Author: Kisah Memek

  • Big Dick For Maci Winsletts Tight Teen Hole

    Big Dick For Maci Winsletts Tight Teen Hole


    1706 views

  • Video bokep Miu Suzuha suka hisap kontol dari dekat

    Video bokep Miu Suzuha suka hisap kontol dari dekat


    2145 views

  • Video Bokep Miri Kawada cantik lagi didapur disuruh hisap kontol dikamar

    Video Bokep Miri Kawada cantik lagi didapur disuruh hisap kontol dikamar

  • Kisah Memek Ngentot Janda Muda Pengusaha Kaya

    Kisah Memek Ngentot Janda Muda Pengusaha Kaya


    2533 views

    Duniabola99.com – Kami berdua telentang di jok kami masing-masing, dengan kemaluan kami yang masih terbuka. Kami saling berpandangan dan tersenyum puas. Tangan kanan Mbak Iin meremas tangan kiriku, saya tidak tahu apa artinya, apakah ucapan terima kasih, pujian ataukah janji untuk mengulangi lagi apa yang telah kami lakukan.


    Setelah istirahat sejenak, Mbak Iin mengambil tisue dan membersihkan cairan kental yang belepotan di perutku dan kemaluan saya. Mbak Iin memmbersihkannya dengan mesra dan terkadang bercanda dengan mencoba meremas dan membangunkan kembali rudal saya.

    “Mbak. Jangan digoda lagi lho, kalau ngamuk lagi gimana..?” kataku bercanda.
    “Coba aja kalau berani, siapa takut..!” jawabnya sambil menirukan iklan di TV.

    Setelah membersihkan kemaluanku, dia juga membersihkan kemaluannya dengan tisue, dan memakai kembali CD-nya, merapihkan rok, blus dan BH-nya yang kusut. Sementara saya juga merapihkan kembali celana saya.

    Dia menyisir rambutnya, dan merapikan kembali riasan wajahnya, sambil melirik dan tersenyum ke saya penuh bahagia.

    “Mbak.., besok tetap lho ya jam sepuluh pagi.” saya mengingatkan.
    “Pasti donk, mana sih yang nggak pengin sarang burungnya dimasukin burung.” canda dia.
    “Apalagi sarangnya sudah kosong lama ya Mbak..?” godaku.
    “Pasti enak kok kalau udah lama.” jawab dia.

    Setelah kami semua rapih, Mbak Iin aku antar pulang dengan tetap berdekapan, dia tertidur di dadaku, tangan kiri saya untuk mendekap dia dan tangan kanan saya untuk pegang stir.
    Sesampainya di rumah MBak Iin, cuaca masih gerimis. Mbak Iin menawarkan untuk mampir sebentar di rumah.
    “Vi, masuk dulu yuk..! Aku buatkan kopi hangat kesukaanmu.” ajak Mbak Iin.
    “Oke dech, aku parkir dulu mobilnya ya..?”

    Sampai di dalam rumah Mbak Iin, ternyata Tarno tidak ada. Menurut Bi Inah, pembantu Mbak Iin, katanya Tarno hari ini tidak pulang, karena diminta atasannya dinas ke luar kota.

    “Vi, ternyata Tarno malam ini nggak pulang. Kamu tidur aja disini, di kamar Tarno.” pinta Mbak Iin sambil senyum penuh arti.

    Aku tahu kemana arah pembicaraan Mbak Iin.

    “Nggak mau kalau tidur di kamar Tarno, aku takut sendirian.” godaku.
    “Emangnya takut sama siapa..?”
    “Ya takut kalau Mbak Iin nanti nggak nyusul ke kamarku.”

    “Ssstt..! Jangan keras-keras, nanti ada yang denger.” Mbak Iin cemberut, takut kalau ada yang dengar.
    “Ya udah, aku tidur sendiri di kamar Tarno, kalau nanti malam saya dimakan semut, jangan heran lho Mbak..!” saya pura-pura merajuk.


    “Nggak usah ribut, mandi sana dulu, nanti malam kalau semua orang udah pada tidur, kamu boleh nyusul aku ke kamar, nggak saya kunci kamarku.” bisik Mbak Iin pelan.
    “Siip dach..!” aku ceria dan langsung pergi mandi.

    Habis mandi, badan saya terasa segar kembali. Saya langsung pergi ke kamar, pura-pura tidur. Tetapi di dalam kamar saya membayangkan apa yang akan saya lakukan nanti setelah berada di kamar Mbak Iin. Saya akan bercinta dengan orang yang sudah bertahun-tahun saya idamkan.

    Jam di kamar saya menunjukkan pukul 12:30 malam. Kudengarkan kondisi di luar kamar sudah kelihatan sepi. Tidak terdengar suara apapun. TV di ruang keluarga juga sudah dimatikan Bi Inah kira-kira jam 11 tadi. Bi Inah adalah orang yang terakhir nonton TV setelah acara Srimulat yang merupakan acara kegemaran Bi Inah. Untuk mempelajari suasana, saya keluar pura-pura pergi ke kamar mandi. setelah benar-benar sepi, saya mengendap-endap masuk ke kamar Mbak Iin.

    Lampu di kamar Mbak Iin remang-remang. Mbak Iin tidur telentang dengan mengenakan daster tipis yang semakin memperindah lekuk tubuh Mbak Iin. Tubuh Mbak Iin yang mungil tapi padat berisi, terlihat tampak sempurna dibalut daster tersebut. Dengan tidak sabar saya dekap tubuh Mbak Iin yang sedang telentang bagaikan landasan yang sedang menunggu pesawatnya mendarat.

    Mbak Iin saya dekap hanya tersenyum sambil berbisik, “Sudah nggak sabar ya..?”
    “Ya Mbak, perasaan waktu kok berjalan pelaan sekali..”

    Saya cium belakang telinganya yang mungil dan ranum, kemudian ciuman saya bergeser ke pipinya dan akhirnya ke bibirnya yang mungil dan juga ranum. Kedua tangan Mbak Iin mendekap erat di leher saya. Tangan saya yang kiri saya letakkan di bawah kepala Mbak Iin untuk merangkulnya. Sedangkan tangan kanan saya gunakan untuk membelai dan melingkari sekitar susunya. Dan dengan perlahan dan lembut, telapak tangan saya gunakan untuk meremas-remas lingkaran luar payudaranya, dan ternyata Mbak Iin sudah tidak memakai BH lagi.

    Erangan-erangan lembut Mbak Iin mulai keluar dari bibirnya, sedangkan kedua kakinya bergerak-gerak menandakan birahinya mulai timbul. Remasan-remasan tanganku di seputar susunya mendapatkan reaksi balasan yang cukup baik, karena kekenyalan susu Mbak Iin kelihatan semakin bertambah. Tangan kanan saya geserkan ke bawah, sebentar mengusap perutnya, beralih ke pusarnya, dan akhirnya saya gunakan untuk mengusap kewanitaannya. Ternyata Mbak Iin juga sudah tidak memakai CD, sehingga kemaluannya yang bulat dan mononjol, serta kelembutan rambut kemaluannya dapat saya rasakan dari luar dasternya.

    Kedua kakinya semakin melebar, memberikan kesempatan seluas-luasnya tangan saya untuk membelai-belai kewanitaannya. Ciuman saya beberapa saat mendarat di bibirnya, kemudian saya alihkan turun ke lehernya, ke belakang telinganya, dan akhirnya turun ke bawah, melewati celah di bukit kembarnya. Saya ciumi lingkaran luar bukit kembarnya, sebelum akhirnya menyiumi puting susunya yang sudah mengacung. Ketika lidah saya menyium sampai ke putingnya, nafas Mbak Iin kelihatan mengangsur, menunjukkan kelegaan.

    “Uuuccghh.. Allvii..!”

    Tali daster yang menggantung di pundaknya, saya pelorotkan sehingga menyembullah kedua bukit kembarnya yang kenyal, dengan kedua putingnya yang sudah mengacung dan tegang. Saya ciumi sekali lagi kedua bukit kembarnya, dan saya jilati putingnya dengan lidah. Sementara kedua jari dari tangan kanan saya secara bersamaan membelai-belai kedua selangkangannya, yang terkadang diselingi dengan usapan kemaluan luarnya dengan telapak tangan kanan saya. Belaian ini memberikan kehangatan di bibir kewanitaannya, selain untuk meningkatkan rasa penasaran liang senggamanya.


    Jari tengah saya gunakan untuk mebelai-belai bibir luar kemaluannya yang sudah sangat basah. Saya usap klitorisnya dengan lembut dan pelan dengan menggunakan ujung jari, membuat Mbak Iin semakin menikmati belaian lembut klitorisnya. Bibir kewanitaannya semakin merekah dan semakin basah.

    Lidahku masih menari-nari di kedua putingnya yang semakin keras, jilatan lidah saya memberikan sensasi yang kuat bagi Mbak Iin. Terbukti dia semakin erat meremas rambut saya, deru nafasnya semakin memburu dan lenguhannya semakin kencang.

    “Uuuccgghh.. Aaallvii.. uugghh.. eennaaggkk..”

    Saya jilati kedua putingnya kanan dan kiri bergantian, sambil meremasi dengan lembut tetapi sedikit menekan kedua susunya dengan kedua tangan saya.

    Setelah saya puas menciumi susunya, ciuman saya geser ke arah perutnya, saya jilati pusarnya, kembali Mbak Iin sedikit menggelinjang, mungkin karena kegelian. Ciuman terus saya geser ke bawah, ke arah pahanya, turun ke bawah betisnya, terus naik lagi ke atas pahanya, kemudian ciuman saya arahkan ke rambut kemaluannya yang lebat. Mendapat ciuman di rambut kemaluannya, kembali Mbak Iin menggelinjang-gelinjang. Saya buka bibir kemaluannya yang merekah, saya ciumi dan jilati seputar bibir kewanitaannya, terus lidah saya diusapkan ke klitorisnya, dan bergantian saya gigit, terkadang saya hisap klitorisnya.

    Setiap sentuhan lidah saya menjilat pada klitorisnya, tangan Mbak Iin menjambak rambut saya. Kepalanya menggeleng-geleng, dengan dada yang dibusungkan, kedua kakinya mendekap erat leher saya, dan kicaunya semakin tidak karuan, “Uuuccgghh.. Aaallvvii.. uughh.. ggeellii.. uuff.. ggeellii.. seekkaallii..”

    Cairan yang keluar dari kemaluannya semakin banyak, bau khas liang senggamanya semakin kuat menyengat. Rintihan, lenguhan yang keluar dari mulut Mbak Iin semakin kacau. Gerakan-gerakan tubuh, kaki dan gelengan-gelengan kepala Mbak Iin semakin kencang. Dadanya tiba-tiba dibusungkan, kedua kakinya tegang dan menjepit kepala saya. Saya mengerti kalau saat ini detik-detik orgasme akan segera melanda Mbak Iin.

    Untuk memberikan tambahan sensasi kepada Mbak Iin, maka kedua putingnya saya usap-usap dengan kedua jari tangan, dengan mulut tetap menyedot dan menghisap klitorisnya, maka tiba-tiba,
    “Aaauughh.. Aallvvii aakk.. kkuu.. kkeelluuarr.. Aaacchh..!”

    Saya tetap menghisap klitorisnya. Dan dengan nafas masih terengah-engah, Mbak Iin bangun dan duduk.

    “Ayo Alvi.., gantian kamu tidur aja telentang..!” kata Mbak Iin sambil menidurkan saya telentang.

    Gantian Mbak Iin telungkup di samping saya. Tangannya yang lembut sudah mulai mengelus-elus batang kemaluan saya yang sudah sangat tegang. Mulutnya yang mungil mencium bibir, terus turun ke puting. Saya merasa sedikit kegelian ketika dicium puting saya. Mulutnya terus turun mencium pusar, dan akhirnya saya rasakan ada rasa hangat, basah dan sedikit sedotan sudah menjalar di rudal saya. Ternyata Mbak Iin mulai mengocok dan mengulum kejantanan saya. Mbak Iin mengulumnya dengan penuh nafsu. Matanya terpejam tetapi kepalanya turun naik untuk mengocok rudal saya.

    Kepala kemaluan saya dijilatinya dengan lidah. Tekstur lidah yang lembut tapi sedikit kasar, membuat seakan ujung jari kaki saya terasa ada getaran listrik yang menjalar di seluruh kepala. Jilatan lidah di kepala rudal memang sangat enak. Aliran listrik terus menerus menjalar di sekujur tubuh saya. Kepala Mbak Iin yang naik turun mengocok kejantanan saya yang saya bantu pegangi dengan kedua tangan.

    Kocokannya semakin lama semakin kuat, dan hisapan mulutnya seakan meremas-remas seluruh batang keperkasaan saya. Seluruh pori-pori tubuh saya seakan bergetar dan bergolak. Getaran-getaran yang menjalar dari ujung kaki dan dari ujung rambut kepala, seakan mengalir dan bersatu menuju satu titik, yaitu ke arah rudal keperkasaan saya.

    Getaran-getaran tersebut makin hebat, akhirnya kemaluan saya menjadi seolah tanggul yang menahan air gejolak. Lama-lama pertahanan kemaluanku seakan jebol, dan tiba-tiba saya menjerit.

    “Mmmbbakk Yaattii.. aaggkkuu kkelluuaarr..!”


    Mendengar saya mengerang mau keluar, mulut Mbak Iin tidak mau melepaskan batang kejantanan saya, tetapi malah kulumannya dipererat. Mulut Mbak Iin menyedot-nyedot cairan yang keluar dari rudal saya dengan lahapnya, seakan tidak boleh ada yang tersisa. Batang kemaluan saya dihisap-hisapnya seakan menghisap es lilin. Sensasinya sungguh sangat dahsyat. Ternyata Mbak Iin sangat ahli dalam permainan oral.

    Nafas saya sedikit tersengal, badan sedikit lemas, karena seakan-akan semua cairan yang ada di tubuh, mulai dari ujung kaki sampai dengan kepala, habis keluar tersedot oleh Mbak Iin.

    Mbak Iin tersenyum puas sambil menggoda, “Gimana rasanya..?”
    “Waduh.., Mbak luar biasa..” jawabku sambil masih terengah-engah.
    “Nggak kalahkan dengan yang muda..?” kata Mbak Iin dengan berbangga.
    “Yaa jelas yang lebih pengalaman donk yang lebih nikmat.”

    Kami istirahat sejenak sambil minum. Tetapi ternyata Mbak Iin memang luar biasa. Baru istirahat beberapa menit, tangannya sudah mulai bergerak-gerak di perut, di paha dan di selangkangan saya, membuat rasa geli di sekujur tubuh. Tangannya kembali meremas-remasbatang kemaluan saya. Karena masih darah muda, maka hanya sedikit sentuhan, kemaluan saya langsung berdiri dengan gagahnya mencari sasaran. Melihat batang keperksaan saya dengan cepatnya berdiri lagi, wajah Mbak Iin kelihatan berseri-seri. Sambil tangannya tetap mengocoknya, kami saling berciuman.

    Bibir Mbak Iin yang mungil memang sangat merangsang semua laki-laki yang melihatnya. Ciuman yang lembut dengan usapan-usapan tangan saya ke arah putingnya, membuat birahi Mbak Iin juga cepat naik. Putingnya seakan-akan menjadi tombol birahi. Begitu puting Mbak Iin disenggol, lenguhan nafasnya langsung mengencang, kedua kakinya bergerak-gerak, pertanda birahinya menggebu-gebu. Saya usap liang senggamanya dengan tangan, ternyata liang kenikmatan Mbak Iin sudah sangat basah.

    “Gila bener cewek ini, cepet sekali birahinya..,” pikir saya dalam hati.

    Mbak Iin menarik-narik punggung saya, seakan-akan memberi kode agar senjata rudal saya segera dimasukkan ke sarangnya yang sudah lama tidak dikunjungi burung pusaka.

    “Ayo dong Vi..! Cepetan, Mbak sudah nggak tahan nich..!”

    Alat vital saya sudah semakin tegang, dan saya sudah tidak sabar untuk merasakan kemaluan Mbak Iin yang mungil. Saya sapukan perlahan-lahan kepala kejantanan saya di bibir kewanitaannya. Kelihatan sekali kalau Mbak Iin menahan nafas, tandanya agak sedikit tegang, seperti gadis yang baru pertama kali main senggama. Setelah menyapukan kepala rudal saya beberapa kali di bibir kenikmatannya dan di klitorisnya. Akhirnya saya masukkan burung saya ke sarangnya dengan sangat perlahan.

    Kedua tangan Mbak Iin meremas pundak saya. Kepalanya sedikit miring ke kiri, matanya terpejam dan mulutnya sedikit terbuka sangat seksi sekali, tandanya Mbak Iin sangat menikmati proses pemasukan batang kejantanan saya ke liang senggamanya. Lenguhan lega terdengar ketika kepala kemaluanku membentur di dasar liang kenikmatannya. Saya diamkan beberapa saat rudal saya terbenam di liang senggamanya untuk memberikan kesempatan kemaluan Mbak Iin merasakan rudal kenikmatan dengan baik.

    Saya pompakan batang kejantanan saya ke liang senggama Mbak Iin dengan metode 10:1, yaitu sepuluh kali tusukan hanya setengah dari seluruh panjang batang kejantanan saya, dan satu kali tusukan penuh seluruh batang kejantanan saya sampai membentur ujung rahimnya. Metoda ini membuat Mbak Iin merancau tidak karuan.

    Setiap kali tusukan saya penuh sampai ujung, saya kocok-kocokkan kejantanan saya beberapa lama, akhirnya saya rasakan kaki Mbak Iin melingkar kuat di pinggang saya. Kedua tangannya mencengkram punggung saya, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang, “Aaacchh.. aauugghh.. Aallvvii.. aakku.. kkeelluuaa.. aa.. rr..!”

    Batang kemaluan saya terasa sangat basah dan dicengkram sangat kuat. Merasakan remasan-remasan pada rudal saya yang sangat kuat, membuat pertahann saya juga seakan makin jebol dan akhirnya, “Ccrroot.. croot.. crrot..!” saya juga keluar.


    Setelah permainan itu, saya sering melakukan hubungan seks berkali-kali, bisa seminggu dua kali saya melakukan hubungan seks dengan Mbak Iin. Ternyata nafsu seks Mbak Iin cukup besar, kalau satu minggu saya tidak bermain seks dengan Mbak Iin, pasti Mbak Iin akan main ke rumah, ataupun setelah bekerja, dia akan menelpon saya di kantor untuk meminta jatah.

    Saya melakukan hubungan seks dengan Mbak Iin bisa dimana saja, asal tempatnya memungkinkan. Baik di rumah saya, di rumah dia, di hotel, di mobil, di garasi, di kamar mandi sambil berendam di bath-tub, di dapur sambil berdiri, bahkan aku pernah bermain seks di atas kap mesin mobil saya.

    Ternyata berhubungan seks itu kalau dengan perasaan agak takut dan terkadang tergesa-gesa, memberikan pengalaman tersendiri yang cukup mengasyikkan.

  • Kisah Memek Gara-gara SPP – 3

    Kisah Memek Gara-gara SPP – 3


    2745 views

    Duniabola99.com – Kini tampak jelas terlihat payudara Lia yang berukkuran 34D itu, karena seragamnya yang basah seperti tercetak mengikuti bentuk tubuhnya. Ia tampak terkejut dan hendak berteriak, tapi ia tahan, sepertinya takut penghuni rumahku curiga.


    Mengetahui kekhawatirannya, aku segera memberitahu bahwa saat itu keadaan rumahkku sedang kosong, orangtuaku ke luar kota, tapi pembantuku aku bilang sedang tidak ada, (padahal mereka mungkin sedang pacaran) jadi aku bilang tinggal kami berdua yang ada di dalam rumah, kontan saja dia langsung hendak memukulku, tapi kuhindari dan berlari ke atas, ke kamarku, dan seperti yang kuduga dia mengejarku.

    Aku segera masuk dan menghidupkan handycam, membiarkan alat itu merekam sendiri dengan menaruhnya di tempat yang telah kupersiapkan, yaitu di antara pakaianku yang menggantung di dinding di sebelah pintu, dan mengambil posisi di luar jangkauan kamera. Dan biarkan semuanya terekam dengan sendirinya.

    Dan setelah beberapa saat kemudian baru dia masuk, aku tahu Lia pasti tadi mencari-cari kamarku, karena dia lantai dua ini ada 3 kamar, kamarku, kamar kakakku dan kamar tamu.

    Ia masih pasang tampang merajuk kemudian aku dipukulnya dengan manja. Kemudian aku kembali menanyakan permintaanku yang kedua, bahwa ia kuminta datang ke rumahku dengan tanpa pakaian dalam sama sekali, dan ia benar datang tanpa mengenakan BH, tapi bagian bawahnya belum terbukti, kalo itu tak dapat dibuktikannya, aku tidak akan mememinjamkan uangku padanya.


    “Ayo sekarang buktikan kalo, kamu gak pake celana dalam!” perintahku padanya, “Kalo gak, aku gak bakal pinjemin duit buat kamu”. Kataku lagi.

    Lia tampak keberatan.. Dan bingung.

    “Ya udah. Kalo gak bisa buktikan, pinjam duitnya juga batal dong!?” kataku mendesak.

    Aku tahu itulah senjataku yang tidak bisa dia tolak. Aku terus memintanya untuk memperlihatkan bahwa dia memang benar tidak memakai CD.

    “Kalo malu, ya udah gak usah dari deket”, kataku sambil berjalan dengan maksud agar Lia menghadap ke kamera yang ada di belakangku tanpa aku menghalagi kamera.

    Akhirnya ia pun menyerah, dengan masih menghadap ke arahku dan ke arah kamera tentunya, ia berjalan mundur untuk menjauhiku, sampai di depan lemari pakaian, sehingga ia tidak bisa mundur lagi.

    “Ayo tunjukin, nanti aku kasih duit”, kataku mengingatkan tujuannya datang ke rumahku.

    Kemudian dengan perlahan, tangannya mulai menarik roknya ke atas, tampaklah pahanya yang putih mulus sampai ke atas pusarnya, dan terlihatlah bagian vaginanya yang bersih dan terawat rapi, hanya tampak beberapa bulu halus di sekitarnya.


    Aku tadinya mengira akan melihat bulu hitam lebat, seperti milik Widi, tapi ternyata, vagina Lia, tampak bersih, dan terawat, dan sejak saat itulah aku menyukai vagina yang terawat, tidak ditumbuhi bulu lebat.

    Melihat aku terbengong alias terkejut, Lia tidak langsung menurunkan rok pendeknya. Dia malah sepertinya bangga melihatku terkagum-kagum akan keindahan daerah v-nya.

    “Kamu cantik sekali Lia”, kataku terlontar begitu saja dari mulutkku.

    Memang harus diakui bahwa sebenernya Lia itu cantik dan sexy, dengan wajahnya yang cantik mirip Dina Lorenza bagiku, dan kulitnya yang putih, makin menambah kecantikannya, ditambah lagi, buah dadanya yang besar dan pantatnya yang berisi, makin menimbulkan kesan sexy.

    Memang sebenarnya aku dulu waktu kelas satu, sempat suka padanya, tapi karena aku cenderung pemalu dengan cewek, akhirnya aku hanya sekedar suka, karena kemudian banyak cowok yang jadi pacarnya, dan beredarlah isu bahwa ia itu pecun. Dan akhirnya akupun jadian dengan Widi, itupan karena dicomblangi oleh temanku yang ceweknya adalah sobatnya Widi, sampai sekarang. Kini perasan itu hadir lagi, ada sedikit rasa suka di hatiku. Tapi perasaan itu akhirnya kubuang jauh-jauh, Lia kan terkenal pecun, batinku dalam hati.

    Setelah tersadar, aku lalu mengelurkan dompetku dan mengeluarkan uang Rp. 50 ribu, dan memberikan kepadanya.

    “Ini bonus buat pertunjukan yang tadi” kataku.


    Hatiku sebenarnya berharap Lia menolaknya, tapi harapanku ternyata salah, Lia malah mendekat dan mengulurkan tangannya menerima uang pemberianku. Lia pada awalnya menunjukan sedikit perasaan malu, tapi segera sirna digantikan oleh senyumnya yang mengembang di bibirnya yang mungil. Segera ia memasukan uang itu ke dalam saku roknya. Dan kembali pikiranku berkata, “Dasar pecun!”

    “OK sekarang kembali ke rencana semula, yaitu sesi pemotretan” kataku pada Lia.
    “Sesuai kesepakatan kan? 1 rol berarti 400 ribu, ya kan?!”, tanya Lia padaku memastikan.
    “Iya, deal!” jawabku.

    Kemudian berlangsunglah acara pengambilan foto-foto sexy Lia, yang dengan tanpa diketahuinya adegan itu juga terekam oleh kamera handycam yang tersembunyi di sela-sela baju yang tergantung di dinding dekat pintu yang tertutup.

    Saat itu Lia kuminta melepaskan beberapa kancing bajunya untuk menambah kesan sexy, belahan dadanya yang putih dan sexy menimbulkan daya tarik sendiri, kemudian berlajut kuminta Lia untuk melepaskan seluruh kancing bajunya, sehingga kini dari atas sampai bagian perutnya yang rata terlihat dengan jelas.

    Lia tampaknya semakin asyik dan tidak malu-malu lagi, jika ia malu maka aku akan berkata, “Aku kan sudah melihat bagian yang terpenting yang kau miliki, kenapa harus malu. Lagian ini hanya untuk jaminan kok!”


    Dan kata-kata itu mujarab sekali, Lia pun kemudian tak malu lagi, melakukan pose-pose yang aku minta. Semua pose yang ada di kepalaku sudah aku minta pada Lia untuk melakukanya.

    Kini tubuh indahnya benar-benar terekspose secara lebih vulgar, karena kini seragam Lia sudah berganti dengan kaos dalam tipis milikku, tadi sempat kuminta ia melepaskan bajunya dan menggantinya dengan kaos dalam tipis milikku.

    Setelah beberapa kali berfoto, kuminta ia membuka kaosnya dan membiarkan bagian atas tubuhnya tidak tertutupi sehelai benang pun, tadinya ia agak malu dan menutupi kedua payudaranya dengan tangannya, tapi setelah kudesak dan kurayu ia mau berpose tanpa menutupi kedua payudaranya.

    Sedang roknya kini telah bertambah pendek karena aku gunting 10 cm lebih pendek. Sehingga kini rok itu benar-benar tidak bisa menutupi keindahan tubuh bagian bawahnya, saat ia membungkuk, akan terlihat bagian kewanitaannya menyembul di sela-sela belahan pantatnya yang indah.

    Tadinya Lia menolak roknya aku potong, karena takut dimarahi ibunya saat pulang ke rumah nanti, tapi karena aku desak, agar makin sexy kataku, akhirnya dia merelakan rok seragamnya aku potong.

    Tak terasa, sudah satu roll film aku habiskan untuk mem-fotonya.


    “Wah udah satu roll nih,” kataku padanya, sambil mengeluarkan dompetku lagi. Karena sesuai janjiku, aku harus membayarnya 400 ribu setiap roll-nya.

    Lia pun menerima uang yang aku berikan dan kembali memasukannya ke dalam sakunya.

    “Mau tambah lagi nggak?” tanyaku.
    “Iya dong, kan belum cukup uangnya!” balasnya sambil senyum.
    “Tapi aku gak mau gini terus ah, bosen, aku ingin gaya yang lain, dan lokasi yang lain”, kataku lagi.
    “Gimana kalo di kolam renang belakang?!” tanyaku.
    “Boleh aja, asyik juga sepertinya” jawabnya senang.
    “Kalo gitu, mulai saat ini, kamu lepas semua kain yang menempel di badanmu, aku ingin kamu tidak mengenakan seutas benangpun selama berada di lingkungan rumahku ini!!” aku mulai berkata agak keras padanya.
    “Dan sejak saat ini, aku yang berkuasa terhadap dirimu, dan kamu harus menuruti semua perkataanku kamu mengerti?!!”
    “Kalau kamu mau menuruti semua kemauanku, kamu akan kukasih bonus uang lagi!!”
    “Tapi kalo tidak foto-foto ini akan aku sebarkan Lia..!!” kataku lagi sambil memperlihatkan satu roll film yang ada di genggamanku.
    “Ayo buka semua pakaianmu!!” kataku sambil menepuk pantatnya yang terbuka dengan agak keras, kerena roknya yang kini sangat pendek itu telah tersingkap.

    Tampak ia agak terkejut, dan hampir menangis, mungkin dia kaget melihat perubahan sikapku, yang tadinya lembut kini berubah sedikit kasar padanya.

    Kini Lia benar benar tidak punya pilihan lagi, karena tentunya ia tak ingin foto-fotonya tersebar luas, ia akan malu sekali jika teman-temanya melihat foto-foto itu, walau ia sama sekali tidak telanjang dalam foto foto itu, tapi secara keseluruhan sepertinya tak ada bagian tubuhnya yang tidak dapat dengan jelas terlihat.


    Lia terdiam sejenak..

    “Ayolah Lia, buka semua pakaianmu, aku tahu, di sekolah kamu terkenal sebagai pecun, aku yakin bukan sekali ini saja kamu bugil di depan laki-laki, sudah pasti kamu sudah seringkali telanjang di depan cowok!” kataku padanya.
    “Akui saja?! “Betul kan?!” desakku padanya.

    Lia hanya diam.. Dan kemudian mengangguk kecil.

    “Nah benar kan kataku, nah mulai sekarang kamu adalah pecunku, dan kamu sekarang harus menuruti semua keinginanku”.
    “Kalo kamu kuminta datang, segera datang!, pokoknya apapun permintaanku, kamu harus turuti!!”.
    “Kalau tidak kamu tahu sendiri akibatnya!, kamu mau kan jadi pecunku..?!!” aku berkata padanya dengan nada sedikit keras.

    Lia mengangguk..

    “Jawab dong, jangan diam aja” kataku lagi.
    “Iya, aku mau..” jawabnya kemudian.

    Nah mulai saat itu resmilah Lia menjadi pecunku, Tapi yang paling sering adalah, Lia kujadikan objek eksibisiku, seperti juga saat itu.

    Bersambung . . . .

    Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri

  • Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante


    17429 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Dirumah Tante ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita SexSore yang kelabu saat itu. Aku kesal setengah mati gara-gara rapat BEM yang tidak kunjung menemukan hasil. Jengkel memang aku rasakan, karena semuanya tetak kukuh dengan pendirian dan pendapatnya masing-masing. Terkadang BEM sudah seperti di Senayan saja.
    Aku pulang ke rumah menggunakan motor butut kesayanganku. Motor yang udah nemenin aku selama menjadi mahasiswa di kota ini. Perkenalkan aku Andra, mahasiswa teknik semester 5 universitas negeri di kotaku. Kalo perawakan, aku terus terang sering di bilang ganteng mirip tantowi yahya. Tinggi rata-rata 170 cm, namun agah sedikit padat.

    Aku aktif di organisasi BEM sejak awal semester 4 ini. Aku kira enak menjadi ketua BEM. Namun ternyata tidak seenak yang aku bayangkan. Kuliahku jadi terbengkalai, ntah bagaimana hasil semester ini.

    Kita langsung mulai saja ceritanya. Cerita ini adalah cerita yang menurutku serba kebetulan. Aku pun ga nyangka semua ini akan terjadi.

    Sepulang rapat BEM aku langsung pulang ke rumahku. Rumah tanteku lebih tepatnya. Aku tinggal di sana karena tidak ada yang menghuni rumah itu. Tante dan keluarganya telah pindah ke Amerika mengikuti om yang bekerja sebagai seorang supervisor di salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Rumahnya sangat besar, aku tinggal disini bersama dengan seorang pembantu wanitanya tante yang bertanggung jawab membersihkan rumah tersebut.

