “Aakhh akhh Say, Tante udah nggak tahan lagi pengen keluar ” rengeknya “Jaka belom mo keluar nich Tan kalo mo keluar keluarin aza,” kataku dan akhirnya, “Creet creett creett ” dia sudah mencapai puncak kenikmatannya


    Dan dia pun terlihat lelah karena puas Karena aku belum mencapai puncak kenikmatan lalu aku merubah posisi dengan gaya “side to side”, (satu kaki Tante Vina diangkat ke atas sedangkan kaki satunya tidak diangkat, sedangkan posisi tubuh miring)

    Kukocok-kocokkan batang kejantananku dengan tempo sedang di liang senggamanya, dan 20 menit kemudian aku merasakan sepertinya aku akan menemui puncak kenikmatan, lalu aku mempercepat gerakanku, kukocok dengan tempo cepat dan agak kasar di liang kewanitaannya dan terdengar rintihan kesakitan dan rasa nikmat yang terdengar dari mulutnya

    “Ouw aahhkk aakkhh aakhh ” kemudian kucabut dan kuarahkan batang kejantananku ke wajah Tante Vina dan, “Creet creett creett ” spermaku muncrat di wajahnya Lalu batang kejantananku kuarahkan ke mulutnya minta dibersihkan oleh Tante Vina dengan lidahnya dan aku pun terkulai lemas di tengah kedua tante itu

    Lima belas menit setelah mengatur nafas dan melihat kemolekan kedua tubuh tante itu, batang kejantananku sadah mulai berdiri lagi dan mengeras, kini sasaranku adalah Tante Sally. Kuangkat tubuh Tante Sally dan aku menyuruhnya menungging, lalu batang kejantananku kuarahkhan ke lubang pantatnya dan,


    “Bleess bleess ” batang kejantananku sudah masuk ke dalam lubang pantatnya, aku mulai mengocok-ngocok kembali batang kejantananku di pantatntya, “Aaakkhh aakkhh hhmm ” cuma itu yang keluar dari mulut Tante Sally saat aku menusuk-nusuk pantatnya

    Selang 5 menit aku kembali merubah posisi, aku duduk di pinggir ranjang dan Tante Sally duduk di atas selangkanganku menghadapku Lalu, “Bless bleess ” kini batang kejantananku bukan di lubang pantatnya lagi tetapi dimasukkan ke liang kewanitaannya

    Tante Sally mulai menaik-turunkan pantatnya di atas selangkanganku dan sambil menikmati gerakan dari posisi itu aku meremas-remas kedua payudaranya dan kusedot-sedot bergantian, kugigit-gigit puting susunya dan dari payudara itu keluar suatu cairan dari putingnya

    Ternyata yang keluar itu adalah air susunya, langsung saja kusedot dan rasanya nikmat sekali Ketika aku menyedot air susunya semakin kuat desahan Tante Sally Setengah jam kemudian aku dan kedua tante tante kesepian itu sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan,


    “Creett crreett creett ” kami berdua keluar dan terkulai lemas di tempat tidur dengan batang kejantananku yang masih menancap di liang kewanitaannya. Aku dan kedua tante tante kesepian akhirnya tertidur kelelahan, keesokan paginya kami pun melakukan hubungan lagi bertiga di kamar tidur maupun di kamar mandi saat kami mandi bersama.

  • Kisah Memek Nafsu Terselubung Di Toilet Sekolah

    Kisah Memek Nafsu Terselubung Di Toilet Sekolah


    2334 views

    Duniabola99.com – Sebagai salah satu murid terpandai aku memang banyak di kenal oleh para guru pengajar dan juga sesama murid di sekolah ini. Tapi meskipun aku memiliki otak yang lumayan cemerlang tapi aku bukan tipe kutu buku yang hanya bergulat dengan buku dengan memakai kaca mata dengan culunnya, di sekolah ini aku juga di kenal sebagai cowok badung yang sering menggoda teman terutama teman cewek.


    Namaku Robby hari ini aku akan pergi ke tempat les, dengan mengendarai motor akupun melaju ke tempat les tapi masih mau mampir dulu kerumah pacarku Adel namanya. Dia adalah gadis yang satu kelas denganku yakni sama-sama duduk di kelas 3 SMU. Adel anak yang manis dan pintar juga tapi dia termasuk anak yang pemalu hingga aku agak canggung juga untuk mencoba menciumnya.

    Apalagi kalau sampai melakukan adegan seperti dalam cerita seks, yang ada aku hanya pernah menciumnya ketika aku sedang duduk berduaan di teras rumahnya. Saat itu aku memang sedang mengapeli dia karena malam itu adalah malam minggu, orang tua Adel begitu baik padaku karena mereka juga tahu kalau aku adalah anak yang cukup pandai di sekolah dan pernah mendapatkan beberapa kali penghargaan juga.

    Sebenarnya setiap kali teman-temanku menceritakan tentang kelakuan mereka bersama dengan pacarnya. Aku juga ingin menikmatinya tapi aku masih takut juga karena Adel aku lihat juga sama-sama belum pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita seks yang sering aku baca bahkan ketika bersama dengan Adel tapi aku lihat dia masih malu-malu begitu aku daratkan ciumanku padanya.


    Sampai akhirnya pada suatu malam seperti biasa malam minggu aku datang kerumahnya. Saat itu tidak ada orang di rumah Adel ketika dia menyuruhku untuk masuk kedalam raung tengahnya dan akhirnya kamipun berciuman ketika kami menonton sebuah drama korea yang menampilkan adegan romantis, Sehingga kamipun terbawa suasana dan melakukan hal itu juga.

    Tapi sebelum melkaukan hal yang lebih intim lagi tiba-tiba kakak Adel datang. Dan tidak jadilah aku kembali berbuat lebih pada Adel, akupun pura-pura duduk dengan sopan kembali dan melanjutkan obrolan meskipun mata kami sudah di selimuti oleh nafsu yang hampir saja memuncak. Tapi aku masih bisa memegang tangan Adel dengan mesra tanpa sepengeahuan kakaknya.

    Akupun pulang malam itu dengan perasaan yang berkecamuk dan bercampur aduk karena aku masih ingin melakukan hal itu dengan Adel. Sampai akhirnya tepat hari senin kamipun berangkat sekolah bareng seperti biasanya karena rumahku searah dengan rumah Adel menuju sekolah kami, maka sudah biasa aku menjemputnya dan mengantarnya setiap dia akan ke sekolah.


    Selama dalam perjalanan Adel begitu lembut dan mesra mendekap tubuhku dari belakang. Aku yakin dia masih ingat permainan kami waktu malam minggu kemaren, akhirnya dengan lembutnya aku balas pegangan tangan Adel pada pinggangku ” Sayang nanti kita istirahat bareng ya…. ” Kataku berusaha mengada Adel dan diapun menjwab kata-kataku ” Kan kita emang biasa istirahat bareng.. ” Katanya sambil terus mendekapku.

    Akupun kembali berkata ” Maksud aku kita berdua saja ntar…. ” Adel tidak lagi menjawab tapi dia semakin erat memeluk tubuhku dari belakang. Sampai akhirnya kami tiba di halaman sekolah dan langsung saja aku masukkan motorku pada tempat parkir sekolah, dan dengan setianya Adel mengikuti aku bahkan dia pegang tasku juga dia rangkul dalam peluknya dengan erat.

    Sambil menuju kelas aku berkata ” Gimana kalau aku yang menjadi tas ya…. kelihatanya enak tuh… ” Adel melempar tasku sambil manyun dan aku suka wajahnya ketika dia melakukan hal itu, membuat aku begitu gemas dan langsung saja aku kejar Adel yang berlarian kecil sehingga semua mata menatap cemburu melihat kedekatan kami yang semakin hari semakin mesra.

    Selama jam pelajaran berlangsung aku sering mencuri pandang pada Adel, begitupun dengan dia yang juga membalas tatapanku dengan senyuman penuh arti. Aku jadi teringat kejadian kemaren kalau saja kakaknya tidak datang mungkin kami akan melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita seks yang sering kami baca berdua, dan aku begitu kepingin melakukan hal itu.


    Hingga akhirnya sampai juga waktunya istirahat, kamipun keluar bareng dan aku mengikuti langkah Adel yang mengajakku ke belakang sekolah. Dan dia menarik tanganku masuk dalam toilet sekolah begitu tidak ada orang melihat kami, tanpa basa basi lagi langsung saja aku memeluk dan mencium dia dengan memburu sedangkan Adel melepas kancing baju atasnya sehinga terlihat teteknya.

    Lalu aku benamkan wajah pada tetek Adel ” Ooouuuggghhh…. ooouuuggghhh… aaaaaaggghhh… ” Adel mendesah menikmati kuluman bibirku pada teteknya, kemudian aku sibak rok Adel lalu aku coba memasukkan kontolku dalam posisi masih berdiri ” Ooouuuggghhh… aaaaggghhh… aaaaaaggggghh… Nikmat… sa..yang… ” Semakin cepat aku menhentakan kontolku saat itu.

    Karena takut sampai ketahuan yang lain semakin cepat aku bergerak ” Ooouuuggghh… aaaaaaaghhh… yaccchhh… yaaaacccchh…. Aaagghhh… uuuugghh…. ” Desahan Adel tidak lagi aku mengerti dengan kaki mengangkang dan berpegangan pada tembok dia trus saja mendesah sambil menjambak rambutku hingga terlihat semrawut, namun aku terus menggoyang pantatku.

    Sampai akhirnya aku tidak lagi kuat menahan rasa nikmat dari adgan layaknya dalam cerita seks ini. Tiba-tiba kontolku bergerak dalam memek Adel ” Ooooouuugghh… Adel… a..ku… aaaaggghh… nggak.. tahan…. sa..yang… aaagggggghhh…. aaaggghhh… ” Semakin erat pelukan tangan Adel padaku dan tumpah sudah spermaku dalam memeknya saat itu juga aku rasa sperma itu meleleh kembali.


    Pada paha Adel yang saat itu memang dalam keadaan posisi berdiri, akupun mencabut kontolku yang tidak lagi bertenaga lagi. Kemudian aku merapikan pakaian seragamku sedangkan Adel terlihat masih membersihkan memek dan pahanya lalu diapun merapikan pakaian juga. Setelah itu aku keluar dulu dari dalam toilet kemudian selang beberapa menit baru Adel setelah aku beri tanda kalau sudah tidak ada orang di luar.

  • Kisah Memek Menyumbat punggung kakak

    Kisah Memek Menyumbat punggung kakak


    2553 views

    Duniabola99.com – Aku ada seorang kakak. Dia merupakan seorang kakitangan kerajaan, Suaminya bekerja sendiri sebagai kontraktor. Memang dia banyak duit. Anaknya pun dah besar-besar. Kakak aku ni berumur 50 tahun, dah nak bersara lagi beberapa tahun lagi. Kalau tengok dari angka usianya, memang kalian andaikan dia sudah berusia.
    Tapi sebenarnya dia masih cantik. Dengan wajah putih berseri, kakak ku yang sentiasa bertudung memang kelihatan berusia kerana tubuhnya yang gempal dan berlemak.


    Buah dadanya tidak setegang zaman mudanya, namun ianya mengkal meski pun sudah melayut. Pasti bergegar jika berjalan. Peha dan punggungnya yang semakin lebar dengan lemak kelihatan gebu dan montok. Bontotnya mempunyai lentikan yang maut. Jika berjalan tak ubah seperti itik.

    Senang kata tonggeklah. Peha dia yang gebu tu macam drumstick, nampak sedap menyelerakan. Perut dia yang berlemak dan bertayar spare nampak membuncit. Tidaklah kelihatan seperti orang yang mengandung, tetapi nampaklah tembamnya hingga ke tundun, dan sudah pastinya membuatkan tubuhnya kelihatan semakin tonggek.

    Sejak aku kanak-kanak, kakak ku itulah yang menjadi dewi hati ku. Dan setelah aku akil baligh dan tahu melancap, dialah sumber inspirasi untuk ku melepaskan syahwat ku.

    Imaginasi hubungan kelamin yang berbagai gaya menjadi objek angan ku dan yang paling menjadi kegemaran adalah persetubuhan melalui punggungnya yang lebar dan tonggek. Kegilaan ku kepadanya semakin menjadi-jadi hingga aku tergamak melancap ketika melihatnya tidur dan menyemburkan air mani ku ke atas tubuhnya, terutamanya punggungnya.

    Bukan sekali, malah berkali-kali ku lakukannya. Berkali-kali air mani ku menodai punggungnya dan meninggalkan kesan yang jelas kelihatan setelah ianya kering. Paling melampau yang telah ku lakukan kepadanya adalah melancap dan memancutkan benih ku ke dalam mulutnya ketika dia sedang tidur dengan mulut sedikit ternganga.

    Namun, itu adalah kelakuan ku yang ku lakukan ketika aku tingkatan 3. Ketika itu kakak ku baru berumur 35 tahun dan anaknya baru sahaja mencecah 5 tahun. Kelakuan buruk ku itu sentiasa berlaku setiap kali mereka pulang ke rumah ibu bapa ku.

    Selepas tamat SPM, aku melanjutkan pelajaran ke luar negara. Pulang setahun sekali dan kadang kala tidak bertemu langsung dengan kakak ku. Ini membuatkan ku rindu kepadanya.


    Selama lebih kurang 6 tahun aku diperantauan, aku menemui kakak ku hanya sekali sahaja dan peluang itu tidak ku lepaskan dengan menjamah tubuhnya, terutamanya punggungnya dengan hanya melancap sepuas hati ku. Begitu banyak air mani yang ku tumpahkan di tubuh dan pakaiannya. Kelakuan kakak ku juga ku lihat semakin mengghairahkan.

    Dia semakin gemar memakai skirt yang ketat dan sudah pasti tubuh montok kakak ku itu semakin menggiurkan ku. Tidak cukup dengan itu, nafsu ku semakin terangsang dengan gayanya yang semakin gemarkan menonggeng dan melentikkan tubuhnya di hadapan ku. Kelihatan dia seakan menggoda ku. Ia membuatkan aku sentiasa memikirkan pelbagai cara untuk menikmati tubuhnya dan membawa kepada tumpahnya air mani ku di atas tubuhnya yang sedang tidur. Setiap perbuatan jahat ku lakukan ketika ketiadaan suaminya.

    Cuti semester tamat dan aku pulang ke luar negara bersama sehelai kain batik lusuhnya yang ku curi dari bakul pakaian kotornya. Itulah pengubat rindu ku tatkala berada di tempat orang. Setiap kali ku rindu, ku cium kain batik itu di bahagian punggungnya. Ku simpan di bekas kedap udara agar baunya tidak hilang. Kekadang ku fikirkan boleh tahan juga psycho diri ku ini. Dengan hanya kain batiknya, ku sudah membazirkan air mani ku dan menggunakannya untuk melancap dengan membalut zakar ku.

    Selepas bau punggung kakak ku hilang sama sekali ditenggelami bau air mani ku, baru lah ku cuci dan ku gunakannya sebagai objek melancap ku yang membayangkan persetubuhan dengan kakak kandung ku.

    Setelah tamat pengajian dan kerja kursus, aku kembali ke tanah air danketika itu umur ku 27 tahun manakala kakak ku 47 tahun. Aku amat terkejut melihat keadaan diri kakak ku yang semakin tembam dan sangat berbeza dari dulu. Kakak ku yang sudah lama tidak bertemu dengan ku kelihatan seakan malu-malu setelah melihat ku. Anaknya sudah dua orang, seorang sudah pun berumur 17 tahun dan seorang lagi 14 tahun.

    Kedua-duanya perempuan. Kemontokan tubuh kakak ku membuatkan dia merasa rendah diri dan sering mengatakan dia sudah tua dan gemuk, tidak secantik dahulu. Namun bagi ku berbeza pula. Aku semakin meminatinya dan tanpa ku sedari, aku semakin menyintainya. Setiap kali ku melihat kakak ku, nafsu ku bergelora di lubuk hati ku.


    Jiwa ku bergetar menahan gelojak batin seorang adik yang bernafsu kepada kakak kandungnya. Tubuhnya yang semakin montok berlemak bagaikan mencabar nafsu ku. Apatah lagi apabila ianya berpakaian bagaikan sarung nangka, sendat dan mendedahkan lengkuk tubuhnya, terutamanya apabila kakak ku berkain batik, punggungnya yang licin kerana tidak memakai pakaian dalam kelihatan montok dan bulat.

    Lentikkan punggung tonggeknya yang menjadi sumber lancap ku sejak dulu menjadi semakin memberahikan. Perut kakak ku meski pun lebih buncit berbanding dulu, namun ketembaman tundunnya membuatkan ku seringkali menelan air liur ku sendiri. Apatah lagi pehanya yang gebu dan padat itu. Pertama kali aku melihat kakak ku setelah pulang dari perantauan, aku segera ke tandas di lapangan terbang melepaskan air mani ku. Aku tidak dapat menahan gelora nafsu ku kepada kakak kandung ku itu.

    Kakak ku mengajak aku tinggal di banglonya sementara menantikan panggilan kerja dari perbadanan yang membiayai pengajian ku di luarnegara. Aku yang banyak menghabiskan masa di rumahnya membantunya membersihkan halaman rumah dan pelbagai kerja-kerja pertukangan mudah yang mampu ku lakukan, lantaran mereka tidak mengambil sebarang pembantu rumah. Sekurang-kurangnya dapat juga aku mengambil hati abang ipar ku. Meskipun dia seorang lelaki yang baik dan rapat kepada ku, namun aku perlu membalas budi mereka yang mengajak ku tinggal bersama-sama. Hendak tinggal di kampung, yang tinggal hanya abang ngah dan keluarganya. Mak dan ayah sudah lama meninggal dunia.

    Sepanjang aku bersendirian di rumah, aku mengambil peluang menjalankan misi memuaskan nafsu ku. Aku masuk ke dalam biliknya, ku buka almarinya dan ku temui deretan baju kurung serta kebaya milik kakak ku. Mata ku tertarik kepada sepasang baju kurung sutera licin yang ku lihat pernah dipakai kakak ku sewaktu menjemput ku pulang di airport. Baju yang membaluti tubuh montok kakak ku dengan sendat hingga membuatkan aku melancap di tandas airport. Aku buka seluar ku dan ku lancapkan zakar ku menggunakan kainnya yang lembut itu.

    Di fikiran ku terbayang kemontokan tubuh kakak kandung ku yang berpunggung tonggek dan lebar itu. Aku membayangkan kelembutan daging punggungnya yang berlemak dinikmati zakar ku. Aku cium baju kurung itu sedalam-dalamnya.

    Zakar ku keras dilancap menggunakan kain sutera yang licin dan lembut. Aku teruskan melancap menggunakan baju kurung sutera kakak ku hinggalah akhirnya aku melepaskan air mani ku membasahi baju kurung kakak ku, tepat di bahagian punggungnya. Biar nanti dia pakai baju kurung itu bersama bekas air mani ku.

    Pada petangnya, sewaktu anak-anak saudara ku kembali ke sekolah atas aktiviti sukan, aku kembali menceroboh bilik kakak ku. Aku selongkar almari pakaiannya dengan berhati-hati agar tidak nampak bersepah.


    Aku menjumpai pelbagai jenis tudung milik kakak ku di dalam laci. Mata ku tertarik kepada tudung satin berwarna kuning yang pernah dipakai kakak ku sewaktu aku pulang cuti semester dahulu. Malah, kerana tudung itulah aku berkali-kali melancap sewaktu pulang cuti semester hingga air mani ku memancut di wajahnya di dalam angan ku. Aku ambil kain tudung satin berwarna kuning itu dan ku cari lagi apa-apa yang boleh ku curi untuk memuaskan nafsu ku. Mata ku tertumpu kepada lipatan berbagai jenis kain batik basahan.

    Aku memilih salah satu yang seringkali membuatkan nafsu ku bergelora tidak menentu dan yang sering membuatkan air mani ku meledak dilancap sendirian. Aku terpikat dengan salah satu kain batik yang dipakainya beberapa hari lepas, kain batik yang membuatkan air mani ku dibazirkan buat kali pertama sejak ku tinggal di rumah kakak ku lantaran keberahian melihatkan tubuh kakak ku yang montok dan melentik tonggek dibaluti kain batik yang ku maksudkan.

    Ku tutup almarinya dengan sempurna dan ku bawa kedua-dua kain tersebut ke dalam bilik ku dan terus sahaja ku setubuhi zakar ku yang keras dengan kain tudung satin kuning milik kakak kandung ku. Ku kocok zakar ku perlahan-lahan bagi menikmati kelembutan dan kelicinan tudung satin yang menyelimuti zakar ku. Zakar ku menegang dengan penuh kenikmatan.

    Wajah kakak ku yang memakai tudung satin kuning itu bermain-main di fikiran. Bayangan tudung yang licin membaluti kepala kakak kandung ku itu sungguh memberahikan ku. Aku menyeru namanya di dalam kenikmatan. Ku bayangkan mulut comelnya menghisap zakar ku. Kepalanya yang bertudung satin kuning yang licin itu ku bayangkan turun naik mengolom segenap zakar keras ku sambil ku sebut namanya berkali-kali lantaran kesedapan. Akhirnya ku lepas kan air mani ku hingga tudung satin kuning milik kakak ku itu habis lecun dengan air mani ku yang baunya kuat memenuhi bilik ku.


    Aku terkujat-kujat disaat ku rocoh tudung satin licin itu di zakar ku. Air mani ku memancut penuh keghairahan. Aku sebut nama kakak ku perlahan bersama kenikmatan. Nikmatnya melancap menggunakan tudung satin milik kakak kandung ku. Aku kepenatan dan terlena sendiri.

    Esoknya, sewaktu aku sendirian lagi di rumah, aku pulangkan kain batik kakak ku yang menjadi pengubat rindu ku sewaktu berada di luar negara. Kain batik lusuh yang penuh dan hamis dengan bau air mani ku itu ku letakkan di dalam longgokan pakaian kotor kakak ku. Kain batik dan tudung satin yang ku curi semalamnya masih berada di dalam simpanan ku. Namun hati ku berdebar disaat ku terlihat sesuatu di dalam bakul pakaian kotor itu. Kelihatan, baju kurung sutera yang menjadi mangsa lancapan ku pada pagi semalamnya berada di dalam bakul pakaian kotor.

    Sedangkan kakak ku masih belum lagi memakainya. Adakah kakak ku dapat mengesan perbuatan ku. Ku belek baju kurung sutera itu untuk kepastian. Sah, memang itulah baju kurungnya. Kesan air mani yang bertompok besar di bahagian punggungnya membuktikannya. Aku serta merta gugup. Patutlah dari malam tadi sampailah ke pagi tadi, kakak ku asyik senyum meleret kepada ku.

    Aku pada mulanya agak hairan dengan senyumannya, namun tidak ku endahkan lantaran malam tadi pun kakak ku hanya memakai baju kelawar yang besar dan kurang menarik minat nafsu ku. Rupa-rupanya dia senyum kerana sudah tahu akan perbuatan ku. Langsung aku teringat akan kain batik serta tudung satin yang ku curi dari simpanan kakak ku semalamnya. Aku sedapkan hati bahawa dia tidak tahu akan hal tersebut.

    Petangnya, kakak ku pulang dari kerja dan ku lihat dia mencuci pakaian di dapur. Dari pangkin yang terletak di luar belakang banglonya, ku lihat sahaja kelakuan kakak ku mencuci pakaian. Tubuhnya yang masih sendat dibaluti baju kurung sutera kerana baru pulang dari kerja itu nampak mengghairahkan ku, lebih-lebih lagi kedudukan ku membolehkan aku melihatnya seluruh tubuh dan perbuatannya dari sisi. Maka, sudah tentu lentikan tubuhnya dan punggungnya yang tonggek itu menjadi perhatian utama ku.