    Sampai di rumah perasaanku emang sudah serba uring-uringan. Rasanya darah tinggiku kumat. Pusing menang, pandanganku kabur sampai aku pingsan di bawah tangga menuju lantai 2 dimana kamarku berada.

    Ntah berapa lama aku tidak sadarkan diri. Yang aku tau waktu aku sadar aku berada di atas sofa ruang keluarga didampingi mbak Yuni.

    “den Andra udah sadar..” suara mbak Yuni memecah kebuyaranku.
    “ehh… mbak Yuni, aku tadi pingsan yah mbak. Maaf merepotkan mbak, aku emang lagi ga enak badan..”
    “ahh,, ga apa-apa lagi den. Emang den Andra kenapa?? kok bisa sampai pingsang segala??”
    “ga tau lah mbak, kayaknya darah tinggi ku kumat gara-gara rapat tadi.”
    “den Andra ini ada-ada saja, masa masih muda udah kena darah tinggi.”
    “hahah… mau gimana lagi mbak, kata dokter emang begitu. Yaudah mbak, aku mau ke atas dulu, mau mandi trus istirahat.”
    “jangan lupa makan den. Mbak udah masak tuh. Aden mau makan d bawah atau di atas??”
    “di atas aja kalo begitu mbak”

    Percakapan kami pun berlalu seiring dengan berjalannya aku menuju kamarku. Mbak Yuni merupakan seorang janda muda beranak satu. Anaknya di tinggal di kampung halamannya bersama dengan keluarganya. Sebenarnya dia cantik, wajahnya ayu, kulitnya putih terawat. Mungkin karena di rumah tidak terlalu banyak kerjaan dia bisa merawat tubuhnya. Yang paling menarik itu tubuhnya yang sangat-sangat proporsional. Payudaranya tetep kenceng walau udah beranak satu dan pinggulnya padet berisi. Bisa di katakan dia adalah miss pembantu, heheh.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sesampainya di kamar, aku langsung mandi. Walau ada air panas, tapi aku paling malas mandi dengan air panas, soalnya ga ada segarnya jadinya. Setelah mandi aku rebahkan diri di atas ranjang kesayanganku dengan masih mengenakan handuk. Tak lama berselang mbak Yuni datang membawa makanan dan susu coklat hangat kesukaan ku. Situs Judi Slots

    “ini den, makanannya. Jangan lupa di makan trus minum susunya biar ga tambah sakit.”
    “iya mbak, makasih..” jawabku dengan senyuman.
    “kalo gitu mbak ke bawah dulu yah den. Kalo ada apa-apa panggil aja mbak.”
    “iya mbak Yuni yang bawel..”

    Mbak yuni pun keluar dari kamarku. Langsung saja aku ganti pakaianku dengan pakaian resmi di rumah. Yah celana boxer sama baju singglet. Makanan yang telah d antar mbak yuni pun tak lupa aku santap.

    Makanan habis aku pun mulai untuk istirahat. Namun mataku tetap ga bisa di bawa tidur. Ntah kenapa sejak ngeliat mbak Yuni yang tadi makai baju you can see aku selalu kepikiran dia. Biasanya dia lebih suka pakai daster ato baju kaos sama celana pendek selutut. Eh tadi dia pakai celana pendek sepaha plus baju you can see. Pokoknya mempertontonkan banget deh.

    Pikiranku mulai kotor, aku mulai membayangkan gimana yah kalo aku tidurin mbak Yuni. Tapi aku juga takut, ntar dia marah dan nadu sama om dan tante. Bisa diusir aku. Namun si otong udh minta di kasih jatah dan setan pun membujuk-bujuk supaya cari akal buat bisa nidurin mbak Yuni.

    Tak lama lampu neon un menyala di atas kepalaku. Bagai mana kalo aku coba minta pijitin sma mbak Yuni. Kalo berhasil taktik berikutnya bisa nyusul. Emang sih cara ini cara paling kuno dalam menjebak pembantu, tapi apa salahnya di coba.

    Aku mulai ideku tadi. Aku turun ke lantai satu untuk mencari mbak Yuni. Aku mencari ke kamarnya, namun mbak Yuni ga ada di sana. Aku cari lagi, mungkin di toilet, tapi juga tidak ada. Malas mencari aku panggil saja dia. Eh ternyata dia lagi nonton di ruang tangah.

    “ada apa den?”
    “eh mbak Yuni di cariin ke kamarnya alah ada di ruang tengah..”
    “iya den, mbak lagi nonton tadi. Ada apa yah den cari mbak?”
    “ini mbak, badan aku capek-capek semua. Mbak misa mijit ga?”
    “mbak ga bisa mijit den, ntar takut aden jadi salah urat. Aden mau di panggilin tkang urut langganannya nyonya?”
    “mbak aja deh mbak, ntar nunggunya lama. Lagian sekarang udah jam berapa.”
    “gimana yah den. Tapi kalo salah urat jangan salahin mbak loo..”
    “iya deh mbak. Aku tunggu di kamar yah”

    Langkah pertama berhasil, sekarang tinggal bagaimana membujuk nya saja. Aku langsung ke kamar. Kubuka bajuku dan langsung aku tengkurep di atas ranjang. Tak lama mbak Yuni datang dengan masih memakai pakaian yang tadi.

    “den Andra ada body lotion ga buat mijit?”
    “ada tuh mbak di atas meja. Ambil aja.” Kataku singkat
    “kalo ga enak bilang aja yah den.”

    Aku tidah menjawab. Mbak Yuni duduk di pinggir ranjang dan menuang body lotion ke tangannya dan mulai memijit punggungku. Emang sih pijitannya kurang enak, tapi lumayan lah demi bisa menggoyang ranjang ini.

    “mbak kalo susah mijitnya dari samping, naik aja duduk di atas punggung aku mbak, ga apa-apa kok.”
    “ahh ga usah den. Ga enak di lihat orang.”
    “siapa yang bakal lihat mbak, kan di rumah ini Cuma ada kita berdua, gabakal ada yag liat. Kalo mijitnya kaya gini kan mbak juga yang bakal susah. Ntar pinggangnya keseleo lagi.”
    “iya deh den. Maaf loo den.” Katanya sopan sambil beranjak naik dan duduk ke atas pinggang ku.

    Saat memijit mbak Yuni terus bercerita tentang pengalamannya bekerja di rumah ini selama 5 tahun terakhir. Ternyata dari ceritanya mbak Yuni emang masih muda. Umurnya baru 25 tahun. Dulu dia nikahnya umur 16 tahun trus punya anak cowok. Waktu dia umur 20 taun dia mulai kerja di sini sama tante, sampai sekarang. Aku berfikir, mungkin inilah saatnya aku mulai melencengkan pertanyaanku.

    “sekarang umur anak mbak udah brapa taun??”
    “sekarang mah udah 8 taun den, namanya Rangga.”
    ”pasti orangnya ganteng. Soalnya mamanya cantik banget.”
    “ah aden ni bisa aja. Mana pula ada pembantu yang cantik den.”
    “serius mbak, mbak itu cantik, putih, sexy lagi. Terus terang aku suka lo sama gaya berpakaian mbak yang kaya gini. Mbak nampak lebih muda dan lebih segar.”
    “ihh aden pinter banget ngegombalnya.”
    “mbak ga percaya yah. Kalo aku belum punya tunangan, aku mau tuh jadiin mbak pacar.”
    “ihh udah ah den. Aden ni ada-ada aja.”

    Cerita Sex Dirumah Tante Mbak Yuni terus memijit tubuh ku. Setelah bagian punggung selesai pijitannya pindah ke kaki. Kami terus bercerita dan aku terus memberi serangan agar cita-cita ku tercapai. Situs Judi Slots

    “mbak, kok mbak ga nikah lagi? Kan mbak cantik?”
    “ga ah den, belum saatnya rasanya. Mbak mau fokos buat ngebesari anak mbak dulu. Mbak mau ngumpulin duit dulu, biar nanti dia ga kaya orang tuanya. Mbak mau dia nanti kuliah kaya den Andra trus jadi orang gede biar bisa ngebehagiain orang tuanya.”
    ”trus misalnya kalo mbak lagi kepengan gimana mbak?”
    “kepengen apa yah den?”
    “iya, kepengen itu. Biasanya kalo orang udah berkeluarga dan udah punya anak kan ketagihan buat gituan. Emang mbak ga kepengen lagi gituan?”
    “ya kepengen lah den. Tapi mau gimana lagi. Ya terpaksa harus di tahan-tahan aja.”
    “kasian yah mbak. Harus tersiksa gini. Tapi kalo mbak emang kepengen aku mau lo bantuin mbak.”
    “ihh aden nih. Kan ga boleh den. Ntar ketauan orang bisa brabe. Ehh aden kakinya udah selesai mbak pijit nih.”
    “ya ga apa-apa lah mbak, daripada tersiksa. Bagian depan juga dong mbak, masa bagian belakangnya doang.”

    Mbak Yuni tampak berfikir karena ucapan ku tadi. Aku berbalik menelentang, terus terang aku lumayan terbawa karena pembicaraan kai tadi, batangku pun mulai berdiri, tercertak jelas dari boxer yang aku pakai. Dan sempat aku melihat mbak Yuni beberapa kali melihat ke arah selangkangan ku.

    Sebenarnya ukuran batangku pun tidak begitu panjang, hanya rata-rata orang Indonesia, namun diameternya emang agak besar sekitar 5 cm. Dan saat ini si otong sudah agak ngeceng.

    Mbak Yuni mulai memijit badian dadaku, dia memijit dari arah samping. Dan dari sini aku dapat melihat wajah cantiknya dan belahan dada montoknya. Selain itu tanganku juga bergesekan teru dengan paha mulusnya.

    “tuhkan mbak masih cantik banget.”
    “aden mulai lagi kan. Jangan gitu dong den, mbak kan jadi malu.”
    “aku serius lo mbak. Sexy lagi, pasti bakal beruntung orang yang dapat mbak sebagai istrinya nanti.”

    Mbak Yuni hanya tersenyum-senyum dengan pujian ku. Dia terus saja memijit dada ku hingga puting kupun menegang. Mungkin dia suka dengan dadaku yang memang bidang karena aku sering angkat beban di tempat aku biasa fitnes.

    “mbak, masa mijit dada aku terus. Pijit yang lain dong.” Kataku protes.
    “maaf den, keasikan ngobrol sampai lupa deh.”
    “ngomong-ngomong ga susah mbak pijit dari situ?”
    “iya sih den. Tapi mau ginama lagi. Ntar adeknya aden kedudukin lagi sama mbak.”
    “ahh ga apa-apa mbak. Dudukin aja.”
    “ga usah lah den, mbak jadi ga enak ntar.”
    “enak kok mbak, dudukin aja” memaksa

    Mbak Yuni pun pindah duduk ke atas paha ku. Kira-kira pas antara adek ku dengan selangkangannya. Muka mbak Yuni memerah mungkin merasa malu dengan keaadan kami saat ini. Dengan begini payudara mbak Yuni makin terlihat jelas sangat kontras dengan baju hitam yang dia pakai. Lama kelamaan si otong malah semakin bangun. Aku yakin mbak Yuni meaakannya karena dia tepat mendudukinya.

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Cerita Sex Dirumah Tante

    Tanganku mulai nakal mengelus-elus pahanya mbak Yuni. Namun tidak ada penulakan dari mbak Yuni dan tampaknya mbak Yuni juga menikmati elusanku di pahanya. Tidah hanya itu aku mulai menggoyang-goyangkan badanku sedikit demi sedikit, sehingga otongku dapat bergesekan dengan nonanya mbak Yuni, walau masih terlapisi oleh celana kami. Tapi lumayan lah untuk memancing-mancing mbak Yuni.

    Wajahnya semakin memerah, nafasnya mulai memburu. Aku dapat merasakan nafasnya semakin cepat. Aku tingkatkan lagi serangan ku. Tangan ku ku pindahkan ke pantatnya dan sedikit aku elus-elus. Selain itu goyangan tubuhku semakin aku perkencang. Namun yang teradi karena goyangan itu, tangannya yang saat itu memijat bahuku malah terpeleset. Dia terjeatu di dada ku. Dan yang lebih ajaib lagi bibirnya mbak Yuni pas mendarat di bibir ku.

    “maaf den, mbak kepeleset tangannya.” Mukanya merah padam.
    “ga apa-apa kok mbak. Kalo minta tambah boleh ga mbak?” pancingan ku.
    “tambah apa den?”
    “tambah ciumannya. Heheh” aku cengengesan.
    “tuhkan aden tambah nakal. Udah dari tadi tangannya kemana-mana. Sekarang malah minta cium. Ntar mbak aduin sama nyonya lo.”
    “jangan dong mbak. Maaf deh, aku Cuma kebawa aja. Tapi mbak suka kan?” jawabku memancing lagi.

    Mbak Yuni tidak menjawab pertanyaan ku. Walau begitu dia tetap berada di atas ku. Dengan nafas yang masih memburu menikmati goyangan yang aku berikan kepadanya.

    Mbak Yuni tidak melakukan apa-apa. Dia tetap duduk di atasku dan tanyanya tenang menopang badannya di dadaku. Matanya merem, seperti menikmati sesuatu. Goyangan semakin ku percepat. Al hasil mbak Yuni mendesah.

    Aku bersorak dalam hatiku. Aku berhasil memancing mbak yuni untuk masuk ke jebakan ku. Kembali ku mainkan tangan ku. Tanganku kembali ke pantatnya mbak Yun dan meremas-remas pantatnya sambil terus menggoyang-goyang. Dia tidak lagi protes dengan apa yang aku lakukan. Dia malah semakin menikmati.

    “gimana mbak? Enak ga mbak?”

    Mbak Yuni hanya mengangguk, matanya sayu menandakan dia sangat menikmati goyangan ku.

    Cerita Sex Dirumah Tante “mau yang lebih enak ga mbak?”
    “apa den.?” Jawabnya tersenggal.
    “kita main yuk mbak, aku juga ga tahan nih.”
    “jangan den, ntar ketahuan orang. Kaya gini aja udah cukup den.”
    “ga bakal ada orang yang tau selain kalo mbak yang bilang kepada orang lain mbak.”
    “tapi mbak takut hamil den. Trus mbak juga takut kalo ntar aden ngadu sama nyonya.”
    “mbak percaya deh sama aku. Aku ga bakal bilang sama siapa-siapa asal mbak juga gitu.” Jawabku sambil membalikkan badan. Sekarang aku berada di atas menindih mbak Yuni sambil terus menggoyang selangkangannya mbak Yuni.

    Mbak Yuni menikmati banget apa yang aku lakukan terhadapnya. Dia tampaknya sudah setuju dengan apa yang aku ingin kan.

    Melihat lampu hijau telah menyala. Tangan ku mulai menggerayangi tubuh mbak Yuni. Bibirku langsung menyambar bibir mbak Yuni dan mbak Yuni pun menanggapi ciuman ku. Tangan ku mulai mendaki gunung indah yang dari dulu menjadi impian ku. Aku remas kedua gunung identik itu terasa banget kalo mbak Yuni ga pake BH di dalamnya. Soalnya putting susu mbak Yuni terasa keras dan mencetak keluar. Ternyata mbak Yuni punya putting yang kecil sehingga dari tadi aku ga sadar kalo mbak Yuni ga pake BH.

    Serangan terus ku lakukan. Leher dan belakang telinganya ku cium dan ku jilat. Mbak Yuni menggeliat pertanda nafsunya sangat menggebu-gebu. Tangan kupun telah masuk kedalam baju you can see yang di pakai mbak yuni. Kenyal sekali memang. Si otong berada di puncak akibatnya. Dan pastinya semakin terasa sama mbak Yuni. Cairan beningpun sudah keluar dari ujung penis ku bahkan telah tembus sampai keluar celana boxer yang aku pakai. Tapi mak Yuni lebih parah. Celananya telah basah akibat gesekan yang aku berikan, membuat aku tambah bersemangat menggempur mbak Yuni.

    “mbak, bajunya aku buka yah, biar tambah enak.”

    Mbak Yuni hanya mengangguk menjawab pertanyaan yang aku berikan. Tak menunggu waktu lama baju mbak Yuni telah terlempar ntah kemana. Remasanku semakin kuat, mbak Yuni semakin menggeracau dan mendesah tak karuan hanya kata kata

    “ahhh.. sssshhh… dan terus den” yang aku dengar dari tadi.

    Kedua putting kecil itupun tak lupa aku jilat dan aku hisap. Sangat nikmat rasanya. Meremas sambil menghisap susu besar seperti ini. Tak lupa aku tinggalkan dua tanda cupangan di kedua susunya mbak Yuni. Tanda aku telah pernah menidurinya. Dan tanda yang selalu aku berikan kepada semua payudara yang telah pernah aku hisap. Situs Judi Slots

    Gempuran kembali aku tambah. Tanganku turun menuju selangkangan mbak Yuni dan menggosok-gosoknya. Merasa kurang nyaman, aku pelorotkan celana beserta celana dalamnya sehingga sekarang mbak Yuni bugil total. Alangkah terkesimanya aku melihat ternyata mbak Yuni mencukur habis semua bulu kemaluannya. Vaginyanya tampak bersih dan mengkilat karena lendir yang dia keluarkan.

    Kembali aku gesekkan tanganku ke bibir vaginanya. Klitorisnyapun tampak membengkak karena nafsunya yang menggebu. Cairan beningpun tampak banjir keluar dari lobang surganya mbak Yuni. Ku jilat vaginanya mbak Yuni. Namun mbak Yuni menolaknya. Dia langsung menutup vagina mulus yang dia punya.

    “jorok atuh den. Masa tempat kencing aden jilat.”
    “ga apa-apa mbak. Mbak nikmati aja. Pasti rasanya enak banget.” Jawabu meyakinkannya.

    Ku angkat tangan mbak Yuni dari vaginanya dan langsung ku sergap. Mbak Yuni tambah menggeracau ga karuan

    “enak den.. aden bener,.. enak banget… terus den.. hisap yang,.. keras” ucapnya tak karuan. Terus aku jilat dan aku hisap lobang surganya.

    Jari tengah ku pun aku masukkan ke dalam lubang vagina nya membuat caian didalamnya meluber keluar. Kelihatannya mbak Yuni emang udah lama ga di sentuh sama lelaki. Nafsunya sampai sebegini banget , fikirku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Tak lama aku menjilat vaginanya mbak Yuni, mbak Yuni mendapatkan orgasmenya yang pertama. Orgasme yang sangat dasyat, sampai sampai muncrat keluar. Langsung saja aku hisap semua cairan kental yang keluar tanpa ada sisa. Lumayan lama mbak Yuni menegang karena orgasmenya. Dia tampak kelelahan karena orgasme pertamanya.

    “gimana mbak?? Capek yah mbak??”
    “iya den. Mbak jadi lemes gini. Tapi enak banget den. Mbak aden apain tadi sampai mbak kenikmatan gini.. rasanya mbak kaya terbang gitu den” nafasnya tersenggal.
    “ga di apa-apain kok mbak. Sekarang mbak istirahat dulu.. ntar aku kasih yang lebih nikmat.”

    Mbak Yuni pun ketiduran di kamarku tanpa busana. Spray tempat tidurku basah karena cairannya mbak Yuni. Aku biarkan mbak Yuni istirahat biar nanti mbak Yuni bisa fresh lagi.

    Akupun tidur di sebelah mbak Yuni sambil memeluk nya.

    Aku ketiduran lama, dan terbangun pukul 10 pagi. Untung hari itu aku ga ada jadwal kuliah jadi aku bisa seharian di rumah.

    Saat itu mbak Yuni masih tertidur, sepertinya dia benar-benar keletihan semalam.

    “mbak.. mbak.. keletihannya sampai ketiduran sampai jam segini.”

    Aku bangunkan mbak Yuni dengan meremas-remas dadanya. Namuan dia masih saja tidur. Dasar mbak Yuni. Tidurnya kaya orang mati kataku dalam hati. Aku cium bibirnya pun diamsih belum juga bangun, malahan adekku yang bangun karena ngebangunin mbak Yuni. Mungkin karena semalam aku belum ngeluarin stok sperma yang udah seminggu aku simpan karena ga berhubungan dengan pacar ku.

    Vaginanyapun kembali aku gosok-gosok dengan tangan ku. Tapi mbak Yuni tetap tidak bangun, namun lama-lama aku gesek vaginanya menjadi lembab dan basah. Nafasnya pun kembali memburu. Melihat kejadiannya begini, langsung saja aku buka celanaku beserta CD yang aku pakai, keluarlah si otong dari sarangnya dengan tegap minta sarapan pagi.

    Mbak Yuni yang sedang tidur ini akan langsung aku genjot buat ngebanguninnya. Aku buka lebar-lebar selangkangannya dan kembali aku jilat biar lendirnya tambah banyak dan ga susah buat coblos lobangnya mbak Yuni.

    Setelah 15 menit aku jilat, aku langsung mengambil posisi dan mengancang-ancang kuda-kuda buat menikmati vaginanya mbak Yuni. “dengan masuknya si otong kedalam vaginanya Mabak Yuni, maka aku akan berhasil menjalankan taktik kuno ini” kataku. Si otong aku gesek-gesekkan ke vaginanya mbak Yuni biar ada pelicinnya.

    Tak lama aku masukkan kontolku pelan-pelan, agak susah memang, mungkin karena mbak Yuni udah lama ga di entot ato karena emang batangku yang kegedean buat vaginanya mbak Yuni. Setelah berusaha menekan akhirnya kepala kontolku pun masuk kedalam vaginanya mbak Yuni. Namun dia masih saja belum bangun. Aku tekan keras kontolku ke dalam vaginanya mbak Yuni sampai mentok dan mbak Yuni pun terbelalak merasakannya. “aden Andra.. Sakit den.. kok adeng ga ngomong-ngomong mau masukin kontolnya?”

    “mbak sih, susah banget bangunnya. Udah dari tadi aku bangunin tapi masih belum bangun. Ya langsung aja aku masukin, udah ga tahan sih..” jawab ku cengengesan.

    Aku mulai mengocok kontolku yang ada di dalam vaginanya mbak Yuni. Dia terlihat masih meringis kaena perih yang dirasakannya, namun lama kelamaan ringisannya berubah menjadi desahan kenikmatan. Bahkan kata-kata kotor mulai keluar dari mulutnya. Tapi kata-kata kotor yang keluar makin membuat aku bernafsu menikmati tubuhnya mbak Yuni dan semakin kencang pula aku menusuk vaginanya mbak Yuni.

    Tak lama memakai gaya standar mbak Yuni meminta kami ganti posisi. Dia meminta berganti menjadi doggy style. Aku kembali menggoyang mbak Yuni dari belakang.

    “enak kaya gini den. Lebih kerasa. Tapi kok kontol aden gede banget sampai rasanyanya ga muat di memeknya mbak”
    “yang penting enak kan mbak sayang” jawabku sambil terus menggoyang kontolku di memek mbak Yuni. Desahan dan erangan nikmat tak henti-hentinya keluar dari mulut mbak Yuni, membuat suasana menjadi semakin panas.

    Lima menit bersama doggy style, mbak yuni semakin liar. Kelihatannya dia akan mengalami orgasmenya. Aku yang merasakan kontraksi otot vagina mbak Yuni semakin cepat, terus memompa semakin cepat sampai akhirnya tubuh mbak Yuni kejang menandakan puncak kenikmatannya telah datang. Batang kontolku terasa di siram dan di remas kuat oleh cairan dan dinding vagina mbak Yuni.

    “ahh… nikmat banget den.. Aden hebat banget nunggangi mbak Yuni.”
    “heheh.. emang kuda di tunggangi mbak?” Jawabku bercanda melonggarkan ayunanku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Sebenarnya aku juga hampir mengalami klimaks saat mbak Yuni orgasme tadi. Namun karena mbak Yuni sempat minta berhenti, sehingga semprotan sperma ku pun tertunda. Beberapa saat mbak Yuni mengambil nafas. Kemudian dia meminta aku berbalik dan segera naik ke pangkuan ku. Kontolku yang masih ereksi dimasukkannya kedalam lobang surganya. Gampang saja, lobang yang telah basah itu langsung terisi oleh kontolku.

    Goyangan pinggul mbak Yuni mulai mengocok kontolku yang minta di keluarkan laharnya. Lambat dan lemah, tapi pasti koyangan itu di lakukannya. Memberi kenikmatan yang berbeda. Semakin lama goyangannya semakin cepat. Terkadang naik turun, atau berputar putar. Sepertinya mbak Yuni sangat mahir dalam gaya woman on top ini.

    Aku tidak hanya menerima kenikmatan yang diberikan mbak Yuni. Tangan nakalku langsung ku letakkan di payudara mbak Yuni dan tak hanya diam. Remasan dan cubitan ku berikan untuk menambah kenikmatan permainan kami ini. Sesekali aku sempatkan menghisap putting tegang yang terpampang di depan ku dan tidak jarang aku gigit kecil putting itu.

    “den,, enak gigitannya den. Ahhh… “ kata yang keluar dari mulutnya. Aku teruskan kerjaan ku. Cupanganku pun telah meraja lela di susunya mbak Yuni.

    Goyangan mbak yuni tampaknya berhasil membobol pertahanan ku. Rasanya tidak lama lagi spermaku akan muncrat dari ujung senapan ku.

    “mbak,.. akk.. akku udah ma.. mau keluar nih mbak.. shshhh.”
    “keluarin di dalam aja denhh… mbak kayaknya juga udah ga lama lagi..”

    Mendengar itu ku balikkan tubuh mbak Yuni dan langsung ku pompa keras memek nikmat tersebut.

    “ahhh… aku keluar mbaaaakkk” teriak ku mengiringi semprotan deras sperma ku di dalam memek mbak Yuni. Dan ternyata semprotankupun di sambut oleh orgasme mbak Yuni yang kesekian kalinya.

    Tubuhku langsung melemas menindih tubuh mbak Yuni. Kami terdiam sejenak. Nafas kami tersenggal tak beraturan. Kontolkupun semakin lama semakin melemas dan mengecil di dalam memeknya mbak Yuni. Ku cabut kontolku dan aku beranjak berbaring di sebalah mbak Yuni.

    “makasi yah mbak. Mbak udah mau ngelayani aku.”
    “sama-sama den. Mbak juga udah lama kepengan ngentot yang kaya gini. Tapi kok aden mau main sama pembantu kaya mbak. Kan aden sendiri punya pacar.”
    “ya ga apa-apa mbak. Emang ga boleh yah seorang majikan main sama pembantunya.?”
    “ya ga apa-apa sih den.” Jawabnya singkat.
    “ehh mbak. Ga apa-apa tuh aku nyemprotin sperma aku di dalam memeknya mbak.”
    “ndak apa-apa den. Ntar mbak minum jamu biar ga hamil.” Katanya sambil tersenyum.

    Kami terdiam. Dan tak terasa kami kembali ketiduran sampai pukul tiga sore. Ketika aku bangun mbak Yuni sudah tidak ada di sampingku lagi. Mungkin sudah kembali ke kamarnya. Segera aku bangkit dan mandi membasuh keringat dan sperma kering yang menempel di batang kontolku.

    Cerita Sex Dirumah Tante Setelah mandi, aku langsung kebawah mencari mbak Yuni. Ku temui dia sedang masak makan siang di dapur. Saat itu dia memakai baju kaos dengan stelan celana pendek ¾ . Lagi asik tampaknya sehingga tidak menyadari kehadiran ku. Tubuh indah mbak Yuni langsung ku peluk dari belakang mengagetkannya.

    “udah bangun toh den..”
    “udah sayang.. mbak, jangan panggi aku aden lagi yah. Kalo ada tante sama keluarganya aja panggil aden.”
    “trus panggil apa dong den?”
    “terserah kamu aja sayang.” Kataku mengecup pipinya.
    “iya deh sayang.” Jawabnya
    “sayang, aku boleh minta sesuatu ga?”
    “minta apa den.. eh sayang?”
    “kalo Cuma aku di rumah, kamu jangan pake baju yang kaya gini yah.”
    “trus baju apa dong?”
    “maunya sih telanjang aja. Gimana sayang.. mau yah?”
    “kok gitu sayang.?”
    “ya biar kalo aku lagi pengen, aku bisa masukin di mana aja.” Jawabku cengengesan.
    “tapi kamu juga karus gitu. Baru aku mau.”
    “OK” jawabku singkat. Situs Judi Slots

    Langsung ku telanjangi mbak Yuni saat itu juga. Begitu juga dengan aku. Kami sudah seperti kaum nudis saja di dalam rumah ini.

    Sejak saat itu, kami sudah seperti suami dan istri. Mbak Yuni pun aku suruh pindah tidur ke kamarku. Tentu saja kalau tidak ada om dan tante. Dan selama kami berdua di rumah, kami selalu telanjang ria. Dan kami juga melakukan hubungan dimana saja kami suka. Di kamar, dapur, kamar mandi, ruang tamu, bahkan di kolam renang belang rumah. Kami selaku melakukannya tanpa kondom.

    Sempat sih mbak Yuni hamil. Namun dia menggugur kannya dan sejak saat itu dia rajin mengkonsumsi pil KB. Kamipun terus melakukannya sampai aku tamat sekarang. Walaupun aku telah menyelesaikan kulah ku dan bekerja di luar kota.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Karlee Gray berakhir dengan titjob

    Foto Ngentot Karlee Gray berakhir dengan titjob


    2185 views

    Duniabola99.com – foto pasangan Horney Karlee Gray toket gede yang lagi asik berudaan dengan pacarnya dan mendapatkan rangsangan diatas sofa dan ngentot di memeknya yang berjembut tipis tipis yang sudah tercukur rapi berakhir dengan sperma yang banyak toketnya yang gede karena titjob.

  • Kisah Memek Ketika Aku Menunggu Di Halte Bus,Terlihat Gadis Cantik

    Kisah Memek Ketika Aku Menunggu Di Halte Bus,Terlihat Gadis Cantik


    3497 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Ketika Aku Menunggu Di Halte Bus,Terlihat Gadis Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Aku mengenalnya pertama kali ketika nunggu bus di sebuah sudut Jakarta. Tiba-tiba saja turun hujan. Aku hari itu memang sudah sedia payung lipat karena waktu berngkat dari rumah kulihat langit sudah gelap. Kubuka payungku dan kulihat seorang gadis, masih muda, berlari menembus hujan. Kusambut saja dia dengan payungku dan kami berpayungan bersama. Selama berpayungan bersama kami hanya saling berdiam saja. Akhirnya kami berteduh di bawah emperan toko. Agen Sbobet


    “Iiih, laki-laki kok bawa payung, tumben-tumbennya ada laki-laki takut hujan” katanya.

    “Bukannya berterima kasih, malahan mencela. Coba kalau tadi aku nggak bawa payung kamu udah basah kuyup” kataku tanpa merasa tersinggung. Biarin aja orang mau ngomong apapun, nggak efek bagiku. Tapi aku sendiri heran juga kok tumben memang aku mau bawa payung. Biasanya cuek aja.

    “Mau kemana?” tanyaku.
    “Pulang ke Grogol” jawabnya.

    Kutanya namanya, kudengar dia jawab bahwa namanya Yuli. Akhirnya angkutan yang ditunggunyapun datang. Akupun pulang ke rumah. Beberapa hari kemudian di tempat yang sama kembali aku bertemu dengannya.