    Perhatian ku kemudiannya tertarik kepada perbuatan kakak ku yang kelihatan seakan terkejut dan matanya tertumpu kepada sesuatu yang berada di dalam tangannya. Ku perhatikan, kakak ku rupa-rupanya sedang melihat kepada kain batik lusuh yang ku letakkan di bakul pakaian kotornya pagi tadi. Dia belek-belek kain batik itu dan ku lihat dia menghidu kain itu seakan ingin mengetahui bau apa yang menusuk hidungnya. Kemudian dia tersenyum dan memasukkan kain batik itu ke dalam mesin basuh. Setelah kakak ku siap memasukkan pakaian dan mesin pun mula mencuci, kakak ku melemparkan pandangan ke luar dan matanya tepat memandang ke arah ku yang sedang memerhatikan setiap perbuatannya. Kakak ku tersenyum kepada ku, wajahnya kelihatan sungguh ceria. Kemudian dia berlalu hingga hilang dari pandangan ku.

    Pada satu hujung minggu, setelah aku bangun dari tidur dan mandi, aku menuju ke dapur untuk bersarapan. Rumah sungguh sunyi tanpa suara anak-anak saudara ku. Yang kelihatan hanyalah kakak ku berada di dapur sedang membakar roti. Ku tanyakan kepada kakak ku ke mana perginya semua orang. Kakak ku mengatakan anak-anaknya dan suaminya pergi shopping di pusat bandar. Jadi maknanya hanya tinggal kami berdua sahaja ketika itu. Sambil bersarapan, mata ku tak jemu memandang kakak ku.

    Tubuh gebunya yang sendat dengat t-shirt menyerlahkan kemontokan tubuhnya. Malah, punggungnya nampak sendat memakai kain batik lusuh yang pernah menjadi bahan lancap ku dan dipenuhi air mani ku sewaktu di luar negara dulu. Lentikan punggungnya menyerlahkan betapa tonggeknya punggung kakak ku. Kakak ku kelihatan sengaja menyelakkan bajunya yang sendat itu ke pinggang seakan mempamerkan punggungnya untuk menjadi tatapan ku. Kemudian kakak ku bertanya, mengapa aku melihatnya tak henti-henti. Aku tergamam dengan soalannya, aku hanya mengatakan tiada apa-apa. Kemudian dia bertanyakan adakah kerana kain batik yang dipakainya itu. Aku hanya diam.

    Dia bertanya lagi kepada ku kenapa kain batiknya penuh dengan air mani sambil senyuman tak henti terukir di bibirnya. aku tidak tahu apa hendak dijawab lagi. Aku hanya diam. Kemudian dia bertanya lagi, mengapa aku menggunakan baju kurung suteranya untuk melancap dan mengapa tidak melancap sahaja dihadapannya. Hati ku berbelah bahagi dengan soalannya itu.


    Aku akui, memang aku cukup bernafsu ketika itu. Kakak ku melemparkan ku dengan soalan-soalan yang cukup sukar untuk ku jawab. Malah, dia juga melentik-lentikkan tubuhnya seakan menggoda ku. Lebih teruk lagi, dia mengatakan kenapa tidak ku lancap sahaja di hadapannya. Sungguh tercabar nafsu ku ketika itu. Sesungguhnya zakar ku keras yang teramat sangat di dalam seluar pendek sukan ku. Ku bangun dari kerusi dan aku hampiri kakak ku. Dia melihat zakar ku yang membonjol di seluar pendek sukan ku.

    Dia hanya tersenyum dan ku lihat dia juga turut menelan air liurnya sendiri. Ku rapatkan tubuh ku ke sisi tubuhnya membuatkan zakar ku mencucuk pinggulnya. Ku lakukan berkali-kali. Kakak ku dengan lembut memegang zakar ku yang membonjol di dalam seluar pendek ku. Dia merocohnya perlahan sambil matanya melihat mata ku dalam. Aku hampiri wajahnya dan aku kucup bibir kakak ku. Kakak ku memejamkan mata dan menerima kucupan ku. Kami berkucupan seakan-akan bukan adik beradik kandung.

    Aku memberanikan diri memegang pinggulnya dan ku ramas-ramas daging yang lembut berlemak itu. Kakak ku lantas memeluk ku. Zakar ku terus rapat menghimpit perut buncitnya. Tubuh montok kakak kandung ku akhirnya berada dalam dakapan ku. Aku kucup rambutnya dan ku ciumi telinganya. Ku ucapkan kata-kata sayang dan rindu yang mendalam kepadanya. Aku juga turut meluahkan betapa aku benar-benar mencintainya sejak aku mengenalinya sebagai kakak kandung ku sejak dari kecil lagi.

    Kakak ku mendongak memandang wajah ku. Senyuman terukir di bibirnya. Pipinya yang gebu ku elus manja. Ku kucup keningnya yang nipis. Kemudian sekali lagi kami berkucupan dan berpelukan. Zakar ku kuat menekan perut kakak ku yang berlemak. Sambil mengucupnya dalam pelukan, aku singkap kain batik yang sendat membaluti punggungnya ke pinggang. Ku raba punggung tonggeknya, tiada tanda-tanda kewujudan seluar dalam tersarung di tubuhnya. Kakak ku menggelek-gelek punggungnya seakan malu dengan perbuatan ku.

    Dia melepaskan bibirnya dari mulut ku. Dengan senyum-senyum malu, dia ketawa kecil dan cuba menurunkan kembali kain batik lusuhnya yang ku singkap tadi. Kelihatan dia malu-malu kepada ku. Aku tarik tangannya ke arah zakar ku yang keras di dalam seluar pendek ku. Kakak ku memegang zakar ku dan melancapkan ku dengan seluar pendek sukan ku masih menyarung zakar ku. Aku lorotkan seluar pendek ku hingga terlucut ke lantai. Kakak ku memegang zakar ku lembut. Dia mendongakkan wajah melihat ku. Sambil tersenyum dia berkata zakar ku semakin gagah. Aku diam melihat kakak ku melancapkan zakar ku.


    Ku paut pinggang kakak ku yang berlemak. Punggungnya yang tonggek ku raba dan ramas penuh perasaan dan keberahian. Zakar ku semakin menegang di dalam genggaman kakak kandung ku. Ku cium lehernya dan seterusnya ku hidu aroma tubuhnya. Keberahian ku semakin membuak-buak. Ku sebut nama kakak ku berkali-kali sambil menyatakan perasaan nikmat yang ku kecapi dilancap tangannya yang lembut. Kakak ku dengan masih tersenyum mengatakan zakar ku nakal kerana suka main pancut-pancut di pakaiannya.

    Aku hanya tersengih mendengar kata-katanya. Kakak ku menyingsing kain batik lusuh yang dipakainya ke atas. Kemudian sebahagian kainnya yang lembut itu digunakan bagi menutupi zakar ku. Terangguk-angguk zakar ku keberahian akibat pergeselan antara kepala takuknya dengan kain yang lembut itu. Aku mendesah gelisah hasil perbuatan kakak ku. Zakar ku kelihatan menongkat kain batik kakak ku yang menutupinya. Kakak ku kemudian melakukan sesuatu yang sememangnya ku nanti-nantikan.

    Tangannya yang lembut itu pun lantas memegang zakar ku yang diselumuti kain batik lusuhnya. Zakar ku di rocoh perlahan-lahan di dalam balutan kain batiknya yang pernah menjadi objek nafsu ku dahulu. Nafsu ku serta merta menggunung tinggi angkara tangan kakak ku yang lembut merocoh zakar ku. Ku lihat kakak ku takjub melihat bonjolan zakar ku yang dilancap di dalam kainnya. Tidak ku tahu apakah perasaannya memegang kemaluan adik kandung sendiri yang keras itu, malah sedang melancapkannya dalam gelombang syahwat. Ku usap perut buncit kakak ku yang berlemak. Punggungnya sekali lagi ku ramas.

    Timbul keinginan ku untuk menyetubuhi kakak ku dengan lebih serius dan melepaskan air mani ku di dalam tubuh saudara kandung seibu sebapa ku itu. Ku meminta untuk mengucup punggungnya yang ku gilakan sejak kecil. Kakak ku mengizinkan dan melepaskan zakar ku dari genggamannya. Langsung ku terus membongkok di belakangnya dan menciumi belahan punggungnya yang dibaluti kain batik lusuh itu. Ku hidu aroma punggung yang selama ini hanya menjadi sasaran air mani ku di atasnya.

    Perlahan-lahan ku singkap kain batiknya ke atas. Kakak ku menundukkan tubuhnya dan memaut mesin basuh bagi memudahkan perbuatan ku. Kain batiknya yang ku selak ku sangkutkan ke pinggangnya. Kucupan sayang dari seorang adik yang psycho akan ketonggekkan punggung kakak kandungnya hinggap di permukaan kulit punggung kakak. Ku hidu segenap punggungnya yang berlemak dan berselulit itu. Ku jilat daging montok yang selama ini menjadi tempat persetubuhan ku di dalam angan-angan.


    Jilatan ku maju ke belahan punggungnya. Lubang dubur kakak kandung ku itu seakan bergerak-gerak sendiri. Ku dekatkan wajah ku dengan lubang duburnya dan ku kucup laluan najis kakak kandung ku itu. Kakak ku merengek kecil dan berkata dia kegelian diperlakukan begitu. Ku jilat lubang najisnya. Ku sedut air liur ku yang mencuci laluan beraknya. Kakak ku melentikkan punggung menandakan dia juga seronok lubang duburnya dijilat oleh adik kandungnya. Aku meludah beberapa kali di pintu gua najisnya. Niatku agar laluan masuknya mudah dan tidak menyakitkan kekasih kandung ku itu.

    Aku bangun dan ku rapatkan zakar ku di belahan punggungnya. Zakar ku di tekan punggungnya hingga tenggelam di belahan daging punggungnya yang berlemak dan lebar. Ku bisikkan di telinganya bahawa punggungnya kelihatan semakin menarik. Kakak ku bertanya kepada ku, menarik yang macam mana maksud ku.

    Ku katakan kepadanya bahawa punggungnya semakin tonggek dan besar serta membuatkan ku semakin tidak keruan. Kakak ku hanya ketawa kecil. Kemudian ku hunuskan zakar ku ke pintu keluar najisnya yang ku jilat tadi. Kakak ku merintih halus disaat kepala zakar ku menekan lubang duburnya. Kakak ku mengeluh panjang sebaik kepala zakar ku menceroboh lubang kumbahan miliknya. Kakak ku meminta ku berhenti sebentar dan ku turuti kemahuannya. Dengan seluruh kepala kemaluan adiknya yang masih melekat di lubang punggungnya, kakak ku membetulkan kedudukannya berdiri. Kedua-dua sikunya menongkat tubuhnya di atas mesin basuh di kedudukan yang paling selesa baginya. Sementara tubuhnya semakin dilentikkan mengikut keselesaan duburnya menerima sulaan zakar adik kandungnya.

    Kemudian kakak ku meminta ku meneruskan namun dengan perlahan-lahan. Aku pun dengan lembut menekan dan mengensot zakar ku dengan perlahan sehinggalah seluruh kemaluan ku hilang di dalam terowong kumbahan najis milik tubuh kakak ku. Ku biarkan zakar ku di peram sejenak di dalam lubang idaman ku itu. Aku tekan-tekan zakar ku hingga peha ku rapat di punggungnya. Kemudian ku terus tarik zakar keras ku hingga hampir keluar dari lubang nikmat terlarang itu dan ku kembali menusuknya jauh ke dalam laluan sempit itu hingga ke pangkal zakar ku. Kakak ku mengerang kuat. Ku lakukan sekali lagi dan dia mengerang lagi.

    Tanpa berfikir panjang, ku terus sorong tarik zakar ku di lubang dubur kakak ku. Kakak ku melolong kuat kerana duburnya di liwat laju oleh ku. Ku peluk tubuh gempalnya dan ku hayun zakar ku ke dalam punggung tonggeknya yang berlemak itu. Aku sungguh ghairah meliwat dubur kakak kandung ku itu. Malah ku nikmatinya tanpa memerlukan paksaan. Zakar ku keluar masuk lubang yang secara normalnya hanya menjadi tempat najis di keluarkan. Mungkin kerana bentuk punggung kakak ku yang tonggek, malah lebar dan bulat berlemak, bersama persembahannya yang sentiasa tampil sendat dan seksi dihadapan ku membuatkan ku hilang kewarasan hingga tergamak meliwat kakak kandung ku sendiri.


    Aku lunaskan keberahian yang selama ini ku pendamkan. Ku hayun zakar keras ku bertalu-talu ke dalam dubur kakak ku yang tonggek dan lebar. Wanita yang ketika itu berusia 47 tahun, bertubuh montok dan berpunggung tonggek, isteri orang dan juga ibu kepada 2 orang anak perempuan kelihatan sedang menonggeng di mesin basuh membiarkan punggung lentiknya di liwat oleh adik kandungnya sendiri. Di wajahnya ku lihat raut kesengsaraan dan keberahian silih berganti dalam henjutan tubuhnya yang sedang ku tunggang.

    Kemudian kakak ku meminta ku agar segera memuntahkan benih ku. Aku menanya kepadanya ingin ku lepaskan benih ku di mana. Kakak ku memberitahu ku bahawa aku boleh melepaskan air mani ku di mana-mana sahaja yang ku ingini. Dengan punggung lebarnya yang semakin melentik itu, nafsu ku semakin hilang kawalan. Rengekan suaranya yang meminta ku melepaskan air mani membuatkan aku semakin tidak keruan. Punggung tonggeknya semakin menolak zakar ku menusuk lebih dalam. Aku keberahian di tahap paling maksima. Dubur empuk kakak kandung ku yang lebar berlemak itu ku tujah semakin laju. Zakar ku keras bak kayu, menusuk lubang dubur yang enak dan berselulit itu. Gegaran punggung tonggeknya semakin memaksa air mani ku untuk segera keluar dari kantungnya.

    Ku katakan kepadanya bahawa aku ingin lepaskan air mani di dalam duburnya. Kakak ku meminta agar aku meneruskan keinginan ku. Berkali-kali dia meminta ku menyemai benih ku di dalam lubang najisnya yang selalu ku idamkan itu. Aku sudah tidak mampu lagi bertahan. Akhirnya tumpah jua benih adik kandungnya ini di dalam lubang najisnya.

    Aku menolak zakar ku jauh ke dalam lubang dubur kakak ku. Ku bagaikan menikmati satu gelombang kenikmatan yang tiada taranya. Aku bagaikan berada di khayalan. Zakar ku memancut-mancutkan benih zuriat ku ke dalam dubur kakak kandung ku sendiri. Kerana kenikmatan yang begitu agung ku rasakan ketika itu, ku luahkan segala perasaan sayang dan cinta ku kepada kakak ku. Ku luahkan betapa aku menggilai tubuh montoknya yang melentik itu. Ku luahkan kepadanya betapa ku sungguh bernafsu kepada punggungnya yang tonggek itu dan ingin menikmatinya setiap hari.


    Kakak ku hanya mampu diam menerima curahan air mani ku yang memancut-mancut laju dari zakar keras ku. Hanya hembusan nafasnya yang kencang dapat ku dengari. Kakak ku membiarkan aku menghabiskan sisa-sisa air mani ku yang terakhir di dalam duburnya. Dia melentikkan punggungnya dan mengisar zakar ku seakan mahu ianya menyemburkan air zuriat ku lebih dalam.

    Kakak ku pun menarik punggungnya ke hadapan selepas zakar ku tidak lagi berdenyut di dalam lubang punggungnya. Sebaik sahaja zakar ku tercabut dari lubang kumbahan najis kakak ku, mengalirlah air mani ku laju dari lubang duburnya. Bunyi decitan jelas kedengaran dari muara duburnya yang dibanjiri air mani ku. Kakak ku menutup lubang punggungnya dengan telapak tangannya dan berlari anak menuju ke tandas. Aku hanya melihat dalam keadaan kelelahan. Dari luar tandas, ku dengar bunyi-bunyian cirit birit memenuhi ruang tandas berserta diselangi bunyi kentut. Sungguh lucah sekali bunyinya dan aku sungguh teruja dengan hasil nafsu ku.

    Tidak lama kemudian kakak ku keluar dari tandas dengan wajah yang kusut. Nampak jelas dia juga kelelahan. Bibirnya cuba untuk senyum namun kelihatan payah. Jalannya juga bersimpang siur dan menonggeng serta terkangkang. Aku pimpin kakak ku menuju ke ruang tamu. Ku baringkan dia di atas sofa panjang. Kakak ku menarik leher ku dan mengucup pipi ku dalam keadaan yang lemah. Dia berbisik agar biar pecah di perut, jangan pecah di mulut. Aku faham dan memberikannya jaminan bahawa perkara itu tidak akan bocor kepada sesiapa pun.

    Ku usap ubun-ubunnya dan ku kucupi dahinya. Aku temani dia yang lemah diliwat oleh ku hingga kakak ku terlena. Aku biarkan kakak ku lena di sofa panjang dan aku naik ke bilik ku. Bilik air ku buka dan seluruh tubuh ku cuci. Zakar ku yang telah bergelumang di dalam laluan najis kakak kandung ku itu ku cuci demi menjaga kebersihan dan keselamatannya.


    Sejak dari hari bersejarah itulah, maka secara rasminya aku dan kakak ku menjadi loving couple yang paling hangat di ranjang. Meski pun kakak ku itu merupakan seorang ibu kepada 2 orang anak, serta isteri kepada seorang suami, namun ianya tidak menghalang kami untuk mengecapi persetubuhan sumbang mahram yang mengasyikkan. Malah setiap kali pulang dari pejabat, jika aku berada di rumah sewa yang ku diami sekarang, kakak ku pasti akan datang bersama alasan menjenguk adik bujangnya ini.

    Walau pun hakikatnya, kehadirannya hanyalah demi tuntutan nafsu semata-mata. Kakak ku akui, layanan yang ku berikan kepadanya beratus kali ganda lebih baik daripada yang diterima dari suaminya. Meski pun tidak membuahkan hasil, sekurang-kurangnya kakak ku puas dengan pukulan nafsu adik kandungnya yang begitu berahi kepadanya ini.

    Namun apa yang paling menggembirakan ku adalah, dia tahu selera ku terhadap pakaian-pakaian yang membaluti tubuhnya. Maka tidak hairanlah selain dari pakaian-pakaian ku, pakaian-pakaian kakak ku juga turut memenuhi almari pakaian di rumah sewa ku. Sudah pastinya, pakaian-pakaian tersebut antara yang menjadi kegemaran ku seperti kain-kain batiknya, baju-baju kurung satin serta sutera miliknya berserta tudung-tudung satin dan baju-baju t-shirt yang sendat dan jarang.

    Setiap kali bertemu, air mani ku memang tidak pernah dibazirkan. Sekiranya tidak mengisi lubang duburnya, pasti ianya akan mengisi lubuk bunting atau pun di lahap mulutnya yang sentiasa dahagakan minuman air zuriat yang pekat dan mengenyangkan seleranya itu bersama-sama pakaian-pakaian keberahian ku yang membaluti tubuh montoknya. Sepanjang tiga tahun kami menjalinkan hubungan kelamin adik beradik yang bagaikan suami isteri ini, amat jarang sekali kami bersetubuh tanpa seurat benang.


    Aku lebih gemarkan menyetubuhi kakak kandung ku dalam dirinya dibaluti pakaian-pakaian yang mengghairahkan ku. Kakak ku faham akan kehendak ku dan sebenarnya dia juga dapat merasakan penangan ku sungguh hebat dan mengasyikkan sekiranya tubuhnya dibaluti pakaian-pakaian yang ku mahukan. Maka tidak hairanlah dia sering meminta pendapat ku tentang pakaian-pakaian baru yang dipakainya, samada adakah ianya menarik untuk ku atau tidak.

    Beberapa bulan lepas kakak ku menginap di rumah sewa ku selama seminggu. Demi rindunya dan keberahiannya kepada ku, dia sanggup membohongi keluarganya dengan mengatakan bahawa dia mengikuti kursus di sebuah pulau peranginan. Walhal, sebenarnya kakak ku ingin berbulan madu bersama ku berdua di rumah sewa ku tanpa ada apa-apa halangan. Aku pergi kerja ada yang membuatkan sarapan untuk ku. Aku pulang kerja ada yang menyajikan makan malam untuk ku.

    Hidangan batin tidak perlu lagi di nyatakan, kerana terlalu kerap kami melakukannya tidak kira walau di mana sahaja dan bila-bila masa sahaja sekali pun. Malah pernah aku sanggup pulang sebentar ke rumah sewa ku sewaktu rehat tengahari semata-mata ingin menikmati hidangan tengahari yang melazatkan berupa tubuh seorang kakak kandung yang montok dan dibaluti baju kurung satin yang sendat. Hasilnya adalah, aku pulang ke pejabat dalam keletihan beserta beberapa kesan gigitan cinta di leher ku yang akhirnya menjadi usikan teman-teman sepejabat ku.

    Aku tidak tahu sampai bilakah hubungan cinta terlarang ini akan berakhir. Walau pun kakak ku pernah mengajukan persoalan ini kepada ku, namun aku sukar untuk memberikan jawapannya lantaran aku begitu mencintainya dan aku ingin hidup bersama dengannya serta tak mahu kebahagiaan ini lenyap begitu sahaja. Cinta dan keberahian ku kepadanya meluap-luap dan tidak pernah kurang meskipun ke sedari usianya semakin meningkat beserta ciri-ciri fizikalnya yang kini lebih mirip atau lebih sesuai untuk digelar ‘makcik’.


    Mungkin keberahian yang terpendam sejak dari kecil membuatkan cinta dan nafsu ku kepadanya adalah sesuatu yang hakiki dan tidak mungkin akan dapat dipisahkan lagi. Sesungguhnya hanya masa yang mampu memberikan ku jawapan yang sebenar. Selagi air mani ku masih lagi mampu memenuhi terowong najis di punggung tonggeknya itu, selagi itulah aku kan terus berahi kepadanya. Hanya dialah cinta ku, hanya dialah kekasih ku….

  • Foto Bugil Jamie Ray, telanjang di dapur dan menyebarkan coochie-nya

    Foto Bugil Jamie Ray, telanjang di dapur dan menyebarkan coochie-nya


    2023 views

    Duniabola99.com – foto Jmaie Ray bugil diatas meja dapur memamerkan memeknya yang merah dan bulu bulu memeknya yang tipis.

    Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis

  • Foto Bugil Manis muda yang cantik melepas celana jinsnya

    Foto Bugil Manis muda yang cantik melepas celana jinsnya


    1787 views

    Duniabola99.com – foto gadis muda pirang melepas celana jinsnya yang panjang dan mengangkang memamerkan bibir memeknya yang doer dan bulu terkucukur rapi. Situs Judi Online

  • Cerita Sex Klitoris

    Cerita Sex Klitoris


    2700 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Klitoris ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSekitar 2 tahun yang lalu aku dan Sherly pergi jalan jalan ke Disney World USA, karena keuangan kami sedang menipis jadi kita berangkat dengan pesawat kelas ekonomis sepakat untuk memilih Malaysia Airline sebagai alat transportasi kesana karena saat itu juga ada harga diskon.