    “Hai, masih ingat aku?” tanyaku.
    “Masih. Mana payungnya, kok nggak dibawa?” jawabnya.
    “Ah, hari panas gini kok”.
    “Baru pulang Yul?”
    “Namaku Yuni, bukan Yuli”.
    “Kemarin Yuli, sekarang Yuni besok apa lagi,” olokku.
    “Kamu aja yang budi, dari dulu juga namaku Yuni, kadang juga dipangil Ike”.

    Dari tadi suaranya datar, cenderung ketus. Kuajak Yuni untuk makan Soto Betawi di seberang jalan.

    “Buru-buru Yun? Makan dulu yuk!” ajakku.
    “Boleh, tapi kamu yang traktir”.
    “Jangan kuatir”.

    Akhirnya kami masuk ke dalam warung tenda Soto Betawi. Kupesan dua porsi tapi dia menolak.

    “Aku nggak usah, masih kenyang. Aku minum es teh saja”.
    “Ya sudah. Bang sotonya satu es tehnya dua,” kupesan pada si abang tukang soto.

    Kami duduk berhadapan dipisahkan oleh meja kecil untuk 4 orang. Aku makan dengan cepat dan kemudian mulaiminum es teh tadi. Karena mejanya kecil lutut kami bisa saling beradu. Tiba-tiba Yuni menggoyangkan lututnya agak keras.

    “Kenapa?” tanyaku.
    “Orang di belakangmu dari tadi lihatin aku terus”.
    “Biarin aja, mata dia sendiri aja”

    Kedua lututnya kemudian menjepit salah satu kakiku. Aku agak terkejut juga.

    “Pijitin dong,” kataku.
    “Mau? Jangan di sini,” katanya sambil mengedipkan mata.

    Alamak, apalagi yang terjadi setelah ini?

    “Jadi di mana?” pancingku lagi.
    “Di hotel saja” sahutnya berbisik.

    Kutatap dia, seolah-olah tak percaya dia ngajak check in.


    Aku segera selesaikan makan, bayar dan keluar dari warung. Laki-laki yang dibilangnya tadi ngelihatin terus masih curi-curi pandang ke Yuni. Kami berjalan menuju hotel dekat tempat kami makan tadi. Sambil jalan kubisikkan di telinganya “Pakai kondom?”

    “Terserah aja,” jawabnya.

    Aku hampir tidak pernah pakai kondom, apalagi nawarin teman kencanku untuk pakai kondom dalam bercinta. Entah kenapa, atau mungkin kasihan aja kepada Yuni makanya kutawarkan pakai kondom. Sambil jalan kucoba cari-cari apotik atau toko obat, tapi nggak ada sampai kami tiba di hotel.

    Begitu masuk kamar, aku ke kamar mandi dan membersihkan senjataku. Yuni berbaring di ranjang. Aku keluar dari kamar mandi dan Yuni menatapku. Ia berdiri dan segera melepas pakaiannya sampai ia telanjang bulat. Akupun kemudian melepas pakaianku dan berbaring di sampingnya.

    “Mas ini orang mana sih, kok bulunya banyak sekali?” tanyanya.
    “Jawa asli 100%,” kataku.
    “Ada turunan Arab atau India kali ya?” selidiknya lagi seperti tak percaya dengan jawabanku.
    “Kamu kerja di mana Yun?”
    “Di Pasar Minggu”.
    “Kok mau ke Grogol lewat sini?”
    “Iya, sekaligus mampir tempat bapakku kerja”

    Setelah ngobrol beberapa saat aku tahu ternyata dia berasal dari Riau, umurnya sedikit di bawahku. Pada saat ini aku dapat mengamati dia dengan lebih teliti. Tingginya kutaksir 150 cm, kulitnya kuning kecoklatan, agak kurus. Rambutnya lurus sebahu, matanya kecil dan dadanya cukup besar untuk ukuran dia.

    “Nggak usah mandi ya” kataku.
    “Nggak usah, nanti aja. Nanti aja sekalian” katanya.
    “Oh ya, katanya tadi mau pijitin saya,” kataku menggodanya sambil kuubah posisi tubuhku tengkurap.

    Yuni merapat padaku dan tangannya mulai memijit tubuhku. Keras juga pijitan tangannya. Ia mulai memijit dari kaki, kemudian paha, tangan, kepala dan punggungku.

    “Udahan, sekarang mana lagi yang mau dipijit?” tanyanya menantang.
    “Depan ini belum dipijit,” kataku.

    Aku membalikkan badan dan Yuni segera menerkamku dengan ciuman yang ganas. Aku membalas dengan tak kalah ganas. Kecil-kecil nafsunya besar juga nih anak. Bibirnya bergeser ke bawah dan ia mencium dan menjilat leherku. Aku menggelinjang nikmat.


    Napas kami mulai memburu. Sambil menciumi dan mengecup dadaku, Yuni memelukku erat. Kulihat buah dadanya yang kenyal dan padat dihiasi dengan puting kecil yang berwarna merah muda menantangku untuk segera mengulumnya. Payudara sebelah kanan kusedot dan kukulum, sementara sebelah kirinya kuremas dengan tangan kananku. Tangan kiriku mengusap-usap ppipnya dengan lembut. Yuni mengerang dan merintih ketika putingnya kugigit kecil dan kujilat-jilat.

    “Ououououhh.. Nghgghh, Mas.. Ouuhh.. Mas Anto”

    Payudaranya kukulum habis sampai semuanya masuk ke mulutku. Yuni menjilati telingaku. Akupun terangsang hebat. Meriamku sudah mengeras siap untuk maju dalam pertempuran yang dahsyat.

    Yuni melepaskan diri dari pelukanku dan kini ia menjilati dan menciumi tubuhku. Dari leherku bibirnya kemudian menyusuri dadaku, dan “.. Oukhh, Yuni.. Yachh.. ” aku mengerang ketika mulutnya menjilati putingku. Kutolak tubuhnya karena tak tahan dengan rangsangan yang diberikan pada putingku dan kemudian kugulingkan ke samping.

    Bibirku menyambar bibirnya. Kudorong lidahku menggelitik mulutnya. Lidahku kemudian disedotnya. Tangannya menjelajah ke selangkanganku dan kemudian mengocok meriamku. Meriamku semakin tegang dan besar.

    “Puaskan aku, Mas. Bawa aku dalam lautan kenikmatan.. ” ia memekik.

    Tidak lama kemudian tangannya memegang erat meriamku dan kurasakan pantat dan pinggul Yuni bergerak-gerak menggesek meriamku. Kepala meriamku kemudian masuk ke dalam lubang kenikmatannya. Terasa sempit dan basah.

    “Akhh.. Oukkhh” Yuni mendongakkan kepalanya dan memberikan kesempatan kepadaku untuk menjilati lehernya yang tepat di depanku. Ia memutarkan pantatnya dan dengan tusukan keras akhirnya semua batang meriamku sudah terbenam dalam vaginanya.


    Pinggulku bergerak maju mundur menimba kenikmatan. Kadang gerakanku kuubah menjadi ke kanan ke kiri atau berputar berlawanan dengan arah putaran pantatnya. Sesekali gerakanku agak pelan dan kugantung selangkanganku. Pantatnya naik agak tinggi sehingga kepala meriamku berada di bibir guanya dan kemudian dengan cepat kuturunkan pantatku hingga seluruh batang meriamku tenggelam ke dalam liang nikmatnya

    Punggungnya naik dengan bertopang pada sikunya. Kuisap puting buah dadanya yang sudah mengeras. Gerakanku menjadi semakin liar dan berat. Tangannya kini memeluk punggungku dan dadanya merapat pada dadaku. Tangannya meremas dan menjambak rambutku, mulutnya merintih dan mengerang keras.

    “Anto.. Ouhh Anto, aku mau nyampai, aku mau kelu.. Ar”
    “Sshh.. Shh”

    “Anto sekarang ouhh.. Sekarang” ia memekik. Tubuhnya mengejang rapat diatasku dan kakinya membelit kakiku. Mulutnya mencari-cari mulutku dan kusambar agar ia tidak merintih terlalu keras lagi. Vaginanya berdenyut kuat sekali. Akupun merasakan akan menggapai kenikmatan dan kutekan pantatku ke bawah dengan keras hingga meriamku mentok.

    “Akhkhkh Yuni.. Terimalah tembakanku,” kumuntahkan cairan maniku ke dalam vaginanya. Terasa banyak sekali dan meleleh keluar menetes di sprei.

    Tubuhku melemas di atas badan Yuni. Keringat kami bagaikan diperas, menitik di sekujur tubuh. Kemaluanku yang masih menegang kubiarkan tetap di dalam vaginanya sampai akhirnya mengecil dan terlepas sendiri.

    Akhirnya kami bangun setelah napas kami menjadi teratur. Kami masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Kami pulang menuju rumah masing-masing. Karena sudah agak malam dan angkutan umum sudah jarang, maka kuberikan ongkos taksi untuk Yuni. Kami janjian untuk ketemu seminggu lagi.

    Seminggu kemudian kami sudah ada di dalam kamar hotel. Kini aku sudah menyiapkan kondom sebelumnya. Begitu masuk ke dalam kamar, Yuni langsung memelukku dan menciumiku dengan ganasnya. Tangannya dengan cekatan mempreteli baju kemudian celana dan sekaligus celana dalamku. Setelah itu kemudian ia membuka pakaiannya sendiri dengan cepat. Tangannya sudah mengembara ke selangkanganku, meremas, mengurut dan mengocoknya. Perlahan namun pasti meriamku semakin membesar dan mengeras. Kami masih berciuman dan memagut leher.

    Kami mulai terangsang dan tubuh kami mulai hangat. Detak jantung mulai cepat dan napas menjadi berat. Kududukan dia di atas meja di dalam kamar. Kini kami lebih leluasa mengeksplorasi tubuh kami. Tangannya masih juga bermain di bawah perutku. Tanganku meremas payudaranya, memilin putingnya. Kutarik pantatnya sedikit ke depan sehingga posisinya berada di bibir meja. Dengan bantuan tangannya kucoba memasukkan penisku ke vaginanya dalam posisi aku berdiri. Ia menggerak-gerakkan pantatnya untuk membantu usahaku. Digesekkan kepala penisku pada bibir vaginanya.


    Setelah cukup pelumasan ia berbisik, “Dorong Mas.. Dorong”.

    Kudorong pantatku dengan pelan dan akhirnya batang meriamku bisa masuk dengan lancar ke dalam guanya. Dalam beberapa saat kami masih bertahan pada posisi berdiri. Kakiku sudah mulai gemetar menahan tubuhku. Kuangkat tubuhnya kemudian kugendong berjalan ke arah ranjang. Uuppss.. Sayang penisku terlepas. Kudorong dia sambil tetap berpelukan dan berciuman ke kamar mandi. Sampai kamar mandi kulepaskan pelukanku dan kami membersihkan milik kami masing-masing terlebih dahulu untuk melanjutkan permainan berikutnya yang lebih panas.

    Kubopong tubuhnya yang mungil dan kuhempaskan ke ranjang. Sebentar kemudian kami kembali bergumul untuk saling memberi dan menerima kenikmatan. Yuni berada di atas tubuhku. Kepala Yuni ke bawah, ke perut dan terus ke bawah. Digigitnya meriamku dengan gigitan kecil di sepanjang batangnya.

    Yuni memandangku dan aku menarik buah zakarku sehingga batang penisku juga tertarik dan berdiri tegak menantang. Aku memberi isyarat ketika kepalanya ada di atas selangkanganku. Kepalanya kemudian bergerak ke bawah. Ia mengisap-isap kepala penisku dan menjilatinya.

    Tiba-tiba tubuhku seperti kena sengatan listrik ketika lidah Yuni menjilat lubang kencingku. Kulihat Yuni dengan asyiknya menjilat, menghisap dan mengulum kepala meriamku. Ia tidak memasukkan seluruh batang penisku ke dalam mulutnya, melainkan hanya kepala penisku saja yang menjadi areal kerjanya.

    Kutarik tubuhnya dan kini kutindih. Yuni memelukku dan menciumi daun telingaku. Aku merinding. Dadanya yang kencang dan padat menekan dadaku. Kucium bibirnya dan kuremas buah dadanya. Judi Bola Terpercaya

    “Ouhh ayo Mas.. Aku.. Masukkan Mass.. Ayo masukkan.. ”

    Aku menurunkan pantatku dan segera penisku sudah tengelam dalam lubangnya.

    “Mass.. Enak sekali Mas Anto, aku.. Oukhh”


    Ia memekik kecil, lalu kutekan kemaluanku sampai amblas. Tangannya mencengkeram punggungku. Tidak terdengar suara apapun dalam kamar selain deritan ranjang dan lenguhan kami.

    Kucabut kemaluanku, kutahan dan kukeraskan ototnya. Pelan-pelan kumasukkan kepalanya saja ke bibir gua yang lembab dan merah.

    Yuni terpejam menikmati permainanku pada bibir kemaluannya.

    “.. Hggk.. “. Dia menjerit tertahan ketika tiba-tiba kusodokkan kemaluanku sampai mentok ke rahimnya.

    Kumaju mundurkan dengan pelan setengah batang sampai tujuh kali kemudian kusodokkan dengan kuat sampai semua batangku amblas. Yuni menggerakkan pinggulnya memutar dan naik turun sehingga kenikmatan yang luar biasa sama-sama kami rasakan. Kejantananku seperti dipelintir rasanya. Kusedot payudaranya dan kumainkan putingnya dengan lidahku.

    Yuni seperti orang yang mau berteriak menahan sesuatu menikmati hubungan ini. Ia memukul-mukul dadaku dengan histeris.

    “Auuhkhh.. Terus.. Teruskan.. Mass Anto.. Enak sekali.. Ooh”

    Kini kakiku menjepit kakinya. Ternyata vaginanya nikmatnya memang luar biasa, meskipun agak becek namun gerakan memutarnya seperti menyedot penisku.


    Aku mulai menggenjot lagi. Yuni seperti seekor singa liaryang tidak terkendali. Keringat membanjiri tubuh kami. Kupacu Yuni mendaki lereng terjal penuh kenikmatan. Kami saling meremas, memagut, dan mencium.

    Kubuka lagi kedua kakinya, kini betisnya melilit di betisku. Matanya merem melek. Aku siap untuk memuntahkan peluruku.

    “Yuni, aku mau keluar.. Sebentar lagi Yun.. Aku mau.. “.
    “Kita sama-sama Mas, Ouououhh.. “. Yuni melenguh panjang.

    Sesaat kemudian.., “Sekarang Yun. Ayo sekarang.. Ouuhh”, aku mengerang ketika peluruku muntah dari ujung rudalku.

    “Mas Anto.. Agghh” kakinya menjepit kakiku dan menarik kakiku sehingga kejantananku tertarik mau keluar.

    Aku menahan agar posisi kemaluanku tetap dalam vaginanya. Matanya terbuka lebar, tangannya mencakar punggungku, mulutnya menggigit dadaku sampai merah. Kemaluan kami saling membalas berdenyut sampai beberapa detik. Setelah beberapa saat kemudian keadaan menjadi sunyi dan tenang. Kami membersihkan diri dan check out dari hotel.

    *****

    Aku menggauli Yuni sampai lima kali dan setelah itu tidak pernah bertemu lagi. Dulu aku pernah minta nomor telepon kantornya tapi dia tidak mau memberikannya. Entah apa alasannya. Sampai sekarang aku tak pernah bertemu lagi dengan dirinya, meskipun kadang-kadang aku masih nongkrong di tempat biasa kami bertemu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

     



  • Kisah Memek Ketika Bersama Kakak Ipar Istriku Di Kontrakan

    Kisah Memek Ketika Bersama Kakak Ipar Istriku Di Kontrakan


    3324 views

    Duniabola99.com – Nama Aku Yonar, aku adalah seorang lelaki yang sudah menikah, istriku mempunyai seorang kakak laki – laki yang telah beristri, istrinya sebut saja namanya linA, dengan linA dulu ketika kami masih sama2 pacaran, kami pernah dekat dan menjalin hubungan.


    Namun setelah kami sama2 menikah, kami menjauh, bahkan linA sangat menjaga jarak denganku. Jujur aku sendiri masih menyimpan hayal dengannya, tubuhnya memang kurang berisi, payudaranya juga tidak besar, tapi permainan sex nya luar biasa, libido yang besar membuatku sering terbayang dirinya.

    Sering pada suatu saat aku berusaha menggodanya, tapi sulit. lina dan suaminya (kakak istriku) tinggal mengontrak sebuah rumah kontrakan yang kecil tepat di seberang sebelah rumah mertuaku yang juga mertua dia.

    Ketika aku berkunjung k rumah mertua ku otomatis aku juga pasti bertemu dengannya dan suaminya.

    Suatu Ketika aku sedang berkunjung ke rumah mertuaku, tentunya dengan istri dan anakku, karena rumah mertuaku berada di luarkota tempat aku tingal, otomatis biasanya aku menginap. Hari Minggu kami disana, Aku bertemu dengan lina, kami salam dan berbasa basi seperti biasa, aku masih saja terpesona melihatnya, apalgi dia hanya pakai celana pendek dan kaos oblong tipis, aku berusaha berlama-lama bersalaman dengannya, tp dia buru2 melepasnya. Aku berhasrat sekali dengannya tapi segera kubuang jauh2 pikiran itu karena keluarga sedang berkumpul tidak mungkin itu trjadi.

    Esok hari, subuh2 sekali istriku, kakaknya (suaminya lina), dan adik2nya, sudah bersiap2 berangkat acara keluarga sekaligu ziarah ke makam leluhurnya, mereka berangkat dengan Pamannya, Ibu dan seluruh keluarga. Hanya Aku putuskan tidak ikut karena masih cape dan malas. jadi hanya AKu dan Kakak Perempuan ibu mertua yang sudah sangat tua dan sulit berjalan yang tidak bisa ikut, Oh iya lina juga tidak ikut karena dia hari itu tidak libur. Sial sekali pikirku, kukiran pagi ini bisa melihat alin dan ada kesempatan untuk menggodanya.

    Pagi itu keadaan rumah sudah sepi, semua sudah berangkat, kecuali aku dan uwa. tiba2 terdengar alin masuk dari pintu belakang dari arah kontrakannya,

    bertanya pada uwa “wa, saklar di kontrakan rusak wa, jadi air sama lampunya ga bisa nya nyala, mana lina harus kerja lagi, si mas sama yng lain udah berangkat lagi gada yang bisa dimintain tolong”.


    Mendengar itu ingin rasanya aku segera beranjak dari ruang tengah menawarkan bantuan, tapi sebelum aku bicara uwa sdh menimpali

    “Tuh ada ada Yonar, dia ga ikut, minta tolong aj ya”, mendengar itu aku langsung menimpali ” Udah sini Lin aku coba liat sapa tau bisa” ” Ngga usah ngerepotin” jawab lina sambil berbisik ” ntra macem2 lagi”.

    Pikirku tau aja dia kalau aku punya niat macem2, tapi demi jaga gengsi aku bilang “Ada-ada aja, gini aj deh, selagi aku betulin saklar dikontrakan mu, lina disni aja dulu sampe beres, mandi disni aja”

    Dari gerakgeriknya dia hendak menolak namun Uwa buru2 bilang ” ya udah sekarang cepat betulin Yo, Lina disni aja dulu”

    Membawa Peralatn listrik, obeng, gunting dsb, lina menuntunku ke kontrakannya, sekaligus dia membawa perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua. Setelah Lina menerangkan masalahnya aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, dimana saklar ini sebagai penghubung listrik induk dengan listrik rumahnya, sementara Lina mandi di rumah mertua.

    Sekitar 15 Menit sudah aku memperbaiki saklar di kontrakannya, Lina Pun belum juga selesai mandi. Sesekali aku bolak balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan, suatu kali ketika aku bolak balik, aku penasaran, jiwa nakal ku muncul, Hayalku membayangkan Lina yang sedang Bugil, tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, terbayang tubuhnya dibasuh sabun, payudara dan vaginanya, pikiranku pun smkn nakal aplg setauku pintu kamar mandi disini tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada bnyk celah untuk mengintip.

    .. Uuh.. ku intip Uwa sedang dikamarnya, mungkin tidur, maka hayalku memberanikan untuk Mengintip Lina yang sedang mandi, dari balik celah pintu yang rusak,.

    Perlahan kuintip, wow kulihat lina menyamping, bugil seluruh tubuhnya dipenuhi busa – busa sabun, tangannya yang lentik mengusap perlahan toketnya, oh.. dia meremas2 toketnya sambil memejamkan mata, melihat ini kontolku tak kuasa makin menegang, aplagi kemudian aku dikagetkan dgn adegan berikutnya: Lina Mengusap vaginanya, memasukkan jarinya kedalam vaginanya, ah apakah dia sedang masturbasi? pikrku..

    terus dia mengocok vaginanya sebari mendesah tak karuan, aku semakin tegang melihatnya, kontolku tak kuasa menegang, andai saya aku dapat menyetubuhinya.. . Sedang asik bermain dgn kelamin masing2, terdengar suara dari Dalam Ruang tengah: ” Liinn, kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya..” lina yang sptnya sedang asik memainkan vagina terkaget lsg menjawab ” Iya Wa..” Begitupun dengan aku buru2 aku beranjak dari intipan ku dan segera kembali ke kontrakan lina meneruskan memperbaiki saklar.

    Fyuhh.. benar2 tontonan yang membuat nafsu memuncak.. Pikiranku tidak bisa konsen memperbaiki saklar, pdhl aku sudah mau selesai. Ah kucoba hilangkan pikiran kotor itu dan kembali ke tugasku semula.


    beberapa saat kemudian lina masuk ke rumah, habis mandi dengan (sayangnya) sudah menggunakan kaos dan celana pendek, padahal harapku dia hanya memakai handuk saja.

    Seketika dia bertanya padaku ” belum selesai juga memperbaikinya? lama bnr” .. Aku jawab ” ya iyalah kan harus hati2, emangnya mau kalo nyetrum dan kebakaran”.. msh terbayang bagaimana adegan tadi kulihat di kamar mandi, maka muncul hasrat ku untuk menggodanya, menyetubuhi, atau bahkan memperkosanya.

    Kulanjutkan tanyaku “udah mandinya Lin?” dgn agak sinis khasnya dia menjawab ” ya udah lah ngapain juga lama2″,

    aku : “udah tuntas ya aktifitasnya di kamarmandi”

    Lina: ” maksudnya? ya udah lah dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah donk”

    Aku: “yaa kirain aj ada yang masih nanggung”

    Lina: Apaan sih, ga ngerti, udah ah cepetan benerin listriknya, aku mau ganti baju ni, susah kamarku kan gelap”

    Aku: gelap bukan berarti ga bisa ngapain2 kan.. buktinya jadi tuh anakmu waktu gelap2 kan? hahahaha.. udah tuh dicoba listriknya, coba aj lampu ama airnya ..

    LIna: iya aku coba..

    sebari dia coba satu persatu stopkontak, lina melanjutkan pembicaraan ” iya dulu gelap2an enak si sebelum ada si Tina (anaknya) , sekarang ..uuhh.. dah bosen kali si angga (suaminya – kaka istriku) udah jarang, eh YOnar udah oke nih semua lampunya”

    Aku: ahh kan banyak alternatif.. bisa sendiri atau cari bantuan lah… Syukurlah kalau sudah ok, dicoba juga airnya nyalain trs ganti baju kerja gih, ntr telat”

    Lina: ahh alternatif apaan maksudnya yo… (sebari melirik nakal kearahku), bosennya jg kali kalau sendiri,, dah aku ke kamar mandi cek dulu,

    Lina berlalu menuju kamar mandi diujung belakang kontrakannya, sebari aku mengikutinya dari belakang,

    kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasrat ku makin bergetar, “bosen sendiri” dalam hatiku, hayalku trs bermunculan, apakah aku perkosa saja ketika dia di kamarmandi? kubekap dari belakang meremas toketnya, memaksanya .. tapi kalau ketauan gmn? kalau lina berteriak kencang gmn, sedang dinding pemisah antar kontrakan di tempatnya tidak tebal, tak tahan rasanya ingin menjilat lehernya yang lnjang, menikmati langsing tubuhnya..

    Hayalku sejenak terhenti oleh teriakan lina ” aduuhh yoo.. basah kuyup.. dah jalan lagi nih airnya.. tapi nyemprot banget..untung belum pake baju kerja..”

    dengan segera aku menghampirinya ” ya bagus donk,, berarti dah jalan lagi, gada masalah lagi kan, baru disemprot sama air, gmn kalau semprotan yang kental..” goda ku..


    Lina menjawab ” yaa kalau itu enak donk.. ” sebari dia membalikkan badan kea arah ku dan membuat mataku terbelakak,, air yang membasahi kaosnya, membuat lekuk tubuh dan payudaranya tercetak sempurna, dan yang membuatku menelan ludah adalah lina belum memakai bra!! ternyata sejak tadi dia hanya memakai kaos saja.. badanku makin gemetar.. kontolku makin ngaceng tak tertahan dibalik celana tidurku..

    “heh.. melotot aj!! liatin apa ayoo… udah mau ganti baju kerja sekalian, tuh beresin tuh yang dalam celana di kamar mandi” sebari tertwa kecil keluar dari kamar mandi. dengan malu aku masuk kamar mandi segera beresin celana, ku keluarkan kontolku, sudah ngaceng sekali kontolku, tak tahan rasanya, apa aku onani saja pikirku, ah tidak, masa sih aku menyia-nyiakan kesempatan dengan lina, tak ada orang disni.. pikirku mengalir liar, sampai tanpa sadar, ternyata lina memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup, ..

    “hayyo kenapa lin.. susah ni mau dituntasin, bantuin donk..” secepat itu aku langsung bicara sebari mengusap2 kontolku, dgn kelagapan lina beranjak pergi sebari bicara ” apaan sih, sendri aja gih, atau minta sama istrimu, udah ah ganti baju dulu ah udah mau kerja nih”

    aku pun mngikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar, dikamarnya dia dudukdi ranjangnya spt termenung, dia hendak membuka bajunya tapi terhenti ketika tangannya menyentuh payudaranya sendiri, dia usap2nya, mungkinkah dia juga sebenarnya terangsang dan sedang ingin bercinta tapi dia gengsi untuk jujur padaku..

    aku beranikan maksud ke kamar tidur kecilnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya “aku kangen ih masa-masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini Lin”, dengan nada tinggi dia bilang ” Kamu masuk kamar orang ya ga sopan, ngomongnya ngawur ah, males ah, kita tuh udah sama2 nikah, dah punya anak lagi, inget tuh,..”

    aku: kalau perasaan susah Lin (kupegang bahunya ku balikkan tubuhnya sehingga menghadapku), “aku sayang banget sama kamu lina, sering aku terbayang dirimu yang jadi istriku”..tak kuasa aku memandangnya wajahnya dan memandang kaos basahnya yang setengah terbuka, tercetak jelas payudara mungilnya

    Lina: “inget .. kita udah … ”

    belum selesai dia bicara aku langsung kecup bibirnya, kulumat bibirnya kuat2.. aku berusaha mendekap tubuhnya, sebelum lina mendorongku, duduk menjauh dari aku, berusaha unutk menamparku namun dengan segera ku pegang tangannya, “aku sayang banget lin sama kamu, sekalian lah bantuin aku tuntasin ya..”

    kuberanikan diri mendekatinya lagi tanpa melepas genggaman tanganku padanya, sebelah tanganku membelai rambut lurusnya, kurebahkan kepalaku, mulutku di telinganya, kubisikan “i luv u so much lin, please.. sekali ini aja, aku janji gakan jadi panjang, ..”

    kukecup langsung daun telinganya, kujilat, lina menggelinjang, dia memejamkan mata, tanpa perlawanan, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuciumi kujilati telinganya, kuberanikan menjalarkan lidahku tak hanya di sekitar telinga, menjalar ke pipinya menuju bibirnya, sekali lagi aku kecup bibirnya, kujilati, kusedot, kali ini tanpa perlawanan, meski dia masih tak menggerakan bibirnya, aku terus melumat bibirnya, nafsu sudah membara sejak tadi, kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat, kupaksa masuk kedalam mulutnya, tak lama dia menyerah juga, kumainkan lidahku didalam mulutnya, menyentuh lidahnya, menjilati lidahnya, kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya, kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka, sesekali membalas ciumanku perlahan.


    aku mulai melepaskan genggaman tanganku, kupegang kepalanya sebari tetap menciuminya, sementara tanganku yang satu mengusap, menyentuh2 lehernya punggungnya, memainkan telinganya,

    Ciuman itu berlangsung cukup lama, lama kelamaan lina mulai membalas ciumanku, dia mulai memainkan lidahnya, beradu dgn lidahku, mulutnya mulai berani melahapku, ciuman lahap dan kasarnya mulai nampak, desahan desahan nya mulai terasa trdengar ..Hmmm Hhh hsthhh… itu yang aku suka dan aku rindu darinya.. ciuman kami semakin panas, kedua tangannya mulai memelukku, satu tangannta mengacak2 rambutku, tubuhku mulai menempel dgn tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah.

    Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya yang basah dan setengah terbuka, kuraih toketnya yang sedari tadi tercetak dibalik kaosnya, kuremas toketnya, AKKHHHHHHHHHH OOKHHHHHHH….OoHHhhhdsthh, erangan keras keluar dari mulutnya ketika ku remas toketnya, ku mainkan putingnya yang sudah mengeras,

    Kubuka kaosnya yang basah, tanpa kesulitan, kutau sejak awal dia sudah tidak memakai bra, kujalarkan lidahku kelehernya, uhh HHsshtstthh.. lina tak hentinya mendesah tak karuan.. kulanjutkan juluran lidahku bibirku menciumi sampai toketnya lina yg masih terduduk di ranjang dan aku yang sudah setengah jojok di lantai, sebelah toketnya kujilati perlahan, sebelah kuremas dengan tanganku.. Hhhhhsthh.. kujilat toketnya perlahan memutar dari pinggir toketnya memuncak ke puting .. kutarik kencang2 putingnya, semua kulakukan bergantian kanan kiri, yang makin membuat lina nafsu nya membesar, kulanjutkan petualangan lidahku keperutnya

    ku perosotkan celana tidurnya, ahhh … darahku serasa makin mendesir melihat langsung pemandangan tanpa CD, langsung kulihat vaginanya, Memeknya yang tadi hanya kulihat dari intipan di kamarmandi, kini didepana mataku dgn lina yang sudah berbugil ria. segera saja petualangan bibirku berlanjut di bibir memeknya lina.

    .OOhhh sedap sekali, aromanya semerbak habis mandi dicampur aroma cairan dari memeknya yang sudah becek sekali.. kulahap habis memeknya, kuciumi sekitarnya, kujulurkan lidahku masuk kedalam liang memeknya yang memang sudah longgar, kusogoh habis2n liang memeknya, lina menjerit kuat ” AHHHH oohhh… ughhh.. dibenamkan nya wajahku sedalam-dalamnya ke liang memeknya, tangannya benar2 mengacak-acak rambutku, mendorong kepala ke memeknya, sesekali mejenggut rambutku.. oohh uhh..


    sedang asik memainkan memek lina, tiba2 tangannya mendorong kepalaku keluar “Lina udah ga tahan banget yon mau orgasme nih, tp gamau sekarang ya ” dia bilang. Aku hanya mengangguk dan berkata “apapun mau kamu sayang”

    Lina mengangkat tubuh yang setengah jongkok untuk duduk disampingnya diranjangnya, “sekarang giliran lina” ucapnya, segera dgn kasarnya dia membuka kaosku, dikecup dan dilumatnya bibirku dgn liar, dipegangnya kepala erat2 dijilatinya pipiku bibirku, seluruh wajahku, telingaku dijilatinya kanan kiri, digitnya,, Akkhhhhhhhh Lin enak banget,, ughh,,,,,,, tanganku pun meraih toketnya meremas2nya, sebari bibir lina menjamahi wajahku, telingaku, leherku nyaris saja di cupangnya, sebelum aku melarangnya khawatir ketauan istriku.