    Kami berangkat dari jakarta pukul 7 pagi semua segala persiapan sudah kami siapkan jauh jauh hari, sesuai jadwal kami transit selama satu jam di kuala lumpur setelah itu langsung perjalanan menuju bandara di New York lupa aku namanya bandaranya.

    Tapi tak taunya sebelum sampai disana kita harus transit lagi 1 setengah jam di dubai arab, sempat ada rasa kesal karena sebelumnya tidak ada pemberitahuannya, aku sempat menanyakan tempat transit mana saja yang akan kami jalani pada perusahaan travel tempat kami memesan tiket namun mereka mengatakan bahwa kami hanya transit satu kali di Kuala Lumpur .

    Aku sempat mengira kami telah salah naik pesawat karena persinggahan pesawat kami di Dubai itu. Setelah mengetahui kapal yang kami naiki benar-benar menuju ke New York , kami hanya pasrah saja.

    Pemeriksaan yang bertele-tele di bandara Dubai sungguh melelahkan. Kami harus mengantri sekitar 1 jam untuk melewati pemeriksaan bagasi saja.

    Setelah barang-barang bawaan kami melewati alat sensor, seorang petugas menghampiri tas koper istri saya dan berseru dengan suara agak keras untuk menanyakan siapa pemilik koper tersebut. Istri saya maju dan mengatakan kepadanya bahwa tas itu miliknya.

    Petugas tersebut memandangi Sherly cukup lama. Salah satu hal yang paling kuingat dari wajahnya adalah kumis yang lebat seperti Pak Raden dalam film si Unyil. Lalu ia membuka koper itu dan mulai mengacak-acak isinya. Agen Poker IDN

    Cerita Sex Klitoris Isi koper itu hanyalah pakaian-pakaian dan peralatan kosmetik Sherly. Tangan pria itu (sebut saja si Kumis) mengeluarkan satu kantong berisi bubuk hitam dari dalam koper.

    What is this? tanyanya dengan logat yang sulit dimengerti.

    Sherly menjawab gugup, Coffee.

    Alis si Kumis mengkerut. Matanya menatap tajam Sherly. Lalu ia mengatakan beberapa kalimat yang sulit dipahami. Kemungkinan besar apa yang ingin dikatakan si Kumis (dengan menggunakan bahasa inggris yang sangat aneh) adalah membawa kopi dilarang.

    Aku mendekati petugas itu dan menanyakan lebih jelas permasalahannya. Si Kumis masih saja mengacak-acak koper itu seakan mencari sesuatu yang hilang. Tanpa merapihkan isi koper itu lagi, ia menutupnya dan memandang aku dengan wajah curiga.

    Who are you? aku menduga ia mengucapkan kata-kata tersebut.

    Im her husband. Whats the problem, sir?

    Ia terus memandangi kami berdua secara bergantian. Ia memanggil dua orang petugas lain di belakangnya dengan gerak isyarat. Lalu ia berkata, Follow me!

    Dua koper kami diangkat oleh salah satu opsir yang baru dipanggil si Kumis sedang yang satunya lagi menggiring kami untuk mengikuti si Kumis. Si Kumis berjalan dengan cepat masuk ke dalam ruangan tertutup di pojok lorong tak jauh dari WC.

    Ruangan yang tak lebih dari 3 x 3 meter itu sangat terang dan seluruh temboknya dilapisi cermin setinggi 2 meter dari lantainya. Koper kami dilemparkan dengan kasar ke atas meja di pinggir. Ketiga pria itu (termasuk si Kumis) telah masuk ke dalam ruangan. Pria yang memiliki brewok lebat menutup pintu lalu menguncinya.

    Kami berdua berdiri terpaku di hadapan mereka bertiga. Aku merasa cemas akan semua ini. Apa yang akan terjadi? Apa masalah yang begitu besar sehingga kami harus diperiksa di ruangan terpisah? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang memenuhi pikiranku (mungkin tak beda jauh dengan benak Sherly). Agen Poker Terbaik

    Baru saja aku ingin membuka mulut untuk menanyakan permasalahannya, si Kumis mengatakan sesuatu yang tak jelas. Kata-kata yang dapat tertangkap oleh telingaku hanyalah stand, wall (dan against setelah berpikir beberapa detik untuk mencernanya). Menurut perkiraanku mereka ingin kami berdiri menghadap tembok. Informasi ini kuteruskan ke Sherly yang tidak mengerti sama sekali perkataan si Kumis.

    Dengan enggan kami membalik badan kami menghadap tembok. Dari pantulan cermin di depan kami, aku melihat si Brewok dan pria yang satunya lagi yang berbadan lebih tegap (sebut saja si Tegap) menghampiri kami. Telapak tangan kami ditempelkan di tembok (cermin) di depan kami dan kaki kami direnggangkan dengan menendang telapak kaki kami agar bergeser menjauh.

    Si Brewok mulai memeriksa seluruh tubuhku. Dimulai dari atas dan bergerak ke bawah. Pemeriksaan berlangsung cepat. Beberapa benda di kantong baju dan celanaku dikeluarkan dan diletakkannya di meja terpisah.

    Sama halnya seperti yang terjadi pada diriku, si Tegap memeriksa Sherly dari atas ke bawah. Sekilas aku melihat dari cermin, si Tegap menggerayangi payudara Sherly walau hanya sebentar.
    Tak ada ekspresi yang berubah dari wajah Sherly.

    Sejak tadi ekspresi yang terlihat hanyalah ekspresi kecemasan. Aku menepis pemikiran bahwa si Tegap mencari kesempatan dalam kesempitan pada tubuh istriku. Mungkin saja memang ia harus memeriksa bagian dada Sherly, toh dadaku juga diperiksa oleh si Brewok, pikirku.

    Benda-benda juga dikeluarkan dari kantong jaket, baju dan celana Sherly. Meja itu dipenuhi oleh uang receh, permen, sapu tangan dan kertas-kertas tak berguna dari isi kantong kami berdua.

    Cerita Sex Klitoris Kemudian setelah harus mencerna hampir lima kali kata-kata yang tak jelas dari si Kumis (yang ternyata adalah atasan si Brewok dan si Tegap), aku menyadari bahwa ia menyuruh kami untuk membuka pakaian kami. Jantungku seperti berhenti berdetak. Sherly masih belum dapat mengira-ngira perkataan si Kumis itu.

    Tanpa memberitahu istriku, aku mencoba untuk memprotes kepada si Kumis. Namun si Kumis membentak, yang kuduga isinya (jika diterjemahkan):

    Jangan macam-macam! Cepat laksanakan! Beberapa kata yang dapat tertangkap jelas oleh telingaku adalah Donaplay dan Quick.

    Aku membisikkan kepada istriku keinginan si Kumis. Mata Sherly membesar dan mulutnya terbuka sedikit karena kaget.

    Si Tegap dan si Brewok sudah berdiri di samping kami dan mengawasi kami dengan pandangan tajam. Aku melirik ke pinggang si Brewok. Pandanganku tertumpu pada pistol yang menggantung di pinggang tersebut.

    Perasaan takut sudah menguasai diriku. Aku mulai melepaskan pakaianku dari sweater, kemeja, kaos dan celana panjang. Pada saat aku melepaskan kemejaku, Sherly masih belum beranjak untuk melepaskan pakaiannya. Karena takut istriku dilukai, aku memberi pandangan isyarat kepadanya agar ia segera melepaskan pakaiannya.

    Akhirnya dengan berat hati ia melepaskannya satu per satu. Jaket, kemeja, kaos dalam dan terakhir celana jeansnya. Kami berdua berdiri hanya dengan pakaian dalam kami.

    Si Kumis berkata sesuatu yang sama sekali tidak dapat kumengerti. Detik berikutnya si Tegap menarik tangan Sherly dan membawanya ke sisi tembok yang bersebelahan dengan tembok di hadapan kami. Tangan si Brewok menahanku ketika aku hendak mengikuti Sherly. Dona move! katanya kepadaku dengan sangat jelas. Agen Poker Online Terbaik

    Aku masih dapat melihat Sherly (dari bayangan di tembok cermin) berdiri tak jauh di sebelah kananku. Ia menghadap tembok namun pada sisi yang berbeda dengan tembokku.

    Lalu si Brewok menarik tanganku agar kedua telapak tanganku menempel di tembok cermin dan merenggangkan kakiku. Si Tegap melakukan hal yang sama pula terhadap Sherly.

    Si Brewok yang berdiri di belakangku, meraba-raba bagian tubuhku yang ditutupi oleh celana dalamku, mencari-cari sesuatu untuk ditemukan. Setelah itu sambil menggelengkan kepalanya, ia mengatakan sesuatu kepada si Kumis.

    Cerita Sex Klitoris

    Cerita Sex Klitoris

    Pada saat itulah aku melihat tangan si Tegap menggerayangi tubuh Sherly. Dengan jelas aku melihat tangannya meremas payudara Sherly selama beberapa detik.

    Tangannya bergerak ke bagian bawah tubuh Sherly. Kemudian si Tegap berjongkok di belakang Sherly dan aku tak dapat lagi melihat apa yang dikerjakannya setelah itu. Sherly memejamkan matanya. Alisnya sedikit mengkerut.

    Selama sekitar 20 detik, aku tak berani memalingkan wajahku untuk melihat apa yang dikerjakan si Tegap pada istriku. Lalu ia berdiri dan berkata pelan kepada si Kumis (lagi-lagi aku tak dapat menangkap kata-kata yang diucapkan mereka).

    Si Kumis berkata-kata lagi diikuti dengan ditariknya celana dalamku ke bawah oleh si Brewok. Belum sempat kaget, aku mendengar Sherly menjerit kecil. Rupanya celana dalamnya sudah ditarik ke bawah sampai ke lututnya, sama seperti yang dilakukan si Brewok terhadap celana dalamku.

    Setelah itu si Tegap meraih kaitan di belakang BH Sherly dan melepaskannya dengan cepat. Si Tegap meraih BH itu dan menariknya satu kali dengan keras sehingga lepas dari tubuh Sherly.

    Secepat kilat Sherly menutupi kedua dadanya. Aku pun menutupi kemaluanku. Kami berdua berdiri tegang. Si Kumis berjalan perlahan menghampiriku lalu bergerak ke arah Sherly. Untuk beberapa saat ia hanya berdiri dan memperhatikan tubuh istriku.

    Aku rasa, Sherly mulai akan menangis. Si Kumis memberi isyarat kepada si Tegap. Lalu si Tegap menghampiriku dan berdiri menantang di sampingku. Aku hanya melirik sekali dan mendapati wajahnya berubah menjadi lebih kejam tiga kali lipat.

    Sambil mengatakan sesuatu, si Kumis mendorong pentungan hitam (yang biasa dibawa oleh polisi) yang dipegangnya ke arah tangan Sherly yang menutupi buah dadanya. Aku dapat melihat istriku menjatuhkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. Si Kumis kembali memandangi Sherly dan kali ini pandangannya terkonsentrasi ke arah payudara istriku.

    Hampir semenit penuh ia memandangi tubuh Sherly. Sherly hanya memejamkan matanya, mungkin karena takut (atau malu?).

    Dengan menggunakan pentungan hitamnya itu, si Kumis menurunkan celana dalam Sherly dari lutut sampai ke mata kakinya. Lalu ia memaksa Sherly untuk merenggangkan kakinya sehingga mau tak mau ia melangkah keluar dari celana dalamnya.

    Pada saat si Kumis mulai menggerayangi payudara istriku, aku beringsut dari tempatku untuk mencegahnya. Namun bukan aku yang mencegah perbuatan si Kumis, si Tegap dibantu oleh si Brewok menahan tubuhku untuk tetap berdiri di tempat.

    Aku meneriaki si Kumis untuk menghentikan perbuatannya. Teriakanku disambut dengan tamparan keras pada pipi kananku. Aku merasakan rasa asin yang kutahu berasal dari darah yang mengalir dalam mulutku. Akhirnya aku hanya berdiri dan berdiam diri.

    Tak beberapa lama setelah itu, si Kumis berjongkok di depan Sherly sehingga aku tak dapat melihat apa yang dilakukannya. Dari sudut pandangku, aku hanya dapat melihat dari bayangan di cermin bagian belakang tubuh si Kumis yang sedang berjongkok di antara kedua paha Sherly.

    Tidak terdengar suara apa pun selain suara detak jantungku yang semakin keras dan cepat. Sherly tetap memejamkan matanya dengan alis sedikit mengkerut, sama seperti tadi.

    Sherly tidak mengeluarkan sepatah kata pun sejak tadi masuk ke dalam ruangan itu. Istriku memang agak penakut dan kurang berani mengungkapkan pendapatnya pada orang lain. Walaupun demikian, aku agak heran dengan sikap istriku saat itu yang tidak memprotes sedikit pun atas perbuatan si Kumis terhadap dirinya.

    Cerita Sex Klitoris Atau mungkin saja si Kumis tidak melakukan apa-apa saat itu, batinku. Setelah lima menit berlalu dalam keheningan, tiba-tiba istriku mengeluh (lebih menyerupai mendesah), Aku melirik ke arahnya dan mendapati ia tidak lagi menutup matanya. Matanya agak membelalak dan mulutnya terbuka sedikit.

    Setelah itu, si Kumis berdiri dan menghampiri si Tegap. Ia memberi isyarat dengan tangannya kepada si Tegap dan si Brewok untuk meninggalkan ruangan itu.

    Aku yakin (sangat yakin, untuk lebih tepatnya) bahwa aku melihat beberapa jari si Kumis mengkilap karena basah. Hanya dengan melihat hal itu, cukup bagiku untuk menduga apa yang telah dilakukan si Kumis terhadap istriku.

    Si Kumis berkata-kata kepada kami. Kali ini aku yakin ia mengatakannya dalam bahasa inggris. Walau aku hanya dapat menangkap sepenggal kalimat (may pass), namun aku yakin bahwa ia menyuruh kami mengenakan kembali pakaian kami dan memperbolehkan kami untuk melanjutkan perjalanan kami.

    Awalnya aku tak mempercayai pendengaranku (dan tafsiranku terhadap kata-katanya). Namun setelah mereka keluar dari ruangan itu dan meninggalkan kami berdua saja, aku semakin yakin.
    Aku menyuruh Sherly untuk mengenakan pakaiannya secepat mungkin. Dan ia mulai menangis terisak-isak sambil mengenakan pakaiannya.

    Setelah selesai mengenakan seluruh pakaian kami, aku memeluk istriku yang masih menangis. Dalam pelukanku tangisannya semakin menjadi. Aku hanya mengelus-elus rambutnya dan menenangkan hatinya dengan mengatakan bahwa semua itu sudah berakhir.

    Sesampai kami di hotel (di Orlando), Sherly akhirnya menceritakan apa yang diperbuat si Kumis terhadap dirinya. Ia bercerita bahwa sambil menjilati klitorisnya, si Kumis menggesek-gesekkan jarinya ke kemaluan istriku. Pada akhirnya si Kumis memasukkan satu dua jarinya ke dalam liang kewanitaannya lalu mengocoknya beberapa kali.

    Sherly mengatakan bahwa dirinya merasa jijik atas perbuatan si Kumis. Setelah beberapa saat, aku menanyakan padanya apakah ia terangsang saat itu.

    Mendengar pertanyaan itu, Sherly langsung mencak-mencak dan mengambek. Dalam rajukannya, ia menanyakan kenapa aku berpikiran seperti itu.

    Aku mengungkapkan bahwa aku melihat jari-jari si Kumis basah pada saat ia menghampiriku sebelum keluar dari ruangan itu. Sherly menjawab bahwa jari-jari itu basah karena terkena ludah dari lidah yang menjilati klitorisnya. Karena tak mau melihat dirinya merajuk lagi, akhirnya aku menerima penjelasannya dan meminta maaf karena telah berpikiran seperti itu.

    Sebenarnya di dalam otak, logikaku terus berputar. Bagaimana mungkin ludah si Kumis dapat membasahi sepanjang jari-jarinya itu, pikirku. Dalam hatiku yang terdalam sebenarnya aku tahu bahwa jari-jari si Kumis bukan basah oleh ludah melainkan oleh cairan yang meleleh dari kemaluan istriku.

    Namun aku menepis pendapatku itu dan tidak berniat membahasnya lagi dengan Sherly agar kami dapat menikmati sisa waktu kami di Amerika itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek ngentot ibu mertua kesepian yang seksi dan bahenol

    Kisah Memek ngentot ibu mertua kesepian yang seksi dan bahenol


    3725 views

    Duniabola99.com – Kisah Memek ngentot ibu mertua kesepian yang seksi dan bahenol. Skandal seks tabu selingkuh dengan mertua ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Saya punya situasi terjadi padaku barubaru ini, bahwa kebanyakan pria akan memberikan kacang meninggalkan mereka untuk memiliki terjadi pada mereka! Ini tanpa diragukan lagi hal yang paling menarik yang pernah terjadi padaku pula. Saya bahagia menikah dengan dua anak, istri cantik, yang mencintai hampir semua bentuk seks, saya memiliki pekerjaan yang baik, rumah yang bagus dan hampir semua pria bisa inginkan. Kecuali itu, istri tetangga saya! Beberapa tahun yang lalu, saya dan istri saya punya rumah yang bagus dibangun di negara itu. Kami seperti terisolasi cerita sex setengah baya, sampai tahun lalu ketika Joe dan Tammy membeli banyak turun dari kami dan telah dibangun rumah mereka. Kami menjadi teman yang sangat baik dengan mereka. Tammy mengoceh knockout! Bagi saya, ia hanya memancarkan seks sebagai fenomena alam. Dia 56 tall, 122 lbs, kaki panjang cantik, dan sosok yang mengambil perhatian pria segera. Jadi cukup untuk mengatakan bahwa aku punya kacang panas untuk Tammy, hampir dari hari pertama mereka pindah di pintu berikutnya.

    Tammy kadangkadang berbaring di halaman belakang mereka dan matahari dirinya dalam balutan bikini. Dari kamar belakang kami rumah kami, saya memiliki pandangan yang cukup baik dari halaman mereka. Meskipun ia tidak pernah sunned dirinya telanjang, dia sering akan meletakkan dengan halternya dibatalkan, dan saya akan mendapatkan sekilas dari sisi salah satu payudara yang sempurna, sekarang dan kemudian. Saya biasanya pulang dari bekerja sebelum istri saya, dan dengan anakanak keluar bermain, aku bisa naik dan mengintip Tammy. Aku dipompa cukup banyak keluar beberapa penisku saat mematamatai, selalu berharap untuk yang satu penuh tit menembak yang tidak pernah terjadi.


    Well anyway, Joe adalah seorang konsultan rekayasa untuk sebuah perusahaan besar, dan pergi selama bermingguminggu dan bahkan berbulanbulan, sehingga Tammy akan datang cukup sedikit dan mengunjungi istri saya atau mereka akan pergi berbelanja bersama dan sebagainya. Sekitar setahun setelah mereka pindah, Tammy hamil dengan bayi pertama mereka. Istri saya telah memuncak kegembiraan saya selama kedua dari kehamilan, jadi itu tidak berbeda dengan Tammy. Semakin besar aku melihatnya, semakin hornier aku. Istri saya sering diuntungkan oleh itu, karena saya akan mendapatkan terangsang dari melihat Tammy dan kemudian fuck kotoran hidup dari istri saya malam itu.

    Barubaru ini ada datang suatu waktu ketika Joe berada di suatu tempat di Amerika Selatan selama tiga minggu, dan istri saya mengambil anakanak ke Florida untuk mengunjungi orangtuanya. Saya tidak bisa mendapatkan waktu off karena berada di tengahtengah proyek di tempat kerja.

    Sabtu pagi, aku terbangun setelah tidur, dan melihat ke luar jendela saya terhadap Tammy. Saya senang melihat dia duduk di kursi geladak dengan celana pendek dan atasan bersalin pada tanggal. Dia kepalanya kembali dan membiarkan matahari yang hangat kaki dan wajahnya. Saat aku mengamati, aku bermunculan keras ditiup penuh, hanya menatapnya. Lalu saat aku perlahanlahan membelai batang saya, Tammy mulai menggosok payudaranya susu nya. Mereka harus telah menyakitinya, karena dia terus menggosokgosok pada mereka. Aku tidak bisa mengambil melihat tangannya membelai mereka bola susu lezat penuh, dan muncrat keluar beban besar terhadap ambang jendela. Tak lama setelah Tammy menghilang ke dalam rumah.

    Hari berikutnya adalah hari Minggu dan aku tidur di sampai 10 pagi. Aku akhirnya bangun, mandi dan berpakaian di kemeja T dan celana pendek karena itu adalah seperti keluar hari yang indah. Ketika saya keluar untuk mendapatkan kertas saya di kotak surat, Tammy keluar di kotaknya juga. Jadi aku pergi untuk berbicara dengannya dan melihat bagaimana semuanya berjalan. Dia tampak cantik seperti biasa, dan aku bisa merasakan penisku mulai aduk saat aku mencuri beberapa mengintip di celana pendek yang ketat bahwa tampaknya menguraikan celah nya. Sementara berbicara, kita pelanpelan berjalan ke arah garasi dan berdiri di sana berbicara.


    Sebuah mobil turun jalan, dan kemudian memasuki halaman rumah nya. Sopir berhenti sampai dekat dengan kita baik oleh pintu garasi yang terbuka. Sebelum saya atau Tammy menyadari apa yang sedang terjadi, pengemudi cepat keluar dan datang kepada kami. Dia di depan kita begitu cepat, bahwa itu tidak segera mendaftar, bahwa itu adalah seorang pria yang mengenakan masker ski dan menodongkan senjata ke kita. Kalian berdua, ke garasi sekarang atau aku akan membunuh kalian berdua.

    Kami tertegun saat kita melakukan apa yang pria bersenjata yang diminta. Saat kami memasuki rumah, ia memukul tombol garasi dekat dan membawa pintu bawah. Setelah di rumah kami diarahkan ke ruang tamu dan menyuruh untuk duduk di sofa. Aku duduk di salah satu ujung sementara Tammy duduk di ujung lainnya. Dia bertanya Tammy mana tasnya itu, dan menuntut dompet saya, yang saya memberinya. Setelah mengambil uang dari dompet Tammy dan dompet saya, ia berjalan berkeliling dan menaruh beberapa hal ke dalam karung yang dibawanya dengan dia. Saya tidak punya rencana bermain pahlawan, karena saya pikir dia akan pergi secepat dia mengambil sesuatu yang berharga.

    Dia mengambil sepasang borgol dan menyerahkannya kepada Tammy, dengan instruksi untuk manset tangan tangan saya di punggung saya. Setelah dia melakukan apa yang ia inginkan, ia sampai di belakang saya dan mengunci mereka turun.

    Kemudian situasi mengambil nada aneh. Seberapa jauh bersama Anda? katanya pada Tammy.
    71 / 2 bulan jawab Dia.
    Lepaskan atas Anda Apakah respon berikutnya. Aku tidak percaya telinga saya juga tidak bisa Tammy, karena dia hanya duduk di sana tercengang.
    Bangunlah dan mengambil Anda dari atas, SEKARANG!
    Tammy berdiri dan mulai memohon dengan pria itu. Tolong jangan perkosa saya, Anda akan menyakiti bayi saya, dan itu pertama saya, ujarnya dengan air mata di matanya.

    Aku menyuruhnya untuk meninggalkannya sendirian dan pergi dengan barangbarang kami, dia datang ke saya dan terjebak hak pistol di wajahku dan memberitahuku bahwa dia akan membunuh kita berdua jika dia tidak melakukan apa yang dia bertanya.

    Lalu ia mundur dan dengan suara tenang berkata, Jika Anda melakukan apa yang kukatakan, tak seorang pun akan terluka, bukan bayi baru Anda, jadi bekerjasama dan akan baikbaik saja, aku janji.

    Ini tampaknya untuk menenangkan Tammy, sambil menarik atas bersalin di atas kepala dan berdiri di sana mengenakan celana pendek dan bra. Bagian atas payudara susu yang terisi hampir tidak terkandung dalam cup bra. Meskipun situasi sedang diborgol dan memiliki pistol menunjuk kami, penisku mulai bergerak.

    Kau seorang gadis cantik dan aku tidak akan menyakiti Anda apapun, hanya tetap melakukan apa yang saya katakan Lepaskan bra..
    Tammy menembak menatapku tak berdaya saat ia meraih ke belakang dan membuka gesper dan meluncur cangkir ke depan dan mematikan. Payudara yang indah berdiri sempurna di dada, bengkak dengan susu. Para aureoles sangat besar, mereka jauh lebih besar daripada klise kuno tentang Dollar perak. Puting panjang dan tebal, mereka setidaknya 1 panjang Saat aku memandangi payudara yang lezat itu, saya menjadi sangat sadar bahwa ayam saya kaku seperti di dalam batu celana pendek saya.. Saya menemukan diri saya mengantisipasi permintaan berikutnya pria bertopeng itu.
    Tentu cukup. Sekarang celana pendek.
    Tammy segera memenuhi, tampaknya telah mengundurkan diri dirinya untuk mengikuti instruksi dan mendapatkan itu berakhir. Dia berdiri di hanya sepasang celana singkat sebelum kami. Jumbai rambut vaginanya emas terjebak keluar dari legband masingmasing. Dia memiliki vagina yang sangat lebat, meskipun yang pirang, Anda bisa melihat celah cintanya melalui celana dalam.

    Perhatian penembak kembali kepada saya saat dia menyuruh saya untuk berdiri. Saya berdiri dengan tidak ada cara untuk melindungi ayam keras saya karena tenda cutoff keluar jalan. Aku mengamati mata Tammy pergi ke selangkangan saya dan kemudian kembali lagi gugup. Saya mengamati bahwa pria bersenjata itu di negara yang sama gairah seperti aku. Dia memberi isyarat bagi saya untuk pergi ke Tammy. Aku berdiri menghadap dia, dan hanya dua kaki terpisah. Pesanan berikutnya Nya adalah untuk melepaskan sabuk Tammy untuk saya dan melepaskan celana pendek saya. Tammy melakukannya dan menegakkan kembali saat aku melangkah keluar dari cutoff. Berikutnya ia nya menarik celana saya turun. Ketika dia membungkuk dan meluncur mereka turun, ayam keras saya melompat ke luar dan, memukulnya di dagu.


    Ambil kemaluannya dan brengsek dia! Apakah perintah berikutnya.
    Tammy mengulurkan tangan dan membungkus tangan hangat di sekitar poros saya dan perlahanlahan mulai membelainya.
    Aku melihat dia di mata dan berbisik, Maafkan aku.
    Tidak apaapa, itu bukan salahmu, jika kita melakukan apa yang dia ingin kita bisa menyingkirkannya.
    Penisku menanggapi memompa lambat dan saya harus mengakui bahwa rasanya fantastis. Itu bahkan lebih baik ketika dia memerintahkan saya untuk menghisap payudaranya. Aku punya erangan rendah darinya karena saya tertutup puting cokelat panjang di mulut saya dan mulai menyusu. Tindakan Tangannya dipercepat di penisku juga. Susu manis disemprotkan ke dalam mulut saya sebagai saya pergi dari puting ke puting susu. Saya sangat dekat dengan menembak di semua tempat.

    Pengunjung kami terus berjalan di sekitar kita dan menonton aksi. Aku bisa mendengar napas Tammy menjadi compangcamping saat aku terus menghisap. Dia membuat kita berhenti dan mengatakan kepada Tammy untuk duduk di sofa. Ini membawa tingkat mata dengan penisku sakit. Ujung yang mengalir precum.

    Aku ingin kau mengisap kemaluannya. Apakah urutan berikutnya.
    Jantungku berhenti berdetak ketika aku mendengar itu! Aku hampir trans saat aku menunduk untuk melihat Tammy meraih penisku dan membimbingnya ke bibir cantik. Aku mengerang keras sambil menelan kepala. Saya pikir dia hanya akan membawa ke mulutnya dan mencoba untuk berpurapura menjadi bertiup saya. Tapi saya terkejut dan senang, aku merasa lidahnya mulai berputarputar di sekitar kepala, kemudian dia mengambil lebih dari saya sebagai tangannya yang bebas menangkup bola yang berat. Dia mulai memompa dan suction yang disengaja itu surga. Gadis ini bisa flatout ayam mengisap. Dia menggulung bola saya di tangannya dan membawa saya hampir semua jalan masuk aku tidak membual di sini, tapi saya memiliki 8 ayam yang cukup tebal Agar dia deep throat saya adalah pengalaman baru bagi saya.. Istri saya tidak pernah lebih dari setengah di mulutnya.

    Napas saya mulai terengahengah sebagai anggota saya terjebak di dalam mulut panas. Pengunjung kami bisa tahu aku tentang untuk cum juga. Ia memerintahkan dia untuk minum semua dari air mani saya dan tidak berani untuk menarik off dari penisku. Tammy mematuhi permintaannya bahkan lebih baik daripada meminta. Saat ia merasa kepala ayam saya mulai membengkak, ia menarik jalan belakang dan kemudian membawa saya ke dalam rambut kemaluan saya dalam satu gerakan cepat.

    Itu itu! Aku berteriak senang saat aku merasakan semburan pertama peluncuran itu sendiri jauh di tenggorokannya. Pada saat semburan berikutnya dimulai poros saya, ia mundur lagi sampai hanya kepala itu di mulutnya. Lidahnya akan 90 mil per jam di sekitar dan sekitar. Saya menembak beban terbesar dalam hidup saya ke dalam mulutnya. Setelah menyembur kuat 4, aku merasakan napasnya meniup di sekitar penisku, dan saat aku melihat ke bawah, pengunjung kami telah memasukkan jarinya ke dalam merebut dan dia Cumming di jarinya mengganggu.


    Setelah kejang saya muncrat mereda, Tammy masih perlahanlahan terus menjilati dan mengisap, sampai dia diperintahkan untuk berhenti. Ketika ia membiarkan saya ayam plung keluar dari bibir yang indah, aku menunduk dan mengatakan padanya aku menyesal dan aku tidak bisa menahannya. Dia mendongak dan bilang baikbaik saja dan mengedipkan matanya.

    Berikutnya Tammy disuruh berbaring telentang di sofa dan menyebar kakinya. Saya kemudian dipaksa, DIPAKSA? menjilati celah panas basah, sampai dia meraih kepalaku dan mencapai klimaks liar. Hal ini telah memberi saya lagi keras pasti. Vaginanya begitu lezat itu fantastis.

    Selanjutnya dia harus berlutut dan menghadap ke belakang sofa. Aku diperintahkan untuk mendapatkan belakangnya. Aku berada di surga, karena aku tahu aku akan geser penisku ke dalam vagina saya hanya makan, dan yang saya telah dipompa berpikir penisku kali begitu banyak. Pengunjung kami bergerak di sekitar di depan Tammy di belakang sofa dan mengeluarkan kemaluannya. Dia pindah meneruskan meluncur ke dalam mulutnya. Dia kemudian memerintahkan saya untuk menyetubuhinya dari belakang. Sulit dengan tangan diborgol di belakang punggung saya, untuk berbaris dengan vaginanya. Setelah dua kali hilang, tangan Tammy kembali dan lancar membawaku ke dalam dirinya.

    Dia tampak sangat gembira dan benarbenar masuk ke dalamnya, dia menyodorkan kembali padaku dan benarbenar memompa dan mengisap ayam di mulutnya. Itu tidak lama dan pengunjung kami mengerang dan mulai menembak cum ke dalam mulutnya. Hal ini membuatnya pergi juga, dan aku bisa merasakan klimaks saat otototot vaginanya pergi liar di sekitar penisku. Itu terlalu banyak bagi saya, dan membawa saya ke tepi saat aku dirilis jauh di dalam dirinya. Tammy pergi liar saat ia merasa aku kosong ke dan menarik mulutnya dari ayam dan berteriak pembebasannya. Menerima menyembur dari air mani di rambut dan wajahnya. Satu lonjakan mendekati bahunya dan memukul saya di leher, saat ia liar dipompa ayam menyembur dan terus berteriak bahwa semuanya itu baik.

    Selanjutnya, saya dipaksa untuk menonton sebagai penyusup kami mengambil vaginanya dari belakang. Sekali lagi Tammy klimaks kekerasan saat ia menembak beban kedua ke dalam dirinya. Menonton yang telah membuat saya setengah tegak dan aku berharap untuk pertarungan ketiga, tetapi tamu kami membuat saya berbaring telungkup di lantai sambil membuka kunci borgol di pergelangan tangan saya.

    Ia membuat kita mengikutinya sekitar ke kamar masingmasing ia merobek telepon dari jack, dan memberitahu kami bahwa jika kita mencoba untuk mengikutinya, ia akan membunuh kita. Dia mengatakan kepada kami bahwa terserah kepada kita jika kita ingin melaporkan ke polisi, tapi lebih baik kita berharap mereka menangkapnya, atau ia akan kembali dan membunuh kita dan keluarga kita.

    Dia pergi sebelum salah satu dari kami menyadari hal itu. Saya mencoba untuk mendapatkan nomor lisensi, tetapi tidak mampu saat ia melesat pergi. Tammy dan aku samasama masih telanjang seperti yang kita bahas apa yang harus dilakukan. Dia duduk di tepi sofa sementara aku datang padanya, mengatakan padanya betapa menyesalnya aku bahwa ini terjadi.


    Dia tersenyum dan berkata, Ini bukan salahmu, dan tidak ada benarbenar ada salahnya dilakukan Kecuali Aku sangat malu, bahwa aku begitu mudah mencapai klimaks, aku mencoba untuk menahan..

    Saya meyakinkannya bahwa dia tidak bersalah dan bahwa aku mengerti dan memiliki perasaan yang sama. Aku telah menyadari saya ayam pengerasan sisa jalan saat aku berdiri di depannya, banyak di posisi yang sama seperti dia ditiup saya sebelumnya. Kemudian mata Tammy turun dari tambang ke penisku, dan dia mengulurkan tangan, membungkus tangannya di sekitar itu dan sekali lagi membawanya ke mulutnya dan memberi saya lagi blow job indah.

    Kami mandi bersama dan kacau lagi sebelum aku pulang. Malam itu kami pergi keluar untuk makan malam dan sekali di rumah, saya mengosongkan payudara mereka susu seperti yang kita perlahanlahan hancur. Kami sudah bercinta sejak itu. Setiap sekarang dan kemudian ketika istri saya rumah atau suaminya adalah rumah, kita akan bertemu di tempat parkir mal dan dia akan meniup saya ada di dalam mobil. Atau kita akan pergi ke motel dan fuck otak kita keluar. Dia seorang bayi perempuan sehat dengan cara, dan payudara feed dan saya baik setiap kali ia mendapat kesempatan.

    Sudah 6 bulan sejak Seks Paksa kita ketika sepupu saya John, datang mengunjungi saya dari Tennessee. Dia hanya tinggal beberapa hari, meskipun, karena saya pasti tidak ingin dia mengalami Tammy. Dia mungkin bisa mengenali suaranya. Anda lihat, ide penembak bertopeng milikku, dan itu sepupuku Yohanes dengan senjata. Dia mendapat blow job gratis dan keluar bercinta cantik dari kesepakatan, dan uang tunai $ 500 untuk boot dari saya. Itu adalah $ 500 terbaik yang pernah saya menghabiskan.

    Tammy dan Joe telah sejak pindah untuk perusahaan dan aku rindu vagina ekstra saya. Aku tidak pernah mengatakan yang sebenarnya, jadi jika ia pernah membaca ini, meskipun nama sebenarnya tidak Tammy, dia pasti akan mencari tahu bagaimana saya bisa mendapatkan ke dalam dirinya. Saya tidak berpikir dia akan diingat meskipun! Dalam waktu yang berarti, rumahnya dibeli oleh pasangan yang lebih tua. Istri adalah 43, tapi sangat baik tersimpan, bukan knockout seperti Tammy, tapi masih aku ingin menidurinya kapan. Suatu ketika sepupuku Yohanes memiliki waktu untuk datang dan mengunjungi itu!

  • Sweet Cunt gets fucked

    Sweet Cunt gets fucked


    1961 views

  • Video Bokep Eropa ballerina dengan hisapan kontol mautnya

    Video Bokep Eropa ballerina dengan hisapan kontol mautnya


    2101 views

  • Foto Bugil  Remaja berambut pirang itu meraih bibir vaginanya

    Foto Bugil Remaja berambut pirang itu meraih bibir vaginanya


    1798 views

    Duniabola99.com – foto gadis cantik pirang memamerkan memeknya yang tembem tampa bulu berwarna pink dan juga memamerkan toketnya yang sedang dan memainkan jari – jarinya dimemeknya.

  • Hentai007

    Hentai007


    2109 views

  • Kisah Memek Gadis Penjual Minuman

    Kisah Memek Gadis Penjual Minuman


    2650 views

    Duniabola99.com – Ini tentang pria berkeluarga dan WIL nya. Aku sudah berkeluarga, tapi aku punya WIL yang juga sangat kucintai. Aku sudah menganggap ia sebagai istriku saja. Karena itu aku akan memanggilnya dalam cerita ini sebagai istriku. Dari obrolan selama ini ia mengatakan bahwa ia ingin melihatku bercinta dengan wanita lain.

    Akhirnya tibalah pengalaman kami ini. Di hari sabtu siang itu terasa panas sekali, tiupan AC mobil yang menerpa langsung ke arahku dan istriku kalah dengan radiasi matahari yang tembus melalui kacakaca jendela. Aku sedang melaju kencang di jalan tol menuju Bogor untuk suatu keperluan bisnis.

    Seperti telah direncanakan, kubelokkan mobil ke arah pom bensin di daerah Sentul. setelah tadi tak sempat aku mengisinya. Dalam setiap antrian mobil yang cukup panjang terlihat ada gadisgadis penjaja minuman berenergi. Sekilas cukup mencolok karena seragamnya yang cukup kontras dengan warna sekelilingnya. Dari sederetan gadisgadis itu tampak ada seorang yang paling cantik, putih bersih, cukup serasi dengan warnawarni seragamnya. Ia terlalu manis untuk bekerja diterik matahari seperti ini walaupun menggunakan topi. Tatkala tersenyum, senyumnya lebih mengukuhkan lagi kalau di sini bukanlah tempat yang pantas baginya untuk bekerja.

    Aku sempat khawatir kalau ia tidak berada di deretanku dan aku masih hanyut dalam berbagai terkaan tentangnya, aku tidak sempat bereaksi ketika ia mengangguk, tersenyum dan menawarkan produknya.

    Akhirnya dengan wajah memohon ia berkata,

    Buka dong kacanya.. Segera aku sadar dengan keadaan dan refleks membuka kaca jendelaku.


    Istriku hanya memperhatikan, tidak ada komentar. Meluncurlah katakata standar yang ia ucapkan setiap kali bertemu calon pembeli. Suaranya enak didengar, tapi aku tak menyimaknya. Aku malah balik bertanya,

    Kamu ngapain kerja di sini?
    Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba.
    Ya, boleh aja, jawab istriku.
    Gimana mau? tanyaku kepada gadis itu.
    Mau.. mau Mas, katanya.

    Setelah kenalan sebentar dan saling tukar nomor telepon, kulanjutkan perjalananku setelah mengisi bensin sampai penuh. Istriku akhirnya tahu kalau maksudku yang utama hanyalah ingin berkenalan dengannya. Ia sangat setuju dan antusias. Malam sekitar jam 20:00 HP istriku berdering, sesuai pembicaraan ia akan datang menemui kami.

    Setelah diberi tahu alamat hotel kami, beberapa saat kemudian ia muncul dengan penampilan yang cukup rapi. Ia cepat sekali akrab dengan istriku karena ternyata berasal dari daerah yang sama yaitu ** (edited), Jawa Barat. Tidak sampai 30 menit kami sudah merasa betulbetul sebagai suatu keluarga yang akrab.

    Ia sudah berani menerima tawaran kami untuk ikut menginap bersama. Ia sempat pamit sebentar untuk menyuruh sopir salah satu keluarganya untuk pulang saja, dan telepon ke saudaranya bahwa malam itu ia tidak pulang. Setelah cerita kesanakemari akhirnya obrolan kami menjurus ke masalah seks. Setelah agak kaku sebentar kemudian suasana mencair kembali. Kini dia mulai menimpali walau agak malumalu.

    Singkat cerita dia masih perawan, sudah dijodohkan oleh keluarganya yang ia belum begitu puas. Keingintahuannya terhadap masalah seks termasuk agak tinggi, tapi pacarnya itu sangat pemalu, termasuk agak dingin dan agak kampungan walau berpendidikan cukup. Kami ceritakan bahwa dalam masalah seks kami selalu terbuka, punya banyak koleksi photo pribadi, bahkan kali ini kami ingin membuat photo ketika bercinta.

    Udah ah, kita sambil tiduran aja yuk ngobrolnya, ajak istriku.
    Nih kamu pakai kimono satunya, kata istriku sambil memberikan baju inventaris hotel.

    Sedangkan aku yang tidak ada persiapan untuk menginap akhirnya hanya menggunakan kaos dan celana dalam. Ia dan istriku sudah merebahkan badannya di tempat tidur, kemudian aku menghampiri istriku langsung memeluknya dari atas. Kucumbu istriku dari mulai bibir, pipi, leher, dan buah dadanya. Istriku mengerang menikmatinya. Aku menghentikan cumbuanku sejenak kemudian meminta tamu istimewaku untuk mengambil photo dengan kamera digital yang selalu kami bawa. Tampak ia agak kikuk, kurang menguasai keadaan ketika aku menolehnya.

    Setelah aku mengajarinya bagaimana menggunakan kamera yang kuberikan itu, kemudian kuteruskan mencumbu istriku. Dengan telaten kucumbu istriku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kini tamuku tampaknya sudah menguasai keadaan, ia dengan leluasa mengintip kami dari lensa kamera dari segala sudut. Akhirnya istriku mencapai klimaksnya setelah liang senggamanya kumainkan dengan lidah, dengan jari, dan terakhir dengan batang istimewaku.

    Sedangkan aku belum apaapa.

    Sekarang gantian Rin, kamu yang maen aku yang ngambil photonya, kata istriku.
    Ah Mbak ini adaada aja, kata Rini malumalu.

    Sebagai lakilaki, aku sangat paham dari bahasa tubuhnya bahwa dia tidak menolak.

    Dalam keadaan telanjang bulat aku berdiri dan langsung memeluk Rini yang sedang memegang kamera. Tangan kirinya ditekuk seperti akan memegang pinggangku, tapi telapaknya hanya dikepal seolah ragu atau malu. Kuraih kamera yang masih di tangan kanannya kemudian kuberikan kepada istriku. Kini aku lebih leluasa memeluk dan mencumbunya, kuciumi pipi dan lehernya, sedang tanganku terus menggerayang dari pundak sampai lekukan pantatnya. Pundaknya beberapakali bergerak merinding kegelian. Kedua tangannya kini ternyata sudah berani membalas memelukku.

    Kemudian aku memangkunya dan merebahkannya di tempat tidur. Kukulum bibir mungilnya, kuciumi pipinya, kugigitgigit kecil telinganya, kemudian kuciumi lehernya punuh sabar dan telaten. Ia hanya mendesah, kadang menarik nafas panjang dan kadang badannya menggelinjanggelinjang. Tidak terlalu susah aku membuka kimononya, sejenak kemudian tampak pemandangan yang cukup mempesona. Dua bukit yang cukup segar terbungkus rapi dalam BH yang pas dengan ukurannya. Kulitnya putih, bersih dengan postur badan yang cukup indah.

    Sejenak aku menoleh ke bawah, tampak pahanya cukup menawan. Sementara itu onggokan kecil di selangkangan pahanya yang terbungkus CD menambah panorama keindahan. Ia tidak menolak ketika aku membuka BHnya, demikian juga ketika aku melepaskan kimononya melewati kedua tangannya. Kuteruskan permainanku dengan mengitari sekitar bukitbukit segar itu.

    Seluruh titik di bagian atasnya telah kutelusuri tidak ada yang terlewatkan, kini kedua bukti itu kuremas perlahan. Ia mendesah,

    Eeehhh.. Tatkala kukulum puting susunya, badannya refleks bergerakgerak, desahnya pun semakin jelas terdengar.

    Kuulangi lagi cumbuanku dari mulai mengulum bibirnya, mencium pipinya, kemudian lehernya. Kemudian kuciumi lagi bukitbukit indah itu, dan kemudian kupermainkan kedua puting susunya dengan lidahku. Gelinjangnya semakin terasa bergerak mengiringi desahannya yang terasa merdu sekali. Petualanganku kuteruskan ke bagian bawahnya.

    Ia mencegah ketika aku akan membuka CDnya yang merupakan pakaian satusatunya yang tersisa.

    Ya nggak usah dibuka ujarku,
    Aku eluselus aja ya bagian atasnya pakai punyaku, bujukku.


    Ia tidak bereaksi, tapi aku langsung saja menyingsingkan CDnya ke bawah. Tampaklah dua bibir yang mengapit lembah cintanya dihiasi bulubulu tipis. Kupegang burungku sambil duduk mengangkang di atas kedua pahanya, kemudian kueluseluskan burung itu ke ujung lembah yang sebagian masih tertutup CD. Agak lama dengan permainan itu, akhirnya mungkin karena ia juga penasaran, maka ia tidak menolak ketika kulepaskan CDnya.

    Kini kami samasama telanjang, tak satu helai benang pun yang tersisa. Kuteruskan permainan burungku dengan lebih leluasa. Tak lama kemudian cairan kenikmatannya pun sudah meleleh menyatakan kehadirannya. Burungku pun lebih lancar menjelajah. Tapi karena lembahnya masih perawan agak susah juga untuk menembusnya. Ketika kucoba untuk memasukkan burungku ke dalam lembah sorganya, tampak bibirbibir kenikmatannya ikut terdorong bersama kepala burungku.

    Menyadari alam yang dilaluinya belum pernah dijamah, aku cukup sabar untuk melakukan permainan sampai lembah kenikmatannya betulbetul menerimanya secara alami. Gelinjang, desahan, dan ekspresi wajahnya yang sedang menahan kenikmatan membuatku semakin bersemangat dan lebih percaya diri untuk tidak segera ejakulasi. Ia sudah tidak menyadari apa yang sedang terjadi.

    Akhirnya kepala burungku berhasil menembus lubang kenikmatan itu. Kuteruskan permainanku dengan mengeluarkan dan memasukkan lagi kepala burungku. Ia merintih kenikmatan, ia pasrah saja dengan keadaan yang terjadi, karena itu aku yakin bahwa rintihan itu bukan rintihan kesakitan, kalaupun ada, maka akan kalah dengan kenikmatan yang diperolehnya.

    Selanjutnya kulihat burung yang beruntung itu lebih mendesak ke dalam. Aku sudah tidak tahan untuk memasukkan seluruh burungku ke tempatnya yang terindah. Kemudian kurebahkan badanku di atas tubuhnya yang indah, kuciumi pipinya sambil pantatku kugerakkan naik turun.