    Lina menjamahi tubuhku dengan liar, dadaku, perut buncitku, dia tarik puting susu ku yang berbulu, tangannya liar menjamahku, membuka celana pendekku, memerosatkannya berikut dgn CD ku, ko0ntolku sudah sangat , menegang kencang dan memerah.. Ahhh senyum liarnya lina sebari menatap liar padaku, dia menjulurkan lidahnya memainkan kepala kontolku. Akhhhh Linnn.. enak banget.. dia mengocok2 kontolku sebari menjilati ujung kontolku, dia berjongkok dilantai, memainkan kontolku, menghisapnya, naik turun, makin kencang makin kencang.. Ohh aku tak tahan lagi.. dijilatinya kontolku..

    Dia kemudian mencabut mulutnya dari kontolku, dia berdiri menghadapku yang masih terduduk, kesempatan ini kupakai unutk menjilat lagi memeknya yang sudah sangat becek, meremas toketnya kuat2.. ahh indah sekali pemandangan ini tubuh lina berdiri dihadapanku, seolah dia sedang stripsis, bergerak menggelinjang karena rangsanganku ke dlm memek dan toketnya..

    baru sebentar kumenikmati itu, lina mendorongku keras, sampai aku terlentang diranjangnya, ranjang tempat biasa dia bersetubuh dgn suaminya.

    ucapnya ” Lina udah ga tahan yon’..

    dia menaiki tubuhku diranjang, diarahkan memeknya kearah kontolku, Bleesss,,, aakhhhh Ugghhhhhhhhhh kami mengerang bersama-sama..


    Lina menindihku.. women on top,, digerak2n tubuhnya… kami berciuman liar.. berulang kali dia berkata “udah gakuat lina ih..” .. aku berusahan membanting tubuhnya, membalik posisi, kali ini dia dibawah.. aku kocokkan kontolku semakin cepat dan kencang.. erangan lina udah tak tertahankan lagi.. “trs.. ayo dong…” ucapnya.. dia trs menggelinjang menggerakan bokongnya.. ” aku juga ga kuat lin” .. ayo dong kit bareng lagi..” tenaga lina begitu kuat mendorong kembali terguling mebalikkan posisi.. dia kembali diatas, kali ini dia duduk berkuda.. menggerak-gerakan pantatnya, tubihku bangun meraih toketnya.. darahku mendesir.. sekecap saja aku sedot toketnya.. meremas toketnya.. lian sudah tak kuasa hendak keluar.. AkhhhhhhhhhhOhhh YESsss……. uughhhhhhhhhhhhhhh ” lina keluar.. Ohhhhhhhhhhhh… Peluk erat 2 yon, gigit puting lina,” suaranya mengacau tak karuan..”‘akhhhhhhhhh… kelellllllllllllllluuaarrrrrrrrr…”””” … lina orgasme” tubuhnya semakin kuat mendekap, memeknya basah…

    “Kamu curang yon… ga bareng” lina berbicara kacau sebari orgasme.. tubuhnya mulai melemas… kesempatanku membalikkan lagi tubuhnya.. kali ini kukocokkan kuat2 kontolku.. akhhhh.. aku keluar lin… “kucabut dan kubasahi tubuhn dan mulutnya…

  • Kisah Memek Sheilla Penjaga Toko

    Kisah Memek Sheilla Penjaga Toko


    2531 views

    Duniabola99.com – Cerita ini berawal dari keisengan saya untuk selalu mencoba hal-hal yang baru dan pengalaman baru. Suatu ketika seorang teman bernama Herry, datang ke tempat kost dan bercerita mengenai petualangannya mencari wanita penjaga toko.


    Karena saya merupakan tipe orang yang tidak mudah percaya dengan omongan teman saya tersebut, maka saya mengajak teman saya membuktikan omongannya. Jam 8.30 malam tepat, teman saya mengajak pergi ke pertokoan di alun-alun Bandung. Karena perjalanan dari tempat kami dari Buah Batu memerlukan waktu sekitar 30 menit, maka jam 9.00 tepat kami sudah sampai di pertokoan tersebut.

    Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja saya menuju counter pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa orang.

    “Mau cari baju apa Mas?” tanyanya.

    Waktu saya lihat ke arah suara tadi, ternyata wanita penjaga counter yang mirip dengan bintang sinetron CT.

    “Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku.

    Si Mbak pun mencarikan jeans yang saya maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka si Mbak mencari dengan membungkukkan badan. Karena rok yang di pakai 10 cm di atas lutut, maka paha mulusnya pun terpampang di depan saya.

    “Wah gile bener nih.. mulus banget.” Pikiran saya jadi ngeres nggak karuan lihat pemandangan di depan saya.
    “Yang ini Mas?”, tanyanya.
    “Oh.. ya..”, jawabku.

    Lalu si Mbak pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.

    “Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku mengawali pembicaraan.
    “Sheilla”, katanya.
    “Denny”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
    “Ini Mas bonnya”, katanya.
    “Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
    “Ntar jam 9.30″, jawabnya.
    “Ada yang nganter?” tanyaku lagi.
    “Mas mau nganter?” tanya dia menantang.
    “Wah, kalau situ mau ya bolehlah”, jawabku mantap.

    Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan saya pun membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama teman saya di luar di depan pintu tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Sheilla menuju ke arahku.


    “Kelamaan nunggunya ya Den?” tanyanya.
    “Wah, kalau nunggu wanita secakep Sheilla sih rasanya sangat lama”, kataku.
    “Ah bisa aja kamu..” kata Sheilla sambil nyubit pinggangku.

    Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.

    “Emang Sheilla rumahnya di mana?” tanyaku.
    “Saya di Jalan S”, katanya.
    “Oohh, okelah!” jawabku.

    Kami pun menuju tempat parkir dan saya starter Katana tahun 90-an yang sudah menemani saya selama 5 tahun ini.

    “Denn, saya turunin di sini Den..” kata Herry saat mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil pun kuhentikan,

    Herry turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.

    “Itu sudah deket kok Den, tempat kost Sheilla”, katanya.
    “Yah kiri, di situ.” katanya lagi.

    Kami pun turun, saat di tempat kos penghuninya sudah tidur semua, tapi karena Sheilla memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk.

    “silakan duduk dulu Den!” katanya.

    Dan Sheilla pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamar Sheilla ukurannya 3 X 4 meter, di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka 2 koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas saya lihat 2 VCD, dia pun masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos street dan celana pendek.

    “Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
    “Nih diminum Den, biar anget”, katanya.
    “Shell.. kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.
    “Ah nggak juga, cuma buat nonton kalau lagi butuh.” katanya.
    “Butuh apaan?” tanyaku berlagak bodoh.
    “Yah, butuh itu tuh..” katanya sambil tertawa.
    “Eh, saya mau nonton yah..” kataku.
    “Yah silakan, asal nggak terpengaruh loh ya! resiko ditanggung sendiri”, katanya sambil tersenyum genit.


    Aku pun mulai menyalakan VCD dan menontonnya. Disitu diperlihatkan seorang wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. “Eh Den, kalau yang itu saya juga belum liat tuh”, kata Sheilla. Kemudian Sheilla pun duduk di samping saya. Terlihat lagi kemudian ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya anjing. “Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita tersebut.

    Sheilla duduk semakin mendekat ke tubuhku saat menonton adegan tersebut, dan dadanya malah digesekkan ke lenganku.

    “Wah, kayaknya dia terangsang nih”, pikir saya.

    Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.

    “Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut dan Sheilla pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya saya beranikan diri untuk memegang dadanya, dan ternyata Sheilla diam saja sambil terus memperhatikan gambar.

    Saya semakin berani dengan mencium bibirnya, yang dibalas dengan ciuman pula oleh Sheilla.

    Akhirnya saya dan Sheilla pun terlibat dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian Sheilla melepaskan kaos streetnya. Saat kaos sampai di kepalanya dan matanya masih tertutup kaos tersebut, saya menciumi bibirnya dengan ganas, “Mmm”, dan dibalas dengan ganas pula oleh Sheilla. Akhirnya saya turun ke bawah menciumi lehernya yang panjang dan agak melengkung ke depan berbentuk seperti kuda. Kata orang sih wanita dengan bentuk leher seperti ini nafsunya besar.

    Kemudian Sheila pun mendesah,

    “Oohh.. shh.. shh”, dan kemudian saya buka kaitan branya dengan gigi saya dan terpampang di depan mata saya gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah muda.

    Langsung saya jilati dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya.


    “Aakhh.. okhh.. Denn.. shh.. jangann.. jangan Den.. jangan.. jangan hentikan Den..” hanya kata itu yang keluar dari bibir Sheilla.

    Wah gila juga nih cewek, masih sempat bercanda dalam kenikmatan. Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak gunung, saya turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar saya jilati lagi. Terus saya berhenti.

    “Aahh.. shh.. loh.. sshh kok berhenti? sshh”, tanya Sheila.
    “Shell kamu punya susu kental manis nggak?” tanya saya.
    “Loh kan udah ada susu kenyal nikmat”, katanya.
    “Beneran nih Shell”, kata saya.
    “Tuh di atas meja”, katanya sambil menunjuk ke meja.
    Langsung saja saya ambil dan saya bawa menuju ke Sheilla.
    “Wah mau diapain Den?” tanyanya.
    “Biar lebih manis”, kata saya sambil mengoleskan susu kental tersebut ke daerah di sekitar pusar Sheilla, dan menjilatinya.
    “Wah tubuhmu memang lezat pakai susu ini Sheilla, mmh.. slurpp”, kata saya sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.
    “Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Sheila.

    Kemudian saya mulai membuka celana pendek Sheilla dan membuka celana dalam warna kremnya. Dan setelah seluruh susu kental di tubuh Sheilla habis, saya langsung turun ke daerah selangkangan Sheilla. Posisi Sheilla sekarang tidur di sofa dengan kaki mengangkang membentuk huruf M dan saya duduk di bawah dan menjilati pangkal pahanya.

    “Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. saya jilati seluruh permukaan rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran.


    Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian saya menuju ke bibir-bibir kemaluan Sheilla. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan ganasnya,

    “Okhh.. akkhh.. yess.. Denn.. ahh..” desah Sheilla sambil mengangkat pinggulnya.

    Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam kemaluannya. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku.

    “Ohh.. di situu terus Den.. akhh.. oukhh.. akk”, jerit Sheilla saat saya jilati daging, yang biasa disebut klitoris.

    Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Sheilla dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir saya. Langsung saja saya korek-korek daerah situ. Sheilla pun semakin tak terkendali,

    “Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Dennyy.. teruss.. ahkkh..” jeritnya semakin nggak jelas.

    Saya semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian,

    “Ohh.. Dennyy.. shh.. akkhh..” jerit Sheilla mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam kemaluannya.

    Kemudian saya keluarkan tangan saya dari cengkeraman kemaluannya dan menciumi Sheilla. “Sudah puas sayang?” tanya saya. Dia pun tersenyum genit.

    Kemudian Sheilla saya rebahkan di karpet dan saya ambil inisiatif 69 dan saya mulai menjilati kemaluan Sheilla.

    “Den.. masih ngilu.. kamu aja yang saya jilatin deh!” kata Sheilla.

    Saya langsung duduk di sofa, dan Sheilla mulai menjilati kemaluan saya. Dia jilat kantung kemaluan saya dengan nikmatnya sambil sekali-kali melirik ke arah saya.

    Kemudian dia menjilati batangan saya yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di situ. Saya cuma bisa bilang,

    “Ahh.. ohh.. shh”, saat dia menjilati batangan saya.


    Dia pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan saya yang seperti helm astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di atasnya. kemaluan saya pun semakin tegang saja, dan kemudian dia mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluan saya di dalam mulutnya dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek saya maju mundurkan kemaluan saya sambil memegangi rambutnya. Setelah hampir 6 menit berlalu sepertinya dia sudah capai karena saya nggak keluar-keluar juga. Akhirnya dia pun menghentikan aktifitasnya.

    “Denn.. lama bener sih keluarnya, masukin ke kemaluan aja ya biar cepet keluar!” katanya.

    Kemudian Sheilla mengambil sesuatu dari lemarinya. Ternyata dia mengambil kondom yang bentuknya lucu seperti ikan lele, ada sungutnya. Dan memberikan ke saya.

    “Nih Den pake, biar saya nikmat dan tahan lama”, katanya.

    Lalu saya memakaikan kondom tersebut ke kemaluan saya, dan Sheilla sudah siap tempur dengan tidur telentang dan kakinya membentuk huruf M. Langsung saya masukkan kemaluan saya ke dalam kemaluan Sheilla. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir saya. Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang saya ke dalam cengkraman kemaluannya. Saya dorong keluar masuk kemaluan saya ke dalam kemaluannya.

    “Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh.. teruss.. Denn.. ahh..” desah Sheilla semakin tak beraturan.

    Kemudian saya berhenti, kemaluan saya di dalam kemaluannya dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis.

    “Ih.. kamu nakal.. Den..” dan Sheilla ganti membalasnya dengan perlakuan seperti saya.

    Saat dia melakukan hal tersebut, kemaluannya terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan saya secara periodik, dan membuat saya tak bisa mengendalikan diri.

    Kemudian saya genjot lagi kemaluan saya dan menggesekkan sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluannya,

    “Ahh.. oohh.. Denny.. sungut lelemu.. ohkss.. akk.. yes ahh.. ohkk..” jerit Sheilla menikmati sungut lele dan dia pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat saya memasuk-keluarkan kejantanan saya di dalam kewanitaan Sheilla yang makin basah.

    Setelah 15 menit kemudian Sheilla mendesah,


    “Deny.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, sampaii.” Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari kemaluan Sheilla membuat batang kemaluan saya panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluan saya yang membuat saya tak bisa mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari kemaluan saya pada kantong kondom di dalam kemaluan Sheilla.

    Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan. Saya biarkan kemaluan saya di dalam kemaluan Sheilla sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluannya. Kemudian kukeluarkan kemaluan saya dan saya lepas kondom dan saya berikan ke Sheilla.

    “Nih, sumbangkan ke bank sperma”, kata saya.

    Dia pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh tanpa busana sampai keesokan harinya.

  • Cerita Sex Nafsu

    Cerita Sex Nafsu


    2105 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Cerita Sex Nafsu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Sex – Aku senang sekali karena setahun ini kami berumah tangga kehidupan di keluarga kami sangat indah berjalan dengan baik tanpa masalah, nama aku Santi umurku 22 tahun aku seorang lulusan D3 setelah lulus aku langsung diterima di sebuah instansi di Solo, kulitku putih dan bersih tinggiku 170 cm dan berat badanku 50 kg ukuran buah dadaku 34b.
    Suamiku Ardi umurnya lebih tua dari ku 3 tahun dia berumur 25 tahun bergelar sarjana S1 ia bekerja di bidangnya yaitu tata kota, suamiku ini sangat perhatian dan sabar soal hubungan kami di rranjang juga tidak masalah mungkin kita lakukan seminggu 2 kali.

    Hanya saja , jika hasrat saya sedang meninggi ,dan Ardi menolak berhubungan badan dengan alasan lelah , itu membuat saya kecewa. Memang saya akui kalau soal yang satu ini , saya lebih agresive .
    Bila Ardi sudah berkata, “Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk.

    Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami , dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering , menghayal. Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok , sampai tentang ranjang.

    Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya.

    Kalau sudah begini , tanpa saya sadar , vagina saya mulai berlendir . Untuk mengobati kekecewaan dengan suami saya , saya melakukan mastubasi . Tak ada jalan lain , entah apa kah saya seorang hypersex .

    Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah mengapa, mobil yang disopiri suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepedamotor itu hanya mengalami lecet di siku tangannya.

    Namun, pria itu marah-marah. “Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini polisi!” bentak pria berkulit hitam , berperut buncit itu pada suami saya.

    Kulihat sorot matanya tajam memandang diriku . Ketika mataku sejajar dengan matanya , aku menerima sinyal sinyal , aneh . Matanya seperti mengirim , sinyal birahi ke otakku . Aku segera menghindar , memalingkan mukaku.

    Setelah bernegosiasi dengan suamiku , Kemudian dicapai kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua kerusakan motornya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuh bengkel. Orang berperut buncit itu , yang kemudian kita ketahui bernama Jono , pun setuju .

    Akhirnya kita melanjutkan , perjalanan dan tiba dirumah . Entah kenapa , sosok Jono membayangiKu ,dan membuatKu agak birahi . Aku masuk ke kamar mandi, untuk mencuci muka , dan menganti pakaian .

    Untuk mengoda suamiKu , aku mengenakan pakaian tidur tipis , tanpa bra . Lalu aku kembali ke kamar tidur . Aku memerima kekecewaan , suamiku terlihat sudah tertidur pulas .

    Aku dengan membawa rasa kecewa , berbaring di samping suamiku . mataku menerawang jauh . Tiba tiba ruangan tidurku menjadi gelap , tubuhku kehilangan gaya gravitasi , seakan tubuhku melayang .

    Dan aku meresa sesak , tubuhku di himpit sosok bertubuh besar , aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya . Sosok itu mundur beberapa langkah , saat itu juga ruang kamarku kembali terang .

    Kudapati Jono , dengan mimik muka , penuh nafsu menghapiriku . Tubuhku bagai kehilangan tenaga .Dia merambet baju tidurku , dan merobek begitu saja . Kemudian tangan tangannya yang kasar , meremas buah dadaku , aku merasa sakit sekali . lepaskan , tolong .. tolongaE pekik panikKu .

    Cerita Sex Nafsu Lidahnya yang terlihat kasar , menjulur keluar , dan mengenai putting susuku . Saat itu juga , getaran getaran birahi merasuk tubuhku . Aku mendesah kenikmatan . Lidahnya turus berputar , memberi sensasi nikmat di puting susuKu yang mulai membesar.

    Tanpa kusadar , bagian bawah tubuhku mulai berlendir . Lidah Jono terus turun dan turun , pusar ku pun di gelitik oleh lidah kasarnya . Lidah kasar itu tak bisa berhenti , dan terus memberiku rasa yang sangat nikmat .

    Makin kebawah , terus dan lidah itu mulai menjilati bagian paling pribadi di tubuhKu.

    Aku mengerang , merasakan nikmat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya . Lidah itu terus menjilati selangkangan celana dalamku . Tapi rasanya lidah itu bersentuhan langsung ke klitorisku .
    Aku mendesah desah , dengan penuh nafsu .

    Pinggulku bergoyang seirama dengan jilatan Jono . Dan terus begitu , sampai tubuhku mengeram , kejang . Aku menjerit sekeras mungkin Aghhh aku aku keluarrr .

    Tubuhku mengeliat , menikmati orgasme yang di berikan Jono . Sesaat kemudian Jono , hendak menarik turun celana dalamKu . Saat itu aku teringat suamiku tercinta . Segera Kakiku dengan kuat mendengan tubuhnya.

    Jono hanya tersenyum , dan dia mengambil pentungannya . Pentungan yang selalu dibawanya . Pentungan hitam sepanjang 60 cm , di hantam keras ke perutku . Aku menjerit , menerima rasa sakitnya . Berkali kali Jono memukulku dengan pentungan itu .

    Sampai tubuhku terasa lemas . Tak bisa kulawan lagi , saat dia menarik turun celana dalamku . Matanya jalang , menatap vaginaKu dengan bukit berbulu , yang sangat berlendir itu . Dia segera membuka celananya dan aku bergidik .

    Pak Jono tidak mempunyai penis . Yang tegak mengantung itu adalah pentungan hitam yang di gunakan memukul tubuhku tadi . Aku menjerit jerit , ini monster , bukan manusia . Jono semakin mendekat , pentungan yang mengantung di selangkangannya itu terus mendekat ke liang vaginaku . tolong , hentikan tolong , tolong jaritKu .

    Dan tiba , tiba aku merasakan sakit yang luar biasa di vaginaKu . Dan ruang kamarku menjadi terang benderang menyilaukan. Aku terbangun dari mimpi yang aneh itu. Peluh membasahi tubuhKu . Kulihat suamiku masih terlelap . Perlahan Aku beranjak dari ranjang , dan mengambil air minumku . Aku meminum segela air , untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokanku .

    Aku ke kamar mandi , membuka celana dalamku , dan duduk di kloset . Aku mendapati celana dalamku basah sekali , begitu juga vaginaku .

    Jari jariku menyentuh klitorisku , dan kembali sinyal sinyal birahi , aktif di otakku . Jari jari ku terus bermain di klitorisku , tubuhku menerima rasa nikmat . Terus dan terus , sampai aku mengejang , mencapai puncak birahiKu di atas kloset itu.

    Esoknya, setelah menjemput saya di kantor, Suami saya mengajak saya mampir ke rumah Jono . untuk apa , mas ? tanyaku . yah , kita silaturami saja , kan tak enak rasanya , aku telah menabraknya kata suamiKu .

    Aku mengalah , sebenar aku tak mau ketemu Jono , apalagi sejak mimpiku yang aneh itu . Dan Aku tak pernah menceritakan mimpi itu pada siapa pun , tak terkecuali suamiKu sendiri .
    kami pun pergi ke rumah Jono . Setelah berbasa basi dan minta maaf, Suami saya mengatakan kalau sepedamotor Pak Jono sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang.

    Sepanjang Ardi bercerita, Pak Jono tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.

    Yang saya tahu matanya terus jelalatan menatap tubuhku . Dan tiap kali matanya , bertemu mataku , ada getaran aneh yang kurasakan . Tapi aku tak tahu apa itu . Yang jelas , aku sepertinya manjadi birahi.

    Kalau Memandang tubuh Jono, saya bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara perutnya membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.

    Setelah suamiku ngobrol cukup lama , akhirnya kita pamitan . Suamiku segera menjalankan mobilnya dan pulang kerumah . Malam itu aku berencana mengajak suamiku bercinta , tapi begitu dia masuk kamar dia langsung berkata ayo kita bobo yuk , saya lelah sekali hari ini , banyak tugas ..
    Aku tersenyum dalam kekecewaan . Dan ikut berbaring bersama suamiku .

    Di kantor ,esok harinya aku tak semangat bekerja . Jam makan siang aku gunakan untuk pergi ke Mall . Tapi apes , di perempatan lampu merah , aku kecopetan . Dompetku di gondol pencopet itu . Aku tak terlalu memikirkan uang di dompet itu.

    Tapi KTP dan SIM , mau tak mau aku harus lapor polisi. Setelah proses verbal selesai , aku pamit . Ketika berjalan di koridor kantor polisi itu aku berpapasan dengan Jono. Bu Ranta, ngapain kesini kata Jono . oh engak , cuma , lapor , saya habis kecopetan jawabku . Dan terus berjalan , mencoba menghindari dirinya.

    Eh , Bu Santi , kebenaran kemari , ayo kita makan di kantin sana ajak Jono . Matanya yang tajam menatap wajahku . Aku diam sesaat , berpikir , namanya juga polisi , pasti minta di bayarin makan . baik ,lah pak , tapi saya gak bisa lama lama yah kataKu .

    Setelah memilih tempat duduk , aku memesan air jeruk . Jono memesan nasi goreng. Sambil makan ia bercerita. Tentang tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.

    Kadang Jono juga bercerita , tentang hal hal kehidupan sexnya . Saya mendengarkan, rasa birahi mulai timbul , dan rasanya tubuh saya mulai , menyukai Jono . Setelah itu dia menyakan bagai mana kehidupan sex saya .

    Saya hanya bisa menjawab ah , biasa aja Pak Jono , namanya juga suami istri . Pak Jono tersenyum , iyah maksud saya , bagaimana suami kamu di ranjang apa hot kayak saya engak ? .

    Aku hanya diam , aku berpikir , Jono mulai kurang ajar , di lain pihak aku sepertinya tertarik bicara sama dia .

    Aku berusaha mengalihkan arah pembicaraan . suami saya dan saya sedang ikut program , kami ingin punya anak , jadi kita main pakai aturan . . Dan ini mendapat perhatian besar Pak Jono. Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.

    “Oh ya. kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya . “Bagaimana caranya?” tanya saya bingung.

    “Mudah-mudahan saya bisa bantu. Kalau mau kita kerumah saya . Saya beri obat,” kata Pak Jono pula. Aku berpikir , dan melirik jam tanganku , baru pukul 3.00 sore . Naik apa kita tanyaku .

    Setelah motor yang aku tumpangi berhenti di rumah Jono , dia segera mengajakku masuk kerumahnya . Tanpa bisa menolak , dia memegang tangan dan membawaku masuk kerumahnya.

    Cerita Sex Nafsu “Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan pengab. Jendela kecil disamping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya berasalan kasur yang sudah menipis.

    Aku masih berdiri , rasanya tubuhku kaku . loh koq bengong , ini minyak khusus untuk pengobatan , supaya cepat hamil katanya sambil memperlihat botol kecil berwarna hitam . Ayo , buka baju kamu .. katanya lagi .

    Entah apa yang terjadi pada diriku , aku seperti kehilangan akal sehat . Perlahan kancing bajuku aku buka satu persatu . Kemudian , aku membuka rok ku sendiri . Kini tubuhku hanya memaki Bra dan celana dalam hitamku saja . berdiri terpaku di depan orang yang pantas manjadi ayaku .

    Oh , Santi , BH nya juga harus di buka dong kata Jono lagi . Tanganku seperti di gerakan oleh pikirannya . Dengan gemetar , tanganku melepas kait BH ku . Dan kini dia bisa melihat jelas buah dadaku yang mengantung bebas , besar dan montok. Markas Judi Online Dominoqq

    Oh , Santi , suami kamu berutung bisa , memperoleh istri secantik kamu . guman pak Jono , lalu memintaku berbaring terlentang di ranjangnya.

    Setelah aku berbaring , dia mengolesi tanganya dengan minyak yang ada di botol kecil itu , sebagian minyak itu di tuang di atas tubuhku . Perlahan tangan kasarnya mulai menyentuh tubuhku . Tangannya bergerak mengurut perutku .

    Tanganya sepertinya bukan mengurut , melainkan mengelus elus perutku . Makin lama gerakkan tanganya makin keatas , dan tangan itu kini memainkan buah dadaku Aku tak kuasa menolaknya . Aku memejamkan mata , merasakan nikmat sentuhan tangan kasarnya.

    Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah mulai basah. Saya mulai merasakan birahi saya meningkat. Jari jari itu terus mamainkan buah dada saya , tak ketinggalan putting susu saya di sentuh lembut oleh jarinya .

    Sambil mengigit bibir saya , berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan saya . Jono terus memainkan buah dada saya. Perlahan tanganya turun kebawah , dan terus turun , jari jarinya menyentuh selangkangan celana dalam saya .

    Saya tak kuasa , tubuh saya bagai terkena segatan listrik ohh Jono , apa yang kamu lakukan .. . Jari jarinya terus menekan nekan selangkangan celana dalam saya , yang otomasis , menyentuh klitoris saya , yang berada di balik celana dalam saya.

    Lendir nikmat saya merember ke celana dalam saya , terus dan terus membasahi selangkangan celana dalam saya. Jari jari Jono pun , terus bergetar di selangkangan celana dalam saya . oh , Jono aku tak tahan .. aku tak kuat.. .

    Oh , ayo sayang , lepaskan nafsu kamu , lepaskan jangan di tahan katanya lembut , membuat tubuhku tak bisa lagi bertahan . Saat jarinya bergerak semakin liar , tubuhku mengejang hebat , pantatku terangkat , Jono , a aku keluarrr .

    Pantatku kembali terhempas di kasur lusuhnya , tubuhku lunglai . Aku merasakan sensasi nikmat , hampir sama dengan mimpi anehku beberapa hari yang lalu.

    Santi sayang , itu baru jari saya bermain di celana dalam kamu , kamu bisa bayangkan kalau kamu , buka celana dalam kamu , dan rasakan lidah saya menjilati m-e-m-e-k kamu bisik Jono di telingaku .
    Tangan Jono memegang celan dalam saya , berusaha membukanya , tapi tangan saya segera menghalanginya jangan Jono , saya malu .. jangan .

    Tapi Jono terus memaksa , dan lepaslah celana dalam saya , dia orang kedu yang melihat vagina saya . Saya sungguh merasa bersalah sama Ardi , tapi tubuh saya , pikiran saya sudah di kuasi nafsu birahi yang tak bisa saya tolak .

    Saat jari jarinya , membuka bibir vagina saya , dan lidahnya menjulur , menjilati kitoris saya tubuh saya , mangejang , merasakan nikmat sekali .

    Jono ahhh , i-t-i-l saya , ohh i-t-i-l saya gatel sekali .. desahku yang tak lagi menghiraukan rasa malu . Lidah lidahnya terus menjilati klitoris saya . Membuat tubuh saya mengejang tak karuan . Jono ohh .. enak enak .. .

    Lidah Jono juga tak ke tinggalan menjulur julur seperti memasuki liang sagamaku. Berputar di dalam liang sagamaKu . Tubuhku terasa ringan , seluruh kulitku sensitif Saat , Jono kembali menjilati Klitorisku yang membesar , karena birahi , Aku tak tahan lagi ahh , gatel gatel banget , Jono ..ahhaE| .
    Klitoriku rasanya mau pecah . Tubuh terhentak , aku menjejang , mengejet beberapa kali . Aku mengalami orgasme yang , hebat .

    Jono membiarkan aku , dia menatap tubuh bugil ku , yang sesekali masih mengejet Matanya yang jalang , tak melepaskan satu inci pun bagian tubuhKu.

    Puas menatap tubuh bugilku Jono melepas pakaiannya . Aku bergidik , jika mengingat mimpiku . Apa iya , penis Jono sebesar pentungan. Setelah penis hitamnya mencuat keluar aku baru tenang . Penis tak sebesar tongkat , tapi lebih besar dari milik suamiku .

    Dia mendekat . Aku merapatkan kakiku . tolong , jangan yang satu ini Jono, tolong.. . Jono tersenyum Santi , aku sudah memberikan kamu nikmat , apa salahnya ganti kamu yang memberiku nikmat , sayang .

    Jangan , tolong Jono , aku masih punya suami , tolong lah pintaku . Hemm , oke deh , aku mengerti , kalo gitu pakai mulut kamu saja katanya .

    Oh , aku tidak pernah , jangan .. kataku , dan penis Jono terus mendekati wajahKu . masa sih , kamu gak pernah ngisep k-o-n-t-o-l suami kamu tanya Jono . Aku mengangguk Sumpah Jono , aku tak pernah .

    Apa suami kamu pernah jilatin m-e-m-e-k kamu ? tanya Jono lagi . Aku kembali mengeleng . gila , mana enak sih , jadi kalian , langsung aja buka baju , terus n-g-e-n-t-o-t . katanya . Aku diam saja .
    Tapi seakan Jono tak peduli , penis hitamnya terus di dekatkan ke wajah ku. Seakan tak mampu menolak , aku memejamkan mataku . Yang aku rasakan pipiku terasa hangat , dia menekan nekan penisnya di pipiku .

    Cerita Sex Nafsu Penis itu bergerak terus ke bibirku , dan berusaha masuk ke mulutku . Perlahan aku membuka mulutku . dan penisnya mulai masuk ke mulutku . Penis itu bergerak , Jono seperti menzinai mulutku. Keluar masuk mulutku . KepalaKu di pegangnya.