    Sementara burungku lebih jauh menjangkau ke dalam lembah nikmatnya. Akhirnya seluruh berat badanku kuhempaskan ke tubuh mungil itu. Dan..,

    Blesss. seluruh burungku masuk ke dalam surga dunia yang indah.

    Ia mengerang, gerakan burungku pun segera kuhentikan sampai liang kewanitaannya menyesuaikan dengan situasi yang baru. Setelah agak lama aku pun mulai lagi memainkan gerakangerakanku dengan gentle. Kini ia mulai mengikuti iramaku dengan menggerakgerakkan pinggulnya. Selang berapa lama kedua tangannya lekat mencengkram punggungku, kakinya ikut menjepit kedua kakiku.


    Kemudian muncul erangan panjang diikuti denyutdenyut dari lembah sorganya.

    Eeehhh desahnya.

    Aku pun sudah tidak tahan lagi untuk menumpahkan seluruh kenikmatan, segera kucabut burungku kemudian kumuntahkan di luar dengan menekan ke selangkangannya.

    Eeehhh erangku juga.

    Kami berdua menarik nafas panjang. Setelah agak lama kemudian aku duduk, kuraih kaos dalamku kemudian aku mengelap selangkangnya yang penuh dengan air kenikmatanku. Tampak tempat tidurnya basah oleh cairancairan bercampur bercakbercak merah. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya.

    Aku dan istriku memberi keyakinan untuk tidak menyesali apa yang pernah terjadi. Besok paginya aku sempat bermain lagi dengannya sebelum check out. Betulbetul suatu akhir pekan yang susah dilupakan. Akhirnya ia kutitipkan bekerja di perusahaan temanku.

  • Video Bokep jepang Rina Araki toket gede mastrubasi saat lagi mandi

    Video Bokep jepang Rina Araki toket gede mastrubasi saat lagi mandi


    2067 views

    Autobet88

  • Video bokep Mimi Aku bersama banyak pria dipemandian air panas

    Video bokep Mimi Aku bersama banyak pria dipemandian air panas


    1896 views

  • Kisah Memek Pemuas Nafsu Seks

    Kisah Memek Pemuas Nafsu Seks


    3766 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Pemuas Nafsu Seks ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Aku bekerja di perusahaan kontraktor swasta di daerah Indramayu yang mempunyai sekitar 20 pegawai dan 3 orang diantaranya adalah wanita. Pada umumnya pegawai-pegawai itu datang dari desa sekitar perusahaan ini berada dan rata-rata pegawai prianya sudah bekerja di perusahaan ini sekitar 15 tahunan lebih, sedangkan aku diperbantukan dari kantor pusat di Jakarta dan baru sekitar 1 tahun di kantor cabang ini sebagai kepala personalia merangkap kepala keuangan. Karena pindahan dari kantor pusat, maka aku dapat tinggal di rumah yang disewa oleh perusahaan. Istriku tidak ikut tinggal di sini, karena dia juga kerja di Jakarta, jadi kalau tidak aku yang ke Jakarta setiap Jum’at sore dan kembali hari Minggu sore atau istriku yang datang.


    Hubungan antar para pekerja begitu akrab, sehingga beberapa diantara mereka ada yang sudah menganggap aku sebagai saudara atau anaknya saja. Dalam situasi seperti sekarang ini, perusahaan dimana aku bekerja juga mengalami krisis yang cukup serius dan jasa pekerjaan yang kami terima dari perusahaan kilang minyak dan perusahaan lainnya juga semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan pimpinanku memerintahkan untuk mengurangi beberapa orang pegawainya dan ini harus kulaksanakan dalam waktu sebulan ini.Setelah kupilah-pilah dari 20 orang pegawai itu, lalu aku mengambil 5 orang pegawai yang paling tua dan yang dalam 1 atau 2 tahun ini akan mencapai usia 55 tahun, lalu aku menyuruh sekretaris kantor yang bernama Sri (samaran) dan juga dari penduduk di sekitar perusahaan untuk mengetik draft surat-surat yang sudah kupersiapkan dan rencanaku dalam 2 minggu ini masing-masing pegawai akan kupanggil satu persatu untuk keberikan penjelasan sekaligus memberikan golden shake hand pesangon yang cukup besar. Sri adalah salah satu diantara 3 pekerja wanita di sini dan umur mereka bertiga sekitar 30 tahunan. Sri, menurut teman-teman kerjanya adalah seorang pegawai yang agak sombong, entah apa yang disombongkan atau mungkin karena merasa yang paling cantik diantara ke 2 wanita lainnya.Padahal kalau aku bandingkan dengan pekerja wanita di kantor pusat Jakarta, belum ada apa-apanya. Suaminya Sri menurut mereka itu sudah setahun ini bekerja di Arab sebagai TKI. Di hari Jum’at sore, sewaktu aku besiap siap akan pulang, tiba-tiba muncul salah seorang pegawai yang biasa kupanggil Pak Tus datang menghadap ke ruangan kantorku.“Ada apa Pak Tus”, tanyaku.

    “Ini…, Pak…, kalau Bapak ada waktu, besok saya ingin mengajak Bapak untuk melihat kebun buah-buahan di daerah pegunungan sekitar Kuningan dan peninggalan orang tua saya, siapa tahu Bapak tertarik untuk membelinya”. Setelah kipikir sejenak dan sekaligus untuk menyenangkan hatinya karena Pak Tus ini adalah salah satu dari pegawai yang akan terkena PHK, segera saja permintaannya kusetujui.

    “Oke…, Pak Tus, boleh deh, kebetulan saya tidak punya acara di hari Sabtu dan Minggu ini…, kita pulang hari atau nginap Pak…?
    “Kalau Bapak nggak keberatan…, kita nginap semalam di gubuk kami…, Pak.., dan kalau Bapak tidak berkeberatan, saya akan membawa Istri, anak dan cucu saya, Biar agak ramai sekaligus untuk masak.., karena tempatnya agak jauh dari warung”, jawab Pak Tus dengan wajah berseri.
    “Yapi…, Pak…, saya tidak punya kendaraan.., lanjut Pak Tus dengan wajah agak sedih”.

    “Pak…, Tus…, soal kendaraan jangan terlalu di pikir, kita pakai Kijang saya saja.., dan Pak Tus boleh membawa semua keluarganya, asal mau berdesak-desakan di Kijang dan besok jam 10 pagi akan saya jemput ke rumah Pak Tus”, sahutku dan Pak Tus dengan wajah berseri kembali lalu mengucapkan terima kasih dan pamit untuk pulang. “Besok paginya sekitar jam 10 pagi aku menjemput ke rumah Pak Tus yang boleh dibilang rumah sangat sederhana. Di depan rumahnya aku disambut oleh Pak Tus dan Istrinya. Aku agak terkejut, karena Isrinya kelihatan jauh lebih muda dari yang kuduga. Dia kutaksir berumur sekitar 35 tahunan dan walau tinggal di kampung tapi sepertinya tidak ketinggalan jaman. Istri Pak Tus mengenakan rok dan baju agak ketat tanpa lengan serta ukuran dadanya sekitar 36C.“silakan masuk…, Pak…”, katanya hampir serentak,
    “Ma’af Pak…, rumahnya jelek”, sambung Pak Tus.

    “Ah, Bapak dan Ibu.., bisa saja, Oh iya…, anak dan cucu nya apa jadi ikut?”, sahutku sambil bertanya karena aku tidak melihat mereka.
    “Oh…, si Nining (mana disamarkan) sedang di belakang menyiapkan barang-barang bawaannya dan cucu saya tidak mau pisah dari ibunya”, sahut Pak Tus.Tidak lama kemudian dari belakang muncul wanita muda yang tidak bisa dibilang jelek dengan tinggi sekitar 160 Cm serta memakai T shirt ketat sedang menggendong anak laki-laki dan tangan satunya menjinjing tas agak besar, mungkin berisi pakaian.“Pak..”, kata Pak Tus, yang membuatku agak kaget karena aku sempat terpesona dengan body Nining yang yang aduhai serta berjalan dengan dada yang menantang walau ukuran dadanya boleh dibilang tidak besar.

    “Paak…, ini kenalkan anak perempuan saya…, Nining dan ini cucu saya Dodi”. Kusambut uluran tangan Nining serta kujabat tangannya yang terasa agak dingin dan setelah itu kucubit pipi Dodi.
    “Ayo…, Pak…”, ajak Pak Tus, “Kita semua sudah siap dan bisa berangkat sekarang”.
    “Lho…, apa bapaknya Dodi tidak ikut…, Pak?, tanyaku dan kulihat Pak Tus saling berpandangan dengan Istrinya, tapi yang menyahut malah Nining. “Enggak kok…, Pak…, dia lagi pergi jauh”.
    “Ayo…, lah kalau begitu…, kita bisa berangkat sekarang.., Pak”, kataku walau aku masih ada tanda tanya besar dalam hatiku soal suami Nining.Sesampainya tempat yang dituju, aku jadi terkagum-kagum dengan kebun yang dimiliki Pak Tus yang cukup luas dan tertata rapi serta seluruhnya ditanami pohon buah-buahan, bahkan banyak yang sedang berbuah. Rumah yang boleh dibilang tidak besar, terletak di bagian belakang kebun itu.“Ayo…, Pak, kita beristirahat dulu di gubuk, nanti setelah itu kita bisa keliling kebun melihat pohon-pohon yang ada”, kata bu Tus dan disambut dengan sahutan Pak Tus.


    “Iyaa…, Pak…, silakan istirahat ke rumah dulu, biar Istri saya menyiapkan minum buat Bapak, sedang saya mau ketemu dengan yang menjaga kebun ini.Lalu aku dan Bu Tus berjalan beriringan menuju rumahnya dan sepanjang perjalanan menuju rumah kupuji kalau kebunnya cukup luas serta terawat sangat baik.“Aahh…, Bapak…, jangan terlalu memuji…, kebun begini.., kok dibilang bagus.., tapi inilah kekayaan kami satu-satunya dan peninggalan mertua”, kata bu Tus yang selalu murah senyum itu. Ketika mendekati rumah, Bu Tus lalu berkata,
    “silakan Pak…, masuk”, dan aku segera katakan, “silakan…, sambil bergeser sedikit untuk memberi jalan pada bu Tus.Entah mengapa, kami berdua berjalan bersama masuk pintu rumah sehingga secara tidak sengaja tangan kiriku telah menyenggol bagian dada bu Tus yang menonjol dan kurasakan empuk sekali. Sambil kupandangi wajah bu Tus yang kelihatan memerah, segera kukatakan.“Maaf…, bu…, saya tidak sengaja”, Bu Tus tidak segera menjawab permintaan maafku, aku jadi merasa agak nggak enak dan takut dia marah, sehingga kuulangi lagi.
    “Benar…, buu…, saya tidak sengaja…”.

    “Aahh..”, Pak Pur.., saya nggak apa apa kok…, hanya…, agak kaget saja, lupakan.., Pak…, cuma gitu saja…, kok”, kata bu Tus sambil tersenyum. “Oh iya…, Bapak mau minum apa”, tanya bu Tus.
    “Terserah Ibu saja deh”.
    “Lhoo…, kok terserah saya..?”.

    “Air putih juga boleh kok bu”. Setelah bu Tus ke belakang, aku lalu duduk di ruang tamu sambil memperhatikan ruangan nya model rumah kuno tetapi terawat dengan baik.Tidak terlalu lama, kulihat bu Tus yang telah mengganti bajunya dengan baju terusan seperti baju untuk tidur yang longgar berjalan dari belakang sambil membawa baki berisi segelas teh dan sesampainya di meja tamu dimana aku duduk, bu Tus meletakkan gelas minuman untukku sambil sedikit membungkuk, sehingga dengan jelas terlihat dua gundukan besar yang menggantung didadanya yang tertutup BH dan bagian dalam badannya, membuat mataku sedikit melotot memperhatikannya.“Iihh…, matanya Pak Puur…, kok…, nakal.., yaa”, katanya sambil menyapukan tangannya dimukaku serta tersenyum.Aku jadi agak malu dikatakan begitu dan untuk menutupi rasa maluku, aku jawab saja sambil agak bergurau.“Habiis…, bu Tus berdirinya begitu…, sih. “Aahh…, bapak ini…, kok sepertinya…, belum pernah melihat seperti itu saja”, sahut bu Tus yang masih berdiri di dekatku dan mencubit tanganku.
    “Betul kok…, buu…, saya belum pernah melihat yang seperti itu, jadi boleh kan buu…, saya lihat lagi..?”.

    “aahh…, bapak..”, kembali mencubitku tetapi sekarang di pipiku sambil terus berjalan ke belakang.Setelah minuman kuhabiskan, aku lalu balik keluar menuju ke kebun dan ngobrol dengan pak Tus yang sedang membersihkan daun-daun yang berserakan. Selang berapa lama, kulihat bu Tus datang dari dalam rumah sambil membawa gulungan tikar dan setelah dekat lalu menggelar tikarnya di kebun sambil berkata kepada suaminya.“Paak…, kita ajak Pak Pur makan siang disini saja…, yaa”, dan pak Tus tidak menjawab pertanyaan istrinya tetapi bertanya kepadaku.
    “Nggak…, apa-apa…, kan.., paak.., makan di kebun..? Biar tambah nikmat”.

    “Nggak apa apa kok.., paak”, jawabku.Tidak lama kemudian dari arah rumah tetangganya, kulihat Nining yang sudah mengganti bajunya dengan baju terusan yang longgar seperti ibunya datang membawa makanan dan sambil membungkuk meletakkan makanan itu di tikar dan aku yang sedang duduk di tikar itu kembali melihat buah yang menggantung di dada, dan sekarang dadanya Nining. Kelihatan sekali kalau Nining tidak mengenakan BH dan ukurannya tidak besar. Nining tidak sadar kalau aku sedang memperhatikan buah dadanya dari celah bajunya pada saat menaruh dan menyusun makanan di tikar.Setelah Nining pergi, sekarang datang Ibunya sambil membawa makanan lainnya dan ketika dia membungkuk menaruh makanan, kembali aku disungguhi pemandangan yang sama dan sekarang agak lama karena makanan yang disusun oleh Nining, disusun kembali oleh bu Tus. Tidak kuduga, tiba-tiba bu Tus sambil tetap menyusun makanan lalu berkata agak berbisik, mungkin takut didengar oleh suaminya yang tetap masih bekerja membersihkan daun-daun tidak jauh dari tempatku duduk.“Paak…, sudah puas melihatnyaa..?” . Lalu kudekatkan wajahku sambil membantu menyusun makanan dan kukatakan pelan,


    “Beluum…, buu…, saya kepingin memegangnya dan menghisapnyaa”. Bu Tus langsung mencubitkan tangannya di pahaku sambil berkata pelan,
    “Awas…, yaa…, nanti saya gigit punya bapak.., baru tahu”, sambil terus berjalan.Sekarang muncul lagi Nining dan kembali meletakkan makanan sambil membungkuk dan kembali terlihat buah dadanya dan kepingin rasanya kupegang. Rupanya Nining tahu kalau aku sedang memperhatikan dadanya, lalu dia berbisik.“Paakk…, matanya kok nakal…, yaa…”, tapi tanpa menutupnya dan langsung saja kujawab,

    “aam…, habis bagus siih…, pingin pegang…,boleh apa nggak?”, Nining hanya tersenyum sambil mencubit tanganku lalu pergi.Setelah itu kami berempat makan di tikar dan nikmat sekali rasanya makan di kebun dan setelah selesai makan, Nining pamit untuk memberi makan anaknya di rumah bibinya. Ketika kutanyakan ke Pak Tus, kemana suaminya Nining segera Pak Tus menceritakan keluarganya., bahwa Istri Pak Tus ini adalah adik kandung dari Istri pertamanya yang sudah meninggal dan Nining adalah anak satu-satunya dari istri pertamanya. Sedang Nining sudah bercerai dari suaminya pada saat Nining hamil, suaminya meninggalkan begitu saja karena kawin dengan wanita lain. Tidak terasa kami ngobrol di kebun cukup lama dan mungkin karena hawanya agak dingin dan anginnya agak keras, aku merasa seperti sedang masuk angin.Sementara Pak Tus dan istrinya membereskan sisa makan siang, aku memukul-mukul perutku untuk membuktikan apa benar aku sedang masuk angin dan ternyata benar. Perbuatanku memukul perut rupanya diketahui oleh Pak Tus dan istrinya.“Kenapa paak..”, tanya mereka hampir serentak.
    “Nggak apa apa kok…, cuman masuk angin sedikit”.
    “Paak…, masuk angin kok…, dibilang nggak apa apa..”, jawab Pak Tus
    “Apa bapak biasa dikerokin”, lanjutnya.
    “Suka juga sih paak”, jawabku. “Buu…, biar saya yang beresin ini semua…, itu tolong kerokin dan pijetin Pak Puur, biar masuk anginnya hilang”, kata Pak Tus.
    “Oh…, iya.., Buu”, lanjut Pak Tus,
    “Habis ini saya mau mancing ikan di kali belakang, siapa tahu dapat ikan untuk makan malam nanti…”.
    “Pak Tuus…, nanti kalau masuk angin saya hilang, saya mau ikut mancing juga”, kataku.
    “Ayoo…, pak Puurr.., kita ke rumah…, biar saya kerokin di sana…, kalau di sini nanti malah bisa sakit beneran.Sesampainya di dalam rumah lalu bu Tus berkata,“Paak…, silakan bapak ke kamar sini saja”, sambil menunjuk salah satu kamar, dan

    “Saya ke belakang sebentar untuk mengambil uang untuk kerokannya”. Tidak lama kemudian bu Tus muncul ke dalam kamar dan menutup pintunya dan menguncinya.
    “Paak…, kerokannya di tempat tidur saja yaa…, dan tolong buka kaosnya”. Setelah beberapa tempat di punggungku dikerokin, bu Tus berkomentar. “Paakk…, rupanya bapak masuk angin beneran…, sampai merah semua badan bapak”.Setelah hampir seluruh punggungku dikerokin dan dipijitin, lalu bu Tus memintaku untuk tidur telentang.“Paak…, sekarang tiduran telentang…, deh…, biar bisa saya pijitin agar angin yang di dada dan perut bisa keluar juga. Kuturuti permintaannya dan bu Tus naik ke tempat tidur di samping kiriku dan mulai memijit kedua bahuku.Dengan posisi memijit seperti ini, tentu saja kedua payudara bu Tus terlihat sangat jelas dan bahkan seringkali menyentuh wajahku sehingga mau tak mau membuat penisku menjadi tegang. Karena sudah tidak kuat menahan diri, kuberanikan untuk memegang kedua payudaranya dan bu Tus hanya berkata pelan.“Jangaan…, paak…, sambil tetap memijit bahuku.
    “Kenapa buu…”, tanyaku sambil melepas pegangan di payudaranya.
    “Nggak…, apa apa kok…, paak”, jawabnya pelan sambil tersenyum.Karena tidak ada kata-kata lainnya, maka kuberanikan lagi untuk menyelusupkan tangan kiriku ke dalam bajunya bagian bawah serta kupegang vaginanya dan kembali terdengar suara bu Tus.“Paakk…, sshh…, jangaan…, aahh…”, dan badannya dijatuhkan ke badanku serta bibirnya bertemu dengan bibirkuDengan tidak sabar, lalu kuangkat rok terusannya ke atas dan kulepaskan dari kepalanya sehingga badannya telanjang hanya tertutup oleh BH dan CD saja, lalu segera badannya kubalik sehingga aku sekarang ada di atas badannya dan segera kaitan BH-nya kulepas sehingga tersembul buah dadanya yang besar.Kujilati dan kuhisap kedua payudaranya bergantian dan bu Tus hanya berdesah pelan.“sshh…, aahh…, paak…, sshh…, dan tangan kiriku kugunakan untuk melepas CD-nya dan kumasukkan jariku diantara belahan vaginanya yang sudah basah dan ini mungkin membuat bu Tus semakin keenakan dan terus mendesah.


    “sshh…, aduuhh…, paakk…, sshh…, aahh”.Sambil tetap Kujilati payudaranya, sekarang kugunakan tanganku untuk melepas celana panjang dan CD-ku dan setelah berhasil, kembali kugunakan jari tanganku untuk mempermainkan vaginanya dan kembali kudengar desahannya.“sshh…, aahh…, paak…, sshh…, ayoo.., paak”, dan kurasakan bu Tus telah membukakan kedua kakinya agak lebar.Walau tidak bilang kurasa bu Tus sudah tidak tahan lagi, maka segera saja kuarahkan penisku ke arah vaginanya dan kedua tangannya telah melingkar erat di punggungku. Belum sempat aku siap-siap,“Bleess…”, penisku masuk ke dalam vaginanya akibat bu Tus menekan kuat-kuat punggungku dan bu Tus berteriak agak keras,
    “aahh..”, sehingga terpaksa mulutnya segera kusumpal dengan bibirku agar teriakannya tidak terdengar sampai keluar kamar.Sambil kujilati payudaranya, aku menggerakkan pantatku naik turun sehingga penisku keluar masuk vaginanya dan menimbulkan bunyi.“ccrreett…, ccrreett…, ccrreett”, dan dari mulut bu Tus terdengar desahan yang agak keras,
    “Aahh…, sshh…, paak…, aahh..”, dan tidak lama kemudian bu Tus semakin cepat menggerakkan pinggulnya dan tiba-tiba kedua kakinya dilingkarkan kuat-kuat di punggungku sehingga mempersulit gerakan keluar masuk penisku dan terdengar suaranya yang agak keras,

    “aaduuhh.., sshh…, aahh…, aaduuhh…, paakk…, aarrhh.., sambil menekan kuat-kuat badanku lalu bu Tus terdiam, dengan nafas yang cepat.Untuk sementara, kudiamkan dulu sambil menunggu nafas bu Tus agak normal kembali dan tidak lama kemudian, sambil menciumi wajahku, bu Tus berkata. “Paakk…, sudah lamaa…, saya…, tidak pernah seperti ini…, terima kasih…, paak”. Setelah nafasnya kembali normal dan penisku masih tetap di dalam vaginanya, lalu kuminta bu Tus untuk menungging.
    “Paak…, saya belum pernah seperti itu”, katanya pelan.
    “Nggak apa-apa kok buu…, nanti juga bisa”, kataku sambil mencabut penisku dari vaginanya yang sangat basah.Kubalik badannya dan kuatur kakinya sehingga posisinya nungging, bu Tus hanya mengikuti kemauanku dan menaruh kepalanya di bantal. Lalu kudekatkan wajahku di dekat vaginanya dan kujulurkan lidahku ke dalam lubang vaginanya dan kupermainkan, sambil kupegang kedua bibir vaginanya, bu Tus hanya menggerakkan pantatnya pelan-pelan. Tetapi setelah bu Tus memalingkan kepalanya dan menengok ke arah bawah serta tahu apa yang kuperbuat, tiba-tiba bu Tus menjatuhkan badannya serta berkata agak keras,“Paakk…, jangaan”, sambil berusaha menarik badanku ke atas.Terpaksa kudekati dia dan sambil kucium bibirnya yang mula-mula ditolaknya, lalu kutanya,“Kenapa…, buu..?
    “Paakk…, jangaan…, itu kan kotoor..”, Sambil agak berbisik, segera kutanyakan.
    “Buu…, apa ibu belum pernah…, dijilati seperti tadi..?”.
    “Beluum.., pernah paak..”, katanya.

    “Buu…, nggak apa-apa.., kok…, coba deh…, pasti nanti ibu akan nikmat..”, sambil kutelentangkan dan kutelisuri badannya dengan jilatan lidahku.Sesampainya di vaginanya, kulihat tangan bu Tus digunakan untuk menutupi vaginanya, tapi dengan pelan-pelan berhasil kupindahkan tangannya dan segera kuhisap clitorisnyanya yang membuat bu Tus menggelinjang dan mendesah.“Paakk…, jangaann…, aahh…, aduuhh”, tapi kedua tangannya malah diremaskan di kepalaku dan menekannya ke vaginanya.Kelihatannya bu Tus sudah tahu nikmat vaginanya dihisap dan dijilati, sehingga sekarang semakin sering kepalaku ditekan ke vaginanya disertai desahan-desahan halus,“aahh…, sshh…, aahh…, aaccrrhh”, seraya menggerak-gerakkan pinggulnya.Jilatan serta hisapanku ke seluruh vagina bu Tus membuat gerakan pinggulnya semakin cepat dan remasan tangannya di rambutku semakin kuat dan tidak lama kemudian, lagi-lagi kedua kakinya dilingkarkan ke bahuku dan menjepitnya kuat-kuat disertai dengan desahan yang cukup keras“aahh…, aaduuh…, sshh…, aaccrrhh…, paakk…, adduuhh…, aacrrhh.Kulihat bu Tus terdiam lagi dengan nafasnya yang terengah-engah sambil mencoba menarik badanku ke atas dan kuikuti tarikannya itu, sesampainya kepalaku di dekat kepalanya, bu Tus sambil masih terengah-engah mengatakan,“Paakk…, enaak…, sekalii…, paak..,. terima kasiih..”. Pernyataannya itu tidak kutangapi tetapi aku berusaha memasukkan penisku ke dalam vaginanya, dan karena kakinya masih terbuka, maka penisku yang masih sangat tegang itu dapat masuk dengan mudah.Karena nafas bu Tus masih belum normal kembali, aku hanya menciumi wajahnya dan diam menunggu tanpa menggerakkan pinggulku, tetapi dalam keadaan diam seperti ini, terasa sekali penisku terhisap keras oleh vaginanya dan terasa sangat nikmat dan kubilang,“Buu…, ituu…, Buu…, enaakk…, laggii…, buu”, dan mungkin ingin membuatku keenakan, kurasakan sedotannya semakin keras saja dan,
    “Buu…, teruuss…, buu…, enaakk.., aaduuh”. Setelah nafasnya kembali normal, lalu kuangkat kedua kaki bu Tus dan kutempatkan di atas bahuku dan bu Tus hanya diam saja mengikuti kemauanku.Dengan posisi begini, terasa penisku semakin dalam menusuk ke vaginanya dan ketika penisku kuhentakkan keluar masuk vaginanya, bu Tus kembali berdesah,“Aahh…, Paakk…, enaakk…, Paakk…, aahh…, sshh”, dan akupun yang sudah hampir mendekati klimaks ikut berdesah,


    “aahh…, sshh…, aaccrrhh…, Buu.., aahh”, sambil mempercepat gerakan penisku keluar masuk vaginanya dan ketika aku sudah tidak dapat menahan air maniku segera saja kukatakan,
    “Buu…, Buu…, saayaa…, sudah mau keluar…, aahh…, taahaan…, yaa…, Buu..”, dan bu Tus sambil memelukku kuat-kuat, menganggapinya dengan mengatakan,
    “Paakk…, ayoo…, cepaatt…, Paakk…”, dan kutekan penisku kuat-kuat menusuk vaginanya sambil berteriak agak keras,
    “aahh…, aacrrhh…, bbuu…, aahh..”, Aku sudah tidak memperhatikan lagi apa yang diteriakkan bu Tus dan yang aku dengar dengan nafasnya yang terengah-engah bu Tus menciumi wajahku sambil berkata,
    “Teriimaa…, kasiih…, paakk…, saayyaa…, capeek…, sekali.., paakk”. Setelah istirahat sebentar dan nafas kami kembali agak normal, bu Tus mengambil CD-nya dan dibersihkannya penisku hati-hati.Aku segera mengenakan pakaianku dan keluar menuju sungai untuk menemani pak Tus memancing. “Sudah dapat berapa Paak ikannya..”, tanyaku setelah dekat.“ooh…, bapaak…, sudah tidak masuk angin lagi…, paak..?”, dan lanjutnya, “Lumayan paak.., sudah dapat beberapa ekor dan bisa kita bakar nanti malam.Malam harinya setelah makan dengan ikan bakar hasil pancingannya pak Tus, kami berempat hanya ngobrol di dalam rumah dan suasananya betul-betul sepi karena tidak ada TV ataupun radio, yang terdengar hanyalah suara binatang-binatang kecil dan walaupun sudah di dalam rumah tetapi hawanya terasa dingin sekali, maklum saja karena kebun pak Tus berada di kaki bukit.Sambil ngobrol kutanyakan pada Nining,“Aam…, ke mana anaknya..? Kok dari tadi tidak kelihatan”

    “oohh…, sudah tidur paak”, katanya.Karena suasana yang sepi ini, membuat orang jadi cepat ngantuk dan benar saja tidak lama kemudian Nining pamit mau tidur duluan. Sebetulnya aku juga sudah mengantuk demikian juga kulihat mata bu Tus sudah layu, tetapi karena pak Tus masih bersemangat untuk ngobrol maka obrolan kami lanjutkan bertiga. Tidak lama kemudian, bu Tus juga pamit untuk tidur duluan dan mungkin pak Tus melihatku menguap beberapa kali, lalu pak Tus berkata padaku,“Paak…, lebih baik kita juga nyusul tidur”.
    “Betul…, paak, karena hawanya dingin membuat orang cepat mengantuk”, jawabku.
    “ooh…, iyaa…, paak.., silakan bapak tidur di kamar yang sebelah depan”, kata pak Tus sambil menunjuk arah kamar dan lanjutnya lagi,
    “Maaf…, yaa.., paakk.., rumahnya kecil dan kotor lagi”.
    “aahh…, pak Tus…, ini selalu begitu”,jawabku.Aku segera bangkit dari dudukku dan berjalan menuju kamar depan yang ditunjuk oleh pak Tus. Tetapi setelah masuk ke kamar yang ditunjuk oleh pak Tus, aku jadi sangat terkejut karena di kamar itu telah ada penghuninya yang telah tidur terlebih dahulu yaitu Nining dan anaknya. Karena takut salah kamar, aku segera keluar kembali untuk menanyakan kepada pak Tus yang kebetulan baru datang dari arah belakang rumah, lalu segera kutanyakan,“Maaf…, paak…, apa saya tidak masuk kamar yang salah?”, kataku sambil menunjuk kamar dan pak Tus langsung saja menjawab,

    “Betuul…, paak…, dan maaf kalau Nining dan anaknya tidur di situ…, habis kamarnya hanya dua…, mudah-mudahan mereka tidak mengganggu tidur bapak”, kata pak Tus.
    “ooh…, ya sudah kalau begitu paak…, saya hanya takut salah masuk kamar…, oke kalau begitu paak…, selamat malaam”. Aku segera kembali masuk ke kamar dan menguncinya.Dapat kuceritakan kepada para penggemar situs 17Tahun, kamar ini mempunyai hanya satu tempat tidur yang lebar dan Nining serta anaknya tidur disalah satu sisi, tetapi anaknya ditaruh di sebelah pinggir tempat tidur dan dijaga dengan sebuah bantal agar supaya tidak jatuh.Setelah aku ganti pakaianku dengan sarung dan kaos oblong, pelan-pelan aku menaiki tempat tidur agar keduanya tidak terganggu dan aku mencoba memejamkan mataku agar cepat tidur dan tidak mempunyai pikiran macam-macam, apalagi badanku terasa lelah sekali. Baru saja aku akan terlelap, aku terjaga dan kaget karena dadaku tertimpa tangan Nining yang merubah posisi tidurnya menjadi telentang. Aku jadi penasaran, ini sengaja apa kebetulan tetapi setelah kulirik ternyata nafas Nining sangat teratur sehingga aku yakin kalau Nining memang telah tidur lelap, tetapi kantukku menjadi hilang melihat cara Nining tidur.Mungkin sewaktu tidur tadi dia lupa mengancingkan rok atasnya sehingga agak tersingkap dan belahan dada yang putih terlihat jelas dan rok bawahnya tersingkap sebagian, hingga pahanya yang mulus itu terlihat jelas. Hal ini membuat kantukku hilang sama sekali dan membuat penisku menjadi tegang. Kepingin rasanya memegang badannya, tetapi aku takut kalau dia berteriak dan akan membangunkan seluruh rumah. Setelah kuperhatikan sejenak lalu kugeser tubuhku menjauh sehingga tangannya yang berada di dadaku terjatuh di samping badannya dan kudengar Nining menarik nafas panjang seperti terjaga.Setelah kudiamkan sejenak, seolah mengganti posisi tidur lalu kumiringkan tidurku menghadap ke arahnya dan kujatuhkan tangan kiriku pelan-pelan tepat di atas buah dadanya. Nining tidak bereaksi jadi aku mempunyai kesimpulan kalau dia memang telah tidur nyenyak sekali. Perasaanku semakin tidak menentu apalagi tangan kiriku berada di badannya yang paling empuk, tetapi aku tidak berani berbuat lebih jauh, takut Nining jadi kaget dan berteriak. Aku berpikir harus bagaimana agar Nining tidak kaget, tetapi belum sempat aku menemukan apa yang akan kulakukan, Nining bergerak lagi mengganti posisi tidurnya dan sekarang menghadap ke arahku dan tangan kanannya dipelukkan di pinggangku.Dengan posisi ini, wajahnya sudah sangat dekat dengan wajahku, sehingga nafasnya terasa menyembur ke arahku. Dengan posisi wajahnya yang sudah sangat dekat ini, perasaanku sudah semakin kacau dan penisku juga sudah semakin tegang, lalu tanpa kupikir panjang kulekatkan bibirku pelan-pelan di bibirnya, tetapi tanpa kuduga Nining langsung memelukku erat sambil berbisik,“Paakk..”, dan langsung saja dengan sangat bernafsu mencium bibirku dan tentu saja kesempatan ini tidak kusia-siakan.Sambil berciuman, kupergunakan tangan kiriku untuk mengusap-usap dahi dan rambutnya. Nining sangat aktif dan bernafsu serta melepaskan ciuman di bibir dan mengalihkan ciumannya ke seluruh wajahku dan ketika menciumi di dekat telingaku, dia membisikkan,“Paak…, sshh…, cepaatt…, Paakk…, toloong…, puasiinn…, am.., Paakk..,sshh”, setelah itu dia mengulum telingaku.Setelah aku ada kesempatan mencium telinganya, aku segera mengatakan,“Aamm…, kita pindahkan Dody di bawah…, yaa”, dan Nining langsung saja menjawab,

    “Yaa…, paak”, dan segera saja aku melepaskan diri dan bangun menyusun batal di bawah dan kutidurkan dody di bawah.Selagi aku sibuk memindahkan Dody, kulihat Nining membuka pakaian dan BH-nya dan hanya tinggal memakai CD berwarna merah muda dan kulihat buah dadanya yang boleh dibilang kecil dan masih tegang, sehingga sulit dipercaya kalau dia sudah pernah kawin dan mempunyai anak. Aku langsung saja melepaskan semua pakaian termasuk CD-ku dan baru saja aku melepas CD-ku,langsung saja aku diterkam oleh Nining dan kembali kami berciuman sambil kubimbing dia ke tempat tidur dan kutidurkan telentang.“Ayoo…, Paak…”, kembali Nining berbisik di telingaku,
    “Am…, sudah…, tidak tahaan…, paak”. Nining sepertinya sudah tidak sabar saja, ini barangkali karena dia sudah lama cerai dan tidak ada laki-laki yang menyentuhnya, tetapi permintaannya itu tidak aku turuti.Pelan-pelan kualihkan ciumanku di bibirnya ke payudaranya dan ketika kusentuh payudaranya dengan lidahku, terasa badannya menggelinjang dan terus saja kuhisap-hisap puting susunya yang kecil, sehingga Nining secara tidak sadar mendesah,“Sshh…, aahh…, Paakk.., aduuh…, sshh”,dan seluruh badannya yang berada di bawahku bergerak secara liar.Sambil tetap kijilati dan kuhisap payudaranya, kuturunkan CD-nya dan kupermainkan vaginanya yang sudah basah sekali dan desahannya kembali terdengar,“sshh…, aahh…, ayoo…, paak.., aduuh.., paak”, seperti menyuruhku untuk segera memasukkan penisku ke vaginanya.Aku tidak segera memenuhi permintaannya, karena aku lebih tertarik untuk menghisap vaginanya yang kembung menonjol dan tidak berbulu sama sekali.Segera saja kulepaskan hisapanku di payudaranya dan aku pindahkan badanku diantara kedua kakinya yang telah kulebarkan dahulu dan ketika lidahku kujilatkan di sepanjang belahan bibir vaginanya yang basah dan terasa agak asin, Nining tergelinjang dengan keras dan mengangkat-angkat pantatnya dan kedua tangannya mencengkeram keras di kasur sambil mendesah agak keras,“aahh…, Paakk…, adduuhh.., paak.” Aku teruskan jilatan dan hisapan di seluruh vagina Nining sambil kedua bibir vaginanya kupegangi dan kupermainkan, sehingga gerakan badan Nining semakin menggila dan tangannya sekarang sudah tidak meremas kasur lagi melainkan meremas rambut di kepalaku dan menekan ke vaginanya dan tidak lama kemudian terdengar Nining mengucap,


    “Aaduuhh…, adduuh…, Paak…, aahh…, aduuh.., aahh.., paak”, dan badannya menggelepar-gelepar tidak karuan, lalu terdiam dengan nafas terengah-engah, tetapi dengan masih tetap meremasi rambutku.Aku hentikan jilatanku di vaginanya dan merayap keatas lalu kucium dahinya, sedangkan Nining dengan nafasnya yang masih terengah-engah menciumi seluruh wajahku sambil memanggilku,“Paakk…, paak”, entah untuk apa. Ketika nafas Nining sudah mulai agak teratur, lalu kutanya,
    “aam.., boleh kumasukkan sekarang.., aam..”, Nining tidak segera menjawab hanya terus menciumi wajahku, tetapi tak lama kemudian terdengar suara pelan di telingaku,
    “Paak…, pelaan…, pelaan…, yaa…, Paak”, dan dengan tidak sabar lalu kupegang batang penisku dan kugesek gesekan pada belahan vaginanya dengan sedikit kutekan dan ketika kuanggap pas di lubang vaginanya, segera kutekan pelan-pelan dan Nining sedikit mengeluh,
    “Paak…, sakiit…, paak”.Mendengar keluhannya ini, segera kuhentikan tusukan penisku ke vaginanya. Sambil kucium dahinya, kembali ketekan penisku pelan-pelan dan terasa kepala penisku masuk sedikit demi sedikit ke lubang vaginanya dan lagi-lagi terpaksa gerakan penisku kuhentikan, ketika Nining mengeluh,“Adduuh…, paak..”. Setelah kudiamkan sebentar dan Nining tidak mengeluh lagi, kuangkat penisku keluar dari vaginanya dan kembali kutusukkan pelan-pelan, ketika penisku terasa masuk, kulihat wajah Nining hanya mengerenyit sedikit tetapi tidak ada keluhan, sehingga kembali kutusukkan penisku lebih dalam dan,
    “Bleess..”, masuk disertai dengan teriakan Nining,
    “Aduuh…, paak”, dan tangannya mencengkeram pantatku, terpaksa penisku yang sudah masuk sebagian kutahan dan kudiamkan di tempatnyaTidak lama kemudian, terasa tangan Nining menekan pantatku pelan-pelan dan kembali kutekan penisku sehingga sekarang sudah masuk semua dengan tanpa ada keluhan dari Nining.

    “Aam…, masih sakiitt..?”, Tanyaku dan Nining hanya menggelengkan kepalanya pelan.Karena Nining sudah tidak merasakan kesakitan lagi, segera saja aku mulai menggerakkan penisku pelan-pelan keluar masuk vaginanya, sedangkan Nining hanya mengelus-eluskan tangannya di punggungku.Makin lama gerakan penisku kupercepat dan Nining mulai ikut menggerakkan pinggulnya sambil bersuara,“aahh…, sshh…, aahh…, aahh…, sshh…, teruus…, Paak”. Aku tidak menuruti permintaannya dan segera kuhentikan gerakan penisku dan kucabut keluar dari vaginanya dan Nining kelihatannya memprotes kelakuanku,
    “Paak…, kenapaa..”. Aku tidak menjawab protesnya tetapi kubilang,
    “aam…, coba sekarang Nining berbalik dan nungging”.Nining menuruti permintaanku tanpa protes dan setelah kuatur kakinya, secara pelan-pelan kutusukkan penisku ke dalam vaginanya dari belakang dan kutekan agak kuat sehingga membuat Nining berteriak kecil,
    “aahh..”, dan segera kugerakkan penisku keluar masuk vaginanya dan Nining bersuara,
    “aahh…, oohh…, aah…, ooh…, aahh”, seirama dengan kocokan penisku keluar masuk.Tidak lama kemudian kudengar keluhan Nining,“Paak…, aam…, capeek…, paak”, sambil terus menjatuhkan badannya tengkurap, sehingga penisku jadi lepas dari vaginanya.Langsung badan Nining kubalik telentang dan kembali kutancapkan penisku dengan mudah ke dalam vaginanya yang masih tetap basah dan kuayun keluar masuk, sehingga membuat Nining merasa keenakan dan mendesah,“aahh…, oohh…, sshh…, aahh…, ssh”, demikian juga aku.Setelah beberapa saat, lalu kuhentikan gerakan senjataku dan kubalik badanku sehingga posisi Nining sekarang berada di atas.“aam…, sekarang Nining yang maiin…, yaa…, biar aku juga enaak”, kataku.Mula-mula Nining hanya diam saja, mungkin malu tetapi lama-lama mulai mau menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah sehingga vaginanya menelan penisku sampai habis dan gerakannya semakin lama semakin cepat yang membuatku semakin keenakan,“aahh…, sshh…, aamm.., truus…, aam…, enaak.., aam”, dan Nining hanya mendesah,
    “aahh…, oohh…, aahh..”. Karena gerakan Nining semakin cepat, membuatku semakin mendekati klimaks dan segera saja kukatakan,
    “Aam…, sshh…, ayoo…, aam…, sayaa…, sudah mau keluaar.., cepaat.., aam”.

    “Paak…, ayoo.., kita.., sama samaa”, katanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya ke atas dan ke bawah dan akhirnya aku sudah nggak kuat menahan air maniku supaya tidak keluar dan,
    “Aam…, sekaraang”, kataku cepat sambil kutekan pinggulnya kuat-kuat dan Nining hanya berteriak,
    “aahh”, dan terus sama-sama terdiam dengan nafas terengah-engah.Kami berdua lalu tidur dengan penisku tetap masih berada di dalam vaginanya.Pagi harinya, ketika aku makan pagi ditemani oleh bu Tus sendiri dan Pak Tus katanya sedang ke kebun dan Nining sedang menyuapi anaknya di depan, bu Tus bertanya,“Paak…, apa benar…, suami saya…, akan di PHK?”.Aku jadi sangat terkejut dengan pertanyaan itu, karena setahuku belum ada orang lain yang kuberitahu, kecuali pimpinanku dan sekretaris yang kusuruh menyiapkan surat-surat.
    “Buu…, lebih baik kita bicarakan dengan Bapak sekalian agar bisa tuntas.’

    “Ayoo…, kita temui Bapak di kebun’ ajakku.Karena Pak Tus sudah tahu dan mungkin dari sekretaris kantor, lalu aku terangkan semuanya dan apa yang menjadi pertimbanganku dan yang lebih penting soal pesangonnya yang spesial dan cukup besar.Pada mulanya, di wajah Pak Tus kulihat ada perasaan kurang senang, tetapi setelah kuberikan penjelasan dan kuberitahu besar uang pesangonnya, Pak Tus dengan wajah berseri malah berbalik bertanya,“Paak…, kapan uang pesangonnya bisa diambil…, saya mau gunakan untuk kebun saya ini dan ditabung”.Aku jadi lega bisa menyelesaikan masalah ini dan sekaligus dapat vaginanya bu Tus dan Nining.Siangnya kami kembali ke Indramayu dan sesampainya di rumah mereka, Pak Tus mengatakan,“Paak…, jangan kapok…, ya paak”, dan kujawab,
    “Paak…, pokoknya kalau Pak Tus ajak lagi…, saya akan ikut”, sambil aku melihat bu Tus yang tersenyum penuh arti.Pada hari Senin pagi kupanggil Sri sekretaris kantor yang pernah kusuruh mempersiapkan surat berhenti untuk pegawai-pegawai yang telah kupilih.Setelah Sri menghadap di kantorku, kumarahi dan kudamprat dia habis-habisan karena tidak bisa menjaga rahasia.Kuperhatikan wajah Sri yang ketakutan sambil menangis, tetapi apa peduliku dan saking kesalku, kusuruh dia untuk pulang dan memikirkan apa yang telah dilakukannya.Aku lalu meneruskan pekerjaanku tanpa memikirkan hal tadi.Malam harinya, dengan hanya mengenakan kaos singlet dan sarung, aku duduk di ruang tamu sambil melihat acara sinetron di salah satu stasion TV, tiba-tiba kudengar ada orang mengetuk pintu rumahku yang sudah kukunci.Aneh juga, selama ini belum ada tamu yang datang ke rumahku malam-mala, aku jadi sedikit curiga siapa tahu ada orang yang kurang baik, maklum saja di masa krisis seperti sekarang ini, tetapi ketika kuintip ternyata yang di depan adalah Sri.Hatiku yang tadinya sudah melupakan kejadian tadi siang, mendadak jadi dongkol kembali dan sambil kubukakan pintu, kutanya dia dengan nada dongkol,“Ngapain malam-malam ke sini”. Sri tidak menjawab tapi malah bertanya,
    “Paak…, boleh saya masuk?

    “Yaa…, sana duduk”, kataku dengan dongkol, sambil menutup pintu rumah.Sri segera duduk di sofa panjang dan terus menangis tanpa mengeluarkan kata-kata apapun.Aku diamkan saja dia menangis dan aku segera duduk di sampingnya tanpa peduli.Lama juga aku menunggu dia menangis dan ketika tangisnya agak mereda, dengan tanpa melihat ke arahku dan diantara suara senggukan tangisnya, Sri akhirnya berkata dengan nada penuh iba,“Paak…, maafkan Srii…, paak, saya mengaku salah…, paak dan tidak akan mengulangi lagi”, dan terus menangis lagi, mungkin karena tidak ada jawaban dariku.Lama sekali si Sri menangis sambil menutup mukanya dengan sapu tangan yang sudah terlihat basah oleh air matanya, lama-lama aku menjadi tidak tega mendengar tangisannya yang belum juga mereda, lalu kugeser dudukku mendekati Sri dan kuraih kepalanya dengan tangan kiriku dan kusandarkan di bahuku.Ketika kuusap-usap kepalanya sambil kukatakan,“Srii…, sudaah…, jangan menangis lagi…, Srii”, Sri bukannya berhenti menangis, tetapi tangisnya semakin keras dan memeluk pinggangku serta menjatuhkan kepalanya tepat di antara kedua pahaku.Dengan keadaan seperti ini dan apalagi kepala Sri tepat ada di dekat penisku yang tertutup dengan sarung, tentu saja membuat penisku pelan-pelan menjadi berdiri dan sambil kuusap punggungnya dengan tangan kiriku dan kepalanya dengan tangan kananku lalu kukatakan,“Srii…, sudah…, laah…, jangan menangis lagi”.Setelah tangisnya mereda, perlahan-lahan Sri menengadahkan kepalanya seraya berkata dengan isaknya,
    “Paak…, maafkan…, srii…, yaa”, sambil kucium keningnya lalu kukatakan,
    “Srii…, sudah.., laah…, saya maafkan…, dan mudah-mudahan tidak akan terulang lagi”. Mendengar jawabanku itu, Sri seperti kesenangan langsung memelukku dan menciumi wajahku berulangkali serta mengatakan dengan riang walaupun dengan matanya yang masih basah,
    “Terima kasiih…, paak…, terima kasiih”, lalu memelukku erat-erat sampai aku sulit bernafas.
    “Sudah.., laah…, Sri”, kataku sambil mencoba melepaskan pelukannya dan kulanjutkan kata-kataku.
    “Gara-gara kamu nangis tadi…, aku jadi susah…”.