    Jono mendengus kenikmatan , dan terus bergerak . Lama kelaman aku pun merasa terbiasa. Dan rasanya aku mulai suka permainan ini . Jono terus memainkan penisnya di mulutku , sampai dia mengeram , dan spermanya keluar di mulutku .

    Aku segera memuntahkan spermanya . Baru kali ini Aku merasakan sperma . Rasanya aku ingin muntah . Jono tampak terduduk lemas. Saat itu aku segera memakai pakaianku kembali . Aku segera meninggalkan ruamahnya , tanpa permisi

    Hari sudah gelap saat aku keluar dari rumahnya . Dengan menyetop taksi Aku segera pulang kerumahKu . Aku melihat Opel Blazer suamiku sudah terpakir dengan rapi .

    Sial Aku ke duluannya. Jantung berdegup , aku takut suamiku curiga ,otakku segera berpikir , mencari alasan yang tepat jika suamiku menayakan hal ini .

    Perlahan Aku membuka pintu , dan memasuki rumah ku . Tiba tiba suamiku memelukku dari belakang . Aku terkejut Ah .. mas bikin kaget aja .. kataKu .

    Ha ha ha , Aku gembira sayang , jabatanku di naikan , yang berarti gajiku juga di naik kan .. kata suamiku . Dia ingin menciumku . Tapi aku menghindar , mulutku kotor , aku malu terhadap diriku sendiri. Mas , yang benar ah , jangan bercanda kataKu untuk menhidari ciumannya .

    Benar sayang , benar , kita harus rayakan kata suamiku . oh , rayakan di mana mas tanyaKu . karena sudah malam , kita rayakan di ranjang saja yah, sayang kata suamiku . Dan tangannya segera mengangkat rok ku , dan menyetuh selangkanganKu .

    Aku berusaha mengindar lagi , ih mas masa di sini , nanti kelihatan orang dong di kamar saja kataKu .loh , di rumah ini kan cuma kita berdua .. kata suamiku . Yang jarinya segera meraba selangkangan ku . Jarinya menyelinap di balik celana dalamKu .

    Aku takut , suamiku curiga , karena Vaginaku basah , akibat di buat Jono tadi . Sayang , koq m-e-m-e-k kamu sudah basah benar sih , kamu horny yah kata suami ku . ih mas bisa aja , tadi aku habis pipis , di rumah bu Ani kataku berbohong . oh , kamu di rumah Ani , toh kata suamiku .

    Cerita Sex Nafsu

    Cerita Sex Nafsu

    Aku mandi dulu yah kataku langsung lari ke kamar mandi . Aku segar membasuh mulutku , mencuci bersih vaginaku . Aku merasa sangat menyesal telah melakukan hal ini terhadap suamiku. Walaupun selama setahun menikah dengannya tak pernah sekalipun aku merasa begitu nikmat dalam bercinta.
    Aku membutuhkan kenikmatan itu , tapi aku juga membutuhkan suamiku . Aku tak habis pikir , pikiranku menolak Jono , tapi tubuhku sangat menginginkan Jono .

    Sayang , cepat dong .. terdengar suara mesra suamiku . Malam itu kami bercinta . ada rasa hambur disitu . Aku mencintai suamiku , tapi rasanya sexku tak terpuaskan . Sekarang aku makin bisa membedakan . Benar kata Jono , Aku seperti tempolong , suamiku hanya mempergunakan vaginaku untuk mengeluarkan spermanya , tanpa bisa memuaskan diriku.

    Tapi biar bagaimanapun , Ardi adalah pilihanKu , aku harus konsekuen . Aku mencintainya apa adanya. Aku lebih baik mengekang nafsu birahi . Aku memutuskan untuk tak menemui Jono lagi .
    Santi , mas besok harus ke Jakarta , menemui dereksi darti kantor pusat kata Ardi tiga hari setelah kenaikan jabatannya .

    ha , berapa hari mas , saya boleh ikut ? kataku.

    Ah cuma sehari koq , kata Ardi . tapi mas , saya takut di rumah sendiran kata ku , dengan harapan suamiku mau mengajakku ke Jakarta . Tapi jawabannya , berbeda dengan yang kuharapkan .
    saya sudah minta Pak Jono unutk mengawasi rumah kita , dia akan mengirim anak buahnya , untuk jaga di sini , kamu tenang aja deh kata suamiku. Jantung berdugup keras , Jono lagi ..

    Pagi itu suamiku di jemput mobil dari kantornya , dan mobil itu segera membawa suamiku ke airport .Dangan melambaikan tangan aku melepas suami ku ke Jakarta.

    Belum sempat aku menutup pintu rumahku , sosok tubuh besar itu sudah berada di depan pintu rumahku . Jono , mau apa pagi pagi begini ke rumah orang kataku ku buat ketus.

    Loh , suami mu minta , aku menjaga rumah mu , juga menjaga dirimu he he he kata Jono , yang terus masuk ke rumahku tanpa di persilakan.

    Jono , tolong jangan ganggu aku , kataKu . Jono menatapku , bola matanya bagaikan bersinar , yang menerobos ke mataku . Santi , ayo katakan dengan nurani kamu , kamu tak membutuhkan diriku kata Jono .

    Aku , aku , aku lidahku seperti terkunci . Tangan Jono segera mengandeng tubuhku , membawaku masuk ke kamarku.

    Sayang , aku tak bermaksud jahat sama kamu , aku cuma mau memberi kamu kenikmatan sayang . kita sama sama butuh itu kata Jono .

    Perlahan Jono melepas daster tidurku , yang di balik daster itu aku tak memakai bra . Dan buah dadaku langsung terpampang di hadapannya . Perlahan lidahnya menjilat puting susuku . ahh .. desahku.

    Pikiranku kosong melopong , aku lupa suamiku . aku hanya ingat kenikmat yang kudapat dari Jono . Lidahnya terus bermain di putingku . Jari jarinya hinggap di selangkangan celana dalam merahku . ohh Jono .. sudah tolong jangan bikin aku nafsu .

    Jari jari itu bergerak , dan vaginaku mulai mengeluarkan lendir birahi . Mulutnya pun terus menyedot nyedot buah dadaku . Jarinya terus menari nari di selangkangan celana dalamku yang makin membasah .

    Cerita Sex Nafsu Ohh , Jono kamu jahat ooh i-t-i-l saya jadi gatel .. desah saya . Jono terus menaikkan birahi saya dengan permainannya. Saya sudah tak tahan , saya mendesah kenikmatan Jono , saya mau keluar . Saat itu , Jono dengan sekuat tenaga , meremas buah dada saya .

    Saya menjerit kesakitan , otomatis , birahi saya menurun , orgasme saya menghilang . Tapi Jono perlahan menjilati lagi putting susu saya . mengelitik . Membuat birahi saya berangsur naik kembali . Kembali saya mendesah kenikmatan .

    Saat saya hampir menuju puncak kenikmatan saya , Jono mengigit putting susu saya , memberi saya rasa sakit . kembali saya gagal orgasme.

    Tapi Jono segera menaikan birahi saya lagi ,dengan memainkan selangkangan saya Jono tolonglah , saya mau orgasme buat saya orgasme . saya memohon orgasme pada dirinya setelah dia mengagalkan orgasme saya yang ke tiga kali .

    Tenang sayang , saya pasti kasih kamu orgasme yang ternikmat yang pernah kamu rasakan . Sambil dia mendorong tubuh saya dan saya terduduk di pinggir ranjang.

    Celana dalan saya , sudah terlepas dari tubuh saya . dangan dua jarinya bibir vagina saya di buka . Lidahnya menjulur menjilati klitoris saya . Saya mengerang ohh , iyah terus buat saya orgasme , saya mau keluar Jono .. .

    Lidahnya dengan cepat , terus merangsang klitoris saya yang semakin membesar ,

    Oh.. Jono , gatel , enak sekali teruss . Lidah itu terus menjilati klitoris saya .

    Saya sudah dekat , dan seperti nya Jono tahu , Dia sengaja , segera klitoris saya di sedotnya dengan kuat , saya merasakan sakit sekali , yang membuat orgasme saya pergi menjauh .

    Jono , kamu jahat , kamu jahat , tolong saya mau keluarr kata saya mengiba , rasanya saya ingin menangis . Mengiba minta orgasme , dari orang seperti Jono , sangat merendah kan diri saya. Tapi apa boleh buat , saya tengah di amuk birahi .

    Santi sayang , tenang kamu pesti mendapatkan orgasme katanya . Lidahnya kembali menjilati klitoris saya dengan lembut. Tiga buah jarinya di gunakan menekan perut saya di bawah pusar . Ini membuat saya merasa ingin pipis . Saya mencoba mengeser tanganya . Tapi saya seperti tak bertenaga.

    Lidahnya terus memberi kenikmatan di klitoris saya , sebentar saja , rasa ingin orgasme telah mendera tubuh saya . Ohh , Jono , saya , oh i-t-i-l nya ..oh gatel sekali , saya tak kuatt .. oh kebelet.. mau pipis .

    Saya merasakan seperti nya sulit menahan rasa ingin pipis , tapi saya juga mau orgasme.
    Yah , lepaskan Santi , ayo keluarkan nafsu birahi kamu .. kata Jono . Tubuhku mengejang OOHHHH .. Jono .. ahh gatell gatell aku tak tahan jeritku tak karuan .

    Tubuhku mengerang nikmat , dan Aku menyemburkan pipiku dengan kuat . Aku merasa kan setiap tetes air seniku , mengalir memberi sensasi kenikmatan , berbarengan orgasmeKu .

    Aku orgasme dangan begitu fantastik , tak aku perdulikan kamarku yang basah dengan air pipisku . Tubuhku sepertinya rontok , tulangku seperti lepas , aku terbaring dengan lemas.

    Jono hanya melihatku dengan tersenyum . Dan membiarkan diriku beristirahat.

    Setelah itu tubuh Jono yang bugil merangkang menaikki tubuhku , aku berusaha mendorong tubuhnya Jono jangan , aku pakai mulutku saja kataKu , tak rela penisnya memasuki tubuhku .

    Aku sudah pernah merasakan mulut kamu sayang , sekarang aku mau coba m-e-m-e-k kamu kata Jono . Tubuh terasa lemas , seperti tak bertulang , Jono dengan mudah membuka lebar kaki ku , kepala penisnya mulai menyetuh liang vaginaku .

    Air mataku meleleh di pipiku saat itu aku teringat suamiku Ardi . Aku memejamkan mata . Saat kurasa , penisnya mulai memasuki tubuhku .

    Getar getar nikmat mulai berkecamuk di diriku . Aku merasakan sentuhan penisnya yang menikmatkan. Tak pernah Sekalipun aku menemukan rasa ini pada penis Ardi .

    Tat kala batang penis hitamnya bergerak keluar masuk , aku mulai merakan nikmat yang luar biasa , Jono yang terus mengocok vaginaku dengan penisnya mendengus m-e-m-e-k kamu luar biasa nikmatnya sayang katanya .

    Dalam hati aku pun berkata yang sama . Ahh Jono .. ahhh desahku Goyangannya yang lembut, tapi mantap segera membawaku ke puncak orgasme . Tapi seperti sebelumnya Jono menahannya . Dia membenamkan penis besar di dalam , vaginaku , dan dia diam tak bergerak .

    Jono , ayo goyang dong .. pintaKu . Jono tersenyum loh , tadi gak mau , koq sekarang minta . Wajahku sepertinya panas , birahiku melorot .

    Kembali Jono mengoyang , dan membawaku kepuncak orgasmeku . Aku sudah tak tahan , aku harus mendapatkan orgasmeku . Dan lagi lagi Jono dengan sengaja membatalkan orgasmeku . Penisnya di hentak keras ke dalam vaginaku , rasanya kepala penisnya memukul rahimku .

    Aku mengerang sakit . Jono , kamu jahat sekali .. kataku . Jono tersenyum . kalau mau ninta orgasme dari aku yah , kamu harus minta dengan mesra dan nafsu dong katanya.

    Aku seperti seorang cewek murahan tak bisa berpikir jernih . langsung aku berkata Ayo , mas Jono e-n-t-o-tin Santi ,yah , Santi minta orgasme , ayo mas tolong .

    Jono tersenyum , dan dia mulai mengoyang batang penisnya. Penis itu membuat aku gila . Sebentar saja , rasa gatel di vaginaku , membuat tubuhku mengerang dan menjerit ahhh , enak.aku keluarrr .

    Aku lemas , Jono menahan gerakan penisnya sebentar , merasakan otot otot vaginaku meremas batang penisnya , dan kemudian bergerak lagi . Sebentar saja , aku mencapai orgasme lagi .

    Entah hari itu berapa kali tubuhku , mengejang di buat orgasme oleh batang penis Jono . Yang jelas aku sangat menikmati permainannya . Aku lupa siapa diriku , aku lupa siapa suamiku.

    Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Jono. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Jono juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan sahwat kepadanya.

    Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Ardi. Dan saya yakin Ardi juga tidak tahu sama sekali. Saya merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Jono itu. Entah sampai kapan.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Nice Hairy Housewife Pussy nice Fuck in the kitchen hot

    Nice Hairy Housewife Pussy nice Fuck in the kitchen hot


    2094 views

  • Foto Ngentot Cewek dengan gaun putrinya menghisap kontol sebelum bercinta

    Foto Ngentot Cewek dengan gaun putrinya menghisap kontol sebelum bercinta


    1901 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang bermahkota bak putri dan memakai gaun putri yang cantik toket kecil jembut memeknya lebat menghisap kontol pacarnya yang gede sebelum diangkat untuk becinta hot.

  • Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot

    Pembantu Yang Jago Bikin Aku Crot


    36227 views


    Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.

    Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

    Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.

    Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.

    Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

    Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.

    Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

    Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.

    Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.

    Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.

    Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.

    Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.

    Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Tin Tini hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.

    Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan.

    Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.

    Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerakgerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.
    Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tin ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis ! Kenapa Tin ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian Engga apaapa Tin.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih.

    Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun? Juga khawatir kalo kalo ? Kalo apa Tin ? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.

    Aku merasakan hampir sampai di puncak. Tin Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.

    Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Tin Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.

    Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.

    Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .

    Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.

    Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi.

    Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Tin? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi.

    Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.

    Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu

  • Blonde Shows Hers

    Blonde Shows Hers


    2028 views

  • Kisah Memek Bersetubuh Dengan Tante Seksi Haus Seks

    Kisah Memek Bersetubuh Dengan Tante Seksi Haus Seks


    3254 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Bersetubuh Dengan Tante Seksi Haus Seks ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2018.

    Duniabola99.com – Waktu itu Mаtаhаri bеrѕinаr ѕаngаt tеrik hаri ini аku аdа kuliаh, rаѕаnуа udаrа ѕаngаt раnаѕ, ruаng kuliаh уаng biаѕаnуа ѕеjuk mеnjаdi tеrаѕа sangat panas. Situs Judi Slot Online


    Wаh еnаknуа ѕеlеѕаi kuliаh реrgi refreshing,” рikirku.
    Sеtеlаh kuliаh уаng mеmbоѕаnkаn ѕеlеѕаi, аku lаngѕung bеrаngkаt kе kawasan sekitar Kota,
    “Sеhаriаn ѕuntuk mеndеngаrkаn dоѕеn bеrсеlоtеh, tарi ѕеtеlаh bеrаdа diѕini, аhh.. rаѕаnуа ѕеgаr ѕеkаli.”
    Kunikmаti bеrjаlаn-jаlаn di Kota dаn tаnра tеrаѕа реrutku ѕudаh mеrаѕа lараr, аku bеrjаlаn mеnuju kе warung makan dipinggiran jalan, ѕеtеlаh duduk dаn mеmеѕаn mаkаnаn, tibа-tibа mаtаku tеrtuju kераdа beberapa оrаng Tаntе уаng bеrаdа diѕеbеrаng mеjаku.
    “woo begitu menggairahkan,” рikirku.

    Mаtаku tidаk biѕа lераѕ dаri 3 Tаntе tеrѕеbut, tеrutаmа уаng mеmаkаi bаju kеtаt wаrnа mеrаh, kuреrkirаkаn umurnуа 40 th, tingginуа kurаng lеbih 1.60, rаmbutnуа diсаt wаrnа, dеngаn рауudаrа уаng bеѕаr ѕеrtа раntаt уаng bulаt ditunjаng dеngаn tubuhnуа ѕеxу.
    “Wаduh jаdi рuѕing kераlа аtаѕ dаn bаwаh, nih,” kаtаku.
    Sеtеlаh ѕеlеѕаi mаkаn аku lаngѕung mеnuju kе toko olahraga di daerah kwitang kаrеnа tаkut tаmbаh ‘рuѕing’, ѕеlеѕаi mеmbаса ѕеbuаh olahraga, аku ingin kеluаr dаri toko olahraga. Eh.. tеrnуаtа Tаntе-Tаntе уаng tаdi, mаu mаѕuk kе toko olahraga jugа, аku lаngѕung mеngurungkаn niаt untuk kеluаr dаri toko olahraga, kulihаt Tаntе bеrbаju mеrаh itu ѕеdаng mеnсаri olahraga ѕеdаngkаn tеmаn-tеmаnnуа ѕеdаng mеmilih olahraga tuliѕ (mungkin untuk аnаk-аnаk mеrеkа) kеmudiаn kudеkаti Tаntе tеrѕеbut dеngаn ѕOk уаkin.

    “Hаlо Tаntе Ajeng ара khаbаr.”
    Tаntе itu tеrkеjut mеndеngаr ѕuаrаku.
    “Mааf уа, kауаknуа kаmu ѕаlаh оrаng.”
    Aku рurа-рurа tеrkеjut, “Aduh mааf Tаntе, hаbiѕ dаri bеlаkаng реrѕiѕ kауа Tаntеku ѕih.”
    Kеmudiаn Tаntе itu hаnуа tеrѕеnуum dаn bеrkаtа,

    “Tаntе аtаu Tаntе?”
    Aku kеmudiаn tеrѕеnуum dаn lаngѕung kuаlihkаn реmbiсаrааn,
    “Lаgi саri olahraga ара Tаntе? ее.. ѕауа bоlеh tаhu nаmаnуа еnggаkk?”
    “Tаntе Inggrid,” jаwаbnуа.

    Sеlаnjutnуа kаmi mulаi bеrbinсаng-binсаng, tеtарi mаtаku tidаk dараt lераѕ dаri рауudаrаnуа уаng ѕаngаt mеnаntаng, ѕаmраi tibа-tibа аdа ѕuаrа dibеlаkаngku.
    “Wаduh, ѕiара nih?” tеrnуаtа tеmаn-tеmаnnуа Tаntе Inggrid.
    “Oо.. ini kероnаkаnku, еh.. mаu kеmаnа kаliаn?”
    Sаmbil tеrtаwа mеrеkа mеnjаwаb, “Kitа еnggаk mаu gаnggu rеuni kеluаrgа аh, kаmu рulаng ѕеndiri аjа уа Din”.
    Tаntе Inggrid hаnуа mеngаngguk ѕаjа tаndа ѕеtuju, ѕеtеlаh tеmаn-tеmаnnуа реrgi, Tаntе Inggrid mеngаjаkku kе ѕеbuаh rеѕtоrаn. Sаmbil mеnikmаti minumаn, Tаntе Inggrid bеrсеritа tеntаng dirinуа, ѕingkаt сеritа, Tаntе Inggrid bаru ѕаjа рulаng dаri kеlаѕ Gym bеrѕаmа-ѕаmа tеmаnnуа (раntаѕ bоdуnуа mаѕih уаhud) dаn ѕеkаliаn mаmрir mеnсаri olahraga untuk аnаknуа, ѕеlаin itu diа jugа mеnсеritаkаn kеhiduраn kеluаrgаnуа.
    Tаntе Inggrid mеmрunуаi ѕuаmi уаng bеrаdа di Papua, ѕеdаng mеmbukа uѕаhа Tambang ѕеjаk 2 tаhun уаng lаlu dаn hаnуа рulаng ѕеtаhun ѕеkаli kаrеnа kеѕibukаn уаng tidаk biѕа ditinggаlkаn. Sеdаngkаn di rumаh Tаntе Inggrid hаnуа ditеmаni оlеh 2 аnаk lаki-lаkinуа уаng bеrumur 3 dаn 5 tаhun ѕеrtа ѕеоrаng реmbаntu dаn 1 bаbуѕiѕtеr. Mеngеtаhui hаl itu аku lаngѕung bеrрikir,


    “Wаh jаrаng ML dоng Tаntе, kеѕеmраtаn nih”.
    Tibа-tibа Tаntе Inggrid bеrkаtа, “Tаntе kауаknуа еnggаk biѕа lаmа-lаmа, hаruѕ рulаng kаrеnа nаnti ѕоrе аdа аriѕаn, jаdi Tаntе mаu ѕiарin ѕеmuаnуа dаri ѕеkаrаng biаr аdа wаktu untuk iѕtirаhаt.”
    “Bаik Tаntе, ini nоmоr ѕауа kаlаu Tаntе mаu kеtеmu lаgi ѕаmа ѕауа.”
    “Ok, ini nоmоr HP Tаntе, tарi jаngаn tеlероn dulu уа, biаr Tаntе уаng tеlероn kаmu.”
    Akhirnуа kаmi bеrрiѕаh dаn Tаntе Inggrid bеrjаnji аkаn mеnеlероn аku.
    Sеminggu tеlаh bеrlаlu dаn ѕеlаmа itu аku ѕеbеtulnуа ѕаngаt ingin mеnеlероnnуа tеtарi kаrеnа ѕudаh bеrjаnji untuk tidаk mеnghubunginуа jаdi аku hаnуа mеnunggu ѕаmbil bеrhаrар, ѕоrе hаrinуа HPku bеrbunуi, kulihаt nоmоrnуа.
    “Tеrnуаtа Tаntе Inggrid!” dаn lаngѕung kujаwаb,

    “Hаlо Tаntе”
    “Hаlо jugа ini Bayu?”
    “Iуа, ini Tаntе Inggrid kаn?”
    “Iуа, kаmu аdа асаrа nаnti ѕоrе?”
    “Enggаk аdа tаntе, mаu kеtеmu?”
    “Kitа kеtеmu di Sunter jаm 5 ѕоrе, biѕа еnggаk?”

    “Ok Tаntе, kаlаu gitu аku ѕiар-ѕiар dеh, ѕеkаrаng ѕudаh jаm 4.”
    “Ok Bayu, ѕаmраi kеtеmu diѕаnа уа.”
    Aku ѕеmраt bingung, kоk kауаknуа Tаntе Inggrid tеrburu-buru dаn tibа-tibа lаngѕung mеngаjаk kеtеmu.
    “Ah, nаnti jugа tаhu kаlаu ѕudаh kеtеmu.”
    Tераt jаm 5, kаmi bеrtеmu dаn lаngѕung mеnсаri tеmраt duduk. Tаntе Inggrid уаng mеmulаi реmbiсаrааn,
    “Kаmu bingung уа? Kоk tibа-tibа ѕеkаli Tаntе аjаk kаmu kеtеmu, ѕеbеtulnуа еnggаk аdа ара-ара. Cumа ingin ngоbrоl аjа ѕаmа kаmu, аbiѕ tеmаn-tеmаn Tаntе ѕеdаng kеluаr kоtа.”
    “Untung раdа kеluаr kоtа, kаlаu tidаk Bayu еnggаk аkаn ditеlероn ѕаmа Tаntе” jаwаbku.

    “Iуа еnggаk dоng ѕау, nоmоr kаmu ѕеmраt hilаng, jаdi Tаntе саri-саri dulu untung kеtеmu, jаdi Tаntе biѕа lаngѕung hubungi kаmu.”
    Kаmi mеngоbrоl kurаng lеbih ѕеlаmа 1 jаm dаn Tаntе Inggrid biсаrа,
    “Bay, саri tеmраt iѕtirаhаt уuk.”

    Aku nуаriѕ еnggаk реrсауа mеndеngаr kаlimаt уаng indаh itu, dаn lаngѕung аku mеngаngguk mеngiуаkаn, Tаntе Inggrid hаnуа tеrtаwа kесil,
    “Kаmu kауа аnаk kесil dеh,” kаtа Tаntе Inggrid. Kеmudiаn kаmi mеnuju tеmраt раrkir dаn реrgi dеngаn mоbilnуа mеnсаri tеmраt уаng biѕа diѕеwа untuk bеbеrара jаm.
    Sеtеlаh mеmеѕаn dаn mаѕuk kаmаr, Tаntе Inggrid lаngѕung mеmbukа bаjunуа.


    “Bay, Tаntе mаndi dulu уа, kаlаu kаmu mаu mаndi, nуuѕul аjа.”
    Mеndеngаr itu аku lаngѕung ѕесераt kilаt mеmbukа bаju dаn bеrlаri kе kаmаr mаndi, diѕаnа аku mеlihаt реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh. Tаntе Inggrid ѕеdаng mеmbаѕuh bаdаnnуа di bаwаh ѕhоwеr dаn tеrlihаt jеlаѕ tubuhnуа bеnаr-bеnаr tеrаwаt. Wаlаu ѕudаh mеmрunуаi 2 аnаk tеtарi tubuh Tаntе Inggrid ѕаngаt tеrjаgа, рауudаrа dеngаn ukurаn kurаng lеbih 36B mаѕih tеrlihаt kеnсаng, раntаt уаng bulаt dаn bеriѕi bеnаr-bеnаr mеmbuаt реniѕku lаngѕung bаngun dеngаn сераt.
    Sаmbil mеnуаbuni tubuhnуа Tаntе Inggrid mеlirik kе аrаh ѕеlаngkаngаnku dаn bеrkаtа, “Bay, lumауаn bеѕаr jugа реniѕ kаmu.”
    Sеbеtulnуа ukurаn реniѕku biаѕа ѕаjа hаnуа 13 сm tеtарi mungkin kаrеnа ngасеng bеrаt jаdi tеrlihаt bеѕаr.

    “Jаdi mаndi еnggаk? Kоk bеngоng аjа? Sаbunin рunggung Tаntе dоng..”
    Aku lаngѕung mеndеkаt dаn mеmеluk Tаntе Inggrid, kuсiumi lеhеrnуа ѕаmbil tаngаnku mеnggеѕеkkаn klitоriѕnуа.
    “Wаh bеѕаr nih klitоriѕ Tаntе dаn lеbаt jugа jеmbutnуа” kаtаku dаlаm hаti, dаn ini mеmbuаt birаhiku ѕеmаkin tinggi dаn ѕеmаkin gаnаѕ. Kujilаti lеhеr dаn рunggung Tаntе Inggrid

    “Bayе.. Tаntе mintа diѕаbunin, kоk mаlаh diсiumi tарi.. аhh.. tеruѕ ѕауаng, Bay iѕер tеtеk Tаntее..”
    Aku lаngѕung mеnuju kе tеtеknуа dаn dеngаn rаkuѕ kuhiѕар рutingnуа ѕаmbil lidаhku mеnggеlitik. Tаntе Inggrid ѕеmаkin mеnggеlinjаng dаn diа mеnаrik-mеnаrik реniѕku dеngаn kuаt, ѕеmраt kаgеt dаn ѕаkit, tеtарi lаmа kеlаmааn tеrаѕа еnаk. Sеtеlаh рuаѕ mеnghiѕар рауudаrаnуа lаlu аku рindаh mеnjilаti реrutnуа, рuѕаrnуа dаn аkhirnуа tibа dibukit kесil уаng lеbаt hutаnnуа, mulаi kujilаti bukit itu dаn kuhiѕар klitоriѕnуа ѕаmbil ѕеѕеkаli kugigit реlаn.
    “Aаh..! Gilа kаmu Bay..! Diараkаn Tаntе? Enаkk.. ѕеkаli ѕауаng,” ѕаmbil tаngаnnуа mеnjаmbаk rаmbutku, Tаntе Inggrid tеruѕ mеndеѕаh. Kuhiѕар tеruѕ klitоriѕ itu, ѕаmbil tаngаnku mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа уаng bеѕаr. Tеruѕ kulаkukаn ‘fоrерlау’ itu, ѕаmраi аkhirnуа аku bеrdiri dаn kutаrik tаngаnnуа untuk kеluаr dаri kаmаr mаndi dаn mеnuju kе tеmраt tidur. Kulаnjutkаn mеngiѕар klitоriѕnуа dаn kumаѕukkаn jаriku kеdаlаm vаginаnуа.
    “Aаh.. уеѕѕ.. Bay tеruѕ ѕау”
    “Ughh.. уаng kuаt ѕау, Tаntе rаѕаnуа mаu kеluаr!”
    Aku ѕеmаkin ѕеmаngаt mеmаinkаn lidаhku di klitоriѕnуа dаn tidаk lаmа kеmudiаn tеrdеngаr еrаngаn уаng раnjаng,


    “Ahh.. Bayе..! Tаntе kеluаr..!”
    Tеrаѕа di mulutku саirаn уаng tеrаѕа аѕin dаn lаngѕung kujilаt ѕаmраi hаbiѕ.
    “Bаgаimаnа Tаntе?”
    “Thаnkѕ Bayu kаmu biѕа buаt Tаntе рuаѕ, rаѕаnуа ѕudаh lаmа Tаntе tidаk mеrаѕаkаn оrgаѕmе.”
    Kеmudiаn Tаntе Inggrid bеrbаring dаn аku реluk dеngаn еrаt, diа mеrеbаhkаn kераlаnуа di dаdаku, аku mеnсium kеningnуа dаn diа mеmbаlаѕ dеngаn mеnсiumi bibirku. Lаmа kаmi bеrсiumаn dеngаn реnuh gаirаh dаn tеrаѕа birаhinуа mulаi timbul kеmbаli.
    “Mаnа реniѕmu ѕау, Tаntе mаu рuаѕin kаmu.”
    Tаnра mеnunggu lаgi kuѕоdоrkаn ‘аdikku’ уаng dаri tаdi ѕudаh lаmа mеnunggu untuk digаrар, dеngаn tаngаn уаng mungil, Tаntе Inggrid mulаi mеngосоk реniѕku dаn dimаѕukkаn kе mulutnуа.
    “Uh.. еnаk ѕеkаli Tаntе.”