    “Ada apa paak”, tanyanya sambil memandangku dengan wajah yang penuh kekuatiran.Sambil kurangkul lalu kukatakan pelan di dekat telinganya,“Srii…, itu lhoo…, gara-gara kamu nangis di pangkuanku tadi…, adikku yang tadi tidur…, sekarang jadi bangun”, kataku memancing dan mendengar jawabanku itu, Sri mencubit pinggangku dan berguman,
    “iihh…, bapaak”, dan sambil mencium pipiku kudengar Sri agak berbisik di dekat telingaku,
    “Paak…, Sri…, suruh…, tiduur…, yaa?”, seraya tangannya menyingkap sarungku ke atas dan menurunkan CD-ku sedikit sehingga penisku yang sudah tegang dari tadi tersembul keluar dan dengan dorongan tanganku sedikit, kepala Sri menunduk mendekati penisku serta,
    “Huup..”, penisku hilang setengahnya tertelan oleh mulutnya.Sri segera menggerakkan kelapanya naik turun serta terasa lidahnya dipermainkan di kepala penisku sehingga membuatku seperti terbang di awang-awang,“Sshh…, aahh…, oohh.., Srii…, sshh…, aahh”, desahku keenakan tanpa sadar.

    “Srii…, lepas sebentaar…, Srii…, saya mau lepas sarung dan CD-ku dulu..”, kataku sambil sedikit menarik kepalanya dan setelah keduanya terlepas, kembali Sri melahap penisku sambil tangannya sekarang mempermainkan buahku dan aku gunakan tanganku untuk meremas-remas payudara Sri dan sekaligus mencari serta membuka kancing bajunya.Setelah baju atas Sri berhasil kulepas dari tubuhnya, maka sambil kuciumi punggungnya yang bersih dan mulus, aku juga melepas kaitan BH-nya dan kulepas juga dari tubuhnya. Sementara Sri masih menggerakkan kepalanya naik turun, aku segera meremas-remas payudaranya serta kucium dan kujilati punggungnya, sehingga badan Sri bergerak-gerak entah menahan geli atau keenakan, tetapi dari mulutnya yang masih tersumpal oleh penisku terdengar suara,“Hhmm…, hhmm…, hhmm”.Dalam posisi seperti ini, aku tidak bisa berbuat banyak untuk membuat nikmat Sri, segera saja kukatakan,
    ” Srii…, sudah duluu…”, sambil menarik kepalanya dan Sri lalu kupeluk serta berciuman, sedang nafasnya Sri sudah menjadi lebih cepat.

    “Srii…, kita pindah ke kamar…, yaa”, kataku sambil mengangkat Sri berdiri tanpa menunggu persetujuannya dan Sri mengikuti saja tarikanku dan sambil kurangkul kuajak dia menuju kamarku lalu langsung saja kutidurkan telentang di tempat tidurku.Segera kulepas singletku sehingga aku sudah telanjang bulat dan kunaiki badannya serta langsung kucium dan kujilati payudaranya yang terasa sudah lembek.Tapi…, ah.., cuek saja.Sambil terus kujilati kedua payudara Sri bergantian yang makin lama sepertinya membuat Sri semakin naik nafsunya, aku juga sedang berusaha melepas kaitan dan ritsluiting yang ada di rok nya Sri.Sementara aku menarik roknya turun lalu menarik turun CD-nya juga, Sri sepertinya sudah tidak sabar lagi dan terus mendesah,“Paak…, paak…, ayoo…, paak…, cepaat…, paak…, masukiin…, sshh”, dan setelah aku berhasil melepas CD dari tubuhnya, segera saja Sri melebarkan kakinya serta berusaha menarik tubuhku ke atas seraya masih tetap berguman,
    “Paak…, ayoo…, cepaat.., Srii…, aah…, sudah nggak tahaan…, paak”. Aku turuti tarikannya dan Sri seperti sudah tidak sabar lagi, segera bibirku dilumatnya dan tangan kirinya berhasil memegang penisku dan dibimbingnya ke aah vaginanya.
    “Srii…, aku masukin sekarang…, yaa”, tanyaku minta izin dan Sri cepat menjawab,
    “Paak…, cepaat…, paak”, dan segera saja kutekan penisku serta,
    “Blees..”, disertai teriakan ringan Sri,”aahh..”, masuk sudah penisku dengan mudah ke dalam vaginanya Sri.Sri yang sepertinya sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, mendekap diriku kuat-kuat dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat dan kuimbangi dengan menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya disertai bunyi“Ccrreet…, creet.., crreet”, dari vaginanya mungkin sudah sangat basah dan dari mulutnya terdengar,
    “oohh…, aahh…, sshh…, paak…, aah”.Gerakan penisku kupercepat sehingga tak lama kemudian gerakan badan Sri semakin liar saja dan berteriak,
    “Adduuh…, paak…, aahh…, oohh…, aduuhh…, paak…, aduuhh…, paak”, sambil mempererat dekapannya di tubuhku dan merangkulkan kedua kakinya kuat-kuat di punggungku sehingga aku kesulitan untuk bergerak dan tak lama kemudian terkapar dan melepas pelukannya dan rangkuman kakinya dengan nafasnya yang memburu.Aku agak sedikit kecewa dengan sudahnya Sri, padahal aku juga sebetulnya sudah mendekati puncak, hal ini membuat nafsuku sedikit surut dan kuhentikan gerakan penisku keluar masuk.“Srii…, kenapa nggaak bilang-bilang…, kalau mau keluar”, tanyaku sedikit kecewa.


    “Paakk.., jawab Sri dengan masih terengah engah,
    “Sri…, sudah nggak…, tahaan…, paak..” Agar Sri tidak mengetahui kekecewaanku dan untuk menaikkan kembali nafsuku, aku ciumi seluruh wajahnya, sedangkan penisku tetap kudiamkan di dalam vaginanya.eeh, tidak terlalu lama terasa penisku seperti terhisap dan tersedot-sedot di dalam vaginanya.“Srii…, teruus…, Srii…, enaak…, teruuss…, Srii”, dan membuatku secara tidak sadar mulai menggerakkan penisku kembali keluar masuk, dan Sri pun mulai menggerakkan pinggulnya kembali.Aku semakin cepat mengerakkan penisku keluar masuk sehingga kembali terdengar bunyi,
    “Ccrroot…, crreet…, ccrroot…, creet”, dari arah vaginanya.
    “Srii…, Srii…, ayoo…, cepaat…, Srii”, dan seruanku ditanggapi oleh Sri.
    “Paak…, iyaa…, paak…, ayoo”, sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
    “aahh…, sshh…, Ssrrii…, ayoo…, Srrii.., saya.., sudah dekaat srii.”
    “Ayoo…, paak…, cepaatt…, sshh…, paak” Aku sudah tidak bisa menahan lagi dan sambil mempercepat gerakanku, aku berteriak
    “Srrii…, ayoo…, Srrii…, sekaraang”, sambil kutusukan penisku kuat-kuat ke dalam vaginanya Sri dan ditanggapi oleh Sri.
    “Paak…, ayoo…, aduuh…, aah…, paak”, sambil kembali melingkarkan kedua kakinya di punggungku kuat-kuat.Setelah beristirahat cukup lama sambil tetap berpelukan dan penisku tetap di dalam vaginanya, segera aku ajak Sri untuk mandi, lalu kuantar dia pulang dengan kendaraanku.Minggu depannya, aku berhasil melaksanakan PHK tanpa ada masalah, tetapi beberapa hari kemudian setelah pegawai-pegawai yang tersisa mengetahui besarnya uang pesangon yang diberikan kepada 5 orang ter-PHK, mereka mendatangiku untuk minta di-PHK juga. Tentu saja permintaan ini tidak dapat dipenuhi oleh pimpinanku.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Video Bokep Alexis Adams dan Scarlet Red goyangan maut threesome

    Video Bokep Alexis Adams dan Scarlet Red goyangan maut threesome


    1833 views

  • Foto Bugil cewek rambut merah Emily telanjang payudara yang sempurna dan tubuh seksi saat keluar jogging

    Foto Bugil cewek rambut merah Emily telanjang payudara yang sempurna dan tubuh seksi saat keluar jogging


    1798 views

    Duniabola99.com – foto cewek kurus berambut merah melepaskan pakaiannya yang ketat siap olahraga jogging menampilkan buah dadanya yang padat bulat dan dan mengangkang lebar memamerkan memeknya yang berwarna pink.

    Kumpulan Foto Cewek Cantik Spesialis Penghibur, Koleksi Foto Cewek Cantik di Google Plus, Foto Foto Cewek Cantik YouTube, Foto cewek cantik Facebook, Foto Cewek cantik Instagram, koleksi foto gadis cantik, Kumpulan Foto Cewek Cantik Imut dan Manis 2019, Para Gadis Cantik dan Seksi di Indonesia, Gadis cantik berkerudung,

  • Foto Bugil Kecantikan remaja Ashlyn memekyang yang dicukur sambil mandi

    Foto Bugil Kecantikan remaja Ashlyn memekyang yang dicukur sambil mandi


    2079 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik bugil dikamar mandi dan melakukan mastrubasi di bak mandi yang penuh dengan busa.

    Kumpulan Foto Gadis Bening, Kumpulan Foto Bugil Wanita Seksi Dan Bohai, Kumpulan Gadis Cantik Telanjang, kumpulan wanita cantik putih bersih dari korea, kumpulan wanita cantik putih bersih dari asia, kumpulan wanita cantik putih bersih dari jepang,

  • Polisi Gadungan Yang Nakal

    Polisi Gadungan Yang Nakal


    2851 views


    Duniabola99.com – Tiap pagi, gue lewat depan rumah itu. Makanya, gue tahu penghuninya keluarga muda dengan anak balita satu. Nyonya rumah namanya Yani. Doi lulusan IKIP Seni Tari. Udah lama juga sih gue perhatiin doi. Tapi gue baru kenal ama perempuan Klaten itu lewat lakinya yang pelukis.

    Doi orangnya nggak cakepcakep banget. Tapi tampangnya yang khas Jawa, lembut dan pasrah itu bikin gue betah ngelihatin mukanya kalo pas bertamu ke rumahnya. Apalagi dia enak juga diajak ngomong, suaranya itu senada dengan wajah pasrahnya. Gue jadi suka bayangin dia merintihrintih di bawah siksaan gue.

    Nah, suatu hari lakinya jadi kaya mendadak karena ada order lukisan dalam jumlah besar. Terus, dia ngontrak rumah sebelah buat Yani sama anaknya. Rumah yang sekarang dijadiin galeri lukis.

    Doi yang sebelumnya sering cerita kalo lakinya sibuk banget, sekarang cerita repotnya ngurus rumah dan anaknya yang umur 3 tahun sendirian. Itu sebabnya dia ngajak adiknya Poppy dan ponakannya Umi untuk tinggal serumah. Tampang dua cewek itu mirip banget sama Yani, cuma duaduanya lebih seger dan imutimut. Akhirnya gue tahu juga kalo di rumah itu, sering cuma ada tiga cewek tadi sama satu anak balita.

    Nafsu juga gue waktu temen gue ngasih usul yang menarik. Langsung saja gue telepon Yani malem itu. Gue rubah suara gue biar nggak dikenal.
    Choirun ada?
    Nggak ada, lagi mancing. Ini siapa ya?
    Huh bego, pikirku. Dia kagak tahu kalo lakinya lagi maen sama Linda, tante Chinese yang gatal !
    Mbak Yani sendiri ya?
    Nggak, sama Poppy dan Umi,
    Ya sudah, besok saja,

    Tiga temen gue langsung bersorak begitu pasti malam itu lakinya Yani nggak di rumah. Kami berempat pun segera berjalan ke rumah dekat gerbang perumahan itu. Tiga temen gue sudah siap dengan peralatannya, lalu mengetuk pintu.

    Seorang perempuan mengintip dari balik korden.
    Siapa ya?
    Kami dari Polres bu, ada yang ingin kami sampaikan, sahut teman gue yang badannya memang mirip polisi.

    Tak lama kemudian pintu terbuka, tiga temen gue masuk. Dari jauh gue lihat Poppy dan Umi ikut menemui mereka.

    Maaf bu, suami ibu kami tangkap satu jam lalu,
    Lho, kenapa? Yani terlonjak.
    Ia kedapatan menghisap ganja
    Nggak mungkin! perempuan itu memekik.
    Tapi begitulah kenyataannya. Kami juga dapat perintah menggeledah rumah ini. Ini suratnya,

    Yani tak dapat menolak, dibiarkannya ketiga polisi itu menggeledah rumahnya. Dasar nakal, seorang temen gue sudah menyiapkan seplastik ganja dan kemudian ia teriak, Ada di bawah kasur sini, komandan!

    Temenku yang paling besar memandang Yani dengan tajam. Sekarang kalian bertiga ikut ke kantor polisi! tegasnya.
    Tapitapisaya nggak tahu bagaimana barang itu ada di situ kata Yani terbatabata.
    Sekarang ibu bantu kami, ikut saja ke kantor polisi, juga dua adik ini,
    Akhirnya ketiga cewek itu mau juga ikut, setelah sebelumnya Yani menitipkan anaknya ke Bu Tukiran. Temen gue pinter juga, dia pinjam mobil Feroza Yani dengan alasan mereka cuma bawa motor. Lewat handphone, salah satu temen gue ngasih tahu.

    Beres Dan, siap cabut, katanya. Gue segera pakai topeng ski, ambil kunci mobil dan duduk di belakang stir.

    Sebelum masuk, kaget juga tiga cewek itu karena tangan mereka diborgol di belakang punggung. Kami nggak ingin repot nantinya, alasan temen gue.
    Hanya beberapa saat saja, mobil pun berjalan. Yani duduk di tengah dengan satu temen gue menjaga pintu. Sedang Poppy dan Umi di belakang dijaga dua lagi temen gue.

    Baru jalan 100 meteran di jalan menurun ke arah Kasongan, tiga temen gue itu ketawa ngakak. Gampang banget kata mereka. Tentu saja tiga cewek itu bingung. Apalagi Yani kini terpaksa duduk merapat jendela karena dipepet lelaki besar di sebelahnya.

    Kalian tidak akan kami bawa ke kantor polisi, seneng kan nggak perlu lihat pistol? Tapi jangan khawatir, nanti kita tunjukin pistol yang lain, desisnya.

    Cerita Bokep

    Ehehapaapaan ini? Yani ketakutan. Eiiiiii.awwwhhhhkuranga jjawwwhhhh Yani menjerit dan meronta, sebab tibatiba kedua payudaranya ditangkap dua telapak tangan yang besar, lalu diremasremas keras seenaknya. Dua gadis di belakang juga menjeritjerit ketika payudara mereka pun diperlakukan sama.

    Lelaki itu lalu menyingkapkan jilbab Yani dan dengan nafsu kembali mencengkeram payudara montok itu. Yani makin keras menjerit. Lalu tibatibabreetttt.bagian muka jubah tipisnya koyak sehingga memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang berbungkus BH coklat muda.

    Wah, susu yang segar, kata temen gue.
    Jangannntolongjangaann. .. Yani menangis.
    Jangan cerewet, kalian bertiga tidak usah bawel, nurut saja atau tempik kalian kuculek pake belati ini! kali ini temen gue mulai mengancam dengan menyentuhkan ujung belati ke permukaan payudara Yani yang menyembul dari BHnya.

    Di belakang, Poppy dan Umi terisakisak. Blus keduanya sudah lepas, tinggal rok yang menutupi bagian bawah tubuh muda dan mulus itu. Keduanya pun memekik berbarengan ketika penutup dada mereka direnggut hingga putus.
    Wahwahini susu yang indah kata kedua temen gue di belakang. Coba lihat punya Nyonya ini lanjut mereka.

    Temen gue di depan pun bertindak cepat, memutus tali antara dua cup BH Yani. Yani terisak, buah dadanya kini telanjang dan..Awwwwww. ia menjerit agak keras ketika kedua putingnya dijepit dan ditarik serta diguncangguncangkan. Kedua temen gue di belakang ketawa dan ikutikutan melakukan hal yang sama pada puting Umi dan Poppy.

    Yani merontaronta tapi siasia saja ketika tubuhnya dibaringkan di jok mobil, lalu temen gue duduk di atas perutnya, memunggungi dan menyingkapkan bagian bawah jubahnya. Kedua kaki telanjangnya menendangnendang, tapi ia kesakitan juga waktu kedua bagian dalam paha mulusnya dicengkeram keras. Ia menjerit lagi waktu selangkangannya yang ditutupi celana dalam putih digebuk sampai bunyi berdebuk. Dengan kasar, jarijari temen gue menyingkapkan kain segitiga itu hingga memeknya yang berjembut agak lebat terbuka. Tanpa ba bi bu, ditusukkannya telunjuknya ke lubang memek Yani.

    Aaaaakhhhh. Yani menjerit kesakitan. Memeknya yang kering membuat tusukan itu jadi amat menyakitkan. Tapi temen gue itu nekad terus nyodoknyodok memek yang legit itu. Malah waktu telunjuknya sudah terasa agak licin, dia tambah jari tengah. Lagilagi Yani menjerit kesakitan. Tapi nggak kapok juga temen gue itu. Sebentar saja sudah tiga jari yang nyodoknyodok memek perempuan manja itu.

    Di belakang, Poppy dan Umi juga merintihrintih, sebab dua lelaki yang bersama mereka kini mengisapisap pentil susu mereka sambil terus meremasremas teteknya yang kenyal. Poppy pertama kali memekik waktu tangan temen gue menelusup sampai ke balik celdamnya dan meremasremas memeknya sambil sesekali mencabuti jembutnya.

    Umi akhirnya juga mendapat penghinaan yang sama, bahkan ia merasa klentitnya lecet karena terus diuyeluyel dengan kasar.

    Mobil akhirnya sampai ke rumah besar punya temen gue yang asyik ngobokobok memek Yani. Gue buka pintu belakang mobil. Di dalam, gue liat Poppy dan Umi yang topless, cuman pake rok doank! Dan yang lebih bikin gue kaget lagi, ternyata kontol dua temen gue lagi dijilatin ama dua perawan itu.
    Toket kedua anak itu kelihatan mulai memerah karena terus diremetremet. Terang aja gue tersentak, tapi gue sendiri gak bisa berbuat apaapa lagi! Soalnya gue sendiri nggak tahan, terus ikut mencet pentil kanan Poppy dan pentil kiri Umi.

    Nggghhhhh. dua cewek itu cuma bisa mengerang karena dua kontol ada di mulut mereka. Terus gue buka pintu tengah. Buset, di dalam, temen gue masih asyik menjilati memek Yani dan menyodoknyodok lubangnya dengan tiga jari. Yani sudah tidak menjeritjerit lagi. Yang terdengar sekarang cuma rintihannya, persis seperti bayangan gue.

    Nggak tahan, gue naik, terus gue pegangin kepala perempuan berjilbab itu.
    Emut kontol gue, kalau nggak, gue potong tetek lu! kata gue sambil nyodorin kontol yang udah ngaceng sejak tadi. Tangan kiri gue mencengkeram tetek kanan Yani yang montok sampai ke pangkalnya. Tangan kanan gue menahan kepala Yani biar tetep menghadap kontol.
    Yani nyerah, dia buka mulutnya. Cepet gue masukin kontol gue sampe ke pangkalnya.

    Diemut! bentak gue sambil menambah tenaga remasan di buah dadanya.
    Gue ngerasain kenikmatan yang luar bisa banget waktu kontol gue diemutemutnya sambil merintihrintih.
    Biar gampang, sama temen gue tadi, gue gotong cewek itu dan gue lempar ke lantai garasi. Yani menjerit kesakitan dan makin keras jeritannya waktu jubahnya gue lucuti, begitu juga rok dalam dan celdamnya. Terlihatlah memeknya yang terpelihara rapi, dengan bulubulu halus yang diatur dengan indahnya. Gue mainkan itilnya yang ada di dalam bibir memeknya sampai dia berkelojotan ke kananke kiri.

    Sekarang temen gue yang jongkok di depan muka cewek itu dan memaksanya berkaraoke. Dari belakangnya, tanpa banyak bicara, gue langsung ngentot cewek itu.
    Aunghhhhhh Yani mengerang panjang waktu kontol gue nyodok memeknya sampai mentok. Memeknya lumayan rapet dan legit biarpun dia sudah punya anak satu.

    Ada seperempat jam gue kocok memeknya pake kontol, terus gue suruh dia nungging. Dari depan, temen gue masih ngentot mulutnya sambil memegangi kepala cewek berjilbab itu.

    Dari belakang, pemandangan itu bikin gue makin nafsu. Gue remet keraskeras memeknya pake tangan kiri, terus telunjuk kanan gue tusukin ke pantatnya. Yani mengerang lagi waktu gue gerakin telunjuk gue berputarputar supaya lobang kecil itu jadi lebar. Begitu mulai lebar, gue masukin kontol ke dalamnya.
    Tubuh Yani mengejang hebat, erangannya juga terdengar amat heboh. Tapi tetep gue paksa kontol gue biar susahnya bukan main. Sampe akhirnya kontol gue masuk sampai ke pangkal, gue tarik lagi sampai tinggal kepalanya yang kejepit. Terus dengan tibatiba gue dorong sekuat tenaga.

    Aaaaaakhhhhh.. Yani melepas kontol temen gue dan menjerit keras. Tapi rupanya pas temen gue sampai puncak kenikmatannya. Akibatnya air maninya nyemprot muka Yani sampai belepotan.
    Cuek, gue genjot terus pantat perempuan montok itu biar dia menangisnangis kesakitan. Malah sekarang gue peluk dia sambil kedua teteknya gue remesremes. Temen gue yang barusan nyemprot sekarang malah masukin dua jarinya ke lubang memek Yani dan diputarputar. Ini bikin Yani makin kesakitan.
    Gue ngerasa kontol gue udah peka banget. Jadi makin cepet gue genjot dan langsung gue banting cewek itu. Yani nggak sempet mengelak, waktu kontol gue tempelkan ke mulutnya dan gue paksa dia mengulumnya.

    Croootttcrotttcrottt air mani gue nyemprot sampai tiga kali ke dalam mulutnya. Yani sudah mau menumpahkannya, jadi gue pencet pentilnya dan gue tarik ke atas.