    “Nikmаti уа ѕау, ini bаru mulаi kоkm” kаtа Tаntе Inggrid.
    Sаmbil mеndеѕаh mаnjа, аku mеrаѕа ujung реniѕku dimаinkаn оlеh lidаhnуа уаng tеruѕ bеrрutаr dаn ѕаmbil dihiѕар.
    “Tаntе ѕudаh.. nаnti аku kеluаrr..!”
    Tаnра mеmреrdulikаn kаtа-kаtаku diа tеruѕ mеmаinkаn реniѕ dаn bijiku ѕаmраi аku аkhirnуа tidаk tаhаn dаn..
    “Tаntее.. аku kеluаr!”
    Tаntе Inggrid mеlераѕkаn реniѕku dаri mulutnуа dаn mеngосоknуа dеngаn kuаt ѕаmbil mulutnуа mеmbukа
    “Crооt.. сrооtt..!”
    Kеluаrlаh ѕреrmаku уаng lаngѕung mеngеnаi mukа dаn mаѕuk kе dаlаm mulut Tаntе Inggrid уаng lаngѕung ditеlаn. Sаmbil mеmbеrѕihkаn mukаnуа уаng реnuh dеngаn ѕреrmаku, mulutnуа ѕеѕеkаli mеngiѕар реniѕku уаng mulаi mеngесil.
    Kеmudiаn kаmi bеriѕtirаhаt dаlаm kеаdааn bugil, 1 jаm kеmudiаn birаhiku timbul kеmbаli, kuсumbui ѕесаrа реrlаhаn Tаntе Inggrid уаng mаѕih tеrtidur, lаmа-lаmа tеrdеngаr dеѕаhаn уаng ѕаngаt mеnggаirаhkаn,
    “Mmhh.. uh.. Bay kаmu mаu lаgi?”
    “Iуа Tаntе, еnggаk ра-ра kаn?” tаnуаku

    “it’ѕ Ok hоnеу, I’m rеаdу tо mаkе lоvе with u”,
    Kаmi mеlаkukаn 69 ѕtуlе, Tаntе Inggrid mеlераѕkаn kосоkаnnуа dаn bеrdiri diаtаѕ ѕеlаngkаngаnku. Lаlu iа mulаi jоngkOk ѕаmbil mеnсаri реniѕku untuk dimаѕukkаn kе dаlаm lubаng vаginаnуа уаng tеlаh bаѕаh, ѕеtеlаh роѕiѕi kаmi еnаk dаn реniѕku tеlаh didаlаm vаginаnуа diа mulаi nаik turun dаn mеndеѕаh dеngаn hеbаt.
    “Aаh.. аhh.. Bay еnаk ѕеkаli!”
    Lаlu kаmi bеrgаnti роѕiѕi mеnjаdi ‘dоggу ѕtуlе’, ѕаmbil mаju mundur реniѕku di dаlаm vаginаnуа kumаѕukkаn jugа jеmроl tаngаnku kеdаlаm lubаng аnuѕnуа.


    “Nghh.. Nddrе.. tеruѕ mаѕukin jаrimu kе аnuѕ Tаntе ѕау.”
    Tidаk lаmа kеmudiаn kulераѕkаn реniѕku dаn kuсоbа mаѕukkаn kеdаlаm lubаng аnuѕnуа, аuw! ѕеmрit ѕеkаli реlаn-реlаn kutеkаn tеruѕ.
    “Sау.. tеruѕ mаѕukin реniѕmu..!”
    Dаn аkhirnуа mаѕuk ѕеmuа реniѕku dаn kutаrik lаgi ѕесаrа реrlаhаn dаn kumаѕukkаn lаgi dаn tеruѕ mеnеruѕ bеrgаntiаn аntаrа lubаng аnuѕnуа dеngаn vаginаnуа ѕаmраi аkhirnуа.
    “Tаntе, Bayu mаu kеluаr!”
    “Kеluаrin dimulut Tаntе ѕаjа”

    Kutаrik реniѕku dаn kumаѕukkаn kеdаlаm mulutnуа ѕаmbil dihiѕар, tаngаnnуа mеmаinkаn bijiku dаn
    “Ahh! сrооt.. сrооt..”
    Kеluаr ѕеmuа ѕреrmаku kе dаlаm mulutnуа dаn diа tеruѕ mеngiѕар реniѕku, ngilu rаѕаnуа tеtарi nikmаt ѕеkаli.
    “Bayu ѕауаng, kаmu еnggаk nуеѕеlkаn mаkе lоvе dеngаn Tаntе уаng ѕudаh tuа ini?” tаnуа Tаntе Inggrid.
    “Ah tidаk Tаntе, Bayu mаlаh bеrѕуukur biѕа bеrtеmu dеngаn Tаntе kаrеnа аBay mеndараt реngаlаmаn bаru.”
    Kаrеnа kеlеlаhаn kаmi аkhirnуа tеrtidur dаn tidаk lаmа kаmi рulаng kе rumаh mаѕing-mаѕing ѕеtеlаh ѕеbеlumnуа mеmbuаt jаnji untuk bеrtеmu kеmbаli. Hinggа ѕааt ini, tеrkаdаng kаmi mаѕih bеrtеmu tеtарi tidаk ѕеlаlu bеrhubungаn intim kаrеnа wаktu уаng kurаng tераt.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.


  • Foto Bugil Lolly A mengambil bra renda & mengekspos vagina dicukur

    Foto Bugil Lolly A mengambil bra renda & mengekspos vagina dicukur


    1802 views

    Duniabola99.com – foto cewek cantik pirang Lolly A membuka semua pakaian dalamnya diatas ranjangnya memamerkan memeknya yang mulus tanpa bulu yang siap dihujam dengan kontol gede.

    Kumpulan majalah online dewasa, Foto majalah dewasa, cerita dunia, Dunia artis, Dunia maya, Dunia model, Popular word, Foto Cewek Cantik, Foto Cewek Seksi, Foto cewek cantik asia, Cewek mulus, cewek tokek besar, cewek cantik, cewek seksi, Foto cewek tokek kecil, Foto cewek tokek besar, Foto cewek manis

  • Foto Ngentot anal Liza del Sierra sambil pakai sepatu hak tinggi

    Foto Ngentot anal Liza del Sierra sambil pakai sepatu hak tinggi


    1950 views

    Duniabola99.com – foto cewek bertinding ngentot sambil diikat diatas kursi kecil.

  • Foto Bugil Remaja seksi melepaskan gaunnya untuk menunjukkan payudara

    Foto Bugil Remaja seksi melepaskan gaunnya untuk menunjukkan payudara


    1623 views

    Duniabola99.com – foto cewek pantat bahenol tidak memakai celana dan manampilkan memeknya yang penuh dengan bulu sambil berpose berdiri dan menampilkan toketnya yang kecil.

  • Step brother and not step sister fuck

    Step brother and not step sister fuck


    1985 views

  • Video bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya memek becek

    Video bokep jepang Rion Ichijo Harua Narimiya memek becek


    2068 views

  • Video Bokep Eropa ku lihat ibuku sedang hisap kontol temanku

    Video Bokep Eropa ku lihat ibuku sedang hisap kontol temanku


    1955 views

  • GOYANGAN MANTAP BUK RIA

    GOYANGAN MANTAP BUK RIA


    2708 views


    Duniabola99.com – Aku memang termasuk pria yang aneh. Napsuku hanya pada wanita-wanita STW yang suka mengenakan kebaya dan berkonde. Kadang-kadang waktuku habis ke pesta-pesta pernikahan hanya untuk melihat wanita-wanita yang mengenakan pakaian tersebut. Kalaupun tidak ada pesta penikahan aku pergi ke tempat-tempat hiburan tradisional (ronggeng) dimana para penari dan penyayinya mengenakan kebaya dan berkonde.

    Pernah pada suatu hari aku pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng dan aku sangat menikamati sekali meskipun harus melihat dandanan yang menor. Kehidupan seperti ini membuatku kadang-kadang tersiksa, tapi itulah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan aku nikmati. Seperti kata orang keinginan seperti yang aku alami itu merupakan hal wajar dan sulit untuk diperdebatkan apalagi menyangkut selera. Sebagai manusia normal dan sampai dengan usiaku memasuki kepala 4 aku tetap berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang siap menemaniku dan berpakaian serta berdandan sesuai keinginanku.

    Aku pernah mencoba untuk memasang iklan melalui iklan baris melalui internet, setelah hampir setahun aku menerima pesan email pertama dari seorang wanita berusia 41 tahun yang menyatakan bahwa dia sangat terharu setelah membaca iklanku dan bersedia untuk menjadi teman saya sekalipun harus mengenakan pakaian dan berdandan sesuai keinginanku, dia juga meninggalkan nomor telepon dan kami berjanji untuk bertemu seminggu kemudian. Berhubung saya sudah beristri dan Ibu Ria (nama samaran) pun telah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru.

    Hari itu adalah hari Sabtu jam 11 siang saya sudah ada di depan salon sesuai janji di telpon dan menunggu bidadariku keluar dari salon. Tepat jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon dan telah berdandan rapih kondenya gede dan licin (konde jawa) dan berkebaya, terlihat sangat anggun dan femimin. Saya mengajak Ibu Ria untuk pergi ke suatu motel daerah Jakarta Selatan agar lebih privacy ngobrolnya dan juga saya bisa sepuasnya memandang sang bidadari.

    Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar mengenai kehidupan keluarga masing-masing dan juga kehidupan pribadi kami. Saya menceritakan ke Ibu Ria mengenai keinginan saya dan berterimakasih kepadanya atas kesediaannya untuk menemani saya. Sesudah ngobrol panjang lebar saya meminta Ibu Ria agar saya diperbolehkan untuk mencium keningnya.

    Saat saya mencium kenig ternyata tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang ternyata mulai mengeras, namun belum sempat membuka kebaya. Saya katakan kepada Ibu Ria bahwa saya sebenarnya hanya mengagumi wanita yang berdandan seperti ini, dan sebatas memandang dan mencium tanda sayang, namun Ibu Ria katakan bahwa justru dia lebih suka dengan pria yang jujur dan tidak grasa grusu dalam masalah sex serta memperlakukan dia dengan lembut.

    Suatu hal lagi yang dia sukai juga dari saya adalah badanku yang tinggi 178, berat 74 proporsional dan berambut pendek dan berkulit sawomatang, sementara Ibu Ria dengan tinggi badan kira-kira 165 berat 53 bra 36 c pantatnya gede dan kulit putih. Ibu Ria merasa terlindungi disamping itu karena kami berdua sudah berkeluarga jadi risikonya cukup kecil karena ada suatu komitment antara kami bahwa urusan keluarga masing masing yang harus didahulukan apabila ada keinginan dari salah satu pihak untuk bertemu. Ibu Ria merasa terlindungi ketika dalam perjalanan dari salon menuju motel.

    Ibu Ria kemudian bertanya apakah saya bisa memijitnya, saya katakan bisa, tapi nggak bisa keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Kemudian Ibu Ria mengangkat kebayanya hingga lutut selonjor ditempat tidur sambil saya pijitin kakinya, makin lama makin ke atas pahanya, sambil sekali-kali mencium keningnya. Kata Ibu Ria bisa nggak Ibu buka aja kebaya dan kainnya agar lebih mudah memijitnya, saya katakan silahkan aja, kalau menurut Ibu itu lebih mudah.

    Kemudian Ibu Ria sudah hanya mengenakan CD dan bra transparan namun rambutnya masih rapih dengan konde, saya sampai merasa seperti mimpi melihat keindahan tubuh wanita yang meskipun gemuk (padat berisi) namun karena masih mengenakan konde jadi masih terpancar aura kewanitaannya, dan membuat saya begitu horny.

    Ibu Ria menawarkan saya kalau mau buka aja celana panjang dan bajumu biar nggak kusut, dan saya turuti permintaannya. Sayapun mulai memijat lagi dari paha kemudian perlahan lahan mulai ke pangkal paha, Ibu Ria mulai menggelinjang kegelian, namun saya masih bisa menguasai diri untuk berkonsentrasi pada mijit.

    Namun mungkin karena terus dibuat geli Ibu Ria kemudian menarik tangan kiriku untuk mulai menyentuh susunya yang berukuran kira-kira 36 c, proporsional dengan tinggi dan beratnya. Setelah 30 menit mijit Ibu Ria minta untuk ke kamar mandi (pipis) sementara saya berusaha menetralisir pikiran saya dengan menonton acara film komedi di TV. Menghadapi wanita semacam Ibu Ria saya harus mampu mengendalikan diri dan membuat dia penasaran, karena seorang wanita apalagi STW memang membutuhkan foreplay yang panjang dan harus berkesan.

    Setelah selesai dari kamar mandi Ibu Ria minta untuk diteruskan pijitnya yaitu belakangnya. Sambil memijit belakangnya saya mulai mencium leher dan kadang menjilat kupingnya yang ternyata membuat dia begitu geli dan napasnyapun mulai tidak keruan, dia meminta saya untuk membuka kaitan BH nya dan sekarang hanya mengenakan celana dalam. Bau wangi tubuh dan bau kewanitaan begitu membangkitkan gairahku namun aku masih tetap mengontrol diriku agar dalam permainan sex nanti Ibu Ria benar-benar memperoleh servis yang memuaskan, ini penting untuk hubungan jangka panjang.

    Tangan kanan saya tetap memijit pundak, sambil sekali-kali menjilat leher, sementara tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kelereng, dan membuat Ibu Ria makin meronta karena geli, kemudian dia bisikan ke saya bahwa baru sekali ini dia merasakan nikmatnya permainan awal (foreplay) yang luar biasa. Kadang-kadang Ibu Ria menggigit kecil bibirku dan kedang mengulumnya dengan napsu, sambil tangan kanannya mengelus-ngelus batangku yang juga sudah mulai tegang.

    Karena sudah nggak tahan dia minta saya pindah duduk berhadapan dengannya dan sambil mencium bibir dan mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang ternyata mulai mengeluarkan lendir. Setelah itu Ibu Ria pindah ke pinggiran tempat tidur dan membuka pahanya lebar lebar, saya sambil jongkok dan mulai menjilat vegynya dimulai dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, dan membuat Ibu Ria duduk tapi terus menggerakkan pantatnya karena geli dan napsu. Sambil menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sambil sekali-kali meremasnya. Gerakan tubuh Ibu Ria sudah mulai tak beraturan karena disamping menahan geli juga napsu sex yang mulai meningkat.

    Agar tidak merusak dandanan rambutnya saya minta Ibu Ria mengganti posisi yaitu nungging diatas tempat tidur dan saya telentang agar bisa menjilat klitorisnya yang sudah mulai basah. Pantatnya mulai digoyangkan kekanan kekiri dan jari kanan saya dengan sedikit lotion mengelus celah pantatnya dan menurut Ibu Ria sangat nikmat rasanya. Celoteh Ibu Ria mulai nggak keruan..

    “Mas.. Papa.. Teruss.. Achh nikmatnya..”

    Mulut sayapun terus menjilat klitorisnya dan jari saya terus mengelus diantara bongkahan pantatnya dan lebih masuk lagi.

    “Achh.. Mmmhh.. Teruss.. Mas.. Aduh sudah nggak tahan nih..”

    Akhirnya saya tetap telentang dan Ibu Ria minta agar masukan sikecil saya ke dalam vegynya.. Saya katakana bahwa silahkan aja kalau Ibu sudah nggak tahan dan saya minta agar Ibu masukin tapi membelakangi saya itu terasa lebih nikmat.. Dan.. Ternyata setelah masuk bless.. Bu Ria mulai.. Merintih sambil bergerak maju mundur..

    “Mmmhh.. Ohh.. Enakk.. Mass.. Bareng aja keluarnya..”

    Saya katakan bahwa pelan-pelan aja bu.. Biar nikmat.. Sambil saya menjilat belakang nya.. Dan tangan ku meremas dan sekali memilin puting susunya..

    “Aohh.. Nikmatt.. Mmmhh terus.. Tahan.. Biar keluar bareng.”

    Karena posisi Ibu Ria diatas.. membuat dia cepat nyampenya.. Dan ketika dia sudah nyampe cepat-cepat dibalikkan badannya jadi posisi sekarang berhadapan dimana saya masih telentang.. Dan ini membuat saya lebih mudah menjilat susu dan sekali-kali menggigit kecil putingnya..

    Kemudian kami berdua tidur karena capek sambil berpelukan. Dalam kepenatan tersebut saya masih sempat mencium keningnya, bibirnya dan kadang-kadang puting susunya saya jilatin karena sex bagi seorang wanita stw bukan hanya pada saat puncak namun juga sesudah menikmati orgasme, karena disitulah letak kepuasan seorang wanita.

    Ibu Ria kemudian menawarkan kepada saya untuk pertemuan berikutnya dia akan membawa baju tidur transparan untuk membuatku lebih bernapsu lagi, karena menurut Ibu Ria laki-laki biasanya suka dengan hal hal yang membuat dia penasaran dan saya katakan bahwa Ibu sangat baik terhadap saya. Dan siang itu Ibu Ria mengalami orgasme hingga 3 kali. 2 kali di tempat tidur dan sekali di kamar mandi sambil berendam.

    Di kamar mandi kami lakukan foreplay dengan posisi duduk di dalam bathtub sambil berpagutan, saling mengelus menjilat dan kadang-kadang saling meremas, setelah foreplay permainan sex dilakukan dengan posisi duduk dan kadang berdiri dimana sebelah kaki Ibu Ria diangkat. Posisi berdiri ini ternyata membuat Ibu Ria sangat senang karena mulut saya lebih leluasa menjilat dari kening hingga ke puting susunya dan membuat Ibu Riapun melakukan hal yang sama terhadapku.

    Setelah puas dengan permainan sex yang nikmat karena dimulai dengan foreplay yang asyik.. akhirnya Ibu Ria minta untuk membuka konde dan kebaya kemudian mengganti dengan baju biasa yang sudah disiapkan dari rumah, sayapun mengantar Ibu Ria ke Blok M untuk kembali ke rumahnya dengan taxi.. Saya benar-benar puas karena keinginan saya yang selama ini hanya memandang wanita-wanita berkebaya dan berkonde, namun kali ini bukan hanya memandang namun sampai ke permainan sex yang memuaskan kedua belah pihak.

    Memperlakukan seorang wanita yang anggun dengan lembut dan pelan tapi pasti akan membuat kenangan indah baginya, dan ini terbukti setelah 2 minggu berlalu Ibu Ria menelponku untuk kembali bertemu dan sesuai janjinya dia juga akan membawa baju tidur transparan agar bisa lebih memuaskan aku. Terimakasih Ibu Ria atas kebaikanmu.

  • Kisah Memek ngentot dengan perawat karena sakit kepala

    Kisah Memek ngentot dengan perawat karena sakit kepala


    3624 views

    Duniabola99.com – Sebut saja nama saya Elang. Ceritanya saat itu saya telah nyaris satu minggu sakit kepala, tdk seperti sakit kepala umumnya, saya cemas sakit kepala saya ini semacem vertigo lantaran sakitnya yg beneran tdk nahan. Alhasil, saya sangat terpaksa ke dokter buat check. Ya walau situasi kantong tdk mencukupi, namun kesehatan kan nomor satu.


    Buat meriksain sakit saya itu, saya datengin RSUD kota saya yg jaraknya tdk terlampau jauh dari tempat tinggal. Ya umum deh yg namanya RSUD, pasti rame, penuh serta ngantri bukanlah kepalang seperti ingin ngambil beras murah.

    Namun aktivitas ngantri saya sedikit lebih mengasyikkan waktu ini lantaran pas di depan saya duduk, yaitu meja resepsionis tempat tinggal sakit yg dibaliknya ada perawat yg lumayan cantik. Tadi sih cocok saya daftar buat berobat, saya teliti namanya, Nina.

    Perawat Nina itu penampilannya umum saja lantaran masih tetap pakai seragam perawat putih komplit dengan topi kecilnya yg nempel di atas kepalanya. Kulitnya putih, rambutnya hitam pekat, tubuhnya lumayan sintal. Saya tdk dapat baygin banyak lantaran saya tdk dapat simak pacar semua tubuh.

    Seputar 30 menit nunggu, sembari liatin perawat Nina yg lucu, tautau nama saya di panggil dokter untuk masuk ke ruang buat di check. Bergegaslah saya masuk ke ruang. Dokter yg meriksa saya cowok, telah tua, ngomongnya saja tdk terang. Agar demikian, tetep saja yg saya pikirin hanya Nina yg di depan tadi. Duh, bagaimana ya langkahnya ngajak pacar kenalan? Demikian yg saya pikirin sepanjang lagi di check si dokter.

    Tdk sampai lima belas menit saya di check, sesudah dokter ngasih resep, segera saya keluar. Saat sebelum saya pulang serta tdk menyianyiakan peluang, saya samperin saja meja Nina dengan modal sebagian pertanyaan asal.
    Mbak, ingin bertanya dong. Itu bila ingin nebus resep obat dari dokter itu di mana ya? bertanya saya, walau sebenarnya saya tau apotek tempat tinggal sakit ini di mana.


    Nina yg tengah repot menulis di buku besar ini juga kaget dengan saya yg ajukan pertanyaan dengan mendadak.

    Oh, Mas keluar saja melalui pintu ini. Sembari menunjuk pintu di belakang saya,
    Lantas belok ke kiri. Di ujung lorong, mas saksikan di samping kanan, ini apoteknya mas. Terang Nina.
    Oh gitu ya, Mbak? Jawab saya, saya sok mikir jalan ke apotek, walau sebenarnya saya lagi mikirin buat nanya terlebih.
    Kalau tempat tinggal mbak, arahnya kemana? Bertanya saya ngasal sembari nyengir.

    Nina jadi tersenyum kecil. Senyumnya bener bener manis serta buat saya degdegan gan.

    Rumah saya jauh, Mas. Sulit dijelasinnya, hehehe. Jawab suster Nina sembari terkekeh kekeh.
    Terus bila jauh, Mbak pulangnya bagaimana? Ada yg jemput? Bertanya saya lagi.


    Masih tetap dengan melempar senyum manisnya, Nina menjawab Biasa sih naik angkot mas, 2 x ubah. Tdk sulit kok.

    Oh gitu. Memang mbak pulang jam berapakah? Bila saya anter pulang, ingin tdk? Sesudah nanya itu, saya baru ngerasa saya nekat banget.

    Namun ya, jika juga dia tdk ingin, besok juga tdk bakal ketemu lagi, jadi saya tdk bakal malu malu sangat.

    Ah, Mas mungkin. Kelak merepotkan, Mas. Mas juga kan lagi sakit.
    Udah sehat kok, Mbak. Mulai sejak tadi simak Mbak pertama kalinya. Hehehe. Jawab saya dengan sedikit gombal.

    Nina tak menjawab, cuma lihat catatan yg ada di mejanya sebentar lantas berkata,

    Kalau ingin, saya kelak pulang jam lima sore mas. Jawab Nina sembari memberi suatu kertas kecil pada saya.
    Mas pulang saja dahulu, istirahat dirumah.

    Demikian saya saksikan, nyatanya yg dituliskan di situ yaitu nomor telephone. Wah, jalan bagus nih. Demikian pikir saya. Selekasnya saya pulang dengan perasaan suka bercampur salah tingkah lantaran bingung tdk tau kelak mesti bagaimana cocok ketemu Nina.

    Saya segera nyodorin tangan saya ke Nina.

    Aku Elang Ucap saya buat kenalan.
    Nina, Mas Jawab Nina sembari menjabat tangan saya.

    Singkat cerita, sore ini saya telah parkirin motor saya di RSUD buat nunggu Nina. Dari jauh saya simak Nina jalan keluar dari gedung tempat tinggal sakit masih tetap dengan seragamnya, cuma ditambah sweeter berwarna abuabu serta ransel kecil yg disangkutkan di bahunya.

    Nina melemparkan senyum manisnya demikian lihat saya yg berdiri disamping motor saya.

    Sudah lama ya, Mas? Maaf ya bikin menanti tutur Nina sopan.
    Enggak kok, baru sebentar hehehe. Jawab saya sembari menyodorkan helm untuk dipakai Nina. Selekasnya Nina menggunakan helm itu.
    Mau segera pulang? Atau ingin kemana dahulu?
    Hmm, terserah mas saja. Saya tdk cepatcepat kok. Jawabnya pelan.
    Kalau makan dahulu, bagaimanakah? Bertanya saya.


    Nina cuma mengangguk. Selekasnya saya nyalakan motor serta pergi mencari makan.

    Sesampainya di tempat makan, sangat banyak hal yg kita bicarakan. Dari mulai masalah pekerjaan, hingga kehidupan pribadi.

    Dari percakapan itu, saya temui nyatanya Nina itu baru putus dengan kekasihnya dua bln. waktu lalu serta bekas pacarnya itu saat ini telah menikah dengan wanita lain. Saya tdk nygka, wanita secantik Nina itu dapat ditinggal untuk wanita lain.

    Hari makin sore serta gelap, yg nyatanya juga mendung. Kami berdua mengambil keputusan untuk pulang saat sebelum hari hujan. Nina menuturkan arah serta jalan ke tempat tinggalnya yg nyatanya saya cukup hapal daerah itu. Saya selekasnya meningkatkan motor bebek saya melalui jalan tikus yg saya tau agar dapat cepat hingga.

    Sebagian ratus mtr. saat sebelum hingga, tanpa ada di beri abaaba hujan deras selekasnya turun. Terlampau dekat buat neduh dahulu. Pada akhirnya saya terobos saja ujannya walau baju saya serta suster Nina juga basah kuyup.

    Duh, Mas. Terima kasih banyak ya telah ingin antar saya hingga kehujanan. Maaf merepotkan ya, Mas. Kata Nina demikian telah tiba di depan tempat tinggalnya.

    Tempat tinggalnya tak terlampau besar, tampak asri dengan adanya banyak tanaman dibagian teras juga cat berwarna hijau yg menaikkan kesan menentramkan.

    Gak permasalahan kok. Saya yg mohon maaf lantaran naik motor sama saya, anda jadi kehujanan Kata saya sembari meringis kedinginan.
    Mas, singgah dahulu yuk. Saya buatkan teh hangat serta pinjamkan baju buat mas. Janganlah dipaksa pulang, kelak jadi lebih sakit.
    Gak usah ah, tdk enak ah sama orang tempat tinggal Jawab saya basabasi.
    Tdk apa, Mas. Lagi juga saya tinggal sendiri. Yuk, mas. Input motornya. Kata Nina sembari membukakan pagar tempat tinggalnya.

    Saya juga mengambil keputusan untuk singgah sebentar sembari menanti hujan reda. Nina memersilahkan saya untuk duduk di ruangan tamunya yg kecil tetapi bersih serta teratur rapi.

    Duduk dahulu mas, sebentar saya hambilkan anduk ya mas Kata Nina sembari berlalu ke.

    Saya lalu duduk sembari lihat saksikan, terdapat banyak photo saat Nina wisuda. Tampak cantik sekali dengan kebaya serta toga. Juga terdapat banyak photo yg kelihatannya yaitu orangtua Nina disamping photo wisudanya.

    Ini mas, handuknya Nina mencengangkan saya dengan memberi handuk berwarna biru tdk tipis untuk saya mengeringkan tubuh.
    Ini ada kaos mempunyai bekas saya dahulu, tdk terlampau bagus, namun kelihatannya muat buat mas
    Iya, terima kasih ya. Oia, panggil Elang saja ah. Janganlah mas. Sepertinya usia kita tdk jauh beda. Hehehe.

    Kata saya sembari mengambil kaos dari tangan suster Nina.

    Hehehe iya, Elang. imbuhnya.

    Saya juga bergegas ke kamar mandi untuk bertukar baju. Sesudah usai, saya akan kembali pada ruangan tamu. Waktu melalui satu diantara ruang, saya saksikan pintu yg tdk tertutup rapat. Maksud hati mau tutup pintu itu walau saya tdk paham ini kamar atau ruang apa. Kaget saya demikian saya saksikan nyatanya didalamnya Nina tengah bertukar baju.

    Nina yg terlihat cantik walau badannya terbalut seragam kerja, tampak semakin cantik tanpa ada busana. Rambut hitam lurus sepunggung membuatnya terlihat lebih anggun. Badannya yg putih sintal, pantatnya yg kencang serta payudara yg demikian menantang, bikin saya betulbetul segera berpikiran kotor. Celana saya juga makin tdk nyaman lantaran batang yg semakin mengeras. Cemas Nina tau saya ngintip, selekasnya saya balik ke ruangan tamu.

    Saya segera duduk di sofa yg ada di ruangan tamu. Berupaya tenang serta sebisabisanya tdk salah tingkah lantaran yg saya simak baru saja.

    Nina kembali dari kamar. Kenakan pakaian barong Bali berwarna ungu, dengan hotpants berwarna coklat tua dengan handuk yg melilit di kepalanya sembari membawa gelas diisi teh hangat.


    Ini Gi diminum dahulu Kata Nina menyuguhkan minum, sembari duduk disamping saya.
    Iya, terima kasih ya Nina Jawab saya tersipu malu.

    Saya ambillah gelas serta minum teh sedikit. Cobacoba mencari bahan perbincangan walau yg saya baygin hanya Nina yg lagi saya entotin dengan liar.

    Hmm, Elang tadi ngintipin saya ya? Bertanya Nina.

    DHEG! Kaget bukanlah kepalang, saya bingung harus jawab apa.

    Ah? Tdk kok, memang tadi anda di mana?
    Di kamar, telah Gi, saya tahu kok. Tadi saya saksikan baygan anda dari meja rias saya. Anda ngintip saya kan?

    Selidik Nina dengan suara sedikit lebih tinggi.

    Saya tertunduk malu, bingung serta tdk tau harus ngomong apa.

    Iya, Nin. Maaf ya, tadi tdk berniat. Tujuannya ingin nutup pintu, eh jadi jadi ngintip. Jawab saya masih tetap sembari tertunduk.

    Saya tdk berani simak muka Nina, sampai tau tau dia ngegeser duduknya agar semakin deket sama saya.

    Terus, hanya nginitip saja? Tdk ingin yg lain? Bisik Nina di telinga saya.

    Kontan aliran darah saya segera kenceng ke semua tubuh. Yg semula kerasa dingin, mendadak segera panas.

    Saat itu juga tanpa ada basa basi saya lumat bibir mungil Nina. Tangan kanan saya narik kepalanya agar ciuman kita makin kuat serta dekat. Nafas Nina segera kenceng tdk teratur. Nina lantas narik handuk yg ada di kepalanya serta ngelemparnya ke lantai.

    Ciuman saya turunin ke leher Nina. Segera saja Nina mengangkat kepalanya ke atas, seolah minta saya buat nikmatin lehernya tdk ada yg kesisa. Baju barong Bali nya yg longgar, bikin saya makin leluasa untuk memasukan tangan serta ngeremes payudaranya yg telah dari tadi saya beberapa tunggulah.

    Hmm, uhhhh Elang, pelanpelan Desah Nina.

    Desahan Nina malah bikin saya makin terangsang serta ingin nikmatin tubuhnya tanpa ada bekas. Saya angkat pakaiannya, serta buka kaitan branya dengan sekali tarik. Saat ini dua payudara bulat menantang yg tadi saya liatin dari jauh doang, telah siap buat saya nikmatin sampai senang.

    Tdk pakai nunggu lama, saya hisap putingnya sembari saya remes yg sampingnya. Desahan Nina makin jadi. Tanpa ada diakuin, satu tangannya narik rambut saya cukup keras.

    Uuuhhhh, Elanggggg. Enak Lang. Erang Nina.

    Senang meremas payudaranya, tangan saya berupaya untuk ngebuka celana Nina. Serta tanpa ada butuh banyak usaha, lantaran Nina juga tampak telah nafsu membara, suster cantik yg saya simak tadi siang di meja resepsionis, saat ini telah telanjang bulet tanpa ada sehelai benang juga di depan saya, minta buat saya puasin.

    Tangan saya dengan lembut ngusap rambut halus yg ada diantara selangkangan Nina. Keliatannya cukup dirawat dengan baik. Kerasa telah semakin basah dari dalam mekinya Nina. Saya selipin tangan saya di antara bibir mekinya, cari klitoris agar Nina semakin mengerang serta kejang lantaran nikmat duniawi yg mungkin saja telah lama dia tdk rasain lagi.

    Sebagian menit saya asyik ngorek meki Nina dengan jari saya, Nina narik rambut saya semakin kenceng.

    Arrrghh, Elang, saya keluar argggghhh saya keluarrrr. jerit Nina kecil.

    Merasa ada cairan hangat dari dalam lobang kesenangan Nina. Saat ini Nina keliatan lelah serta sedikit terengahengah. Tubuhnya penuh keringet, meskipun di luar hujan deras, namun ruangan tamu itu merasa semakin panas.

    Nina yg memejamkan mata sembari coba mengatur nafas lalu ngeliat ke arah saya.

    Kamu kok pinter banget sih, Lang? Baru pakai jari saja saya telah lelah. Bagaimana lagi bila gunakan itu? Kata Nina sembari tangannya mencapai konti saya yg masih tetap ada di dalam celana.

    Dengan gesit, ia buka kancing serta reseleting celana saya. Dikeluarkan batang kemaluan saya dari dalam sarangnya. Dengan tangan yg masih tetap ngeremes konti saya, lidah Nina segera dijulurin ke ujung konti saya.

    Demikian cepet hingga konti saya masuk seluruhnya ke mulut Nina. Dengan pelan tetapi penuh gairah, ia naik turunin kepalanya agar konti saya yg ada didalam mulutnya merasakan nikmat tdk ada tara. Bener bener permainan yg ajib dari suster yg saya sangka kalem itu.


    Waktu saya masih tetap asyik nikmatin sepongan dahsyat Nina, dia ngeluarin konti saya dari mulutnya. Tangannya masih tetap ngeremes pelan konti saya, namun dia bangun serta coba buat duduk diatas saya.

    Kamu ada kondom tdk, Lang? Bisik Nina sembari mengeluskan konti saya ke bibir mekinya.

    Tanpa ada ngejawab, saya segera ambillah di tas kondom berwarna item yg saya simpen buat beberapa jagalah. Lantaran sesuai sama kepribadian saya. Keliatan muka Nina seneng banget demikian saya ngeluarin kondom. Di ambil kondom dari tangan saya sembari mencium bibir saya. Sejurus lalu dirobek bungkus kondomnya serta dipasangkan di konti saya dengan telaten.

    Sesudah kepasang, Nina semakin siap buat masukin konti saya ke mekinya. Saya hanya duduk sembari ngeliat apa yg dia lakukan ke konti saya serta bagaimana muka dia setiap saat konti saya nyentuh mekinya.

    Mata yg merem melek, serta desahan pelan cocok konti saya masuk sedikit untuk sedikit ke meki Nina. Mekinya basah banget, namun merasa sempit, mungkin saja lantaran telah lama tdk ada konti yg masukin.

    Konti saya telah masuk seluruhnya ke dalam meki Nina. Ke2 tangan dia ngelingker di leher saya, serta tangan saya megangin pinggul Nina sembari bantu tubuhnya naek turun diatas pangkuan saya.

    Aaahhh, Elanggggg, aaahhhhh yess aarrgghhh. Hanya ini yg keluar dari mulut Nina yg keliatan nikmatin banget konti saya di dalam mekinya.

    Saya cobalah buat lebih konsentrasi untuk sembari ngeremes serta ngisep puting payudara Nina yg daritadi berayun naik turun. Cocok putingnya masuk ke mulut saya, automatis kocokan Nina cuma dari panggulnya, tubuhnya dilewatkan diem agar gue dapat senang nikmatin toketnya waktu dia lagi asyik nikmatin konti saya.

    Nyaris 15 menit saya diposisi demikian, saya gagasan buat ubah posisi. Saya tujukan Nina buat ubahan duduk serta buka lebar kakinya. Saya taro ke2 kakinya di pundak saya, serta tangan saya yg telah siap ngeremes dua gunung cantik di dada Nina. Konti saya masukin lagi pelanpelan ke dalam meki Nina sembari tangan pelanpelan mulai remes payudara Nina.

    Kesempatan ini desahan Nina semakin keras serta semakin meracau tdk terang.

    Arrggg, Elanggg, masukin selalu Langg, saya punya ahhh anda Langg arrrgggghhh Teriak Nina demikian terlepas.


    Saya juga genjot semakin cepet, sesekali saya kasih ciuman ke bibir Nina agar semakin romantis tetapi tetep penuh gairah.

    Elanggg, saya keluar Langg. Arrgggggg Anda kuat banget sih.. kata Nina dengan nada yg agak gak jelas
    Tahan sayang, saya juga ingin keluar. Balas saya, sembari mempercepat lagi genjotan.
    Arrrggh sayang,, arrggghhh.. teruss aargggghh terussss.

    Saya rasakan tekanan yg sangatlah kuat dari konti saya, telah tdk dapat ditahan lantaran remasan kenceng dari meki Nina buat konti saya semakin tdk kuat buat berlamalama serta,

    Aarggggggggggghhh saya keluarr arrrgghhh Jerit Nina bersamaan dengan muncratnya pejuh dari konti saya.

    Saya juga sedikit untuk sedikit memelankan genjotan konti saya, sampai saya keluarin konti dari dalam meki Nina.

    Cocok saya berdiri mendadak Nina megangin konti saya, dilepasnya kondom yg kepasang serta dimasukannya lagi konti saya ke mulutnya. Kesempatan ini saya ngerasa geli bukanlah kepalang, namun juga enak sewaktu yg berbarengan.
    Rupanya Nina dengan bekas birahi yg ada bersihkan konti saya dari bekas sperma yg ada. Matanya yg melirik sesekali berupaya menangkap ekspresi muka saya cocok pacar ngehisap setelah konti saya sampai bersih dari pejuh.

    Enak banget deh mempunyai anda, Lang kuat banget lagi kata Nina sembari selalu mengocok konti saya.
    Punya anda juga kuat juga, Nin Balas saya sembari menundukan tubuh serta mencium bibir mungilnya.
    Nanti saya ingin lagi ya. Kata Nina manja sembari meremas konti saya.

    Kemudian, kami teruskan mandi berdua serta mengulangi aktivitas yg sama di kamar mandi serta di kamar tidur Nina hingga tengah malam mendekati. Nina memaksa saya untuk nginep di tempat tinggalnya yg nyatanya memanglah cuma terisi dianya hingga sebagian minggu ke depan lantaran orang tuanya yg bertandang ke tempat tinggal kerabat diluar kota.

    Sejak peristiwa ini, saya serta Nina resmi pacaran. Nina yg tampak lugu nyatanya penggemar seks sama seperti seperti saya. Saya bersukur dapat dapet pacar seperti Nina.

  • 1-Yuuna Hoshizaki laforet girl 37

    1-Yuuna Hoshizaki laforet girl 37


    1939 views

  • Foto Bugil Sophie Smith, melepas celana putihnya untuk memperlihatkan memek berbulu

    Foto Bugil Sophie Smith, melepas celana putihnya untuk memperlihatkan memek berbulu


    2462 views

    Duniabola99.com – foto gidis lambut gelap bugil melepas semua pakaiannya Sophie Smith menampilkan toketnya yang gede dan kenyal – kenyal dan juga menampilkan memeknya yang berbulu lebat sambil mengangkang diatas kursi sofa. Fortunebet99

    Koleksi Foto Memek Cewek Cantik Ngangkang, Foto Tante Cantik Cuma Pakai BH CD, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Foto Hot Tante Janda Muda Kena Crot, Kumpulan Foto Cewek Cantik Terbaru & imut, Kumpulan foto cewek cantik, Kumpulan Gadis Cantik Berbaju Seksi,

  • Foto Bugil Model bertato Felicity Feline menunjukkan memeknya

    Foto Bugil Model bertato Felicity Feline menunjukkan memeknya


    1968 views

    Duniabola99.com – foto cewek bertato pirang Felicity Feline melepas bikini merahnya sambil duduk disofa dan berpost hot dan memakai kaus kaki panjang yang sexy berwarna merah berpose hot menampilkan toketnya yang gede dan mengankang diatas sofa memamerkan memeknya yang pink dan berbulu tipis tipis. Situs Judi Online

  • Kisah Memek Kusuruh Roy Menjilati Memeku

    Kisah Memek Kusuruh Roy Menjilati Memeku


    2318 views

    Duniabola99.com – Nama saya Diana. Saya sedang bingung sekali saat ini, Saya tidak tahu harus berbuat apa. Karenanya saya akan mencoba menceritakan sedikit pengalaman hidup saya yang baru saya hadapi baru-baru ini.

    Umur Saya 27 tahun. Saya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak satu. Saya menikah dengan seorang pria bernama Niko. Niko adalah suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Niko adalah seorang pengusaha yang sedang meniti karir.


    Karena kesibukannya, dia sering keluar kota . Dia kasian kepada saya yang tinggal sendiri dirumah bersama anak saya yang berusia 2 tahun. Karenanya ia lantas mengajak adiknya yang termuda bernama Roy yang berusia 23 tahun untuk tinggal bersama kami. Roy adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga saya bahagia, hingga peristiwa terakhir yang saya alami.

    Selama kami menikah kehidupan sex kami menurut saya normal saja. Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan orgasme. Tahulah, saya dari keluarga yang kolot. Memang di SMA saya mendapat pelajaran seks, tetapi itu hanya sebatas teori saja. Saya tidak tahu apa yang dinamakan orgasme.

    Saya memang menikmati sex. Saat kami melakukannya saya merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami saya mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit. Kemudian kami berbaring saja. Selama ini saya sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.

    Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya saya yang membersihkan semua rumah dibantu oleh Roy . Roy adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami saya. Suatu ketika saat saya membersihkan kamar Roy , tidak tersengaja saya melihat buku Penthouse miliknya. Saya terkejut mengetahui bahwa Roy yang saya kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.

    Lebih terkejut lagi ketika saya membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Saya seorang tamatan perguruan tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.

    Saya tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria mengulum bagian yang paling intim dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, saya sering secara diam-diam masuk ke kamar Roy untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.

    Suatu ketika saat saya sibuk membaca majalah itu, tidak saya sadari Roy datang ke kamar. Ia kemudian menyapa saya. Saya malu setengah mati. Saya salting dibuatnya. Tapi Roy tampak tenang saja. Ketika saya keluar dari kamar ia mengikuti saya. Agen Judi Nova88

    Saya duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping saya. Ia memberikan satu gelas kepada saya. Saya heran, saya tidak menyadari bahwa saya sangat haus saat itu. Kemudian ia mengajak saya berbicara tentang seks. Saya malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian. Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum saya ketahui.

    Tanpa disadari ia telah membuat saya merasa aneh. Excited saya rasa. Kini tangannya menjalari seluruh tubuh saya. Saya berusaha menolak. Saya berkata bahwa saya adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada vagina.

    Ia kemudian mencium bagian kemaluan saya. Saya mendorong kepalanya.
    Tangannya lalu menyingkap daster saya, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam saya. Ia lalu melakukan oral seks pada saya. Saya masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan saya. Tetapi kedua tangannya memegang kedua belah tangan saya. Saya hanya bisa diam. Saya ingin meronta, tapi saya merasakan hal yang sangat lain.

    Tidak lama saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya alami seumur hidup saya. Saya mengerang pelan. Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan saya. Tetapi kemudian anak saya menangis, saya meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak saya.

    Barulah ia melepaskan pegangannya. Saya berlari menemui anak saya dengan beragam perasaan bercampur menjadi satu. Ketika saya kembali dia hanya tersenyum. Saya tidak tahu harus bagaimana. Ingin saya menamparnya kalau mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa saya pada awalnya. Tetapi niat itu saya urungkan. Toh ia tidak memperkosa saya. Saya lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama saya berdiam diri.


    Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa saya adalah seorang wanita baru. Ya, saya memang merasakan bahwa saya seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan saya bahagia bila tidak mengingat suami saya. Ia katakan bahwa perasaan yang saya alami adalah orgasme. Saya baru menyadari betapa saya telah sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami saya.

    Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami saya pergi keluar kota lagi dan anak saya sedang tidur. Saya akui saya mulai merasa bersalah karena sekarang saya sangat ingin peristiwa itu terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.

    Saya duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar dikamar. Mungkin dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Saya lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya.

    Saya kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar.

    Disana ia duduk di tempat tidur membaca buku kuliahnya. Saya katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas meja belajarnya. Ketika saya permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak istirahat sejenak. Ia lalu mengajak saya ngobrol. Saya duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara dengannya.

    Tidak saya sadari mungkin karena saya lelah seharian, saya sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan saya sambil bicara. Saat itu pikiran saya mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu.

    Melihat saya terdiam dia mulai menciumi tangan saya. Saat saya sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha saya, sementara kepalanya tenggelam diantara selangkangan saya. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini saya tidak melawan sama sekali. Saya menutup mata dan menikmati momen tersebut. Agen Nova88 Terbaik

    Nafas saya semakin memburu saat saya merasakan bahwa saya mendekati klimaks. Tiba-tiba saya merasakan kepalanya terangkat. Saya membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata saya terbelalak saat memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat saya menutup mata tadi.

    Tidak tahu apa yang harus dilakukan saya hanya menganga saja seperti orang bodoh. Saya lihat ia sudah tegang. Oh, betapa saya ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain diselangkangan saya sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh saya.

    Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster saya. Saya telanjang bulat kini kecuali bra saya. Tangan kirinya meremasi buah dada saya. Saya mengerang sakit. Tangan saya mendorong tangannya, saya katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.

    Saya mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa saya tidak akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat saya membuka kutang saya, lalu rebah kembali.
    Ia tersenyum setengah tertawa. Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh saya kembali dan mulai mengisapi puting susu saya sementara tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan saya dan tangan kirinya mengusapi seluruh badan saya.

    Selama kehidupan perkawinan saya dengan Niko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Saya merasakan diri saya bagaikan mutiara dihadapan Roy .

    Kemudian Roy mulai mencium bibir saya. Saya balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh saya terasa panas sekarang. Kemudian saya rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan saya, saya bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan bersemangat.

    Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada saya. Saya hanya bisa memejamkan mata saya. Aduh, nikmatnya bukan kepalang.
    Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan saya pada lehernya. Saya membuka mata saya. Ia menatap mata saya dengan sejuta arti. Kali ini saya tersenyum. Ia balas tersenyum. Mungkin karena gemas melihat saya, bibirnya lantas kembali memagut.

    Oh, saya merasakan waktunya telah tiba. Kedua tangan saya menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi saya saat itu. Ini dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, saya mengerang pelan. Kemudian saya mendengar nafasnya menjadi berat dan disertai erangan saya merasakan kemaluan saya dipenuhi cairan hangat.

    Sejak saat itu, saya dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami saya pergi keluar kota untuk dapat mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan bercinta, saya selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada saya. Tanpa itu, saya tidak dapat hidup lagi. Saya benar-benar memerlukannya.


    Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia melakukan oral seks kepada saya. Saya benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.

    Kini saya bagaikan memiliki dua suami. Saya diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Saya tahu suami saya sangat mencintai saya. Saya juga sangat mencintai suami saya. Tetapi saya tidak bisa melupakan kenikmatan yang telah diperkenalkan oleh Roy kepada saya.

    Suami saya tidak pernah curiga sebab Roy tidak berubah saat suami saya ada di rumah. Tetapi bila Niko sudah pergi keluar kota , dia memperlakukan saya sebagaimana istrinya. Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Saya menolak dengan keras. Biar bagaimana saya akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana saya dan Niko menjalin hubungan yang berdasarkan cinta.

    Saya katakan dengan tegas kepada Roy bahwa dia harus menuruti saya. Dia hanya mengangguk saja. Saya merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah saya. Saya tidak pernah menyadari bahwa saya salah. Benar-benar salah.

    Suatu kali saya disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Saya benar benar terkejut. Saya tidak dapat membayangkan apa yang harus saya lakukan atas ‘alat’-nya. Saya menolak, tetapi dia terus memaksa saya. Karena saya tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.

    Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari dimana saat saya menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada saya. Saya bisa menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada saya terlebih dahulu.

    Saya tolak, karena saya pikir dia tidak serius. Saya berpikir bahwa dia masih menginginkan seks sebagaimana saya menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau melakukan hubungan seks lagi dengan saya. Saya bingung sekali. Saya membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi saya, seks merupakan alat yang dapat membantu saya menghilangkan beban pikiran.

    Selama beberapa hari saya merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada saya. Tetapi setiap kali saya berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berusaha semampu saya untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.

    Saya bingung, apa saya tidak cukup menarik. Wajah saya menurut saya cukup cantik. Pada masa-masa kuliah, banyak sekali teman pria saya yang berusaha mencuri perhatian saya. Teman wanita saya bilang bibir saya sensual sekali. Saya tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang saya tahu saya tidak ambil pusing untuk hal-hal seperti itu.

    Saya tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua saya kecuali untuk keperluan les ataupun kursus. Saya orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut saya pribadi) menyebabkan banyak teman pria yang mendekati saya.

    Sesudah melahirkan, saya tetap melanjutkan aktivitas senam saya. Dari sejak masa kuliah saya senang senam. Saya tahu saya memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah. Kulit saya putih bersih, sebab ibu saya mengajarkan bagaimana cara merawat diri.

    Bila saya berjalan dengan suami saya, selalu saja pria melirik kearah saya. Suami saya pernah mengatakan bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki saya. Saya juga merasa sangat beruntung memiliki suami seperti dia. Niko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat saya sukai darinya. Saya tidak hanya melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.

    Tetapi Roy sendiri menurut saya sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya yang datang kerumah. Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Roy selain ganteng juga pintar menurut saya. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.

    Saya merasa saya ditinggalkan. Roy tidak pernah mengajak saya untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya. Saya kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak saya yang paling kecil yang dapat menghibur.

    Hingga suatu saat saya tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Roy masuk ke kamarnya setelah menonton film, saya mengikutinya dari belakang.

    Saya katakan ada yang perlu saya bicarakan. Anak saya sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya. Saya bilang saya bersedia melakukannya hanya saya tidak tahu apa yang harus saya perbuat.

    Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring. Dia katakan bahwa saya harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah.

    Walaupun masih ragu-ragu, saya lakukan seperti yang disuruh olehnya.
    Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah saya menyentuhnya. Kemudian saya disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah saya.

    Dengan bantuan tangan saya, saya jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, saya disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut saya. Saya melonjak kaget. Saya bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral seks kepada saya, kenapa saya harus dituntut melakukan hal yang lebih.

    Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya saya juga sudah pernah baca dari majalah-majalah Penthouse miliknya, saya hanya berusaha menghindar sebab saya merasa hal ini sangatlah tidak higienis.


    Karena khawatir saya tidak memperoleh apa yang saya inginkan, saya menuruti kemauannya. Kemudian saya disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini, penisnya berada di dalam mulut saya, bukan pada vagina saya.

    Selama beberapa menit saya melakukan hal itu. Saya perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah menjijikkan seperti yang saya bayangkan. Dulu saya membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang tidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.

    Tangannya mendorong kepala saya untuk naik turun semakin cepat. Saya dengar nafasnya semakin cepat, dan gerakan tangannya menyebabkan saya bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, saya tahu bahwa dia akan klimaks, saya berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut saya, tetapi tangannya menekan dengan keras. Saya panik. Tidak lama mulut saya merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, saya telan saja dengan cepat semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.

    Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala saya. Saya sebenarnya kesal karena saya merasa dipaksa. Tetapi saya diam saja. Saya takut kalau dia marah, semua usaha saya menjadi sia-sia saja.
    Saya bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa saya memang berbakat. Berbakat apanya, kalau dia main paksa lagi saya harus hajar dia.

    Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat saya tunggu-tunggu. Dia melakukan oral seks kepada saya hampir 45 menit lebih.
    Aduh enak sekali. Saya orgasme berulang-ulang. Kemudian kami mengakhiri-nya dengan bercinta secara ganas.

    ———

    Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus saya lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia melakukan apa-apa terhadap saya. Saya mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping apa-apa kepada saya. Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Saya percaya bahwa tidak ada efek samping, tetapi saya tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’ . Hanya saya jadi tidak ambil pusing lagi.

    Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk saya. Saya tanya apa isinya. Baju katanya. Saya gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar kepada saya. Saat saya buka, saya terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita bila dipotret di majalah Penthouse. Saya tidak tahu apa namanya, tapi saya tidak bisa membayangkan untuk memakainya.

    Dia tertawa melihat saya kebingungan. Saya tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia bilang bahwa saya akan terlihat sangat cantik dengan itu. Saya bilang no way. Saya tidak mau dilihat siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ‘seragam’ saya setiap saya akan bercinta dengannya.

    Karena saya pikir toh hanya dia yang melihat, saya mengalah. Memang benar, saat saya memakainya, saya terlihat sangat seksi. Saya bahkan juga merasa sangat seksi. Saya menggunakannya didalam, dimana ada stokingnya, sehingga saya menggunakan pakaian jeans diluar selama saya melakukan aktivitas dirumah seperti biasa. Efeknya sungguh diluar dugaan saya. Saya menjadi, apa itu istilahnya, horny (?) sekali.

    Saya sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat saya melucuti pakaian saya satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh saya dengan sorot mata yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.

    Sejak saat itu, saya lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Saya tidak tahu dia mendapatkan uang darimana, yang saya tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan saya mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (saya dan Niko) sebab jumlahnya sudah termasuk banyak. Karenanya, pakaian ini saya taruh di dalam lemari Roy .

    Dia tidak keberatan selama saya bukan membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kencantikan saya bagai bidadari turun dari langit. Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit saya sehingga lebih membangkitkan selera.

    Saya mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Roy kepada saya. Saya merasakan semua bagaikan pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin saya menunjukkan apa yang telah saya ketahui kepada suami saya. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang saya cintai. Tetapi saya takut bila dia beranggapan lain dan kemudian mencium perbuatan saya dan Roy .

    Saya tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, saya sudah tidak dapat lagi meninggalkan tingkat pengetahuan seks yang sudah saya capai sekarang ini.


    ———

    Suatu ketika, Roy pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat keras dan urakan. Roy memperkenalkan temannya kepada saya yang ternyata bernama Bari .

    Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Saya diajak bicara tentang politik hingga musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby serta untuk menambah uang saku. Saya mulai menganggap Bari sebagai teman.

    Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari selalu bertepatan dengan saat dimana Niko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika saya menemukan mereka duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Saya menghampiri mereka hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.

    Ketika saya dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan saya untuk mencicipinya. Sebenarnya saya menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya saya coba walaupun sedikit. Benar, saya hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama saya mulai merasa mengantuk. Selain rasa kantuk, saya merasa sangat seksi.

    Karena saya mulai tidak kuat untuk membuka mata, Roy lantas menyarankan agar saya pergi tidur saja. Saya menurut. Roy lalu menggendong saya ke kamar tidur. Saya heran kenapa saya tidak merasa malu digendong oleh Roy dihadapan Bari . Padahal Bari sudah tahu bahwa saya sudah bersuami. Saya tampaknya tidak dapat berpikir dengan benar lagi.

    Kata Roy, kamar saya terlalu jauh, padahal saya berat, jadi dia membawa saya ke kamarnya. Saya menolak, tetapi dia tetap membawa saya ke kamarnya. Saya ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua. Sesampai-nya dikamar, Roy mulai melucuti pakaian saya satu persatu. Saya mencoba menahan, karena saya tidak mengerti apa tujuannya. Karena saya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan saya tidak membawa hasil apa apa.

    Kini saya berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Roy mulai membuka pakaiannya. Saya mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan saya. Saya memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap saya. Saya keluar hanya dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara saya. Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara saya.

    Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau saya tidak salah ingat pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Saya hampir keluar kembali. Tetapi ia malah menghentikan permainan. Sebelum saya sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh saya sudah dibalik olehnya. Tubuh saya diangkat sedemikian rupa sehingga kini saya bertumpu pada keempat kaki dan tangan dalam posisi seakan hendak merangkak.

    Sebenarnya saya ingin tiduran saja, saya merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan saya. Tetapi setiap kali saya hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh saya. Akhirnya walaupun dengan susah payah, saya berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit. Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam vagina saya. Tangannya memegang erat pinggang saya, lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mmm, permainan dimulai kembali rupanya.

    Kembali kenikmatan membuai diri saya. Tanpa saya sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya kedepan, saya mendorong tubuh saya kebelakang. Penisnya terasa menghujam-hujam kedalam tubuh saya tanpa ampun yang mana semakin menyebabkan saya lupa diri.

    Saya keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi saya tidak memiliki maksud sedikitpun untuk menghentikan permainan. Saya masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang dapat diberikan olehnya kepada saya. Roy juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan agar bisa berlangsung lama tampaknya.

    Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara saya dari belakang. Salah satu tangannya melingkar pada perut saya, sementara tangan yang lain meremasi payudara saya. Saat saya menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir saya dilumat oleh dirinya.

    Saya hampir mencapai orgasme saya yang kedua saat dia menghentikan permainan. Saya bilang ada apa, tetapi dia langsung menuju ke kamar mandi. Saya merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri saya ditempat tidur. Jari tangan saya saya selipkan dibawah tubuh saya dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan saya. Saya tidak ingin ‘mesin’ saya keburu dingin karena kelamaan menunggu Roy .

    Tiba-tiba tubuh saya diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan saya. Iapun dengan langsung menghujamkan penisnya kedalam tubuh saya. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat saya menoleh kebelakang, ia sudah menarik rambut saya sehingga tubuh saya terangkat kebelakang sehingga kini saya berdiri pada lutut saya diatas tempat tidur.

    Rambut saya dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung saya sehingga kepala saya menengadah keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara saya. Dari mulut saya keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut saya. Tampaknya saya tidak dapat melakukan apa-apa walaupun saya memaksa. Malahan saya mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti ini.

    Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghujamkan dirinya kedalam tubuh saya. Saya merasakan bahwa penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, saya tidak perduli, sebab saya merasakan kenikmatan yang teramat sangat.

    Yang membuat saya terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan saya dari depan. Apa apaan ini? Saya mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh saya. Kemudian tangan yang menjambak saya melepaskan pegangannya. Kini saya dapat melihat bahwa Roy berdiri diatas kedua lututnya diatas tempat tidur dihadapan saya.

    Jadi, yang saat ini menikmati saya adalah… Saya menoleh kebelakang. Bari ! Bari tanpa membuang kesempatan melumat bibir saya. Saya membuang muka, saya marah sekali, saya merasa dibodohi. Saya melawan dengan sungguh-sungguh kali ini. Saya mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi Bari menahan saya. Tangannya mencengkram pinggang saya dan menahan saya untuk berdiri. Sementara itu Roy memegangi kedua belah tangan saya. Saya sudah mau menangis saja.


    Saya merasa diperalat. Ya, saya hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas teringat dibenak saya wajah suami dan anak saya. Tetapi kini semua sudah terlambat. Saya sudah semakin terjerumus.

    Roy bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan saya dari depan sementara Bari menekan saya dari belakang. Dia mulai melumat bibir saya. Saya tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya berhenti menikmati bibir saya. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut saya. Tangan saya dilingkarkannya pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.

    Saya mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, saya bagaikan seekor pelanduk diantara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan menjalar disekujur tubuh saya. Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan saya melambung diluar batas imajinasi saya sebelumnya. Saya keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme saya datang dengan beruntun.

    Tetapi Roy tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama saya kembali pada ‘dog style position’. Roy menyorongkan penisnya kebibir saya. Saya tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut saya dari belakang dengan keras. Mulut saya terbuka mengaduh. Roy memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa saya mengulum penisnya.

    Kemudian mereka mulai menyerang tubuh saya dari 2 arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghujam. Saya hampir tersedak. Roy yang tampaknya mengerti kesulitan saya mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.

    Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat.
    Permainan dilanjutkan. Saya sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, saya merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, saya bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaian saya seadanya dan pergi ke kamar saya.

    Di kamar saya masuk ke dalam kamar mandi saya. Di sana saya mandi air panas sambil mengangis. Saya tidak tahu saya sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat saya benci kepada diri saya, walaupun saya merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap saya teringat kejadian itu, saya merasa basah pada selangkangan saya.

    Malam itu, saat saya menyiapkan makan malam, Roy tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang. Saya juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.

    Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Saya sebenarnya malas bicara kepada Roy . Saya ingin menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak suka dengan caranya menjebak saya. Tetapi bila ada suami saya saya memaksakan diri bertindak biasa. Saya takut suami saya curiga dan bertanya ada apa antara saya dan Roy .

    Hingga pada suatu kesempatan, Roy berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya. Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Saya mengatakan kenapa dia tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak saya. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya dengan ‘someone special’.

    Saya tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan saya melakukan mogok seks. Saya tidak perduli kepadanya. Saya membalas perbuatannya seperti saat saya pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks kepadanya.

    Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan saya.
    Hingga suatu waktu dia membawa makanan untuk makan malam. Saya tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat saya keluar, diatas meja sudah ada lilin. Saat saya duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi setengah gelap.

    Itu adalah ‘candle light dinner’ saya yang pertama seumur hidup. Suami saya tidak pernah cukup romantis untuk melakukan ini dengan saya. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak saya berbicara dengan sungguh-sungguh. Saya tidak tahu harus bagaimana.

    Saya merasa saya tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada saya. Hanya saja malam itu begitu indah sehingga saya pasrah ketika dia mengangkat saya ke kamar tidurnya.

  • Video Bokep Alex Grey penuh nafsu dengan pacarnya berkontol besar

    Video Bokep Alex Grey penuh nafsu dengan pacarnya berkontol besar

  • Video bokep Kokone Mizutani digudang kosong

    Video bokep Kokone Mizutani digudang kosong


    1786 views

  • Kisah Memek ngentot bawahan dihotel saat selesai rapat kantor

    Kisah Memek ngentot bawahan dihotel saat selesai rapat kantor


    4557 views

    Duniabola99.com – Aku menjabat Kepala Cabang perusahaan asing ternama disalah satu kota di Sumatra. Dalam pekerjaan ku, salah satu team ku sebagai asisten ku,bernama Ika sudah bersama ku selama 3 tahun lebih.

    Ika sangat menarik, dandanannya cukup simple, namun suka pakai rok mini. Dalam pekerjaan sehari-hari aku dan Ika selalu membicarakan tugas, tidak pernah melenceng ke hal-hal sex, meskipun aku sering mencuri-curi ke arah pahanya yang mulus, yang tidak tercover oleh roknya yang mini. Sering aku menghampiri meja kerjanya untuk membicarakan tugas, dan Ika dengan santainya membicarakan serius tanpa gaya merayu atau apapun. Paha yang terlihat pun tidak ada usaha untuk menutupinya ataupun. Pokoknya hubungan ku straight sebatas pekerjaan.


    Adalah hal rutin untuk saya berkunjung ke kantor pusat Jakarta untuk urusan rapat dll. Namun kejadian minggu lalu adalah hal yang benar2 berbeda.

    Undangan rapat pun tiba dan kantor pusat memanggil kami untuk rapat membicarakan krisis, karena cukup penting maka kantor pusat memanggil beberapa staff cabangku termasuk Ika.

    Sengaja aku sampaikan ke Ika bahwa dia aku utuskan untuk hadir di Jakarta, namun dibalik itu aku memang rencanakan untuk hadir, aku booking tiket pesawat secara terpisah.

    Pada hari H, aku langsung check in di counter Garuda, saat boarding sengaja aku masuk pesawat paling akhir, sambil jalan di gang aku lihat penumpang dan terlihatlat Ika yang sudah duduk dikursi jendela. Belum selesai dia terkaget akan kehadiranku, aku sudah langsung bilang bahwa aku putuskan untuk ikut rapat. Dalam perjalanan hampir dua jam lebih aku hanya bisa melihat Ika dari belakang, karena aku dapat kursi paling belakang sedangkan Ika ada ditengah.


    Saat mendarat di Jakarta, langsung aku menghampirinya dan aku jelaskan lagi bahwa aku putuskan untuk ikut karena pentingnya rapat ini, dan Ika pun hanya mengangguk sembari menjawab Ya Pak dengan nada pelan, sambil dalam hati kebingungan (mungkin).