    Telen! bentak gue. Sambil merem, Yani menelannya semua, lalu menekuk tubuhnya sambil menangis. Dengan ujung jilbabnya gue dan temen gue mengelap kontol yang berlendir. Dari celah pantat bundar Yani gue lihat ada darah keluar.
    Lagi asyik ngelihatin tubuh bugil Yani, gue dengar ketawa ngakak dua temen gue. Lalu terlihat Poppy dan Umi turun dari mobil dan jalan sempoyongan. Gue melotot. Dua cewek itu nyaris bugil. Jilbab mereka disampirkan ke belakang sehingga teteknya yang kemerahan bekas diremasremas bebas terlihat, dengan pentilnya yang kecoklatcoklatan. Duaduanya terisakisak, di sekitar bibir dua cewek hitam manis itu belepotan lendir putih.

    Yang menarik, rok mereka sudah lepas, tinggal celdam putih milik Poppy dan kuning muda Umi. Malah celdam Poppy dibikin temen gue terangkat tinggi sampai nyelip di bibir memeknya. Akibatnya, bibir memeknya kanan dan kiri kelihatan gemuk dan jembutnya menyembul ke kanan dan kiri. Nggak tahan, gue pepet anak itu ke mobil, terus tangan gue mulai merayapi selangkangannya. Tangan gue mulai bermainmain di bibir vaginanya yang njepit celananya.
    Jangaannampun oommm rintihnya. Adduhhhh pekik mahasiswi UAD itu, karena gue cabut beberapa helai jembutnya.

    Dari bawah gue cengkeram tetek kanan Poppy yang nggak seberapa gede tapi kenyal itu, terus gue dorong ke atas sampai putingnya ngacung, lalu gue sedot kuatkuat. Poppy meronta kesakitan, apalagi kemudian gue tarik celdamnya ke atas. Poppy memekik waktu celdamnya akhirnya putus.
    Gue terus melorot dan gue paksa cewek itu nyodorin memeknya buat gue hisap. Gue mainin itilnya dengan lidah gue, bahkan sampai gue sedot pakai mulut gue! Poppy makin kelojotan dan mendesah.

    Sementara itu, gue lihat Umi lagi dipaksa menyepong kontol temen gue. Sedang Yani sudah mulai disodomi lagi. Malah, dia dipaksa telentang dengan kontol menusuk pantatnya, lalu memeknya disodok dari depan. Kedengeran Yani menjeritjerit kesakitan.
    Aihhh Poppy memekik waktu telunjuk gue masuk satu ruas ke lubang pantatnya, terus gue dorong ke depan sampai lubang memeknya merekah dan kelihatan lorong yang merah dan basah, gue jilatin sampai cewek 21 tahun itu menggeliatgeliat.
    Aduhhjangaann Poppy menjerit waktu gue tibatiba berdiri sambil mengangkat kaki kirinya.

    Tapi gue nggak peduli, kontol gue pas banget nunjuk memeknya. Terus gue kucekkucek memek anak itu, sampai mulai terasa basah. Terus gue pegang kontol gue dan gue paksa masuk kepalanya ke celah bibir memeknya. Kepala kontol gue terasa seperti direndam di air hangat. Poppy menjerit makin nggak karuan waktu tangan kiri gue mencengkeram tetek kanannya sampai ke pangkalnya sekuat tenaga. Malah, daging kenyal itu sampai terasa seperti remuk.
    Aaaakkhh.auhhhhh.ouchhh aiiiii.sakkkiiittt.ad duhhhhh. Poppy menjerit histeris waktu gue dorong pinggang ke depan dengan tibatiba dan sekuat tenaga.

    Kontol gue masuk sampai ke pangkalnya. Malah kerasa kepalanya sampai mentok ke dasar memeknya. Begitu mentok gue berhenti sebentar. Gadis itu sesenggukan, nafasnya tersengalsengal. Tapi yang paling asyik, gue merasa kontol gue di dalam memeknya seperti dibasahi cairan hangat. Belakangan gue tahu yang hangat itu darah keperawanannya.

    Dengan gerakan kasar dan tibatiba, gue kocok kontol gue di dalam memek Poppy. Terasa sempit banget dan kering. Gue sih enak, tapi akibatnya Poppy menjeritjerit kesakitan dan minta ampun. Poppy masih merintihrintih waktu kontol gue tarik keluar, terus gue jongkok di depan selangkangannya. Langsung gue masukin empat jari ke dalam lubang memeknya yang masih menganga.
    Aucchhhhhsakkkiiitttaaa hhhh Poppy menjerit lagi waktu empat jari gue puterputer di dalam memeknya. Waktu gue tarik keluar empat jari gue yang basah lendir dan darah, cewek itu jatuh melorot sambil terus menangis.
    Hey, bawa sini perawan satu itu, lu ambil memek yang ini. Pantatnya buat gue ya! teriak gue ke teman yang lagi asyik ngucekngucek memek Umi.

    Temen gue cepat bangun lalu menyeret kedua kaki Umi dan menggeletakkan cewek imutimut itu di dekat kaki gue. Tanpa banyak bicara, dia terus mendorong Poppy yang menangis sambil duduk bersimpuh sehingga jatuh terlentang.
    Gue tarik Umi sampai kepalanya berbantalkan paha gue, menghadap Poppy yang lagi digarap ulang. Gue remasremas pelan kedua payudaranya yang kenyal. Cewek itu menangis.

    Kamu paling muda, jadi memekmu pasti paling enak. Kamu mau kontolku masuk memekmu? kata gue sambil memilinmilin putingnya yang hitam dan mungil tetapi tebal.
    Huuujangaaannnhuuu. .. ABG itu menangis lagi.
    Lihat Bu Lik Yani dan Bu Lik Poppy itumemeknya sudah jebolkalau kamu nggak mau seperti mereka, kamu harus nurutin apa kata gue, ngerti? Sekarang lihat ini,

    Gue lalu menghampiri Yani yang sedang dientot dan disodomi berbarengan. Gue pegang kepala Yani yang lagi menjeritjerit kesakitan. Lalu gue paksa dia mengulum kontol gue lagi sampai kontol gue basah. Terus gue suruh temen gue yang lagi nyodok memek Yani bangun, gantian dia memasukkan kontolnya ke mulut Yani. Terus gue suruh pindah kontol temen gue satunya dari pantat ke memek.
    Badan Yani kelojotan dan gemeteran waktu gue paksa kontol gue ikut masuk memeknya. Temen gue yang dari tadi menyodomi dia rupanya nggak tahan lama lagi. Dia cepatcepat menggerakkan kontolnya maju mundur. Yani menjerit histeris, sebab dua kontol di dalam memeknya bikin memeknya seperti mau sobek.
    Temen gue rupanya nggak tahan. Nggak lama dia ngecrot di dalam memek Yani. Yang di atas juga gitu, dia ngecrot lumayan banyak di dalam mulut Yani. Yani ambruk, lemes di lantai.

    Sekarang gue balik ke Poppy yang lagi menjeritjerit karena dipaksa duduk di atas kontol temen gue. Kedua teteknya dicengkeram sehingga dia terpaksa bergerakgerak naik turun. Dari belakang, gue dorong punggung Poppy yang mulus sampai dia ambruk di atas dada temen gue.
    Kamu nggak mau disodomi juga kan. Lihat nih, kata gue lagi kepada Umi yang makin kenceng nangisnya.
    Poppy menjerit melengking waktu telunjuk gue paksa masuk ke lubang anusnya. Rapet banget, jadi gue paksa satu telunjuk lagi masuk dan gue gerakgerakin, bikin lubangnya makin lebar. Sampai cukupan buat masuknya kepala kontol, gue sodok aja.

    Kepala kontol gue sekarang kejepit pantat Poppy. Gue dorong dua senti, Poppy menjerit lagi. Mundur satu senti lalu maju tiga senti. Poppy makin keras menjerit. Lalu mundur lagi satu senti dan dengan tenaga penuh.
    Aaaaaachhhhhaauuhhhhh.s aakkkiiitt.nggghhhhh. Poppy menjerit histeris. Kontol gue masuk sampai pangkalnya ke dalam lubang pantatnya. Sempit banget, sampai kerasa kontol gue seperti remuk di dalam. Tapi terus gue genjot agak lama.
    Lima menitan, gue lepas dan dua temen gue yang tadi ngerjain Yani udah siap di belakang Poppy, mau gantiin. Gue balik ke Umi, sementara Poppy mulai menjerit lagi waktu pantatnya disodomi lagi. Tapi jeritannya hilang waktu mulutnya juga diperkosa.

    Gimana? Kamu mau nurut? kata gue sambil jongkok di sebelah Umi dan mengucekucek memeknya yang berjembut tipis.
    Iiyaiya katanya terbatabata.
    Bagus, sekarang bersihin kontolku, kata gue sambil berdiri, menyodorkan kontol gue yang basah air mani temen gue dan darah dari pantat Poppy. Umi menelan ludahnya, tampangnya tampak jijik. Tapi karena takut, dia jilat juga kontol gue.
    Gila, gue kayak di awangawang, apalagi dia terus mulai menyedotnyedot kontol gue. Setelah lama dia nyepong gue, gue liat tiga temen gue udah selesai. Poppy kayaknya pingsan. Memek, pantat dan mulutnya belepotan air mani.
    Gue juga bersihin dong, kata tementemen gue berbarengan.

    Umi nggak punya pilihan lain. Akhirnya gadis imutimut itu berjongkok di depan empat lelaki, menjilati dan menyepong kontolkontol berlendir. Tidak cuma itu, dia juga gue suruh jilat seluruh air mani di badan Yani dan Poppy. Malah, dari memek Yani gue sendokin air mani dan gue suapin ke mulut Umi yang berbibir mungil itu.
    Huuuhuuusudahhsa ya mau pulang Umi terisak sambil duduk bersimpuh.
    Boleh, tapi kamu harus joget dulu, kata gue sambil melepas ikatan di tangannya.
    Umi seperti kebingungan. Tapi tibatiba ia menjerit karena temen gue tahutahu menyabetkan ikat pinggangnya, kena payudara kirinya. Ayo cepet joget! bentaknya.

    Takuttakut Umi berdiri, tapi kali ini temen gue yang lain menampar pantatnya dari belakang. Joget yang hot! bentaknya.
    Akhirnya Umi mulai meliukliukkan tubuhnya. Merangsang banget, gadis berjilbab tapi bugil, joget di depan gue. Gue tunjuk selangkangannya. Ayo, gerakin pinggulmu maju mundur sampai memekmu kena telunjukku ini, kata gue.

    Umi nurut. Pinggulnya maju mundur sampai memeknya yang berjembut tipis nyenggol telunjuk gue. Pas mau nyenggol kelima kalinya, sengaja gue sodok agak kenceng sampai seperti menusuk klentitnya. Umi menjerit kesakitan.
    Sekarang dia malah ketakutan waktu tiga temen gue ikut joget di sekelilingnya sambil memegangmegang buah dada, pantat dan memeknya.
    Jogetmu bikin aku ngaceng nih! kata gue sambil mengacungkan kontol gue yang emang udah tegang banget.
    Tementemen gue ketawa ngakak lalu memegangi kedua tangan Umi dan menelentangkannya di lantai.
    Aaahhh.janngaaaannnn.ka lian jahaaaatttaaahhhh Umi menjerit dan merontaronta. Satu kakinya dipegangi temen gue, satu lagi gue pegangin, ngangkang lebar banget.

    Umi nangis lagi, waktu ngerasa memeknya mulai kesenggol kepala kontol gue. Cewek mungil ini menjerit keras waktu jari gue dan temen gue menarik bibir memeknya ke kanan dan kiri. Terus, kontol gue mulai masuk 4 senti dan tarikan langsung dilepas. Sekarang kontol gue kejepit memek perawan yang sempit.
    Gue ambil posisi, pegangan dua buah dadanya yang mulus sambil jempol dan telunjuk gue menjepit pentilnya.
    Aku harus adil dong, masak saudaramu dapat kontol, kamu nggak? kata gue sambil dengan tibatiba mendorong kontol gue maju dengan kekuatan penuh. Akibatnya luar biasa. Umi menjerit sangat keras. Gue sendiri merasa kontol gue merobek sesuatu yang sangat liat. Begitu kontol gue mentok ke dasar memeknya, gue berhenti sebentar. Kerasa memeknya berdenyutdenyut meremasremas kontol gue. Pelanpelan gue merasa ada cairan hangat membasahi kontol gue. Itu pasti darah perawannya.

    Akhirnya, ABG imutimut itu menjeritjerit tak berhenti waktu kontol gue kocok dengan gerak cepat di dalam memeknya. Apalagi tementemen gue asyik meremasremas teteknya. Malah, kerasa ada yang mulai nusuk pantatnya pakai jari. Ada lagi yang memaksanya ngemut kontolnya.
    Nggak lama, gue pindah kontol ke pantatnya setelah Umi dibikin nungging. Lagilagi Umi menjerit histeris, sebab pantatnya yang lebih sempit dari memeknya itu tetap bisa gue jebol pakai kontol gue. Seperti dua cewek lainnya, sekarang Umi telentang di atas dada gue, terus memeknya yang berdarah disodok kontol temen gue dari depan. Mulutnya sekarang malah dipaksa ngemut dua kontol sekaligus.
    Sekarang Umi gue paksa nungging di atas dada temen gue sambil kontolnya tetap di dalam memek cewek yang baru lulus SMU itu. Dua kontol masih berebut masuk mulutnya. Dari belakang, sekarang gue coba masukin kontol gue, bareng kontol temen gue yang sudah masuk duluan.

    Umi merintih kesakitan, waktu kontol gue bisa masuk. Pas kontol temen gue masuk sampai pangkalnya, gue sodok keraskeras sampai kontol gue juga masuk sampai pangkal. Umi memekik keras, sebab terasa ada yang krekk di dalam memeknya. Selaput daranya mungkin sobek lebih lebar lagi.
    Gue ambil kontol karet punya temen gue, terus gue tusukin jauhjauh ke dalam anusnya. Memeknya jadi terasa tambah sempit aja. Umi mengerang panjang waktu gue nggak tahan lagi, ngocokkan kontol beneran dan kontol karet makin cepat.
    Minggirminggir kata gue ke dua temen gue yang lagi memperkosa mulut Umi. Cepet gue masukin kontol gue ke dalam mulut berbibir mungil itu dan, sedetik kemudian, air mani gue tumpah banyak banget di dalam mulutnya.
    Umi sudah lemas waktu dia ditelentangin dan tiga temen gue antri ngocok cepatcepat lalu nembak di dalam mulutnya.
    Cewek itu betulbetul tak berdaya. Saat temen gue yang terakhir nyemprot ke dalam mulutnya, dia malah sudah pingsan. Mulutnya yang terbuka betulbetul putih, penuh air mani. Malah, wajah imutimutnya juga ikut basah.

    Tiga cewek itu sekarang sudah di mobil lagi. Mulutmulut mereka yang penuh air mani sudah dilakban, sedang tangan diikat di belakang punggung. Tiga cewek bugil itu digeletakkan begitu saja di lantai tengah mobil. Yani yang pertama siuman, merintih dan menggeliat. Dua temen gue yang jaga di jok tengah lalu mengangkatnya hingga duduk di tengahtengah. Lagilagi payudara montoknya diremasremas dan putingnya disedotsedot. Yani cuma bisa merintih.

    Tapi ia mengerang kesakitan waktu dua ujung gagang kuas lukis yang runcing didorong di atas dua putingnya sampai tak bisa maju lagi.
    Ini bagus dan menarik, kata temen gue lalu mengikat empat kuas dengan karet gelang di dua ujung gagang kuas, masingmasing dua kuas. Ia lalu merenggangkan kedua kuas dan menyelipkan payudara Yani di antaranya. Selanjutnya, tarikan dilepas sehingga kuas kembali merapat dan menjepit erat gumpalan daging montok itu di pangkalnya. Dua buah dada Yani diperlakukan seperti itu, sehingga menggelembung dan makin lama makin terlihat merah kehitaman. Yani merintih dan menggeliatgeliat kesakitan.

    Lalu Poppy yang menyusul siuman juga diperlakukan sama. Terakhir, begitu sampai Kasongan, Umi siuman. Perlakuan yang diterimanya nyaris sama. Bedanya, cuma dua kuas yang menjepit di payudaranya. Tapi, pasti sakit sekali karena yang dijepit adalah dua putingnya sekaligus.

    Rumah Yani dini hari itu sepi sekali. Maka mobil langsung masuk garasi yang memiliki pintu tembus ke kamar Yani. Tiga pigura besar langsung disiapkan tementemen gue. Lalu cewekcewek yang masih menggeliat kesakitan itu, kita pigura dengan tangan terikat di frame atas, kaki di frame bawah.
    Ini pasti lucu, kata temen gue sambil bawa masuk dongkrak mobil. Diputarnya dongkrak sehingga bagian pengangkat turun merapat dan ulirnya yang berdiameter tiga senti menonjol tiga senti. Lalu dibuatnya Umi duduk di atas dongkrak. Otomatis besi berulir menusuk memeknya. Lalu diputarnya lagi dongkrak sehingga turun dan besi berulir naik. Umi mengerang kesakitan, sebab begitu besi pengangkat rapat, besi berulir itu mencuat ke dalam memeknya sedalam 10 senti lebih.

    Darah perawannya bercampur air manipun menetes ke dongkrak dan lantai keramik putih. Sedang Yani dan Poppy dipigura pada posisi berdiri. Dua puting Yani dan Poppy lalu disentuh dengan raket nyamuk. Sekejap tapi dua cewek itu langsung melonjak dan mengerang kesakitan. Lalu gagang raket ditusukkan ke dalam memek Poppy. Lubang pantatnya dimasuki lima kuas dengan bulu di dalam. Di memek Yani gue masukin dua baterai besar dan satu di pantatnya.

    Tiga buah pancing lalu gue ikat di pigura Yani. Lalu, tiga kail gue tancapkan di pentil dan klitorisnya. Yani mengerang hebat waktu tali pancing gue gulung sampai menarik tiga titik peka itu. Sampai akhirnya, Yani pingsan lagi.
    Kamu berdua harus pingsan lagi ya? kata gue kepada Poppy dan Umi yang ketakutan waktu ngelihat enam tusuk gigi lancip di tangan gue.
    Pertamatama Poppy yang mengerang hebat waktu dua tusuk gigi gue tancepin di dua pentilnya sampai lima senti. Darah lalu mengalir dan menetes lewat ujung tusuk gigi. Waktu klentitnya yang gue tusuk dari bawah sampai tembus ke atas, Poppy mengerang lagi dan tubuhnya kejang sampai akhirnya lemas, pingsan.

    Sekarang Umi yang ketakutan. Gue tarik satu persatu putingnya, gue tusuk tembus melintang sehingga nyangkut di gagang kuas. Darah juga menitik lewat ujung tusuk gigi. Seperti Poppy, dia juga pingsan waktu klentitnya juga gue tusuk tembus melintang.

    Keadaan sepi, gue dan tementemen membuka lebar korden ruang tamu, lalu menyalakan lampu. Cepat kami cabut dari situ sambil melihat pemandangan indah di ruang tamu

    Seminggu kemudian, gue mampir ke rumahnya. Berlagak nggak tahu, toh Yani, Poppy dan Umi juga nggak tahu kalo gue yang merkosa mereka. Tapi gue kaget juga waktu yang membuka pintu bukan mereka, tapi seorang gadis berjilbab putih panjang dan jubah ungu.
    Saya Kantuningsih. Saya kos di sini, kata gadis berwajah khas Jawa itu.
    Bu Yani kemana?
    Bu Yani sekarang tinggal di Klaten sahutnya.
    Ow ow gue kecewa. Tapi entar dulu, kapankapan si Kantun ini perlu disodok juga memeknya. Tementemen gue harus dikasih tau !

  • Hentai034

    Hentai034


    1989 views

  • Kisah Memek Perlakuan Guru SMA

    Kisah Memek Perlakuan Guru SMA


    2821 views

    Duniabola99.com – Perkenalkan namaku Etty saat itu aku masih sekolah di SMA swasta, aku disekolah berpenampilan yang menarik wajahku bisa dibilang cantik kulitku yang berwarna putih, tubuhku seksi dengan bibi r yang tipis rambut hitam lebat apalagi payudara dan pantatku bisa dibilang montok, aku juga mudah bergaul dengan siapa saja.

    Tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar.

    Dia memang masih bujangan dan yang aku dengardengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat tingting untuk ukuran zaman sekarang.


    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku dudukduduk istirahat di kantin bersama temantemanku yang lain, termasuk cowokcowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil.

    Kita yang cewekcewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewekceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tibatiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Freddy (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, Selamat pagi Paa..aak, dan dia membalas sembari tersenyum.
    Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley.

    Aku menjawab, Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak. Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu.

    Aku dan temanteman mengajak, Di sini aja Pak, kita ngobrolngobrol, dia setuju.
    OK, bolehboleh aja kalau kalian tidak keberatan!

    Aku dan temanteman bilang, Tidak, Pak., lalu aku menimpali lagi, Sekalisekali, donk, Pak kita dijajanin, lalu temanteman yang lain, Naa..aa, betuu..uul. Setujuu…

    Ketika Pak Freddy mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan temanteman ngatain aku.

    Alaa.., Etty, langsung deh, deketdeket, jangan mau Pak.

    Pak Freddy menjawab, Ah! Ya, ndak apaapa.

    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Freddy tersenyum dan aku berpurapura minta maaf.

    Sorry, ya Pak.

    Dia menjawab, Thats OK. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Freddy.

    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Freddy dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersamasama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja.

    Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Freddy, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.


    Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?.

    Aku menjawab, Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak.

    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pakai baju dulu. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja.

    Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya.

    Dia tersenyum, Saya kost di sini. Sendirian.

    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Freddy tanya, Udah laper, Et?.

    Aku jawab, Lumayan, Pak.

    Lalu dia berdiri dari duduknya, Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?.

    Langsung kujawab, Okok aja, Pak..

    Sewaktu Pak Freddy pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalanjalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam.

    Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubukabuka. Aduh! Gambargambarnya bukan main.

    Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangkasangka suara Pak Freddy tibatiba terdengar di belakangku, Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasabiasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagapgagap, Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapangapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak.

    Pak Freddy hanya tersenyum saja, Ya. Udah tidak apaapa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihatlihat. Kita makan aja, yuk.


    Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.

    Pada saat makan aku bertanya, Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?.

    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat isengiseng.

    Lalu aku memancing, Kok, tadi ada yang begituan.

    Dia bertanya lagi, Yang begituan yang mana.

    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok.
    Kemudian dia tertawa, Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleholeh dari teman saya waktu dia ke Eropa.

    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Freddy menawarkan aku untuk melihatlihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk.

    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Freddy bertanya lagi, Betul kamu tidak malu?, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Freddy dengan santai membuka celana jeansnya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Freddy bertanya lagi, Sakit, Et.Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Freddy semakin berani dan menggila.

    Rupanya dia sudah betulbetul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
    Enak, Et?

    Lumayan, Pak

    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengeluselus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.


    Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.

    Boleh saya seperti ini, Et?

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebarlebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otototot sekitar vaginaku masih kaku.

    Pak Freddy memperingatkan, Tahan sakitnya, ya, Et. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi.

    Ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengahengah, Hah, hah, hah,… Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengeluselus punggungnya.

    Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliatgeliat dan berputarputar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.


    Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku.

    Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengahengah.

    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, Gimana, Et? Kamu tidak apaapa? Maaf, ya.

    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, tidak apaapa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini.
    Dia berkata lagi, Sama, saya juga.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.

  • Foto Bugil cewek toket gede Katie Banks selfie dengan anjingnya

    Foto Bugil cewek toket gede Katie Banks selfie dengan anjingnya


    1776 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik rambut hitam keriting yang suka narsis dan selfie memamerkan toketnya yang bulat padat gede dan juga memeknya yang tanpa bulu.