    Dari Airport Jakarta langsung kami menuju ke Hotel Mulia tempat kami meeting dan menuju ke salah satu Ballroom untuk mengikuti meeting. Karena waktu yang mepet sekali, kami langsung menuju ke Ballroom tsb tanpa check in kamar terlebih dahulu. Rapat pun berjalan serius dan berakhir sore hari.

    Saya langsung suruh Ika untuk check in ke reception, sempat Ika menanyakan apakah saya mau check in kamar juga. Saya jawab nanti saya susul setelah saya menemui atasan saya di Ball room itu.

    Selesai berbicara dengan atasan saya, saya menuju ke reception, dari jauh aku melihat Ika dari belakang dengan rok mininya serta terlihat pahanya yang mulus yang sudah aku hafal benar

    Ku dekati Ika dan langsung Ika nanya, Bapak mau check in juga? Aku hanya bilang kamu check in saja dulu, aku nanti nyusul.


    Selesai check in Ika menuju lift untuk kekamar, aku ikuti sambil membicarakan topic rapat tadi, Ika pun masuk lift dan memasukkan kartu kamarnya dan menekan tombol lantai 17. Didalam lift aku jelaskan bahwa kamar hanya pesan satu, dan aku tanya Ika apakah dia keberatan kalau aku gabung dikamar dia, plus aku tambahkan sekalian menghemat anggaran kantor cabangku, toh cuman untuk tidur saja.

    Ika terlihat bingung namun juga tidak bilang keberatan atau tidak keberatan, sambil jalan ke kamar yang dituju. Sesampainya dikamar aku langsung aja menaruh koper kecilku, dan Ika sempat menanyakan apakah aku serius mau sekamar dengannya.

    Aku tegaskan lagi bahwa kalau hanya untuk tidur semalam gak ada masalah. Akhirnya sambil terheran-heran, Ika mengiyakan, tanpa menyebut syarat-syarat.

    Kami pun mulai melepaskan baju kantor kami, aku lepas dikamar dan Ika masuk ke kamar mandi untuk ganti baju sekaligus membersihkan diri.

    Aku hanya bilang sehrian capek kita gak usah keluar makan, kita order room service saja, Ika pun langsung setuju.

    Sambil menunggu makanan room service aku pun mandi, namun dalam otak ku hanya terbayang tubuh Ika yang mulus.


    Setelah kami makan, Ika pun kembali ke kamar mandi (aku pun tidak tahu apa yang dia perbuat), aku santai sambil nonton Star Sport dikamar, duduk di soaf yang nyaman. Interior hotel yang indah membuat suasana sangat romantis, ditambha sinar lampu yang pas.

    Ika pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan daster warna kuning muda, sambil berbaring di ranjang dan ikut menonton Star Sport, Ika menanyakan mengenai posisi tidur, karena ranjang yang kami dapat adalah King Size Bed, aku hanya bilang aku biasa di sebelah kanan, maka Ika pun langsung ke sebelah kiri.

    Ika tidak menyukai tayangan sport di TV, dan dia bilang mau tidur. Sepuluh menit kemudian aku pun ke tempat tidur, lampu aku redupkan, dengan hati yang berdebar.

    Lima menit, sepuluh menit waktu berlalu aku [pun tidak bisa langsung tidur lelap. Ku lihat Ika pun beberapa kali pendah posisi, yang pasti Ika belum bisa tidur juga.

    Setengah jam pun berlalu, kondisi masih sama, kami berdua masih gelisah dalam hati, sampai pada akhirnya aku usap daster Ika warna kuning muda yang sedang bertolak muka dengan aku. Dengan pelan namun pasti, Ika membalikkan badan dan kontan tangannya membalas usapanku.


    Aku langsung mendekat dan memeluk tanpa tolakan sedikitpun dari Ika, malah Ika pun memulai gerakan erotisnya. Aku aba pahanya yang sering aku tatap dikantor kini ada di genggamanku. Tangan jahil ku pun mulai meraba hingga ke arah Miss. V nya.

    Tak sabar aku langsung perlahan melepas dastenya yang lembut, dan sekali lagi Ika pun tidak menolaknya, bahkan wajahnya dibuat manja, sehingga aku tak tahan untuk menciuminya. Lepaslah sudah datser kuning muda itu, dan dari wajah aku turun menciumi leher, pundak, dan akhirnya menuju ke ketiaknya yang bersih tanpa bulu, Ika pun mulai mengerangngerang nikmat.

    Puas mencium kedua ketiaknya, aku menuju tokednya yang kencang pertanda birahi. Beberapa saat kemudian aku menelusuri perut hingga tiba di Miss V nya yang masih tertutup celana dalam. Kunikmati celana dalamnya nya yang halus di remangremang kamar Hotel Mulia yang romantis. Ika mengenakan celana dalam biasa (bukan lingerie) warna krem dengan gambar kecil panda lucu. Ku sadari bahwa Ika tidak menyangka kalau malam itu dia ada acara honeymoon dengan aku.

    Perlahan sambil menikmati celana dalamnya yang biasa, aku melepaskan nya melihat Miss V nya yang ditumbuhi rabut yang natural. Foreplay pun dimulai dengan berbagai posisi dan bertaburan kecupan dari masingmasing insan. Aku sadar bahwa Ika pun sudah siap setelah meraba Miss V nya yang sudah licin sekali.

    Aku pun melepas busana secepat kilat dan langsung menancapkan secara perlahan tapi pasti Mr. P ku ke Miss V nya. Wow, beberapa kali goyangan di Miss V yang licin sempat membuat Mr. P ku muntah, tapi aku pakai teknik untuk mengurangi sensitivitas. Beberapa posisi aku coba sampai pada saatnya Ika yang sedang berada diatasku tiba2 mengerang sambil kurasakan Miss V nya makin menghimpit Mr. P ku, saat itulah Ika mengalami orgasme yang hebat. Tak kuasa aku melihat sambil merasakan Miss. V nya yang lagi action, aku pun mencapai puncaknya, namun aku langsung sadarbahwa aku belum pernah membicarakan soal kontrasepsi yang dia pakai (gak tahu pakai atau tidak), dengan berat hati aku langsung angkat sedikit tubuh Ika agak Mr. P ku keluar segera dai Miss V nya, dan muntah sperma ku di tubuhku sendiri, sedikit mengenai perut Ika.

    Tanpa ijin Ika aku langsung tarik daster kuning mudanya untuk mengelap sperma yang berceceran, Ika pun tidak sempat komplain karena dia lemas dan penuh kepuasan.

    Dalam hitungan menit, kami pun berdua tertidur lelap tanpa busana, hanya berselimutkan selimut putih tebal yang lembut


    Ketika matahari pagi mulai bersinar, korden Hotel Mulia yang tidak rapat tertutup menembuskan sinar matahari pagi yang mebangunkan kami. Tak tersadarkan aku bangun sambil memeluk perut Ika yang ramping dan mulus. Aku pun mulai mengusap kelembutan kulitnya, kuciumi bibirnya dan Ika pun terbangun. Beberapa pelukan pun terjadi yang membuat Mr. P ku memanjang lagi, tanpa basa basi yang panjang aku pun terlibat dalam permainan yang tidak kalah serunya, kali ini to the point karena semuanya sudah terbuka. Beberapa kalai kami berganti posisi bagai pegulat profesional, hingga akhirnya posisiku diatas dan terus menggenjot Miss V nya yang licin. Lebih lama dari pergulatan semalam, aku mampu menahan klimaks, Ika pun terlihat sudah mencapai orgasme, dan aku pustuskan untuk memuntahkan sperma ku, sekali lagi diluar Miss V nya, rambut kemaluannya pun terlihat berceceran sperma ku. Sempat kuatir kalau kalau ada sperma yang masuk ke Miss V nya, ceritanya bisa panjang nantinya.

    Setelah berpelukan yang bermesraan ala romantic, kami pun segera mandi bersama, mengingat waktu yang harus kami kejar untuk rapat hari kedua, kami pun hanya mandi bersama plus sedikit saling mengusap dengan sabun.

    Rapat hari kedua pun dimulai seperti biasa, dan sorenya kami pun kembali ke kota kami. Tidak banyak yang kita bicarakan About Last night yang jelas aku menuggu kesempatan untuk honeymoon berikutnya.

  • Kisah Memek Muridku yang rasakan nikmatnya bercinta

    Kisah Memek Muridku yang rasakan nikmatnya bercinta


    2707 views

    Duniabola99.com – Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.


    Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

    Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

    Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

    “Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

    Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.


    Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang.

    Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

    “Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Theo.

    Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

    Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.


    Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

    “Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

    Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

    Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

    Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

    Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.


    “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

    Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

    Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

    Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

    Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

    “Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

    Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang.

    Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.


    Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

    Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

    Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

    Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

    Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.


    Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

    Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.

    Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

    “Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
    “Masih sakit?” tanya Theo.
    “Sakit dikit..” jawab Debby.

    Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

    “Masih sakit, Sayang?”
    “Hmm!”
    “Sakit?”
    “Enaak.., Theo!”


    Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

    Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

    Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

    Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.


    Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

    Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

    “Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
    “Theoo.., Debby pipiis..!”

    Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    “Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

    “Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.


    ‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Theo.

    “Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

    “Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

    Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya,

    di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

    “Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
    “Puas banget!”
    “Theo sangat menyayangi Debby.”
    “Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

    Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina sempit milik Debby.



  • Ku Perawani Anak Ibu Kos

    Ku Perawani Anak Ibu Kos


    2758 views


    Duniabola99.com – Cerita ini bermula ketika aku berumur 32 tahun, aku waktu itu sudah bekerja sebagai kepalabagian di sebuah perusahaan BUMN, penghasilanku lebih dari cukup. Apapun bisa kupenuhi, hanya satu yang belum dapat kuraih, yaitu kebahagiaan keluarga, atau dengan kata lain punya istri dan punya anak. Aku hidup sebagai bujangan, kadanguntuk memenuhi hasrat biologisku, aku mencarter wanita malam yang kesepian.

    Ketika itu aku masih kost di kotaA, kota yang indah dan tidak terlalu ramai, sebab di kota A itulah aku bekerja. Aku kost di rumah seorang ibu muda dengan satu anak gadisnya. Sebut saja ibu muda itu adalah Tante Linda, dan anak gadisnya yang masih 12 tahun usianya dan duduk di bangku SMP kelas 1, namanya Lia. Suami Tante Linda, sebut saja Oom Joko bekerja di ibukota, di suatu instansi pemerintah, dan mempunyai jabatan strategis. Setiap 2 minggu sekali, Oom Joko pulang ke kota A, aku sendiri cukup akrab dengan Oom Joko, umurku dengannya tidak terlalu terpaut jauh. Oom Joko aku taksir baru berumur sekitar 35 tahun, sedangkan Tante Linda justru lebih tua sedikit, 37 tahun. Aku menyebut mereka Oom dan Tante, sebab walaupun beda umur antara akudan mereka sedikit, tetapi mereka sudah berkeluaga dan sudah punya seorang anak gadis.

    Tante Linda merupakan seorangsekretaris di sebuah perusahaanotomotif di kota B yang jaraknyatidak begitu jauh dari kota A. Tante Linda berangkat pagi dan pulang malam, begitu seterusnya setiap harinya, sehingga aku kurang begitu dekat dengan Tante Linda. Justru kepada anak gadisnya yang masih SMP yang bernama Lia, aku merasa dekat. Sebab pada harihari kosongku, Lia lah yang menemaniku.

    Selama tinggal serumah dengan Tante Linda dan anak gadisnya, yaitu Lia, aku tidak pernah berpikiran buruk, misalnya inginmenyetubuhi Tante Linda atau yang lainnya. Aku menganggapnya sudah seperti kakak sendiri. Dan kepada Lia, aku juga sudah menganggapnyasebagai keponakanku sendiri pula. Sampai akhirnya ketika suatu hari, hujan gerimis rintikrintik, pekerjaan kantor telah selesai aku kerjakan, dan saat ituhari masih agak siang. Aku malas sekali ingin pulang, lalu aku berpikir berbuat apa di hari seperti ini sendirian.

    Akhirnya aku putuskan meminjam kaset VCD Blue Film yang berjudul Tarzan X ke rekan kerjaku. Kebetulan dia selalu membawanya, aku pinjam ke dia, lalu aku cepatcepat pulang. Keadaan rumah masih sangat sepi, sebab Lia masih sekolah, dan Tante Linda bekerja. Karena aku kost sudah cukup lama, maka aku dipercaya oleh Oom Joko dan Tante Linda untuk membuat kunci duplikat. Jika sewaktuwaktu ada perlu di rumah, jadi tidak harus repot menunggu Lia pulang ataupun Tante Linda pulang.

    Aku sebetulnya ingin menyaksikan film tersebut di kamar, entah karena masih sepi, maka aku menyaksikannya di ruang keluarga yang kebetulan tempatnya di lantai atas. Ah.. lama juga aku tidak menyaksikan film seperti ini, danmemang lama juga aku tidak ML (making love) dengan wanita malam yang biasa kupakai akibat stres karena kerjaan yangtidak ada habishabisnya.

    Aku mulai memutar film tersebut, dengan ukuran TV Sony Kirara Baso, seakan aku menyaksikan film bioskop, adegan demi adegan syur membuatku mulai bernafsu dan membuat batang kemaluanku berontak dari dalam celanaku. Aku kasihan pada adik kecilku itu, maka kulepaskan saja celanaku, kulepaskan juga bajuku, sehingga aku hanya menggunakan kaos singlet ketatsaja. Celana panjang dan celana dalamku sudah kulepaskan, maka mulai berdiri dengan kencang dan kokohnya batang kemaluanku yang hitam, panjang, besar dan berdenyutdenyut. Aku menikmatinya sesaat, sampai akhirnya kupegangi sendiri batang kemaluanku itu dengan tangan kananku. Mataku tetap konsentrasi kepada layar TV, melihat adeganadegan yang sudah sedemikian panasnya. Tarzan yang bodoh itu sedang diajari oleh wanitanya untuk memasukkan batang kemaluannya itu ke lubang kemaluan si wanita.

    Batang kemaluan yang dari tadi kupegangi, kini telah kukocokkocok, lambat dan cepat silih berganti gerakanku dalam mengocok. Setelah sekian lama, aku merasa sudah tidak kuat lagi menahan cairan mani yang ingin keluar.

    Lalu, Ahh crrrottt.. cccroottt, aku sudah menyiapkan handuk kecil untuk menampung cairan mani yang keluar dari lubang kencing kemaluanku. Sehingga cairan i
    tu tidak muncrat kemanamana.
    Ternyata tanpa sepengetahuanku, ada sepasangmata melihat ke arahku dengan tidak berkedip, sepasang mata itu rupanya melihat semua yang kulakukan tadi. Aku baru saja membersihkan batang kemaluanku dengan handuk, lalu sepasang mata itu keluar dari persembunyiannya, sambil berkata kecil.
    Oom Agus, lagi ngapain sih, kokmainmain titit begitu, emang kenapa sih? kata suara kecil mungil yang biasa kudengar.
    Bagaikan disambar geledek di siang hari, aku kaget, ternyata Lia sudah ada di belakangku. Aku gugup akan bilang apa, kupikir anak ini pasti sudah melihat apa yang kulakukan daritadi.
    Eh, Llliiiiaaa.. baru pulang? sahutku sekenanya.
    Iya nih Oom, ngga ada pelajaran. tukas Lia, lalu Lia melanjutkan perkataannya,Oom Agus, Lia tadi kan nanya, Oom lagi ngapain sih, kok mainin titit gitu?
    Oohh ini.., aku sudah sedikit bisa mengontrol diri, Ini.. Oom habis melakukan olahraga , Lia.
    Ooohh.. habis olahraga yaaa..? Lia sedikit heran.
    Iya kok.. olahraga Oom, ya begini, sama juga dengan olahraga papanya Lia. jawabku ingin meyakinkan Lia.
    Kalo olahraga Lia di sekolah pasti sama pak guru Lia disuruh lari. Lia menimpali.
    Itu karena Lia kan masih sekolah, jadi olahraganya harus sesuai dengan petunjuk pak guru. jawabku lagi.
    Oom, Lia pernah lihat papa jugamainin titit persis seperti yang Oom Agus lakukan tadi, cuma bedanya papa mainin tititnya sama mama. Lia dengan polosnya mengatakan hal itu.
    Eh, Lia pernah lihat papa dan mama olahraga begituan? aku balik bertanya karena penasaran.
    Sering lihat Oom, kalo papa pulang, kalo malem pasti melakukannya sama mama. ujarLia masih dengan polosnya menerangkan apa yang sering dilihatnya.
    Seperti ini yaa..? sambil aku menunjuk ke cover gambar film Tarzan X, gambar Tarzan denganmemasukkan batang kemaluannya ke lubang kelamin wanitanya.
    Iya Oom, seperti apa yang di film itu lho! jawab Lia, Eh.. Oom, bagus lho filmnya, boleh ngga nih Lia nonton, mumpung ngga ada mama?
    Boleh kok, cuma dengan syarat,Lia tidak boleh mengatakan hal ini sama papa dan mama, oke? aku memberi syarat dengan perasaan kuatir jika sampai Lia cerita pada mama dan papanya.
    Ntar Oom beliin coklat yang banyak deh. janjiku.
    Beres Oom, Lia ngga bakalan cerita ke mama dan papa. dengan santai Lia menjawab perkataanku, rupanya Lia langsung duduk di sofa menghadap ke TV.
    Kuputar ulang lagi film Tarzan X tersebut, dan Lia menontonnya dengan sepenuh hati, adegan demi adegan dilihatnya dengan penuh perhatian. Aku sendiri termenung menyaksikan bahwa di depanku ada seorang gadis kecil yang periang dan pintar sedang menonton blue film dengan tenangnya. Sedangkan aku sendiri masih belum memakai celanaku, ikut melihat lagi adeganadegan film Tarzan X itu, membuat batang kemaluanku tegang dan berdiri kembali, kubiarkan saja. Lama kelamaan, aku tidak melihat ke arah film Tarzan X itu, pandanganku beralih ke sosok hidup yang sedang menontonnya, yaitu Lia.
    Lia adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, aku ingin sekali bersetubuh dengan Lia, aku ingin menikmati rasanyalubang kelamin Lia, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit. Ahhh.. nafsuku kian membara karena memikirkan hal itu. Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Lia bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Tidak terasa, selesailah film tersebut. Suara Liaakhirnya memecahkan keheningan.
    Oom, tuh tititnya berdiri lagi. kata Lia sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.
    Iya nih Lia, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya? jawabku santai.
    Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Lia ada beberapa pertanyaan buat Oom nih. Lia sepertinya ingin menanyakan sesuatu.
    Pertanyaannya apa? tanyaku.
    Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Lia ngga ngerti? tanya Lia.
    Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Lia juga melakukan hal itu ke mama kan? jawabku menerangkan.

    Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Lia mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku menyuruhnya menahan. Efek dari obat dopping itu tadi
    adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuatkuat.
    Blusss

    Lia menjerit cukup keras,Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?
    Udah sayang tahan ya kataku sambil mengelusngelus rambut Lia.
    Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Lia ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti. Beberapa waktu, Lia pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan mani Lia yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku menggenjot maju mundur dengan cepat. Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata. Hisapannya memang tiada duanya. Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Lia pun sudah sedemikian banyaknya.

    Sambil kuterus berpacu, puting susu Lia kumainkan, kupelintirpelintir dengan gemas, bibir Lia aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. Aku merasakan Lia sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasakepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Lia. Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Lia yang di bawah, sekarangberbalik, aku yang di bawah danLia yang di atas. Lia seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalamlubang surga Lia.

    Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Lia di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku. Akumenegang hebat.
    Crruttt crruttt

    Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluanLia, sedangkan Lia sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Lia. Lia kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Lia langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar,kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadiskecilku itu ke kamarnya. Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Lia atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba.
    Keesokan harinya, Lia mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Lia, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Joko dan Tante Linda.
    Kirakira sudah berjalan setengah tahun lamanya, Lia sudah sangat pintar untuk ukuran gadis seusianya dalam melakukan olahraga senggama. Aku pun sangat memanjakannya, uang yang biasa kuhamburkan untuk membayar wanita malam, kuberikan ke Lia. Untuk menghindari kecurigaan orang tuanya, uang itu kubelikan halhal yang Lia suka, seperti makanan, mainan dan masih banyak lagi.

    Sekarang Lia sudah kelas 2 SMP, naik kelas dengan nilai yang bagus, apa yang kulakukan dengan Lia tidak mempengaruhibelajarnya. Inilah yang membuataku semakin sayang, dan sampaisuatu saat, Tante Linda diharuskan pergi beberapa hari lamanya ke ibu kota untuk menemani Oom Joko menghadiri resepsiresepsi pernikahan dari rekanrekan kerja Oom Joko yang kebetulan berurutan tanggalnya. Aku ditinggal berdua di rumah dengan Lia, memang sudah terlalu biasa, sedikit bedanya adalah sekarang sudah super bebas, tidak mengkhawatirkan kalaukalau Tante Linda pulang dari kerja.

    Lia pernah menjanjikan kepadaku akan membawa temanteman akrabnya main ke rumah untuk diajarkan olahragasenggama. Dan saat yang tepat adalah sekarang, dimana Tante Linda tidak akan ada di rumah untuk beberapa hari, dan Lia juga mulai libur karena kelasnya dipakai untuk testing uji coba siswa kelas 3. Sangat kebetulan sekali kalau hari ini sabtu, sekolah Lia pulang sangat awal dikarenakan guruguru sibuk menyiapkan bahan untuk testing uji coba siswa kelas 3. Lia telpon ke kantorku, menanyakan apakah aku bisa pulang cepat atau tidak. Lia juga mengatakan kalau dia membawa temantemannya seperti yang telah dijanjikannya.

    Kontan saja mendengar kabar itu, aku langsung ijin pulang. Sebelum pulang ke rumah kusempatkan mampir ke apotik untuk membeli sejumlah obatobatan yang kuperlukan nantinya, aku ingin penantian yang begitu lamanya, di hari ini akan terlaksana.

  • Video Bokep Eropa cewek cantik Sofia Lata ngentot dengan kontol gede distudio direkam temannya

    Video Bokep Eropa cewek cantik Sofia Lata ngentot dengan kontol gede distudio direkam temannya


    1676 views

  • Kisah Memek Kisah Memek Ibu Mertua yang Kukenal Alim Kepergok Sedang Masturbasi

    Kisah Memek Kisah Memek Ibu Mertua yang Kukenal Alim Kepergok Sedang Masturbasi


    3884 views

    Duniabola99.com – Gw Bram (nama samaran) pria yg sudah beristri, umur gw 35 th sedang istri 28 th… gw berumah tangga dan mempunyai rumah sendiri, letak rumah ibu mertua gw gak jauh dari rumah gw, sekitar 3 km an kurang lebih … tiap hari sabtu gw dan istri selalu bersilahturahmi dengan ibu mertua gw, secara ibu mertua tinggal sendiri dan sudah menjanda 2 th an.

    Perlu agan tau setiap hari sabtu gw dan istri selalu menginap di rumah ibu, tidak ada hal yg istimewa setiap minggu nya pada saat itu, begitu juga dengan minggu minggu sebelumnya. semua berlalu dan berjalan normal-normal saja.


    Gw bekerja di salah satu leasing motor terkenal di kota gw, saat itu hari panas nya luar biasa, akhirnya gw memutuskan untuk mampir ke rumah ibu yg letaknya tak jauh dari klien gw, niat gw saat itu cuma ingin istirahat plus minum air dingin gan ..

    tibalah gw dirumah ibu mertua, saat itu keadaan rumah dengan pintu yang tertutup, benar saja ternyata pintu tersebut tidak dikunci sama ibu mertua gw, langsung kedapur buka kulkas dan minum gan, karena kondisi rumah sepi suara siulan senyap pun gw rasa saat itu pasti terdengar gan,

    saat itu gw denger suara cik cik cik cik .. gw denger lama banget cik cik cik begitu dan begitu, sumber suara tersebut tidak jauh dari dapur dan ternyata di kamar belakang gan, gw memutuskan untuk melihat sumber suara tst, seperti berada dirumah sendiri gw langsung buka pintu tsb yg tidak terkuci ….

    kaget gw bukan main melihat ibu mertua dengan keadaan telanjang sedang ber masturbasi menggunakan tangan nya sendiri, gw kaget luar biasa saat itu gan, begitu juga ibu mertua gw spontan teriak karena kaget jg, gw langsung lari keluar kamar dan duduk di depan rumah gan … dag dig dug perasaan gw saat itu,

    gw gak percaya melihat ibu mertua sedang melakukan masturbasi padahal selama ini gw ngecap dia sebagai wanita yg alim gan, ibadahnya rajin …. serba salah akhirnya gw, tp gw memutuskan untuk kembali ke dalam rumah, tak lama ibu mertua gw pun melintas di depan gw seolah tak ada orang disitu ibu mertua cuekin gw gitu aja,

    mungkin dia malu karena kepergok lg masturbasi sm gw, pikiran gw saat itu mesum banget, entah setan apa yg ngeracuni pikiran gw, yg ada dipikiran gw saat itu cuma pengen ngewe ibu mertua, lama gw tunggu ibu mertua gak kunjung keluar dari kamar gan, hampir sejam gw tunggu tp tetep gak keluar kamar juga, akhirnya gw memberanikan diri mengetuk pintu kamar ibu mertua …

    tok tok tok (gw mengetuk pintu)
    gw : bu.. bu..

    Beberapa kali gw ketuk pintu gak ada sautan juga … akhirnya gw buka pintunya, ternyata ibu mertua sedang nangis tersedu-sedu …

    gw : bu, ibu tidak apa2 kan ? ibu sakit ? (alesan gw membuka pembicaraan gan)
    ibu : bram … (saut ibu) km jangan bilang siapa2 ya perihal ibu masturbasi tadi, ibu malu sekali bram (sesekali sambil menangis)

    ibu : ibu khilaf bram … maafin ibu …
    gw : (saat itu pikiran & niat gw emang mesum gan, gw pikir ini fantasi gw yang jadi kenyataan gan, sesekali liat badan ibu mertua yg tinggi besar, chubby dan montok,

    Gambaran ibu mertua gw, umur 45 th an kulit putih, badan bersih, rambut tebal dan cantik persis kyk istri gw)

    gw : tidak apa2 bu, ibu jangan khawatir, sy tidak akan memceritakan perihal tadi kpd siapapun jg …
    ibu : (tak bisa mengucapkan kata2, gw pikir karena malu, nangis tersedu-sedu)
    gw : (terus melihat badan ibu mertua dari atas ke bawah begitu seterusnya, gw pun memberanikan diri memeluk ibu mertua gw gan, serontak ibu mertua kaget dan melihat


    Gw dengan rasa ketakutan, tp bagusnya ibu mertua gak melepaskan pelukan gw gan, pikiran gw makin mesum saat itu)

    gw : bu, sudah lah jangan ditangisi itu, bram tidak akan bercerita kok bu ….

    sampai akhirnya perbicaraan gw dengan ibu mertua berlangsung lama dan melelehkan suasana menjadi santai … padahal gw udah sange bgt saat itu, tp takut ditambah dag dig dug tak karuan, antara berani dan takut salah jalan .. akhirnya gw memutuskan kembali kedapur untuk mengambil air minum alesan gw kpd ibu mertua, saat itu gw merancang strategi yg bagus pada saat itu,

    akhirnya gw memutuskan sms kepada ibu mertua gw karena gw takut banget klo ngomong langsung gan .. kurang lebih isi sms nya kyk gini : “bu, klo boleh bram kepengen liat ibu kyk tadi dikamar belakang”, terkirimlah pesan pendek tsb, tak lama balesan nyapun datang gan (yesss perasaan gw saat itu),

    “maksud km apa bram, ibu tak mengerti” bales pesan dari ibu mertua, gw bales lagi “jujur bu, pas yadi lihat ibu dikamar dengan keadaan tanpa busana, bram jadi kepengen bu, hehe”, balesan ibu mertua “km kepengen apa bram, ibu makin tidak mengerti”, gw pikir pura2 bego doang itu ibu mertua, gw bales sms tsb to the poin gw gan ..

    “bram kepengen jilat memek ibu”, dag dig dug tunggu balesan dari ibu tak kunjung datang … saat itu gw masih di dapur gan, takut luar biasa karena isi sms mesum gw tadi, 15 menit gw tunggu tp balesan tak kunjung datang, gw pun memberanikan diri kembali menghampiri ibu mertua yg berada di kamar tsb. gw hanya memandang ibu dan ibu pun memandang gw dengan ekspresi wajah yg malu2 dan genit, gw pun duduk disamping ibu …

    gw : bu, kok sms dari bram gak dibales, kenapa bu ??
    ibu : (tersenyum) kamu kok berani sama ibu mertua mu bilang spt itu (tp dengan suara yg manja dan genit)
    gw : boleh gak bu ? bram pengen bgt bu (pembicaraan mesum gw mulai ditanggapi ibu saat itu)


    ibu : jijik bram, masa itu ibu dijilat sih ? km mau memangnya ?
    gw : mau banget bu .. boleh ya buuuu … (saut gw sambil merayu)
    ibu : terserah klo memang km mau bram (perasaan gw yesssss akhirnya gw bakal ngewe sm ibu mertua gw)

    pelan pelan gw merebahkan badan ibu mertua yg sedang duduk, gw buka daster ibu mertua, lalu gw buka selangkangan ibu gan … nafsu gw memuncak disaat lihat memek ibu mertua dengan jelas dan dekat, bulu bulu yg lebat dan terlihat basah, tak ambil lama gw pun langsung ambil posisi oral seks kepada ibu mertua, pelan pelan gw jilatin memek ibu mertua, becek bgt memeknya, bau memek nya tercium saat itu, sampe 5 menit gw jilatin memek ibu mertua …

    ibu : bram cepet masukan aja, ibu sudah tak kuat … (sahut ibu)

    gw langsung buka daster ibu mertua sampe bugil, begitu jg baju dan celana gw, sleb …. kontol gw masuk kedalam memek ibu mertua gw, enaknya luar biasa, badan ibu mertua yg chubby memang enak buat dipakenya gan … persetubuhan ku berlangsung 15 menit sampai akhirnya sperma ku dikeluarkan di dalam memek ibu mertua …


    ibu : aduh bram kenapa dikeluarin di dalem ibu sudah tak pakai KB lagi bram …
    gw : besok ibu pakai KB aja ya, biar bram bisa beginian lagi sm ibu (canda gw)
    ibu : bram … jaga rahasia kt ya, klo kt sudah melakukan perbuatan spt ini …
    gw : iya bu … (sesekali mengecup kening ibu mertua)

    gw pun pulang dengan rasa amat seneng gan saat itu, gw berasa punya istri 2, yg satu anaknya yg satu ibunya, gila banget pengalaman gw hari itu, hampir setiap hari gw mampir dan ngewe sama ibu mertua, ternyata ibu mertua gw memang hyper sex, sampe2 bool nya pun pengen di ewe sm gw, permainan seks nya melebihi dari anak nya, betah yg gw rasain sampe2 tiap hari gw mampir kerumah ibu mertua … yg bikin gw nafsu ibu mertua mempunyai bentuk memek yang tebal dan chubby gan, bulunya banyak dan becek, bau memek nya apalagi bikin gw rela ceraiin istri gw.

    setiap hari gw jilatin memek ibu mertua gan, ngewe dan ngewe setiap hari …. sampai saat ini pun masih berlanjut dan ibu mertua berhenti masturbasi.

  • Video bokep Presley Hart dan Megan Rain pijit kaki dan terangsang

    Video bokep Presley Hart dan Megan Rain pijit kaki dan terangsang


    1755 views